Yama's Wife - Bab 103 Ilusi Hantu

Jacob ini lebih ceria, setelah masuk dia tidak henti-hentinya bicara. Mereka ternyata ingin berangkat disaat itu juga, aku kemudian bertanya jika berangkatnya besok pagi saja bisa tidak, jika pergi ke desa sekarang tentu akan sulit menemukan transportasi kesana. Siapa yang menyangka Jacob kemudian mengatakan kalau dia sudah datang dengan mengendarai mobil, dan bisa langsung berangkat. Mengapa aku merasa kalau dia seperti sedang mempersiapkan diri untuk menempuh bahaya?

Aku kemudian membawa pakaian ganti dan barang-barang yang kuperlukan lantas berangkat dengan mereka, aku mengirimkan pesan singkat pada Clarissa Ke, memberitahunya akan lebih baik.

Setelah keluar, kami bertiga kemudian naik keatas mobil Jacob, mobil Jacob adalah sebuah mobil off-road, mungkin karena harus menempuh perjalanan menuju kepedesaan dia akhirnya memilih mobil ini.

Dimobil musik diputar dengan sangat keras, setidaknya sekarang semua orang kelihatannya masih sangat bersemangat, sama sekali tidak kelihatan mengantuk. William Chen melihat keluar jendela dengan kerutan didahinya, entah apa yang sedang dipikirkannya, kali ini tempat yang akan kita kunjungi adalah sebuah tempat yang cukup menegangkan untuknya. Berbeda dengan Jacob, sepanjang perjalanan ini dia kelihatannya sangat besemangat…..

Setelah dua setengah jam lebih meninggalkan kawasan perkotaan, langit gelap diluar sana membuatku tidak bisa melihat pemandangan diluar sana, hanya saja perlahan-lahan aku bisa merasakan kalau jalanannya berubah, agak berbatu-batu.

Ketika aku mengantuk dan ingin tidur, Jacob lantas mengeluarkan suara: “Sejak kapan jalan disini diperbaiki? Aku baru tidak kembali satu tahun……”

Aku juga tidak memperdulikannya, aku juga tidak mengenal jalan ditempat ini. Dia kemudian berbelok kearah kanan, dibawah cahaya mobil, jalanan kelihatannya cukup rata, dan juga lebih luas. Tetap tiba-tiba saja mobil terbalik, kami semua kaget, ketika mobil terus terbalik-balik, aku baru saja menyadari kalau mobil kami terjatuh kebawah jurang, jika bukan karena beberapa pohon yang menahannya, kami mungkin sudah terjatuh kedalam sungai.

Jacob kemudian mengeluarkan sumpah serapah: “BRENGSEK! ADA APA INI?”

Untung saja aku memakai seatbelt, hanya bagian siku tanganku yang lecet karena tadi membentur jendela, untung saja kami bertiga sama sekali tidak ada yang terluka parah.

Tadi aku juga melihatnya, jelas didepan ada sebuah jalan, dan ketika dilewati malah jatuh kejurang, ini benar-benar sangat tidak masuk akal. Kita pun terpaksa meninggalkan mobil dan berjalan, keluar dari mobil, kami menggunakan cahaya yang berasal dari ponsel kami untuk naik keatas, ketika tiba di atas jalan, William Chen kemudian bertanya: “Jacob, apa kamu buta? Bagaimana caramu mengendarai mobil? Apa kamu ingin mati?”

Jacob merasa tidak berdaya: “Apa hanya aku seorang diri yang melihat jalan itu? Aku melaju terus karena aku melihat ada jalan didepan sana, bukankah ini aneh sekali.”

Aku berpikir sejenak kemudian mengatakan: “William Chen, jangan salahkan Jacob, aku juga melihat jalan didepan. Dulu aku pernah mendengar nenekku mengatakan, ini namanya ilusi hantu, yang terlihat bukan hal yang sesungguhnya, akan mudah mengakibatkan kecelakaan, kita sepertinya sudah berpapasan dengan makhluk-makhluk itu.”

Jacob jelas sekali kurang mempercayainya: “Bukan……kamu tidak sedang bercanda bukan? Yang kamu katakan kedengarannya sangat teoritis, aku hampir saja mempercayainya, dimana ada hantu? Suruh dia keluar dan perlihatkan dirinya, aku tidak percaya, didunia ini benar-benar ada hantu?”

Aku tidak memperdulikannya, kemudian bertanya pada Wiliam Chen: “Dimana jimat yang sebelumnya kuberikan padamu?”

William Chen kemudian mengeluarkan jimat dari dalam tasnya, aku kemudian mengambil dua lembar jimat penangkal roh dan memberikan satu pada Jacob: “Ambillah ini, percaya atau tidak, tadi kamu sudah mengendarai mobil sampai masuk kejurang apakah itu bukan sebuah kenyataan? Jalan yang baik-baik saja tiba-tiba berubah menjadi jurang, jika kamu merasa kalau masalahnya ada pada matamu sendiri, aku pun tidak bisa mengatakan apapun lagi.”

Jacob tidak mengatakan apapun, dan menerima jimat itu, kami bertiga memegang jimat, jalan yang tadinya kelihatannya tidak bisa dilewati tiba-tiba bisa dilewati, Jacob lantas tidak mengatakan apapun lagi, dia sepertinya sudah mempercayai apa yang dilihatnya, bukan jalannya yang sudah direnovasi, tetapi matanya telah disihir oleh makhluk itu.

Aku kemudian berjalan didepan, mereka berdua kemudian mengikuti dari belakang dengan ragu, sudah malam, mengalami hal seperti ini membuat mereka cukup ketakutan, jika dibandingkan dengan mereka, aku bisa dikatakan sudah cukup berpengalaman, hanya akulah yang bisa memimpin perjalanan ini.

William Chen tiba-tiba mengatakan: “Mungkinkah ini ulah Natalie……?”

Aku kemudian menjawab: “Aku juga tidak tahu.”

Jacob agak kebingungan: “Kalian tidak seriuskan? William Chen, kamu mengatakan padaku untuk mengantarkanmu agar kamu bisa menyelidiki suatu hal, aku masih berpikir kalau kamu sedang bercanda, Natalie sudah meninggal satu tahun yang lalu, apa sebenarnya yang ingin kamu lakukan?”

William Chen dengan serius mengatakan: “Dari awal aku tidak bercanda denganmu, aku merasa Natalie tidak ingin melepaskanku, sejak kematiannya aku terus mengalami hal-hal yang aneh, aku ingin bertanya padanya, mengapa dia melakukan semua ini.”

Jacob diam sejenak kemudian mengatakan: “Kematian Natalie tidak ada hubungannya denganmu, dia tewas tenggelam sendiri, belakangan ketika kita turun dan mencarinya juga tidak ditemukan, kamu juga ikut mencarinya dibawah, kita sudah mengusahakan yang terbaik, jika dia benar-benar tidak rela, juga tidak seharusnya dia mencarimu. Tapi……”

Aku dan William Chen kemudian melihatnya, kami ingin tahu apa yang akan dikatakannya berikutnya.

Jacob tiba-tiba saja seperti sedang melamun dan mengatakan: “Setiap orang juga tahu kalau Natalie dulu sangat menyukaimu, mungkin saja dia merasa tewas seperti ini maka dia tidak akan pernah bisa bertemu denganmu lagi. Oleh karena itu dia tidak rela. Jika dia mengikutimu selama satu tahun ini, dan ingin sekali mencelakaimu, kamu sudah lama mati, apa mungkin kamu masih bisa hidup sampai sekarang?”

Wajah William Chen terlihat tidak senang: “Jika kamu sembarang bicara lagi, aku tidak akan menggubrismu lagi. Aku dan dia hanya teman baik, tidak mungkin alasannya tidak masuk akal seperti ini.”

Aku lantas berpikir dan mengatakan: “William Chen sudah selama ini masih baik-baik saja, mungkin alasannya bukan karena Natalie tidak ingin menghabisinya, tapi karena dia belum cukup kuat untuk menghabisinya. Natalie tewas karena tenggelam, juga bukan karena dicelakakan oleh siapapun, kebenciannya juga tidak akan besar, mungkin saja dia hanya tidak rela. Jangan kita sembarangan menebaknya disini, nanti kita bahas lagi, kita pergi dulu ke kampung halaman Jacob.”

Ditempat asing seperti ini, hatiku juga merasa tidak terlalu tenang, aura negatif ditubuhku juga sangat kuat, akan mudah memancing makhluk-makhluk itu.

Jacob tiba-tiba saja terjatuh ditanah, William Chen kemudian segera menariknya: “Sudah besar seperti ini, apa tidak bisa berjalan dengan baik?”

Jacob kemudian membersihkan tanah dari tubuhnya dan mengatakan: “Jalan ini cukup terjal, kamu sendiri juga mengetahuinya, aku merasa kalau barusan aku sepertinya terantuk sesuatu……”

Aku kemudian menerangi jalanan dengan cahaya ponsel, meskipun jalanan itu tidak rata, tetapi jika kaki diangkat sedikit lebih tinggi juga tidak akan bisa terantuk. Aku sejak kecil sudah sering berjalan di jalan seperti ini, oleh karena itu aku juga sudah berpengalaman.

Tiba-tiba, muncul cahaya mobil dibelakangku, Jacob segera berlari sampai ketengah jalan dan menggerakkan tangannya, menumpang mobil tentu akan lebih mudah, mobilnya untuk sementara hanya bisa ditinggalkan disana, tidak ada cara untuk mengangkatnya, hanya bisa menunggu sampai besok dan meminta orang untuk mengangkatnya.

Aku merasa ada yang tidak beres, mobil itu kelihatannya sangat gelap, entah karena cahaya mobil atau apa, aku merasa kalau mobil itu sepertinya ditutupi oleh kabut.

Setelah mobil itu berhenti, Jacob mengetuk kaca mobil dan bertanya: “Tuan, bawalah kami ikut denganmu, antarkan kami sampai desa Panlong, kamu katakan saja biayanya.”

Supirnya sepertinya seorang pria, suaranya terdengar kasar dan tidak enak didengar: “Ayo naik……”

Jacob menarik pintu mobil dan berpikir untuk naik, aku kemudian mengatakan: “Tunggu sebentar!”

Jacob berbalik melihatku: “Ada apa?”

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu