Yama's Wife - Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
Bibirku kemudian terbuka membentuk ‘O’, dia tidak sedang bercanda bukan? Dia juga makhluk gaib, dan diluar dugaan dia juga menguasai ilmu Tao?
“Ada apa? Kamu tidak senang? Yang lain tidak pernah mendapatkan perlakuan sebaik ini, jika kamu tidak ingin mempelajarinya ya sudah, kedepannya jangan selalu membuat masalah.” Melihat diriku yang terbengong, dia pun mengatakan hal tersebut dengan datar.
Aku segera mengatakan: “Aku bersedia!” dia sudah mengatakan kalau kedepannya nanti dia tidak akan bisa selalu melindungiku, jika kejadian seperti dihotel kecil bertemu dengan hantu cabul atau hantu yang lain, dan dia tidak ada disana, atau tidak bisa datang dengan cepat, bukankah aku akan menderita? Apa lagi sekarang energi negatif di tubuhku ini juga sangat kuat, dan sangat mudah memancing makhluk yang bukan-bukan, aku juga tidak mungkin terus-terusan berada dirumah, bisa disimpulkan, jika aku memiliki kemampuan bela diri tentu semuanya akan berbeda. Sebenarnya aku ingin mempelajarinya dari kakek ketiga, setelah kembali dari rumah yang dulu aku sudah hampir tidak ada waktu untuk menemuinya, jika ibuku tahu kalau kakek ketiga mengajariku ini, dia pasti akan memarahi kakek ketiga dengan sangat galak.
Jika Devil Yama yang mengajariku, ibuku tidak bisa marah, dia tidak berani……
Dia kemudian bangkit dan berkata: “Sana ambil kertas dan alat tulis, hal pertama yang harus kamu pelajari adalah menggambar kertas jimat, jika kamu bahkan tidak bisa menggambar kertas jimat, kamu tidak perlu mempelajari yang lain.”
Disini tidak ada kertas dan pulpen, aku pun memintanya menungguku, setelah itu aku pergi kesebelah dan bertanya pada William Chen jika dia memilikinya. Willian Chen memberikan satu gulung kertas gambar, dan juga pensil padaku……
Bagaimana pun tidak ada seorang pun yang memiliki kertas jimat, juga tidak mungkin selalu membawa kuas kemana-mana, jika Devil Yama mengatakan kalau ini tidak bisa digunakan, kalau begitu aku akan keluar sebentar dan membeli benda-benda yang bisa digunakan.
Tidak kusangka Devil Yama sama sekali tidak berkeberatan, ketika dia mengangkat tangannya, kertas itu kemudian terpotong sesuai dengan ukuran kertas jimat, tersusun rapi. Dia menggenggam pensil untuk waktu yang cukup lama, aku lantas bertanya: “Ada apa?” apakah untuk menggambar sebuah jimat juga harus memilih hari dan tempat yang baik? Tidak mungkin bukan……
Dia tiba-tiba memutar-mutar pensil ditangannya dan mengatakan: “Mengapa benda ini tidak ada bulunya?”
Aku……
Aku lantas mengajarkan padanya bagaimana cara menggunakan pensil, setelah melihatnya sekali, dia pun mulai menggambar sesuatu diatasnya, ini adalah pertama kalinya aku melihat seseorang yang kelihatan begitu keren ketika menggunakan pensil, dia menggunakan satu tangannya menggenggam pensil dan menggambar, berbeda sekali dengan yang tadi kuperagakan padanya……
Tapi kertas jimat yang digambar olehnya juga lumayan, kata-kata yang tertulis diatas juga sangat cantik, tulisan cakar ayam yang ada diatas jimat juga terlihat sangat keren ketika dia yang menggambarnya, dia kelihatannya sudah sangat terbiasa dan mahir.
“Perhatikan dengan baik, murid yang cerdas, selalu menggunakan matanya, tidak ada seorang pun yang memiliki waktu mengajarimu dengan menggenggam tanganmu, jika kamu terlalu bodoh, tidak masalah jika kamu tidak mempelajarinya.” Dia menggambar sambil mengatakannya.
Awalnya beberapa jimat penangkal roh jahat yang digambarnya, terasa sangat tidak asing, belakangan gambarnya mulai berbeda, aku lantas memperhatikan gerakannya dengan saksama, agar tidak ada yang terlewatkan. Setelah dua puluh lembar lebih, dia kemudian meletakkan pensilnya: “Gambar sendiri.”
Untuk menggambar jimat aku juga sudah memiliki dasar, caraku menggambar juga sama, hanya saja bentuk tulisan yang kugunakan berbeda. Aku menggambarkan beberapa bentuk tulisan di beberapa jimat yang tadi aku ingat, meskipun sangat jelek dibandingkan dengan yang tadi digambar olehnya, ditambah lagi digambar dengan menggunakan pensil, jadinya benar-benar sangat jelek. Dia melihatnya sejenak dan mengatakan: “Jelek sekali, teruslah berlatih.”
Aku melihat beberapa jimat yang sudah digambar dan bertanya: “Apakah jimat yang digambar dengan pensil dan kertas gambar bisa digunakan?”
Dia lantas mengatakan: “Bisa, punyaku bisa digunakan, punyamu tidak bisa. Ilmu Taomu, masih belum sampai tahap seperti itu, kamu harus menggunakan benda-benda yang asli baru bisa manjur.”
Aku meraut pensil kemudian bertanya padanya: “Mengapa kamu bisa menggambar jimat?” jika diperhatikan dia juga kelihatan sangat hebat, makhluk gaib juga bisa menggambar jimat, bukan hanya sangat hebat, bahkan sudah tidak masuk akal!
Dia kemudian bersandar pada pinggiran ranjang menutup mata dan beristirahat: “Bukannya ada pepatah ‘tidak pernah makan daging babi tapi pernah melihat babi berlari’ bukan? Mainan pendeta Tao busuk seperti ini, benar-benar sangat gampang. Nanti setelah kamu tiba di Underworld, aku akan mengajarkanmu jurus, yang lebih hebat dibandingkan dengan ini.”
Aku tidak akan jatuh dalam perangkap, bisa menembus tembok bisa memindahkan barang tanpa menyentuhnya dan terbang memang sangat menarik, tapi aku juga tidak mau cepat mati dan pergi ke Underworld dengannya untuk semua itu.
“Kamu yang juga makhluk gaib ini, mengapa bisa menggambar jimat? Apakah ilmu Tao tidak mempan padamu?” aku menggigit ujung pensilku dan bertanya padanya.
Dia lantas mendengus dan mengatakan: “Ada banyak jenis ilmu Tao, yang kamu ketahui juga terlalu sedikit. Dan juga pemahaman kalian pada makhluk gaib hanya terbatas pada orang mati, aku juga perah mengatakan kalau aku bukan orang yang sudah matikan? Jika memang aku termasuk……aku juga hanya termasuk setengah orang mati. Sudahlah, meskipun mengatakannya padamu, kamu juga tidak akan paham, untuk kedepannya berhati-hatilah, hantu wanita yang waktu itu merasuki dirimu dan sudah dibawa ke Underworld itu sudah kabur dari Underworld, dia kabur saat berada di gerbang reinkarnasi, dia mungkin saja akan kembali mencarimu.”
Aku kaget, bertanya: “Kapan itu terjadi?”
Dia lantas mengatakan: “Kamu bisa tidak jangan bertanya tentang pertanyaan bodoh? Tentu saja ketika membawanya ke gerbang reinkarnasi.”
Aku rasa sekarang aku sudah bisa memastikan siapa yang muncul di qq-ku, jika Devil Yama tidak mengatakannya, aku tentu tidak akan tahu siapa yang berniat mencelakaiku, memikirkannya aku menjadi ketakutan, hantu wanita itu bahkan tahu dimana tempat tinggalku, mungkinkah dia juga akan mencelakai orangtuaku? Kemudian sebelumnya ada kejadian dimana organ hati dari satu keluarga dikorek keluar dari tubuh mereka, apakah ini ada hubungannya dengan hantu wanita itu? Hantu wanita itu selalu menggunakan cara berhubungan intim untuk menyeimbangkan energi positif dan energi negatifnya, apakah dia juga bisa mengambil organ hati?
Aku kemudian memberitahunya tentang hal yang terjadi ketika aku berada di jembatan Jiaqin, mengenai Nico Li yang menyelamatkanku dari dalam air aku hanya mengatakannya dengan ringkas, setelah mendengarnya Devil Yama kemudian mendengus dingin dan mengatakan: “Kamu pikir dia sedang berusaha menyelamatkanmu, kenyataannya entah ada hal apa yang sedang dilakukannya, dia menyembunyikan aromamu, membuatku tidak bisa merasakan dirimu, siapa yang tahu apa yang ada didalam benaknya? Jangan membahas tentang dirinya dihadapanku.”
Masalah ini sepertinya tidak sesederhana yang aku bayangkan, alasan mengapa malam itu ketika aku terbangun yang pertama kulihat adalah Nico Li bukan Devil Yama, itu karena Nico Li telah menyembunyikan aroma tubuhku agar Devil Yama tidak bisa menemukanku? Hampir setiap kali ada bahaya yang muncul dihadapanku Devil Yama selalu bisa muncul dihadapanku, tetapi saat itu dia tidak muncul, dari sini bisa dikatakan kalau apa yang tadi dikatakannya adalah hal yang sesungguhnya. Kalau begitu untuk apa NIco Li melakukan hal itu?
Setiap kali memikirkan Nico Li, aku pun teringat pada nama Matteo Li, aku tidak tahu entah mengapa Nico Li bisa tiba-tiba ‘berubah’ menjadi Matteo Li, hubungan diantara mereka berdua juga tidak bisa kupahami, kemudian Yasmine……aku tidak pernah berani mengungkitnya dihadapan Devil Yama.
Lebih baik cuek, aku juga malas mengurusinya, jika wanita itu tidak ingin melepaskanku, aku kirim saja kuda ketempat ini.
Aku juga pernah bertanya pada Devil Yama apakah hantu wanita itu bisa mencelakai keluargaku, dia lantas menjawab seharusnya tidak bisa, karena jika hantu wanita itu menghabisi manusia, maka keberadaannya akan ketahuan oleh Underworld, sekarang ini kekuatannya sangat lemah, dia sama sekali tidak akan bisa kabur dari kejaran Underworld. Dan Devil Yama juga mengatakan, ‘Halluci’ yang malam itu muncul di atas jembatan juga bukan jebakan yang dibuat oleh hantu wanita itu, hantu yang menahanku didalam air juga bukan hantu wanita itu, hantu wanita itu sepertinya sudah meminta bantuan.
Tidak peduli apakah penjelasannya masuk akal atau tidak, aku sudah langsung mempercayainya, ini adalah insting, instingku mengatakan kalau Devil Yama sangat bisa diandalkan……
Setelah selesai menggambar jimat-jimat itu, aku kemudian memilih jimat yang digambar oleh Devil Yama, kemudian membuang sisanya ketempat sampah. Jimat yang aku gambar tidak berfungsi, hanya aku gunakan untuk latihan. Jimat yang digambar Devil Yama akan berguna.
Aku juga bertanya pada Devil Yama apa yang terjadi pada William Chen, dia lantas menjawab agar William Chen kembali ketempat dimana Natalie tewas dan mencari jawabannya sendiri ditempat itu. Setelah Devil Yama kembali masuk kedalam kalung giok, aku pun pergi kesebelah dan mengembalikan pensil pada William Chen, wajahnya kelihatannya tidak terlalu senang, meskipun wajahnya terhalang oleh rambutnya, aku juga dapat melihat kemuraman diwajahnya.
Novel Terkait
Get Back To You
LexyIstri Pengkhianat
SubardiAdore You
ElinaGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraStep by Step
LeksCinta Di Balik Awan
KellyYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk