Yama's Wife - Bab 118 Membuka Postur Baru

"Kenapa?"

Terdengar suara Devil Yama dari dalam liontin giok, aku hampir saja tertawa, tapi aku berhasil menahannya, meski kata ‘suamiku’ terdengar canggung, tapi lumayan juga bisa berguna di saat seperti ini.

Aku mengguncang liontin giok dan berkata, "Apa kamu masih marah? Jika gadis itu benar-benar tidak pergi ke sekolah besok, aku akan mengakui kesalahanku, mengakui bahwa aku yang salah, lalu terserah kamu ingin bagaimana saja, tapi misalnya besok gadis itu pergi ke sekolah, untuk sementar tunggu dulu, jangant terburu-buru, oke?"

"Kamu tidak tahu apa-apa tentang Underworld, juga tidak tahu seberapa serius hilangnya utusan Abyss. Apa menurutmu aku dihukum di dunia manusia hanya karena melintasi desa? Juga karena hilangnya telur naga ini, ada roh jahat yang kabur dari Abyss lima tahun lalu, sampai sekarang tidak ketemu, masalah kecil tidak masalah, masalah besar tentu harus kutanggung sendiri!"

Aku bisa dengar kalau hatinya masih marah, perkataannya benar, apalagi setelah utusan AByss hilang, ada roh jahat yang kabur, ini bukan masalah kecil.

Aku juga bukan orang bodoh, aku tidak bisa beradu mulut dengannya saat ini, aku hanya bisa membujuknya, agar dia menundanya dulu kalau gadis itu datang ke sekolah besok. Aku tersenyum, “Aku mengerti, apa yang kutahu pasti tidak sebanyak dirimu, pelan-pelan saja ya, tidak ada gunanya terburu-buru, meski sekarang mengembalikan naga itu ke Abyss, roh jahat yang kabur itu juga tidak akan ketemu, pelan-pelan saya ya? Jangan marah lagi, Yama yang baik, kamu harus membiarkan naga itu kembali dengan kemauannya sendiri, kalau menurutimu hanya akan membuatnya enggan. Dia terlihat masih sangat muda, itu saat dimana dia tidak takut akan hal apapun, kalau kamu memakai kekerasan padanya, nanti dia bisa membencimu, bagaimana kalau terjadi hal seperti itu?”

Devil Yama mendengus dan berkata, "Bahkan jika dia dipaksa ke Underworld, apa yang bisa dia lakukan? Apa menurutmu baik baginya untuk tinggal bersama gadis itu? Begitu mereka memiliki perasaan satu sama lain, akhirnya pasti akan menyedihkan, mungkin sekarang juga sudah terlambat, kalau tidak gadis itu menemaninya ke Underworld, kalau tidak ya berpisah saja, tidak ada hasil yang lebih bagus.”

Aku sedikit terkejut, ternyata inilah yang dia khawatirkan, dia berpikir hal yang sama sepertiku, tapi caranya sedikit lebih kasar. Aku juga melihatnya, naga itu sedang melindungi gadis itu, takut gadis itu terluka. Satu manusia dan satu naga, sudah hidup beberapa tahun bersama, bohong kalau bilang tidak ada perasaan. Entah bagaimana mereka bisa bertemu pada awalnya, telur naga itu ada di tangan hantu air pada awalnya.

Aku tidak berbicara lagi, masalah ini masih harus ditangani secara perlahan, selama Devil Yama bisa setuju, besok bisa kita bicarakan lagi.

Aku memejamkan mata dan bersiap untuk tidur, tetapi tiba-tiba tubuhku terasa berat, Devil Yama meremas daguku, “Membangunkanku dan mau tidur sendiri?"

Sebelumnya dia mengabaikanku tidur, tiba-tiba aku ingin sekali masuk ke liontin giok untuk melihat seberapa besar ruang yang ada di dalamnya ….

Aku menatapnya dengan tatapan kosong, lalu berkata, "Tapi aku sangat lelah, besok kita bicara lagi ya?"

Nafasnya menyembur di wajahku, “Gawat, aku menyadari nyalimu semakin lama semakin besar saja, bukannya kamu takut sekali saat melihatku pertama kali, bahkan sampai gemetar, sekarang berani membalas perkataanku, bahkan berani melawanku, apakah aku terlalu memanjakanmu?"

Aku tersenyum datar dan berkata, "Tidak, tidak, sebenarnya aku benar-benar takut padamu …." Tapi kemudian berpikir dia tidak begitu menakutkan. Saat aku takut padanya, itu karena aku tidak memahaminya. Setelah berinteraksi begitu lama, aku mulai mengenalnya, mengetahui temperamennya, jadi lebih rukun dari sebelumnya. Bohong jika aku bilang tidak takut padanya, setiap kali dia marah, aku sangat takut, selain membujuknya, apalagi yang bisa kulakukan?

Aku tidak berpikir kalau dia baik padaku, aku bisa merasa sombong, setiap orang harus punya kesadaran sendiri. Terus terang, seperti harem dalam drama istana, kasih sayang kaisar hanya sesaat saja, tidak perlu pamer dan merasa benar sendiri serta tidak memandang orang lain. Tentu saja, kaisar adalah yang paling tidak boleh disinggung.

Dia membelai kakiku dengan satu tangan, "Mengapa aku tidak merasa kamu takut padaku?"

Aku mengekspresikan ketakutanku, “Tidak ada? Apa kamu mau membunuhku?"

“Pfft!” Dia tertawa, sayangnya dia memakai topeng, jadi tawanya tidak kelihatan, aku dengan canggung mengulurkan tangan dan melepas topengnya, tetapi hanya menangkap senyum tak pudar di matanya.

Dia menatapku dengan tenang, "Apa yang ingin kamu lakukan?"

Aku tidak tahu otot mana yang kram, aku sempat memikirkan kalimat populer dahulu kala, "Nak, beri kakak sebuah senyuman ….”

Seperti yang telah diketahui, raut wajahnya tiba-tiba menjadi, “Belajar dari mana? Kamu belajar apa di sekolah? Aku tidak pernah melihat kamu belajar dengan baik!"

Aku tidak tahu apakah aku kadang-kadang mengalami cacat otak atau tidak, tetapi aku belum merasa takut, jadi aku berdalih, "Tapi aku hanya ingin melihat kamu tersenyum …."

Akhir dari kematianku adalah ….

Sangat mengenaskan ….

Disiksa olehnya dengan sangat parah, aku seperti telah membuka beberapa postur baru, keesokan paginya aku berangkat ke sekolah dengan taksi, sebelumnya aku terus jalan kaki, butuh sekitar 15 menit untuk tiba di sekolah .…

Tentu saja, pada akhirnya dia tidak tersenyum padaku. Aku tidak paham, bukankah hanya sebuah senyuman saja? Kalau dia memberiku senyuman, aku akan menunjukkan senyumku dengan senang hati.

Aku masuk ke kelas selangkah demi selangkah, kelas pagi ini penuh, tapi sepertinya hanya ada satu kelas di sore hari. Begitu aku masuk ke dalam kelas, aku melihat sekeliling. Aku tidak melihat sosok gadis itu, hatiku sedikit dingin, aku ini sedang membantu mereka. Jika dia tidak datang hari ini, Devil Yama pasti akan maju turun tangan sendiri dan menyeretnya kembali. Sebelumnya kalau belum menemukan naga ini ya sudahlah, orang dari Underworld terus mencarinya, sekarang ketemu jejaknya, kemungkinan untuk melarikan diri tidak tinggi, aku harap mereka bisa mempertimbangkannya baik-baik.

Postur dudukku agak aneh, aku hanya bisa merasa nyaman dengan postur duduk yang aneh. Saat teringat hujan deras tadi malam, aku merasa kedinginan dan berkeringat, suaraku masih serak sampai sekarang ….

Mulai kelas, aku tidak melihat gadis itu, aku tidak punya pilihan selain membiarkan Devil Yama menanganinya, aku tidak bisa mengurus hal ini lagi, masalah utusan Abyss itu sangat serius.

Ketika guru masuk ke dalam kelas, gadis itu mengikutinya di belakang, dia dan aku saling memandang satu sama lain, kemudian dia duduk di kursinya. Aku menghela nafas lega, syukurlah, sekarang Devil Yama tidak bisa berkata apa-apa lagi!

Setelah kelas usai, aku tidak sabar untuk mencarinya, dia membawaku ke tempat yang relatif terpencil di sekolah dan berkata, “Sebenarnya siapa kamu? Bagaimana kamu bisa tahu Abishu Ming bersamaku di sini?"

Aku bingung, “Abishu Ming?"

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu