Yama's Wife - Bab 119 Telepati

Dia mengatakan: “Itu namanya, naga itu, ketika aku bertemu dengannya dia memberitahuku, namanya adalah Abishu Ming. Hanya saja selain namanya, dia tidak mengetahui hal apapun lagi, sepertinya kamu dan juga orang yang semalam tiba-tiba muncul mengetahui asal usulnya, tapi aku tidak bisa mempercayai kalian dengan mudah. Kalian tidak bisa membawanya dengan mudah, kalian harus memberitahuku segala sesuatu yang berhubungan dengannya.”

Dia bisa berpikir seperti itu juga sangat beralasan, dia takut jika aku dan Devil Yama sampai melukai Abishu Ming. Aku rasa waktu istirahat tidak akan cukup untuk menjelaskan semuanya padanya, oleh karena itu aku pun berjanji untuk memberitahunya setelah pelajaran usai. Disaat itu juga aku baru tahu namanya, Peace. Bagaimana harus dibilang, ayah dan ibunya pasti berharap kalau dia bisa melewati hidupnya dengan tenang, tidak perlu mengejar harta, asalkan dia bisa hidup dengan tenang maka itu sudah cukup.

Siang setelah pulang sekolah, dia pergi makan siang dikantin, aku kemudian memberitahunya aku menunggunya ditempat yang sepi itu.

Setelah aku menunggu cukup lama dia belum muncul juga, Devil Yama yang berada didalam liontin giok kemudian mengatakan: “Dia sudah meninggalkan sekolah, kelihatannya kamu terlalu percaya padanya.”

Sudah meninggalkan sekolah? Aku sedikit bingung, padahal sebelumnya kita sudah membahasnya, mengapa dia tiba-tiba berubah pikiran? Setelah aku bertanya mengenai arah kepergiannya, aku pun mengejarnya, setelah berada digerbang sekolah aku tetap tidak menemukannya. Setelah berpikir aku lantas naik taksi pergi kerumahnya, pintu gerbang rumahnya dalam keadaan terbuka, aku pun berjalan masuk, aku menyadari kalau tempat itu sangat berantakan, seperti baru saja ada yang masuk dan menjarah isinya.

Sepertinya Devil Yama juga merasa kalau ada yang tidak beres, dia kemudian keluar dari liontin giok. Berjalan masuk kedalam rumah itu, hampir semua perabot dan benda-benda dirumah itu telah dibuat berantakan, dari lantai atas sayup-sayup terdengar suara tangisan Peace, suara tangisan yang terdengar sangat menyayat hati. Aku segera naik keatas, dia kelihatan sangat tidak berdaya didalam kamar tidur yang kelihatannya sangat berantakan itu, aku lantas bertanya: “Ada apa? Dimana Abishu Ming?”

Devil Yama sedang memeriksa sekeliling, ketika Peace melihat kami, dia seperti menemukan sebuah harapan, dia lantas menarik tanganku dan mengatakan: “Tolong dia, aku mohon agar kalian menolongnya! Asalkan kalian bisa menolongnya, aku akan percaya pada kalian!”

Disaat itu Devil Yama kemudian mengatakan: “Jelas sekali ada yang telah menculik Abishu Ming, bukan hantu, tapi manusia, dan sangat paham pada ilmu Tao, dan kemampuannya cukup tinggi.”

Aku juga tidak peduli bagaimana dia bisa mengetahui hal ini, yang paling penting adalah apa yang harus dilakukan sekarang. Dia tiba-tiba saja berdiri diharapan Peace, menjulurkan tangannya kedalam jaketnya, aku tertegun, dan dia sudah menarik sesuatu dari dalam bajunya: “Ikuti benda ini, kita pasti bisa menemukannya.”

Itu adalah sebuah sisik berwarna putih keperakan yang diikatkan pada tali berwarna merah, benar-benar sangat indah. Tidak diragukan lagi, itu adalah sisik naga yang berasal dari tubuh Abishu Ming, tidak heran jika Peace bisa memilikinya.

Peace bersikeras ingin ikut mencarinya bersama kami, dia tidak ingin menunda lebih lama lagi, memikirkan kalau sore ini masih ada satu mata pelajaran, aku pun terpaksa bolos dari mata pelajaran itu. Seumur hidupku ini aku tidak pernah berani bolos, lubuk hatiku merasa tidak nyaman. Tapi jika dibandingkan dengan keselamatan Abishu Ming, maka ini tentu bukan apa-apa.

Devil Yama yang memimpin perjalanan ini, aku dan Peace mengikutinya dibelakang, aku berpikir untuk mencoba menghibur Peace, tidak ada gunanya juga sekarang kita terlalu mengkhawatirkannya, oleh karena itu akupun sengaja mengatakan padanya: “Bagaimana kamu bisa tahu kalau telah terjadi sesuatu pada Abishu Ming?” mungkinkah mereka bisa saling mengirimkan telepati?

Peace kemudian melihat sisik yang berada ditangan Devil Yama dan megatakan: “Ketika dia bicara, aku bisa mendengarnya dengan sisik itu, dia memintaku untuk tidak pulang, aku tahu telah terjadi sesuatu padanya. Aku segera kembali, tapi semuanya sudah terlambat……”

Setelah diam sejenak aku kembali bertanya: “Apa kamu tinggal bersama dengannya? Dimana anggota keluargamu?”

Dia melihatku kemudian mengatakan: “Aku adalah anak yatim piatu, aku dirawat oleh kakek dan nenekku, beberapa tahun yang lalu mereka berdua juga sudah pergi dari dunia ini, aku bertahan hidup dari sedikit tabungan yang tersisa dari mereka, kemudian aku bersekolah dan juga bekerja paruh waktu, untunglah aku bertemu dengan Abishu Ming, keberadaannya, membuatku tidak merasa kesepian sedikitpun. Meskipun hari-hari kulewati dengan cukup pahit, tetapi bersamanya, aku pun tidak perduli akan hal itu. Aku tidak ingin kalian membawanya pergi, aku tidak ingin sendiri. Tapi jika kalian bisa menyelamatkannya, aku rela melepaskannya……bagaimanapun aku tidak bisa melindunginya, tapi aku masih saja selalu ingin melindunginya, salahku menjadi orang tidak berguna……”

Aku tidak mengatakan apapun, hanya merasa kalau dia sangat kasihan, aku juga sangat curiga tentang masalah Abishu Ming, jika Abishu Ming telah kembali kealam gaib, bagaimana nasibnya selanjutnya?

Dia tiba-tiba saja bertanya: “Sekarang apakah kamu bisa memberitahuku siapa sebenarnya kalian? Mengapa kalian bisa mengetahui tentang Abishu Ming?”

Aku kemudian melihat pada Devil Yama yang berjalan didepan sana dan mengatakan: “Aku hanyalah orang bisa, yang didepan itu adalah……Raja Yama. Abishu Ming bukanlah makhluk didunia ini, dia adalah utusan dari Abyss Underworld, dia dicuri ketika dia belum sempat menetas dari dalam telurnya, makhluk-makhluk dialam gaib terus-menerus mencarinya. Tugas Abishu Ming adalah menjaga Abyss Underworld, aku yakin kamu bisa memahmi hal ini. Kita tidak ingin melukainya, tidak peduli bagaimana pun, dia adalah makhluk dari Underworld, Raja Yama akan menyelamatkannya, tapi juga akan membawanya kembali.”

Setelah mendengar hal ini Peace pun diam, aku tidak tahu apa yang sedang dipikirkan olehnya, aku juga tidak bicara lagi, aku membiarkannya memikirkan hal itu sejenak.

Orang-orang tidak bisa melihat Devil Yama, hanya aku dan Peace yang bisa melihatnya, mungkin itu karena Devil Yama sengaja ingin memperlihatkan dirinya pada Peace, atau mungkin karena Peace sudah lama bersama dengan Abishu Ming membuatnya bisa melihat sesuatu yang tidak biasanya bisa dilihat oleh orang biasa.

Setelah berjalan untuk waktu yang cukup lama dengan Devil Yama, kita akhirnya berhenti didepan sebuah gedung, tidak tahu ada aktivitas apa yang ada didalam gedung ini, gedung ini tinggi menjulang, didepan pintu masuk ada satpam, tidak jelas apakah akan diizinkan masuk atau tidak.

Melihat Devil Yama masuk ketempat itu dengan tenang, aku dan Peace juga ikut masuk, untung saja satpam tidak menanyakan apapun, awalnya aku berpikir tempat ini adalah sebuah tempat bisnis, setelah masuk aku baru menyadari kalau ini adalah tempat tinggal.

Melihat Devil Yama yang berjala menuju kearah tangga, aku tidak berdaya dan melihat kearah lift, lantas tidak memiliki pilihan dan mengikuti Devil Yama. Bisa jadi dengan naik tangga bisa dicari dengan lebih saksama.

Peace tidak yakin kemudian bertanya: “Mungkinkah Abishu Ming berada disini? Kalian rasa siapa yang telah menangkapnya?”

Aku teringat pada perkataan sebelumnya yang dikatakan oleh Devil Yama: “Devil……Yama bukankah sudah mengatakannya sebelumnya? Orang yang menangkapnya adalah seseorang yang memiliki ilmu Tao, orang itu pasti memiliki maksud yang tidak baik. Tapi kamu juga jangan terlalu khawatir, karena kita sudah datang, kita pasti akan memikirkan cara untuk menyelamatkannya.”

Aku hampir saja mengatakan ‘Devil Yama’ dengan santai, setelah dipikir aku rasa aku tidak bisa memanggilnya demikian, jika pria itu mendengarnya dia pasti tidak akan senang, Peace juga akan berpikir yang tidak-tidak. Aku harus membuat kesan yang baik tentang Devil Yama dihadapan Peace, meskipun sebelumnya Devil Yama telah menyentuh dadanya……

Entah sudah naik sampai berapa tingkat, yang pasti aku dan Peace benar-benar sangat kelelahan, Devil Yama masih saja bisa naik keatas tanpa kelelahan sedikitun. Dapat dilihat, meskipun melelahkan, Peace tetap bertahan, keteguhan yang ada didalam hatinya adalah sesuatu yang tidak pernah aku lihat sebelumnya.

Akhirnya, Devil Yama berhenti disebuah pintu, aku kemudian bertanya: “Disini?”

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu