Yama's Wife - Bab 104 Bukan Orang Baik
Aku kemudian melihat supir yang duduk di belakang kursi kemudi, hatiku terasa sedikit tidak tenang: “Itu……dimana jimatmu?”
Aku menyadari kalau jimat ditangan Jacob sudah menghilang. Jacob tertegun sejenak: “Tadi ketika terjatuh sepertinya hilang, aiyo, kakakku jangan berlebihan bisa tidak? Kamu jangan berpikir macam-macam, sudah segelap ini loh? Jika kamu ingin berjalan dikegelapan seperti ini silahkan saja, tapi aku tidak.”
Melihatnya naik keatas mobil, aku kemudian menggertakan gigiku dan duduk ditempat duduk sebelah pengemudi, ditanganku ada jimat penangkal roh, jika supirnya bukan manusia, dia tentu akan merasakan pengaruh dari jimat.
William Chen juga ikut duduk dibelakang mobil, ini mobil van, hanya kelihatannya sudah agak usang, aku harap ini hanya perasaanku saja.
Supir itu kemudian mulai mengendarai mobilnya, dia tidak kelihatan memberi respons apapun, jimat ditanganku juga digambar sendiri oleh Devil Yama, seharusnya jimat ini cukup manjur. Aku melihat supir, mobil sangat gelap, tidak banyak yang bisa terlihat. Tapi aku merasa ada yang tidak beres, aku merasa setelah naik keatas mobil ini, energi negatif terasa sangat kuat, atmosphere terasa dingin.
“Tuan, aku tidak menyangka, kalau mobilmu ini masih ada ACnya? Rasanya nyaman sekali.” Suasana hati Jacob sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, dan berbicara sambil tersenyum.
Supir itu hanya mengiyakan, tidak banyak bicara.
Setelah mobil itu melaju dijalan untuk beberapa saat, tidak terjadi hal aneh papaun, aku pun perlahan-lahan menjadi lebih tenang. Mobil tiba-tiba berbelok kearah kanan, Jacob tiba-tiba sibuk mengatakan: “Supir, bukan jalan ini, ini sudah salah!”
Supir tidak memperdulikannya, dan meneruskannya, aku bahkan dapat merasakan kalau mobil jelas-jelas bertambah cepat.
Jacob berubah khawatir: “Aku sedang berbicara, apa kamu tidak mendengarnya?!”
Supir tidak menjawabnya, dia hanya terus bergerak kedepan, cahaya lampu yang menerangi jalan didepan memperlihatkan tidak ada jalan didepan sana, aku pun terbengong, ternyata supir ini memang tidak beres, dia ingin mencelakakan kita!
Jacob dan William Chen berusaha melompat keluar dari mobil, tetapi pintu mobil tidak bisa terbuka, jendela mobil juga sama. Aku lantas mengatakan: “Jangan menghabiskan tenaga, dari awal aku sudah ingin meminta kalian untuk tidak naik keatas mobil, supir ini bukan manusia.”
“He he…… akhirnya aku berhasil menemukan yang bisa menggantikan kematianku, akhirnya aku bisa bereinkarnasi. Setengah tahun yang lalu aku membawa mobil dan tidak sengaja terjatuh kedalam jurang, kematianku benar-benar sangat tragis……” suara supir yang kasar dan tidak enak itu terdengar mengatakan hal yang aneh.
Aku lantas menempelkan jimat yang ada ditanganku pada tubuh supir, supir itu kemudian menjerit keras, mobil pun kehilangan kendali, aku melihat sesuatu seperti keluar dari tubuh supir, rupanya supir ini adalah manusia, dia hanya kerasukan! Mobil kemudian melaju kearah jurang, aku melihat diujung sana ada bayangan orang melayang-layang, dengan cahaya dari mobil, aku melihat kepala orang itu yang mencekung kedalam dengan wajah yang bersimbah darah benar-benar sangat tragis, dia memang mati dengan sangat mengenaskan……
Aku tidak bisa mengendarai mobil, dan menginjak rem sekarang juga sudah terlambat, supirnya sudah pingsan, dan dia menghalangiku, aku juga tidak tahu bagaimana mengendalikannya, William Chen dan Jacob berada dibelakang mobil, sama sekali tidak bisa melakukan apapun.
Mobil kemudian masuk kedalam jurang, aku kemudian berpengangan dengan erat pada kursi mobil: “Devil Yama, keluarlah!”
Baru saja aku menyelesaikan perkataanku, mobil yang bergerak turun itu tiba-tiba saja berhenti, kemudian mengambang diudara. Aku masih kaget, suara Jacob terdengar agak gemetar: “Apa yang sudah terjadi……?”
Tiba-tiba saja, hantu yang mencelakai kami barusan berada diluar jendela mobil, salah satu bola matanya sudah menghilang, matanya yang penuh dengan darah itu melihat kami: “Ada apa? Ada apa ini? Jatuhlah!”
Jacob kaget dan menjerit ketakutan, William Chen masih lumayan tenang, setidaknya dia tidak menjerit. Aku juga terkejut setengah mati karena wajah dari hantu itu, benar-benar sangat mengerikan……
Suara Devil Yama terdengar dari dalam kalung giokku: “Matteo Li, kamu benar-benar suka ikut campur!”
Matteo Li? Nico Li juga sudah datang? Devil Yama saat itu barulah keluar dari dalam kalung giokku, aku mendengar suara Nico Li : “Aku bukan datang untuk mencari masalah, aku datang untuk menangkap hantu, kita bagi saja tugas kita dengan jelas, aku naikkan mobilnya, kamu urus hantu itu. Kalau tidak kita berdua tukaran saja, bagaimanapun aku juga tidak keberatan. Dan lagi, aku bukan Matteo Li, jangan panggil aku seperti itu.”
Suara Nico Li terdengar dari luar sana, didalam benakku muncul bayangan dirinya yang sedang menahan mobil, bukankah ini terlalu tidak masuk akal? Awalnya aku masih mengira yang membuat mobil ini berhenti bergerak adalah Devil Yama.
Aku juga tidak memiliki banyak waktu untuk memikirkan mengapa Nico Li tetap tidak mengakui dirinya adalah Matteo Li, jelas sekali waktu berada di alam mimpi Peter Jin dia sudah ketahuan, aku tentu tidak akan berpikir kalau dia mengatakannya agar aku mendengarnya, tidak peduli dia itu Nico Li atau Matteo Li, bagiku hal itu sama sekali tidak berarti.
Hantu yang mencari penggantinya itu mungkin mengetahui kalau Nico Li dan Devil Yama tidak memiliki hubungan yang baik, dia berusaha kabur, Devil Yama kemudian mengejarnya, aku merasakan kalau mobil ini perlahan-lahan bergerak naik keatas, seharusnya tidak lama lagi akan tiba diatas.
Jacob dengan suara kecil bertanya padaku: “Apa yang telah terjadi? Ada apa ini?”
Aku mengatakan: “Jangan tanya tentang yang tidak harus ditanya, apa yang kamu lihat hari ini jangan disebarkan, kesimpulannya, kita tidak akan mati, sudah. Apakah sekarang kamu bisa percaya akan keberadaan hantu?”
Jacob kemudian menggangguk tanpa ragu: “Kakak, aku percaya!”
Aku kemudian mendelik padanya: “Aku lebih muda darimu, jangan sembarangan memanggilku, jika kamu memanggilku sembarangan lagi aku akan membuangmu keluar.”
Dia segera menutup mulutnya, ketika mobil sudah berada dipermukaan tanah, aku pun bernafas lega, setelah hantu itu keluar dari tubuh supir, pintu mobil akhirnya bisa dibuka, sebelumnya dialah yang menyebabkan pintu mobil tidak bisa dibuka. Aku membuka pintu mobil dan turun, semua keteganganku akhirnya bisa dilepaskan. Jacob dan William Chen juga ikut turun dari mobil, mereka berdua basah karena keringat, mungkin keringat itu muncul karena kaget. Aku juga sama, aku kemudian memberanikan diri melihat supir yang ada dikursi kemudi, untung saja beliau masih hidup, hanya saja dia sudah pingsan.
Nico Li memakai seragam hitam pendeta Tao, dia kelihatan seperti Onmyoji, bukankah dia sedang mengajar di sebuah SMA? Mengapa bisa sampai ketempat ini? Aku melihatnya dan bertanya: “Mengapa kamu disini?”
Dia dengan tenang mengatakan padaku: “Dimana ada hantu disitu ada aku, menjadi guru matematika itu sama sekali tidak menyenangkan, tidak apa-apa jika aku berhenti.”
Aku tidak percaya dengan apa yang dikatakannya, aku kemudian menarik kerah bajunya dan mengatakan: “Aku harap kamu tidak sedang mengikutiku, aku datang sejauh ini untuk bersekolah masih saja bisa berjumpa denganmu, apa kamu pikir aku bisa percaya pada perkataanmu? Aku tidak peduli apakah kamu bernama Nico Li atau Matteo Li, yang membohongiku juga bukan orang baik, bibi nenek juga sudah tidak peduli padamu. Tapi……tadi terima kasih karena sudah menyelamatkan kami, jadi jangan dicampur aduk dengan urusan lain!”
Dia melihatku dengan tampang tidak berdosa dan mengatakan: “Bagaimana aku telah membohongimu? Coba kamu jelaskan.”
Karena dia ingin menanyakannya, aku pun memberitahu semuanya padanya dengan jelas: “Pertama-tama, hari itu ketika aku terjatuh di jembatan Jiaqin, kamu sudah menyelamatkanku, tetapi kamu menyembunyikan aromaku, Devil Yama tidak bisa merasakan keberadaanku, tolong jawab mengapa kamu melakukannya?”
Novel Terkait
Nikah Tanpa Cinta
Laura WangThe Winner Of Your Heart
ShintaCintaku Pada Presdir
NingsiHalf a Heart
Romansa UniverseCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyYama's Wife
ClarkYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk