Yama's Wife - Bab 54 Manik
Aku berjalan kesana dan memeluk ibuku, "Bu, Yama sudah pergi, mungkin sama seperti dulu, beberapa tahun tidak akan muncul lagi, tidak akan terjadi apa-apa, kita masih bisa hidup tenang seperti dulu. Ayah akan kembali sebentar lagi, jadi kamu tidak perlu terlalu khawatir tentang aku."
Ibuku menyeka air matanya dan berkata, "Masalahnya bukan Tuan Yama, menurutku dia tidak akan menyakitimu, tapi aku bertemu dengan seorang peramal dua hari yang lalu, dia berkata bahwa kamu tidak akan terlalu lancar sampai kamu berusia 21 tahun. Awalnya aku tidak percaya, tapi dia bahkan tahu kapan kamu lahir, berapa umurmu, dia tahu segalanya. Aku hanya khawatir tentang ini, begitu tidak diperhatikan dan terjadi sesuatu padamu … aku hanya punya satu putri sepertimu ….”
Aku sedikit mengeluh tentang peramal yang tidak tahu dari mana asalnya itu, berani omong kosong di depan ibuku dan membuatnya merasa tidak nyaman.
Sebenarnya, hatiku sedikit gelisah, Devil Yama mengatakan bahwa dia tidak akan kembali ke Underworld dalam tiga tahun, ini bertepatan dengan perkataan peramal yang mengatakan aku tidak akan berjalan lancar sebelum berusia 21 tahun, tapi aku tidak percaya Devil Yama tidak akan menyakitiku.
Aku sedikit ingin tahu tentang siapa yang disebut peramal itu dan bagaimana dia mendatangi ibuku.
Setelah menghibur ibuku sebentar, aku kembali ke kamarku untuk mengerjakan PR, sekarang PR-ku setiap hari lebih banyak dari pada kemarin malam di akhir pekan, sebentar lagi ujian, para siswa SMA kelas 3 sangat tegang.
Meja tempatku mengerjakan PR berada di samping jendela, aku biarkan jendela terbuka, jika tidak, ruangan akan lebih panas. Angin luar bertiup masuk, harumnya bunga, banyak bunga ditanam di komunitas ini, udaranya tidak sekotor jalan raya.
Melihat tirai yang bergerak sedikit oleh angin, aku seolah melihat sosok Devil Yama lagi, aku menggosok mataku, tapi dia tidak ada lagi ….
Aku sedikit tertekan dan menyandarkan kepalaku di atas meja, “Kenapa harus pikirkan dia? Temperamennya juga buruk begitu …."
"Siapa yang kamu bicarakan?"
Suara Devil Yama datang dari belakang, aku tercengang dan terpental dari kursi, "Kenapa kamu ada di sini?"
Kukira apa yang aku lihat barusan adalah ilusi ….
Dia duduk di tempat tidurku, melepas topeng di wajahnya dan bermain dengan benda itu, "Mengapa aku tidak bisa berada di sini? Siapa yang kamu bilang temperamennya buruk?"
Aku menatap mata sipitnya itu, lalu tergagap, "Aku ... aku tidak mengatakan siapa-siapa. Aku berkata pada diriku sendiri, ngapain kamu mengurusiku? Bukankah kamu sudah pergi? Mengapa kamu datang lagi?"
Dia mendengus dan berkata dengan tanpa ekspresi, "Aku di sini hanya untuk mengingatkanmu, menjauhlah dari orang yang bernama Nico Li, dia bukan orang yang baik-baik.”
Menurutku Nico Li tidak berbahaya, menurutku Devil Yama yang cukup berbahaya. Salah seorang dari Underworld, Onmyoji yang memahami Taoisme, aku tidak dapat memahaminya, "Menurutku dia tidak berbahaya, sekarang dia adalah guru matematikaku, bagaimana aku bisa menjauh darinya? Langsung katakan saja, kenapa aku harus menjauh darinya, kalau tidak, mending kamu tidak usah ngomong.”
Devil Yama tidak bermaksud untuk menjelaskan, "Kenapa? Kamu tidak perlu tahu kenapa, kalau kamu tidak mau mendengarkan nasehat, maka aku tidak akan peduli lagi padamu."
Hatiku tiba-tiba tenggelam ke dasar, tidak peduli lagi padaku? Sebenarnya, jika aku bisa hidup normal sejak awal, siapa yang perlu peduli denganku? Sebelumnya dia pergi karena marah, sekarang dia kembali seolah tidak ada apa-apa.
“Urusi saja urusanmu sendiri, jangan pedulikan aku.” Aku berbalik dan duduk untuk melanjutkan PR-ku.
Dia sendiri bahkan tidak bisa kembali ke Underworld sekarang, masih tidak membiarkanku melakukan ini atau itu. Aku tidak bisa memahami beberapa hal, dia hanya tidak menjelaskan kepadaku, sama seperti ketika dia memanggil nama orang lain ketika dia berbicara denganku, kemudian pergi tiba-tiba, dia tidak akan memberiku penjelasan yang masuk akal.
Terserah dia saja, dia punya banyak istri, dan aku bukanlah orang yang paling dia hargai, atas dasar apa dia memperlakukanku dengan berbeda?
Semakin aku memikirkannya, semakin aku merasa gelisah, ujung penaku hampir membolongi buku PR-ku, aku merasa sangat kesal, semuanya tidak berjalan dengan baik, seluruh orang menjadi sangat mudah tersinggung.
“Sulit untuk membesarkan gadis tunggal dan bocah.” Dia tiba-tiba mengatakan sesuatu seperti ini, dan aku menoleh untuk melihatnya, “Aku kenapa?”
Dia berkata dengan lemah, "Bagaimana aku tahu kamu kenapa? Amarahmu datang tanpa sebab, jika itu orang lain, aku sudah dari awal melemparnya ke neraka tingkat 18."
Aku tidak bisa berkata-kata, dia selalu mengatakan bahwa semuanya masuk akal, tetapi dia tidak akan menjelaskannya denganku. Aku tidak boleh marah, tidak boleh merasa kesal, aku terus merasa bahwa aku aku tidak sejalan dengannya.
Aku mengambil nafas dalam-dalam dan mulai dengan tenang melanjutkan PRk-ku, gerakan aneh datang dari perut bagian bawahku, dan rasa lapar menjadi lebih jelas. Aku tidak makan apa-apa di sekolah dan aku terus merasa sangat lapar, ketika ada gerakan di perutku, rasa laparku akan menjadi lebih jelas.
Aku merasakan Devil Yama terburu-buru ke sisiku sebelum aku sempat bereaksi, dia mengulurkan tangan dan menyentuh perutku. Aku sangat terkejut sampai aku bersandar ke belakang, kursiku juga ikut mengarah ke belakang, seketika itu juga kehilangan pusat gravitasi, aku dan juga kursi yang kududuki mengarah jatuh ke lantai. Aku tanpa sadar mengulurkan tanganku untuk meraih, meraih lengannya untuk menstabilkan sosokku, wajahnya tepat di depan mataku ….
Dia menegakkan kursi yang aku duduki, dan berkata dengan suara tumpul, “Ngapain kamu terkejut begitu? Apa kamu tidak takut jatuh menjadi orang bodoh?"
Aku merasa sangat frustasi, “Apa sih?” Dia tiba-tiba menghampiri dan menyentuhku, orang mana yang tidak akan terkejut?
Dia menatap perutku, "Sejak kapan ada gerakan?"
Saya berkata dengan santai, "Hari ini."
Dia tidak berbicara, ekspresinya sedikit serius. Aku tidak bisa menahan diri untuk bertanya kepadanya, "Ada apa di perutku? Sudah empat tahun, orang normal bisa melahirkan lebih dari beberapa anak, oke? Ini baru permulaan gerakan, jadi tolong katakan dengan benar, benda dalam perutku ini akan tinggal berapa lama?"
Dia berhenti dan berkata, "Tiga tahun."
Tiga tahun? Seluruh tubuhku menjadi lemas, siapa yang bisa hamil tujuh tahun sepertiku?
“Apa bayi Underworld perlu dikandung begitu lama?” tanyaku padanya dengan bingung.
Dia tidak menjawab pertanyaanku secara langsung, hanya mengeluarkan sebuah kotak kecil dari lengan baju yang lebar, kotak kayu itu berwarna hitam, dan terlihat kuno seperti dia.
Dia membuka kotak itu dan mengeluarkan manik bening berwarna hijau zamrud dan menyerahkannya ke mulutku, maniknya tidak besar, seperti permen biasa, aku tidak berpikir dia akan memberiku permen, aku bertanya kepadanya, "Apa ini?"
Dia mengangkat alisnya, "Apakah kamu tidak merasa sangat lapar, dan kemudian kamu tidak tertarik pada makanan manusia?"
Bagaimana dia bisa tahu? Apakah reaksiku terkait dengan sesuatu di perutku? Aku melihat manik yang seperti permen dengan jijik, lalu berkata, "Aku tidak mau makan …." Siapa yang tahu benda apa itu?
Novel Terkait
Istri kontrakku
RasudinMy Lady Boss
GeorgeCinta Yang Berpaling
NajokurataHusband Deeply Love
NaomiUnperfect Wedding
Agnes YuYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk