Yama's Wife - Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
Paul Jin meminta pengasuh untuk mempersiapkan sedikit makan malam, saat pengasuh itu membawakannya untukku, aku menggelengkan kepalaku untuk menunjukkan bahwa aku tidak menginginkannya. Paul Jin merasa sedikit aneh,”Non Alice Fan, kamu bahkan belum makan malam, apakah kamu tidak merasa lapar?"
Aku langsung menjawab tanpa kusadari,”Aku tidak makan makanan manusia."
Setelah selesai berbicara, aku melihat wajah Paul Jin tercengang, aku merasa sedikit tidak berdaya,”Bukan begitu, aku tidak akan makan dalam waktu dekat, aku akan makan yang lain, orang-orang yang berprofesi seperti kami ini berbeda dari orang biasa......" Aku tentu saja hanya sembarangan berbicara, dia tetap tidak akan mengerti sekalipun aku memberitahunya, untung saja Nico Li tidak memicu masalah, jika tidak, Paul Jin pasti berpikir aku bukan manusia.
Nico Li mengucapkan mantra di kamar Peter Jin, dia tidak meletakkan dupa di atas meja seperti kakek ketiga, tetapi menempelkan selembar kertas jimat di dahi Peter Jin. Aku tidak pernah melihat karakter di kertas jimat ini sebelumnya, tapi ini jelas bukan sejenis pengusiran setan.
Nico Li memanggil semua orang kecuali diriku, kamar Peter Jin cukup luas, aku mengambil sebuah kursi untuk didiku, lagi pula aku hanya aku hanya akan menonton keadaannya dari samping, tidak ada yang salah denganku.
“Yama, sekarang sudah tidak ada orang lain, kamu sudah boleh keluar. Aku tidak bisa berurusan dengan Night God, aku butuh bantuanmu dalam hal ini,” ucap Nico Li secara tiba-tiba.
Dia kali ini tidak memanggil nama Devil Yama seperti yang terakhir kalinya, jadi menurutku tidak ada yang salah, aku hanya merasa orang-orang yang berprofesi dalam hal ini sangat hebat, kakek ketigaku sangat menghormati orang-orang Underworld, namun Nico Li tidak sama sekali, aku khawatir kekuatannya jauh lebih kuat dari yang kuperkirakan, apakah dia berani menantang Devil Yama tanpa adanya sedikitpun kemampuan?
Devil Yama tidak berencana untuk menghiraunya, tidak ada sedikitpun gerakan. Nico Li menatapku,”Alice Fan, kamu saja, dia tidak mau mendengarkanku."
Aku benar-benar kehabisan kata-kata. Devil Yama juga tidak mendengarkanku, pria itu sangat cepat dalam bertindak, dia mudah diajak berbicara ketika sedang merasa senang, tetapi tidak akan berbicara ketika dia sedang tidak senang.
Aku menundukkan kepalaku, menatap ke arah liontin giok dan berkata,"Keluarlah sebentar, kamu sudah berjanji padaku untuk membantu, lakukan saja kegiatan kita sendiri, abaikan saja Nico Li."
Ekspresi Nico Li terlihat aneh,”Apakah kamu sedang membujuk seorang anak kecil?"
Aku merasa sedikit canggung, aku memang sudah sedikit terlalu berhati-hati sebelumnya, dan aku juga terlihat sedikit risih ketika berbicara......
Devil Yama tidak keluar, dia hanya berkata,”Matteo Li, bukankah kamu memiliki kemampuan yang sangat hebat? Selesaikan saja sendiri, bukankah hanya seorang Night God, bagaimana mungkin dirimu yang bernama Matteo Li tidak bisa mengatasinya?"
Ucapannya ini bukanlah pujian, tetapi sebuah sindiran.
Nico Li juga tidak marah, dia hanya tersenyum,”Kenapa kamu selalu memanggilku Matteo Li? Apakah aku terlihat sangat mirip dengan Matteo Li? Aku hanyalah orang biasa, aku tidak mungkin bisa mengatasi Night God, jika dirimu, Yama, tidak memunculkan diri, masalah ini pasti akan membludak. "
Devil Yama mendengus dingin, "Berhentilah berpura-pura, Matteo Li, tolong jaga jarakmu dari Alice Fan, kalau tidak, lihat saja sendiri akibatnya!”
Pertengkaran mereka ini memang kurang masuk akal, tapi aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Nico Li hanya mengerutkan bibirnya dan berkata, "Aku sudah berdiri cukup jauh darinya, aku setidaknya berada lima langkah darinya, kamu berada di dalam liontin giok yang tepat menempel di dadanya, kamu berjarak lebih dekat dariku dibandingkan dirinya, jadi apa yang perlu kamu khawatirkan?"
Aku melirik tajam Nico Li, dia ini benar-benar tidak pintar dalam berbicara, panjang tali liontin giok cukup panjang, dan kebetulan menggantung...... di dadaku.
Devil Yama keluar dari liontin giok, Nico Li menatapnya sambil tersenyum dan berkata, "Permisi, Yama, sisi apa dari diriku yang terlihat seperti Matteo Li yang kamu bicarakan itu? Sepertinya Matteo Li memiliki dendam yang sangat mendalam denganmu, lihat bagaimana kamu mengertakkan gigimu itu...... "
Aku secara tidak sadar melihat ke arah wajah Devil Yama, bukankah dia memakai topeng? Bagaimana Nico Li tahu dia sedang mengertakkan gigi?
Devil Yama menatap Nico Li dan berkata,"Sekalipun kamu berubah menjadi abu, raja yang satu ini tetap akan mengenalimu!"
Nico Li hanya menampilkan ekspresi tak bersalah,”Sepertinya kamu sudah salah melihat, menyinggung perasaanmu, itu tidaklah mudah, aku kira aku tidak mempunyai kekuatan seperti itu. Sudah, ayo kita urusi permasalahan utamanya, demi kepentingan bersama antara diriku dengan Alice Fan, mari singkirkan prasangkamu ini terlebih dahulu.”
Aku melihat tangan Devil Yama mengepalkan tangannya, dia tidak akan mungkin memukul Nico Li, bukan? Aku bergegas melangkah maju dan menahannya,”Astaga, sudah kalian semua, urusi permasalahan utamanya, jangan terus memicu masalah."
Nico Li duduk bersila, memejamkan matanya dan bergumam tanpa suara, lalu dia tidak bergerak lagi setelahnya.
Aku bertanya pada Devil Yama,”Apa yang sedang dia lakukan?"
Devil Yama berkata dengan sikap dingin,”Untuk apa kamu mempedulikan dirinya?!"
Aku……
Mengapa aku merasa aku sedang membuat jiwaku sendiri terancam? Sekalipun mereka bertengkar, aku juga tidak akan bisa membantu keadaannya.
Baiklah, aku tidak akan berbicara. Setelah beberapa saat, Nico Li tiba-tiba membuka matanya dan berdiri,”Night God, jangan terlalu agresif, aku hanya memohon bantuanmu."
Aku melihat kertas jimat di dahi Peter Jin itu bergerak tanpa adanya hembusan angin, sedikit aneh......
Aku tidak tahu apa yang terjadi, juga tidak tahu kapan akan datang?
Suara marah terdengar,”Tolong? Bisa-bisanya kamu memohon pertolongan dengan cara ini, jika aku membantumu, bagaimana dengan harga diriku?!”
Nico Li juga tidak marah, lalu hanya berkata dengan santai,"Sekalipun aku tidak menggunakan cara ini, kamu juga tidak akan membantuku, bukan? Aku tahu sekalipun kamu sedang terjebak, kamu tetap akan memilih untuk mati daripada membantu, ayo kita beradu sejenak, jika kamu kalah, kamu harus menuruti perkataanku.”
Night God berkata,”Beradu? Denganmu? Apakah kamu tidak terlalu meninggikan kemampuanmu? Kamu hanyalah seorang manusia biasa, bahkan masih merupakan seorang bocah, jangan katakan aku yang menggertakmu ketika kamu kalah.”
Nico Li bergegas berkata,”Bukannya aku yang akan beradu denganmu, aku akan memohon orang lain untuk bersaing denganmu, kamu boleh juga mencari sembarang orang lainnya, kesimpulannya adalah satu lawan satu."
Night God langsung menyetujuinya tanpa merasa ragu,”Baik! Jika kamu menang, aku bersedia menerima taruhannya dan menuruti perkataan kalian. Jika kamu kalah, aku akan membuatmu terjerat dalam mimpi buruk selamanya sampai mati!"
Nico Li menatap Devil Yama dengan sinis,”Kamu tidak akan mungkin mencelakaiku, bukan? Aku benar-benar bukan Matteo Li......"
Devil Yama berkata,"Tentu saja, raja ini tidak akan mencelakaimu, jika kamu ingin beradu, beradu saja sendiri, diriku yang merupakan Yama yang bermartabat, aku juga tidak akan menjadi budak orang lain."
Wajah Nico Li langsung menegang,”Maksudmu, kamu menyuruhku untuk pergi melawan Night God? Apakah kamu tidak sedang bercanda?"
Devil Yama mendengus dengan sikap dingin,"Apa menurutmu raja ini terlihat seperti sedang bercanda?"
Awalnya, Nico Li ingin memohon Devil Yama untuk beradu dengan Night God, perhitungannya bahkan cukup bagus, namun sayang sekali Devil Yama mengabaikannya, menurutku Night God bukan hanya merupakan orang yang menciptakan mimpi, tetapi juga merupakan orang yang suka beradu.jika tidak, dia tidak mungkin menyetujui permintaan Nico Li dengan semudah itu, Nico Li seharusnya memahami sifat Night God dengan baik, sehingga dia memutuskan untuk menggunakan cara sepreti ini, pada saat sebelumnya duduk bersila di atas lantai, dia tidak mungkin sedang memikirkan cara untuk menjerat Night God, bukan? Setelah dia menyelesaikan semua pemrasalahan ini, aku kemudian menyadari......
Nico Li mungkin terlihat seperti orang yang sembrono biasanya, tetapi pada kenyataannya, dia kebijaksanaannya dalam bepikir itu benar-benar tidak dapat dideskripsikan.
“Jangan terlalu banyak berbicara lagi, aku jarang menarik kemabli apa yang sudah kukatakan, apakah kamu kini akan menarik kembali perkataanmu? Jangan mengira aku takut denganmu setelah kamu memanggil Yama!” Suara Night God kembali terdengar.
Nico Li melepas kertas jimat dari dahi Peter Jin, menggambar sebuah lingkaran di udara, menggumamkan sesuatu di mulutnya, cahaya keemasan kemudian tiba-tiba melintas di atas kertas jimat, lalu sebuah awan biru muncul dan berubah menjadi seseorang.
Novel Terkait
Beautiful Lady
ElsaDemanding Husband
MarshallMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeThe Great Guy
Vivi HuangIstri Yang Sombong
JessicaBehind The Lie
Fiona LeeYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk