Yama's Wife - Bab 62 Ini Melanggar Hukum
"Kamu sudah tahu salah?"
Suara Devil Yama terdengar di atas kepalaku, aku bahkan tidak memiliki kekuatan untuk memandangnya, tetapi hanya bisa memarahinya di dalam hati!
Dia melihatku tidak menjawab, dan berkata: "Masih ada tiga puluh pukulan. Jika kamu mengaku salah, aku akan mengampunimu."
Tiga puluh? Mengapa aku merasa aku sudah sekarat? Apa dia tidak salah menghitung?
Aku tidak punya tenaga untuk memperhatikannya, jadi berbaring di tanah dan pura-pura mati, melihatku tidak merespon, dia mengangkatku, aku memejamkan mata dan tidak ingin menatapnya.
"Apa aku menyuruh kalian memukulnya sampai mati?! Apa kalian tidak punya otak?!"
Aku mendengar Devil Yama meneriaki anak buahnya, menyesal? Aku tidak peduli siapa yang mulai memukulku, aku hanya tahu bahwa dia yang melakukannya, dia yang menyuruhnya.
Setelah itu, aku dibawa ke kamar dan dibaringkan di ranjang, dengan posisi tengkurap, pantatku sudah dipukuli sampai bengkak.
Rasanya ada yang merobek rokku, dan aku ingat dengan seragam sekolah yang aku pakai hari ini. Aku tahu kalau Devil Yama tidak rela aku mamakai yang begitu "terbuka", dan aku memakai celana panjang, tapi sekolah tidak mengizinkannya, dan aku mengira dia bertengkar denganku lalu pergi, tidak akan datang untuk mencariku, dan aku akan terus memakai seragam sekolah ke kelas.
Dia bukan karena ini memukulku, kan? Roknya di atas lutut, apa yang bisa kamu lihat? Betis atau bulu kaki di betis?
Aku menggerakkan tubuhku: "Jangan sentuh aku!"
Gerakan tangan merobek rok berhenti: "Jangan pura-pura mati kalau masih hidup."
Akku memelototi Devil Yama dan menoleh karena tidak puas. Ia merobek rokku, aku hanya merasakan sedikit rasa dingin di pantat, dan ada rasa yang sangat sakit juga.
Dia sepertinya sedang mengoleskan obat padaku, aku hanya bisa merintih kesakitan, dan dia bergerak dengan ringan. Setelah dia mengoleskan obat padaku, aku berkata, "Kamu pikir dengan memberiku obat semuanya sudah selesai? Kamu melakukan kekerasa dalam rumah tangga, ini melanggar hukum!"
Dia menampar pantatku, aku menjerit kesakitan, air mataku jatuh...
Tiba-tiba dia memasukkan sesuatu ke dalam mulutku, dan aku menelan sebelum merasakannya, aku bertanya padanya: "Apa itu tadi?"
Dia dengan tenang berkata: "Bukan apa-apa, hanya sesuatu yang memungkinkan kamu tinggal di sini selama satu malam."
Apa maksudnya aku harus tinggal disini malam ini? Aku buru-buru berkata: "Aku tidak akan tinggal di sini, ibuku masih menungguku, aku ingin kembali, cepat bawa aku kembali!"
Dia duduk tak bergerak di tepi tempat tidur: "Kamu yakin kamu ingin kembali seperti ini?"
Aku melihat diriku sendiri, tidak memakai apapun di bawah, dan pantatku sangat bengkak...
Aku sedikit membencinya, dan tidak ingin ibuku tahu bahwa dia memperlakukanku dengan tidak baik, bukan? Setelah lukanya sembuh malam ini, dia akan mengirimku kembali tanpa sadar. Kupikir itu cukup indah, dan aku mengambil rok yang robek itu dan menaruhnya di tubuhku: "Cari baju yang bagus untukku, lalu kirim aku kembali. Oh iya, aku mau bercerai denganmu."
Dia menatapku dan bertanya, "Apa itu bercerai?"
Aku langsung menjelaskan: "Itu maksudnya ... Tidak bersamamu lagi, dan aku berhenti menjadi istrimu."
Matanya menjadi sedikit menakutkan: "Kamu mau cari mati?"
Aku menahan rasa sakit itu dan bangkit: "Kamu ingin membunuhku? Anggap saja aku cari mati, kalau kamu membunuhku, biarkan aku reinkarnasi!"
Dia mendorongku ke atas ranjang, dan saat pantatku menyentuh ranjang, aku merasakan sakit yang luar biasa, dan dia masih tanpa malu-malu menekanku.
"Kamu hidup adalah orangku, dan kalau kamu mati, kamu hantuku. Dalam kehidupan ini, di kehidupan selanjutnya, seumur hidup, kamu tidak akan pernah bisa melarikan diri!"
Aku menatap matanya dan merasakan amarah di matanya hingga aku tidak berani berbicara lagi.
Dia mengangkat kakiku dan menyiksaku tanpa malu, aku sudah dipukuli sampai seperti ini dan dia masih memikirkan hal semacam itu. Aku melewati seluruh proses hampir menangis.
Setelah selesai, ia melepas topengnya dan menatap wajahku tanpa rasa kasihan dan berkata, "Kamu masih tidak tahu apa kesalahanmu?"
Aku tidak ingin berbicara dengannya, tapi tidak berani mengabaikannya, "Tidak tahu, aku hanya tahu bahwa seleramu cukup berat..." Dia masih tertarik dengan pantatku yang speerti ini, apa yang bisa aku katakan?
"Aku menyuruhmu menjauh dari Matteo Li, kamu berani dekat dengannya lagi. Bahkan berani melakukan hal yang tak tahu malu dengan anak bernama Toni Qu itu!"
Setelah sekian lama, aku berkata, "Pertama-tama, Matteo Li ... Atau Nico Li, dia adalah guruku. Bagaimana mungkin aku tidak berhubungan dengannya? Dan Toni Qu, jika aku tidak dirasuki hantu wanita tadi, bisakah aku melakukan hal semacam itu? "Sekarang aku tidak punya wajah untuk pergi ke sekolah ketika memikirkannya, betapa memalukan untuk bertemu Toni Qu nanti ...
"Itu belum tentu. Apa yang anak itu pikirkan tentang kamu, apa kamu tahu? Mengapa bersamanya setelah kerasukan? Jika aku tidak pergi, mungkin akan terjadi hal lain."
Aku memutar mata dan berkata, "Kalau begitu kamu cari saja hantu wanita itu dan balaskan padanya, sayang kamu sudah menulis perjanjian untuknya dan membiarkan dia bereinkarnasi, malah melampiaskannya padaku."
Dia mendengus dan berkata, "Bagaimana dengan membiarkannya bereinkarnasi? Bagaimana jika umurnya di kehidupan selanjutnya hanya satu jam? Aku menunggunya di sini, biarkan dia berbangga diri selama satu jam memang kenapa?"
Aku tidak bisa berkata-kata lagi, trik ini sungguh kejam.
"Raja Yama ~ Kenapa kamu tidak kembali begitu lama untuk melihat selirmu?"
Suara wanita yang lembut terdengar, aku tanpa sadar merinding, melepas pakaian Devil Yama dan membungkus tubuhku. Devil Yama tidak menghindar sama sekali, hanya menutupi bagian-bagian penting dengan pakaian: "Apa yang kamu lakukan?"
Wanita itu berjalan menuju tempat tidur, wajahnya berubah saat dia melihatku: "Ini..."
Novel Terkait
More Than Words
HannyLelaki Greget
Rudy GoldRahasia Istriku
MahardikaIstri Pengkhianat
SubardiYama's Wife
ClarkMy Cute Wife
DessyUnperfect Wedding
Agnes YuYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk