Yama's Wife - Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
Dia dengan tenang berkata, “Lagipula hasil akhirnya akan sama, aku tidak peduli dengan besarnya dosa yang kuperbuat. Meskipun dia dan aku bukan orang yang sama, tapi cara mati kami kurang lebih sama, anggap saja takdir, tunggu sampai dia melakukan apa yang dia inginkan, tunggu aku memenuhi keinginanku, aku pikir dia juga akan memilih pilihan yang sama denganku, meski jiwaku hancur sekalipun, aku tidak keberatan.”
Bibi kecil berkata dengan marah, “Kalian memang jahat, kalian pasti akan mati mengenaskan! Itulah alasan kalian berpikir seperti sekarang, menyedihkan!"
Aku memberi isyarat pada bibi kecil untuk menyuruhnya tenang dan tidak mencoba memprovokasi Felix Yu. Dia sekarang siap untuk bertanggung jawab atas dosa-dosanya setelah memenuhi keinginannya yang telah lama dia inginkan, membunuh kami berdua sama sekali bukan hal sulit untuknya.
Felix Yu menoleh dan melihat ke arah bibi kecil, dia tidak berkata apa-apa, sepertinya dia tidak berencana untuk melakukan apa-apa, aku lega untuk saat ini dan berharap bibi kecil tidak akan mati lagi, jangan sampai merusak diri sendiri hanya karena amarah sesaat, aku mati masih ada jiwa, jika dia mati, jiwanya akan hancur, dan menghilang dari dunia ini.
Ketika hari sudah gelap, mayat berdarah belum kembali, aku lapar seharian, aku sudah merasa kabur saat melihat sesuatu, sebelumnya tidak akan begitu, sekarang selama aku tidak memakan mutiara energi negatif selama beberapa waktu, tubuhku akan menjadi lemah, aku juga tidak tahu kenapa bisa begitu .…
Felix Yu terus berjaga di sini dan tidak pernah keluar, ketika aku tidak bisa tahan lagi dan menutup mata, dia berkata, “Sekarang belum saatnya kamu mati, tunggu Andreas Situ kembali, jika dia belum membalas dendam, aku akan mencarikan mutiara energi negatif untukmu. Kalau dia sudah selesai membalas dendam, aku akan mengeluarkan janin gaib dalam perutmu, di masa depan kamu tidak perlu bergantung pada mutiara energi negatif lagi.”
Andreas Situ, nama ini tidak benar-benar cocok dengan mayat berdarah itu, aku tidak tahu berapa lama lagi aku bisa bertahan, aku berbaring di tanah, mendengarkan suara bibi kecil yang berangsur-angsur kabur di telingaku, dia terus memanggil namaku, butuh beberapa saat sebelum aku memiliki kekuatan untuk mengiyakannya.
Merasa bahwa Felix Yu mendatangiku, "Aku tidak sabar menunggu dia kembali, kalau kamu mati, maka segalanya akan hilang."
Aku setengah membuka mata dan melihat bibi kecil berdiri di depanku, "Pergi! Jangan sentuh dia!"
Felix Yu berkata dengan sengit, "Apakah kamu ingin kuubah menjadi mutiara energi negatif untuk kuberi makan padanya?!"
Aku berjuang sekuat tenaga dan berkata, “Jangan pedulikan aku … bibi kecil, pergilah …."
Setelah mengatakan ini, aku hanya bisa terengah-engah, rasa lapar membuatku berkeringat, menyulitkan ….
Bibi kecil tidak peduli dengan nyawanya, dia masih menolak untuk pergi, dia masih menghalangi di depanku, Felix Yu mendorongnya ke samping, lalu mengulurkan tangan ke perutku, aku bahkan tidak memiliki kekuatan untuk mengatupkan gigi, aku merasakan rasa sakit datang sampai membuatku berkeringat dingin. Tangan Felix Yu mengaduk-aduk tubuhku, seolah mencari sesuatu, bibi kecil memukulinya dari samping, tetapi tidak berguna.
“Kenapa bisa seperti ini …." Felix Yu sepertinya tidak menemukan apa yang diinginkannya.
Aku pingsan, rasa lapar dan rasa sakit membuatku hampir menelan nafas terakhir.
Kemudian aku tidak tahu apa yang terjadi, ketika aku bangun, aku menemukan diriku di tempat yang sama sekali tidak kukenal, tempat tidur dimana aku berbaring itu bukan kamarku, aku juga tidak berada di rumah bobrok itu.
Rasanya seperti ... Underworld!
“Sudah sadar? Kamu baik-baik saja?"
Suara seorang wanita terdengar.
Aku mendongak dan melihat seorang wanita dengan kostum merah berdiri di depan tempat tidur, dengan sepasang mata burung phoenix yang indah, tetapi tidak ada pesona, hanya keanggunan dan martabat yang tak terucapkan, dan sesuatu yang tidak dapat diabaikan orang.
Aku masih merasa sangat lapar, aku tidak berbicara, juga tidak memiliki kekuatan untuk berbicara.
Wanita itu mengambil sesuatu dan memasukkannya ke dalam mulutku, itu adalah mutiara energi negatif! Perlahan-lahan aku merasakan kondisi fisikku sedikit membaik. Aku berjuang untuk bangun dan menemukan bahwa luka di perutku telah sembuh, kalau tidak salah ingat, Felix Yu membelah perutku sebelumnya ….
“Kamu siapa?” tanyaku.
Wanita itu menatapku tanpa ekspresi, lalu berkata, "Kamu belum pernah bertemu denganku, tapi aku mengenalimu. Selir ke-9, kita semua adalah wanitanya Raja Yama, aku hanya mencoba menyelamatkanmu karena ini, aku tidak meminta balas budimu, tapi aku mohon biarkan Raya Yama sering pulang, selir Nian sekarang sedang mengandung, bagaimanapun juga harus meminta Raja Yama pulang untuk menemuinya.”
Aku tercengang beberapa saat, apakah wanita ini selir raja? Dia pikir aku tidak membiarkan Devil Yama pulang? Aku bertanya dengan ragu-ragu, "Apakah kamu ... selir raja?"
Dia mengangguk, "Aku bukannya ingin menggunakan identitas ini untuk menekanmu, demi hal ini, aku bahkan diberi pelajaran oleh Raja Langit, awalnya tidak seharusnya aku ikut campur, tapi aku tidak bisa melihatnya lagi, siapa suruh kamu juga mengandung anak Raja Yama? Aku telah menikah dengan Raja Yama selama bertahun-tahun dan belum bisa mengandugn anaknya, hatiku merasa bersalah, aku secara alami juga senang kamu dan selir Nian bisa tinggal untuknya.”
Entah mengapa, perkataannya tidak terlalu enak didengar, dengan tampilan seperti atasan, nada bicaranya seperti ‘aku menyelematkanmu bukan demi menyelamatkanmu, tapi demi Raja Yama’.
Tapi bagaimanapun juga, karena dia telah menyelamatkan aku, aku harus mengucapkan terima kasih, aku menatapnya dan berkata, "Terima kasih telah menyelamatkan aku, tetapi aku tidak tahu bagaimana dengan keadaan bibi kecil? Celio Bai dan Raphael Bai, apakah kamu tahu dimana mereka? Bagaimana kabar mereka sekarang? "
Dia tidak begitu sombong sampai tidak menjawab pertanyaanku, “Bibi kecilmu adalah istri Raphael Bai, Julia Fan? Dia baik-baik saja. Celio Bai dan Raphael Bai juga dibawa kembali ke Underworld, lukanya cukup parah, tapi tidak sampai hancur jiwanya. Apa kamu tahu kenapa hantu jahat Felix Yu menatap perutmu?"
Aku sedikit bingung, "Bukankah dia menyukai janin gaib di perutku?"
Dia berhenti sejenak dan berkata, “Kurang lebih … untungnya janin gaibnya belum matang, tidak ada gunanya dia ambil, hal ini memungkinkan anak itu melarikan diri bersamamu. Luka di tubuhmu hampir sembuh dengan obat, kamu bisa kembali ke dunia manusia setelah Raja Yama kembali."
Sejauh yang aku tahu, orang yang hidup akan mati di Underworld, terlalu banyak energi negatif yang akan membahayakan nyawa, tapi dia malah menyuruhku tinggal di sini dan menunggu Devil Yama kembali. Ini mau tidak mau membuatku curiga bahwa dia sengaja membawaku ke Underworld untuk mendapatkan kembali Devil Yama.
Terlepas dari apa yang dia pikirkan, apa lagi yang bisa kuinginkan setelah mendapatkan kembali nyawaku? Selama dia tidak membiarkanku mati di Underworld, semuanya mudah untuk dibicarakan.
Setelah dia pergi, aku ditinggalkan sendirian, mengingat kembali apa yang terjadi sebelumnya, aku menyentuh perut bagian bawahku, masih sangat datar. Felix Yu sepertinya mengobrak-abrik perutku sebelumnya, tapi dia tidak menyadari bahwa janin gaib itu masih belum matang, ini membuatku berpikir ada yang aneh ….
Novel Terkait
Perjalanan Selingkuh
Linda1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaMy Goddes
Riski saputroIstri Yang Sombong
JessicaAfter Met You
AmardaPrecious Moment
Louise LeeYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk