Yama's Wife - Bab 89 Terakhir Kalinya
Dave Liang menatap biksu itu, tanpa mengatakan apapun, dia hanya menggantungkan papan harapan yang sudah diukir Naomi Li di pohon. Saat baru saja memutuskan panggilannya, salah satu papan tiba-tiba terjatuh ke atas permukaan tanah. Dia membungkuk untuk mengambilnya, lalu menyadari bahwa papan itu adalah papan yang dia gantungkan.
Aku tidak bisa menahan diri dan pergi melihatnya, tulisan yang diukir dalam papan itu adalah nama Aiden Liang dan Dave Liang, namun papan tersebut......Terjatuh...... Apakah pohon ini menyadari bahwa salah satu dari mereka sudah mati?
Dave Liang sepertinya merasakan ada yang tidak beres dengan bagian belakang papan kayu itu, tatapannya langsung membeku ketika membalik papan tersebut. Ada sederet tulisan kecil di belakang papan kayu itu: Jika aku tidak bisa kembali, kamu harus menjalani kehidupanmu dengan baik.
Aku merasa sedikit pilu dalam hati, Dave Liang adalah pria dewasa, namun matanya terlihat sangat memerah, air mata bahkan terjatuh di atas permukaan papan kayu......
Aku dulu berpikir bahwa pria yang menangis adalah rpai pengecut, tetapi sekarang aku tidak merasa seperti itu ketika melihat air mata Dave Liang saat ini.
Naomi Li berjalan menghampirinya dan menepuk punggungnya,”Kakak selalu mengerti dan tahu, pulanglah, simpan papan kayumu ini sendiri."
Night God tiba-tiba berkata,”Langit sudah mulai terang, apakah kalian masih tidak akan pergi? Aku bisa hidup bebas dalam mimpi, namun berbeda dengan kalian, jangan salahkan aku jika kalian tidak bisa keluar nanti.”
Aku bergegas bertanya,”Apa yang terjadi dengan Dave Liang kemudian?"
Night God berkata,”Di musim dingin tiga tahun kemudian, dia pergi ke medan perang dalam keadaan mengidap penyakit dan mati. Setelah itu, dia masih terus belum bereinkarnasi, dia ingin menunggu Aiden Liang di Underworld, tapi akung sekali dia tidak sempat menunggunya, hingga dia akhirnya hanya bisa bereinkarnasi, disertai dengan obsesinya. Kalian sudah mengetahui kelanjutannya, sudah, aku akan mengantar kalian keluar.”
Aku hanya merasa pkamunganku menghitam, ketika lampu menyala kembali, aku menyadari bahwa aku sedang berbaring di tempat tidur di ruang tamu rumah keluarga Jin, pengasuh keluarga Jin yang berjaga-jaga di sisi tempat itu langsung bergegas memanggil Paul Jin ketika melihatku terbagun. Paul Jin masuk dan berkata,”Terima kasih, Tuhan, kalian akhirnya bangun, aku pikir sesuatu terjadi pada kalian......"
Aku menggaruk rambutku dan berkata,”Tidak ada masalah yang terjadi, tapi aku sudah mengetahui apa yang terjadi pada Peter Jin.” Setelah mengatakan itu, aku melangkah keluar dari kamar, Nico Li kebetulan keluar dari kamar sebelah, dia berubah kembali menjadi Nico Li yang sembrono, tapi aku tidak ingin menghiraukan dirinya, dia jelas-jelas adalah Matteo Li, namun dia masih saja berbohong kepadaku dan tidak mengakuinya, dia juga mengetahui permasalalahan Yasmine itu. Ketika teringat akan hal ini, aku pun semakin tidak ingin menghiraukannya.
“Hei, apa maksud tatapanmu itu? Apakah aku menyinggung perasaanmu?” Dia berkata padaku.
Aku hanya meliriknya tanpa menjawabnya, aku biasanya tidak menyimpan dendam, sekalipun merasa dendam, aku akan langsung membalasnya.
Dia tidak mengatakan apa-apa, Devil Yama tidak terlihat, tidak tahu kemana dia pergi. Aku menemukan ranselku, mengeluarkan mutiara energi negatif dan memasukkannya ke dalam mulutku, Paul Jin bertanya,”Tuan Li, Nona Alice Fan, bagaimana? Anakku masih belum bangun."
Aku tidak berbicara, juga tidak tahu bagaimana mengatakannya, Nico Li berkata,”Alasannya adalah karena seseorang yang bernama Aiden Liang, tapi kamu harus bertanya kepada orang-orang Underworld untuk mengetahui keberadaannya sekarang. Orang yang memicu permasalahannya harus menyelesaikannya sendiri, aku kira, obsesinya akan lenyap jika dia bisa menemukan Aiden Liang. Dia kini hanya menyesal tidak menyadari niat Aiden Liang demi dirinya lebih awal, namun diakungkan sekali, setelah dia mengetahui segalanya, mereka akan selamanya terpisah. "
Paul Jin kebingungan mendengarnya,”Aiden Liang? Siapa itu? Aku tidak terlalu paham mengenai apa yang kamu katakan......"
Nico Li melambaikan tangannya dan berkata,”Kamu tidak perlu memahaminya, inilah yang terjadi di kehidupan Peter Jin sebelumnya, kesimpulannya, kita sekarang perlu memohon bantuan Yama untuk menemukan orang yang bernama Aiden Liang, supaya mereka teringat kembali akan ingatan dari kehidupan sebelumnya, hingga penyesalan di kehidupan sebelumnya bisa diperbaiki, maka obsesinya pun akan ikut lenyap. "
Peter Jin mengerutkan alisnya,”Yama? Tuan Yama? Apakah dia mungkin mau membantu? Sepertinya tidak akan mudah, bukan?”
Nico Li menunjuk ke arahku,”Dia bisa melakukannya."
Aku bergegas berkata,”Aku tidak bisa, aku tidak akrab dengan Yama. Sungguh. Nico Li yang mengajariku menggambar, dia jauh lebih hebat dibandingkan diriku, ah, Guru Li, jangan terlalu menyepelekan diri, aku sangat menantikan kemampuanmu.”
Kalian pasti sedang berckamu, aku tidak akan pergi mencari Devil Yama sekalipun kalian memukuliku mati-matian.
Ketika Paul Jin melihat bahwa kami semua saling menolak, dia mengira Peter Jin tidak akan bisa diselamatkan lagi, sehingga dia berlutut di depan kami,”Kalian berdua, aku mohon, aku mempunyai seorang anak putra saja......"
Nico Li menatapku dan meninggikan bahunya, dia jelas-jelas memberitahuku bahwa dia tidak bisa melakukan apa-apa kecuali aku pergi menemui Yama.
Aku mengertakkan gigi dan berkata,”Tuan Jin, bangunlah terlebih dahulu, biarkan aku mencobanya dulu......"
Paul Jin kini beranjak berdiri, aku harus segera pulang setelah menyelesaikannya, jika ibuku tidak melihatku, ayahku juga tidak bisa membantuku terlalu lama.
Aku mengayunkan liontin giok di leherku, tidak ada respon. Devil Yama tidak mungkin tidak ada di sana. bukan? Bukankah dia keluar bersama dengan kita? Aku masuk ke kamar Peter Jin, Peter Jin masih saja berbaring di kasur dengan mata tertutup, aku tidak menemukan Devil Yama, ke mana dia mungkin pergi?
“Aku tidak bisa menemukannya, ini bukanlah kesalahanku,”ucapku sambil melirik ke arah Nico Li.
Nico Li menatapku dengan senyuman tak sudi dan berkata,”Dia ada di sini, tapi dia hanya tidak ingin berbicara denganmu."
Aku melihat liontin giok, tidak mau berbicara denganku, atas dasar apa tidak mau berbicara denganku? Dia bertengkar dengan Matteo Li demi seorang wanita, hingga mengabaikanku sendirian, lalu sekarang dia masih saja berani mengabaikanku.
Aku langsung emosi ketika teringat akan hal ini,”Argus Yan, keluar atau tidak?"
Suara Devil Yama yang merendah terdengar,”Ada apa.” Dia tidak menggunakan nada bertanya, melainkan menggunakan nada yang datar.
Aku benar-benar kehabisan kata-kata, jika aku ingin memohon bantuannya, maka aku tentu saja tidak boleh bersikap terlalu keras, tetapi jika aku harus memohon padanya sekarang dengan nada yang senang, aku juga merasa tidak puas. Paul Jin tidak ikut masuk, ketika aku teringat kembali akan dirinya yang berlutut demi menyelamatkan putranya di usianya yang seperti ini, aku juga merasa bersegan.
Aku mengertakkan gigi dan berkata,”Di mana Aiden Liang sekarang?"
Dia tidak mengatakan sepatah kata pun, ternyata dia memilih untuk mengabaikanku. Aku menghela nafas lega dan berkata,”Terakhir kali, bantu aku untuk terakhir kalinya, aku tidak akan merepotkanmu lagi kedepannya."
"Aiden Liang ada di Underworld dan masih belum reinkarnasi. Dia adalah seorang jenderal di kehidupnya yang lalu, dia sudah membunuh orang yang tidak terhitung lagi jumlahnya, orang seperti itu harus dibersihkan dari dosa-dosanya sebelum dia bisa bereinkarnasi. Kalian bawa sendiri saja roh Peter Jin ke Underworld.”
Aku memberi tahu Nico Li apa yang dimaksud Devil Yama, Nico Li menganggukkan kepalanya,”Baiklah, walaupun Underworld itu besar, hingga tidak mudah untuk menemukannya, namun kita juga tidak bisa tidak pergi mencarinya.”
Aku berkata,”Aku harus pulang, kamu urusi saja permasalahan ini sendiri." Aku tidak menginginkan segala jenis bayaran lagi, jika ibuku tidak dapat menemukan diriku, dimana aku juga menonaktifkan ponselku, dia pasti akan memarahiku ketika aku pulang nanti, ayah bahkan juga akan ikut dimarahi.
Nico Li tidak mengatakan apa-apa dan hanya menganggukkan kepalanya.
Aku memberi tahu Paul Jin bahwa sisa permasalahannya akan diserahkan kepada Nico Li, aku sudah mau pergi, Paul Jin memberikan sebuah amplop merah tebal kepadaku, akupu tahu bahwa isinya ini tidaklah sedikit. Tetapi aku tidak menginginkannya, sehingga aku hanya berkata,”Mari kita bicarakan lebih lanjut jika keadaan putramu sudah membaik, jika tidak, uang ini juga tidak akan berakhir dengan baik.” Sebelum Paul Jin sempat bereaksi, aku pun langsung melangkah pergi.
Ketika kembali ke rumah, ibuku sudah pergi bekerja, sedangkan ayahku masih tidur, aku kira aku hanya akan beristirahat dengan baik dalam beberapa saat ini, lalu bersiap untuk menyambut sekolah baru dan kehidupan yang baru.
Karena merasa bosan, aku menyalakan komputerku, notifikasi pesan QQ berdering, jendela percakapan langsung muncul, aku tertegun cukup lama, aku baru saja menyalakan komputerku, QQ bahkan belum sempat...... Tapi sekarang jelas-jelas sedang berada dalam keadaan online, jendela percakapan itu, jelas adalah orang yang menyuruhku untuk pergi ke jembatan, lalu mencelakai diriku hingga jatuh ke air dan ingin membunuhku belum lama ini. Dengan kata lain, dia sama sekali bukanlah seorang manusia.
Novel Terkait
The Winner Of Your Heart
ShintaMy Charming Wife
Diana AndrikaI'm Rich Man
HartantoCinta Di Balik Awan
KellyIstri ke-7
Sweety GirlPengantin Baruku
FebiAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk