Yama's Wife - Bab 133 Kamu Siapa

Aku tidak berani berteriak, pasti akan mengganggu masyarakat kalau berteriak di tengah malam begitu bukan? Makanya aku hanya bisa berdiam diri di sini dan panik sendiri......

Mungkin karena bodyguard dari Keluarga Hong telah mendengar keributan, makanya berjalan ke arah sini, saat melihatku, aku merasa canggung, tapi sang bodyguard sangat menghormatiku, mungkin karena dia tahu aku dan Nico Li adalah 'Peramal Geomansi' yang diundang oleh Lorenzo Hong. Sang bodyguard adalah seorang pemuda bertubuh tinggi, dia menanyaiku: "Nona Alice, kenapa Anda berada di sini? Ada dengar suara aneh tidak?"

Mendadak muncul sebuah ide dalam kepanikan, aku berkata terhadapnya dengan sangat serius: "Cepat kembali, jangan berkeliaran sembarangan, ini sangat berbahaya, tidak peduli suara aneh apapun yang kamu dengar, jangan pernah keluar, sampaikan pada orang lainnya, cepat pergi!"

Tepat pada saat ini, lagi-lagi muncul cahaya merah dari atas atap, ini seakan-akan sedang bekerja sama denganku untuk menakuti sang bodyguard, aku bisa dengan jelas melihat ekspresi wajahnya telah mengkaku, lalu sambil menanggapiku sambil kabur terbirit-birit.

Aku menghela napas lega, kalau tidak mengelabuinya seperti ini, memangnya bisa berhasil?

Aku melihat mereka berdua yang terus melompat ke sana kemari, bahkan kolam renang pun tak mereka lewatkan, lama kelamaan aku mulai mengantuk, lalu kembali ke kamar untuk tidur, aku rasa orang lain pun takkan berani keluar meskipun telah mendengar suara aneh, dan mereka berdua pun tahu batasan, pertarungan adalah pertarungan, tapi tidak akan sampai merusak rumah orang lain.

Aku tidur begitu lelap, dalam mimpi, terasa ada sepasang tangan yang dingin sedang mengelus perutku, aku ingin bangun, tapi kepalaku terasa pusing, kelopak mata pun begitu berat. Sepasang tangan itu bergerak di perutku, aku merasa hatiku sangatlah kacau, aku bisa menyadari, itu bukanlah tangan Devil Yama, pasti bukan!

Saat perutku mulai merasa sakit, seakan-akan ada suatu benda sedang membuat kulit perutku terbelah, baru aku mulai terbangun akibat rasa sakit, yang terlihat olehku memang ada sosok paras manusia di dalam kegelapan, berdiri di samping ranjang sambil menundukkan kepala menatap perutku dengan sangat serius......

Aku bertanya sambil gemetaran: "Kamu...... kamu siapa?"

Saat suaraku baru terlontarkan, Matteo Li dan Devil Yama masuk ke dalam dari jendela bersama-sama, bayangan gelap itu seketika langsung menghilang, Devil Yama pergi mengejarnya, sedangkan Matteo Li tidak, hanya berjalan mendekat dan menanyakan: "Masih baik-baik saja?"

Aku bisa bicara dengan riang terhadap Nico Li, tapi malah tidak bisa sedemikian rupa terhadap Matteo Li yang berekspresi serius, seprei kasur di bawah tubuhku telah basah kuyup akibat keringat, aku mengulurkan tangan memegang perutku, ada cairan yang lengket, ini bukan keringat, dan ada aroma darah......

"Aku...... Aku kenapa? Bantu aku menyalakan lampu, biarkan aku coba melihat......" Aku ingin melihat bagaimana keadaan lukaku, apa yang ingin dilakukan oleh orang itu sebenarnya?

Matteo Li tidak pergi menyalakan lampu, hanya berkata: "Tidak begitu parah, jangan begitu takut, semua masih terkendali."

Setelah mendengar ucapannya, aku baru menyadari pertarungan dia dan Devil Yama bukanlah main-main, memangnya ini demi 'memancing ular keluar dari sarang'?

Ada begitu banyak kebingungan yang tak mampu kupecahkan, dari luar aku hanya sekedar terlihat datang bersama Nico Li untuk membantu penguburan sang bapak tua Keluarga Hong, tapi sebenarnya tidaklah sesederhana itu. Aku masih berpikir siapa sebenarnya bayangan gelap tadi itu...... Saat perutku sudah dibelah begini, dia malah masih membohongiku dan berkata ini tidak parah, darah saja sudah mengalir begitu banyak......

Aku berusaha bergerak untuk menyalakan lampu di atas rak samping ranjang, percahayaannya tidaklah begitu terang, di bawah pancaran sinar yang kuning remang-remang, aku telah mampu melihat perutku yang berdarah, tubuhku seketika terasa melemah, sama sekali tidak bisa bergerak lagi.

Matteo Li sepertinya telah menemukan kotak obat dan mengobati lukaku, aku kesakitan sampai gemetaran, dia akan jeda sejenak setiap kali saat tak tahan akan rasa sakit, lalu akan melanjutkannya lagi.

Setelah selesai membalut luka, aku sudah tak berani tidur lagi, takut perutku akan dibelah oleh manusia ataupun hantu saat memejamkan mata, kalau aku masih bisa tertidur, ini artinya aku bukanlah idiot, melainkan sudah gila.

Saat subuh, Devil Yama kembali, Matteo Li melihat ke arah Devil Yama, Devil Yama hanya sekedar berkata: "Memang benar orang itu, tapi sudah kehilangan jejaknya, dia terlalu licik, kabur dengan menyelinap antara kerumunan......"

Di jam segini, selain ibu-ibu yang menari di alun-alun, memangnya tempat mana lagi yang ramai? Aku mampu memahami suasana hati Devil Yama, tidak mungkin baginya mencari orang di antara kerumunan ibu-ibu yang sedang menari.

Matteo Li sama sekali tidak merasa terkejut: "Aku dari awal sudah menduganya, kalau dia tidak licik, mana mungkin bisa kabur dari underworld?"

Devil Yama berjalan ke samping ranjang dan melihatku: "Bagaimana keadaanmu?"

Matteo Li berkata: "Kita sama-sama tidak menyadarinya saat dia muncul, kalau bukan karena mencium aroma darah dan segera datang, takutnya tujuan dia pasti akan berhasil. Orang itu sudah mencelakai banyak orang, sulit menangkapnya, kalau berhasil menangkapnya, langsung musnahkan dia, jangan biarkan dia hidup untuk terus mencelakai orang."

Dari ucapan mereka, aku mulai tahu pelakunya bukanlah bangsa manusia, melainkan makhluk gaib yang kabur dari underworld. Mungkin dia sudah menargetkanku dari awal, hanya saja aku tidak pernah menyadarinya saja. Mereka berdua pura-pura jadi musuh bebuyutan, juga pura-pura tak ada waktu untuk memperhatikanku, semua demi memancing orang itu keluar, ingin menangkapnya di saat sedang ingin mencelakaiku. Siapa sangka orang itu malah begitu licik......

Sekarang, yang paling tak kumengerti adalah kenapa ingin membelah perutku......

Devil Yama memelukku: "Aku bawa dia pergi dulu, kamu bereskan sendiri sisa masalah di sini, jangan kira kita sudah damai karena aku bekerja sama denganmu, setelah masalah ini beres, aku tetap akan membunuhmu!"

Matteo Li tidak berbicara, sedangkan aku serasa telah masuk dalam kegelapan, makanya langsung memejamkan mata dan tertidur lelap, sekarang Devil Yama sudah muncul, aku pun telah tenang......

Saat aku bangun, aku telah berada di rumah kontrakanku, sudah pulang ke kamarku. Aku hanya memakai baju dalam dan celana dalam, sekitar perutku tetap terbalut kain perban, Devil Yama menempatkan kursi dan duduk di samping ranjang menjagaku. Tatapannya terus tertuju pada perutku, saat melihat aku telah bangun dan bergerak sejenak, baru pandangannya teralihkan ke wajahku: "Sudah bangun?"

Aku menarik selimut menutupi tubuhku, kalau tidak, aku akan merasa malu berbicara dengannya dalam keadaan seperti ini: "Siapa yang membelah perutku? Kenapa dia berbuat seperti itu? Kamu dan Matteo sudah tahu dari awal, jadi kenapa tidak memberitahukanku?"

Dia tidak langsung menjawab, sepertinya sedang merenungkan sesuatu, sesaat kemudian baru berkata: "Masih ingat tidak tentang 5 tahun setelah telur naga Abishu dicuri, ada seorang hantu jahat kabur dari underworld? Itulah orangnya. Dia telah mengincarmu beberapa hari ini, kalau kukatakan padamu, dia tidak akan memunculkan dirinya dengan mudah, juga agar tidak membuatmu ketakutan."

Aku mengerutkan kening: "Bagaimana caranya Matteo mengetahuinya? Kalau kalian tidak pernah duluan membahasnya, memangnya bisa bekerja sama dengan begitu baik?"

Dia berkata dengan sangat natural: "Orang yang pintar tak perlu banyak bicara, satu tatapan mata saja sudah mampu mengerti apa yang dimaksud, memangnya masih perlu membahas dengannya?

Dia sedang mengataiku bodoh secara tersirat? Setelah bertanya cukup lama, dia tetap saja tidak mengatakan mengapa hantu itu mengincar perutku, apakah...... sedang mengincar janin gaib yang ada dalam perutku?!

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu