Yama's Wife - Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
Aku tidak menyangka seorang pendeta Tao busuk bisa bersikap searogan ini, aku melihat kalau dinding disekeliling tiba-tiba saja memunculkan tulisan mantra yang memancarkan cahaya keemasan, jika bukan karena sudah ditebak sebelumnya, kita tentu tidak akan berada diposisi sulit seprti ini. Devil Yama tidak bisa diremehkan dan aku juga mengetahui hal ini, tapi sekarang keadaan benar-benar buruk, aku tidak yakin jika dia bisa membawa aku dan Peace keluar dari tempat ini.
Itu karena pendeta Tao itu kelihatan sangat percaya diri, karena itu pula aku mulai meragukan kemampuan Devil Yama.
“Kamu pikir dengan menggunakan sisik naga, dan hati naga kamu bisa melepaskan diri dari lingkaran reinkarnasi? Kamu benar-benar berpikir terlalu banyak, kamu akan membayar semua yang telah kamu lakukan.” Devil Yama sama sekali tidak gugup, dia mengatakannya dengan tenang.
Pendeta Tao busuk berhenti tertawa dan mengatakan: “Bisa atau tidak setelah dicoba baru bisa tahu, bukankah Matteo Li waktu itu juga menggunakan tubuh dari naga utusan Abyss untuk melepaskan diri dari lingakaran reinkarnasi? Bahkan naga tua lemah yang sudah hampir mati masih bisa membuat seseorang mendapatkan keabadian, apa lagi naga kecil lincah ini? Utusan Abyss itu bisa hidup sampai puluhan ribu tahun, aku tidak bisa menunggu sampai dia tua dan hampir mati!”
Setelah menyelesaikan perkataannya pendeta Tao busuk itu mengeluarkan sebuah guci kecil dari dalam saku besar bajunya, dia membuka tutupnya kemudian membacakan mantra yang sama sekali tidak kupahami, aku pun melihat Devil Yama terhisap masuk kedalam guci itu, saat itu aku merasa kalau habis sudah, Devil Yama sudah dikurung, aku dan Peace sudah tidak akan bisa kabur. Pendeta Tao busuk ini ternyata juga tahu tentang Matteo Li, kali ini aku benar-benar sudah panik.
Pendeta Tao busuk itu melihat aku dan Peace lantas mengatakan: “Tidak ada gunanya meninggalkan kedua gadis itu, juga tidak bisa dibunuh, aku adalah orang yang mempelajari ilmu Tao, tidak bisa membunuh dengan seenaknya, kurung saja dulu.” Setelah menyelesaikan perkataannya, dua orang pria bertubuh kemudian mendekati aku dan Peace dan mengurung kami dikamar dimana Abishu Ming dikurung. Berikutnya pendeta Tao busuk itu juga ikut masuk, dia berjalan sampai kedepan kurungan dan memperhatikan Abishu Ming: “Ck ck ck, bocah kecil, jangan marah-marah, bukankah aku hanya mencabut beberapa sisikmu? Haruskah kamu sampai melihatku dengan tatapan seperti itu? Biar kuberitahu padamu, harga sisikmu benar-benar sangat mahal, sekujur tubuhmu sangat berharga, sayang sekali kamu masih sangat muda. Jika bukan karena aku tidak bisa hidup sampai kamu sudah cukup dewasa, aku tentu tidak tega melakukan apapun padamu sekarang.”
Abishu Ming mendengus dingin dan mengatakan: “Jika kamu berani melakukan sesuatu pada Peace, aku tidak akan membiarkanmu mendapatkan apapun.”
Pendeta Tao busuk itu tertawa terkekeh: “Baiklah, hanya seorang gadis bukan? Aku tidak akan melukainya, kamu tunggulah sampai waktunya tiba untuk aku membuat obat darimu.”
Aku melihat guci kecil pendeta Tao busuk itu, Devil Yama berada didalamnya, aku harus memikirkan cara untuk mengeluarkan Devil Yama. Salahku tidak bisa diandalkan, sampai sekarang aku hanya bisa menggambar mantra, jika aku sehebat pendeta Tao busuk ini, maka semua benda itu tidak akan ada gunanya lagi.
Pendeta Tao busuk itu kemudian melihatku: “Gadis kecil, jangan berani bertindak macam-macam……ih? Tidak benar, jelas-jelas kamu adalah manusia, mengapa ditubuhmu bisa ada aura negatif sekuat ini, aku paham……aku paham, kamu adalah wanita milik Devil Yama, dan sekarang kamu juga sedang hamil dengan benihnya. Jika demikian, kamu juga tinggallah didalam bersamanya.” Mengatakan hal itu dia kembali membuka botol guci itu, ketika dia mengarahkan mulut guci kearahku, aku merasa sekujur tubuhku tidak bisa bergerak, setelah itu aku merasa tubuhku menyusut, tanpa bisa dikendalikan aku lantas masuk kedalam guci itu……
Dulu aku merasa yang namanya hantu dan dewa itu sangat hebat, sekarang aku merasa kalau dunia ini sangat aneh, mengapa bisa ada hal seperti ini? Pendeta Tao busuk ini ternyata memiliki benda seperti ini, dia bahkan bisa memasukkan manusia kedalamnya, aku bahkan meragukan kalau aku adalah orang yang hidup dizaman modern ini, melainkan aku hidup dizaman dimana hantu dan yang lainnya bisa berkeliaran dengan bebas……
Aku hanya merasa langit dan semuanya berputar-putar, ketika aku tejatuh, aku sadar kalau di guci ini masih ada tempat sendiri, luasnya seperti seukuran dua kamar biasa, dan didalamnya tidak ada apapun, dinding disekeliling juga penuh dengan tulisan mantra emas. Aku tidak menyangka kalau didalam guci ini bisa memiliki tempat seluas ini, tentu saja, itu karena aku berukuran sekecil semut.
Bagaimanapun aku merasa kalau hal ini benar-benar sangat ajaib, ilmu yang dimiliki pendeta Tao busuk ini bisa dikatakan sudah seperti setengah dewa, bagaimana mungkin dia takut pada kematian? Apakah ilmu Tao sehebat ini belum bisa membuatnya mendapatkan keabadian?
Devil Yama duduk bersila disana, aku berjalan mendekatinya kemudian menjulurkan tanganku dan menggerakkannya didepan matanya, tidak ada respons, tidak mungkin dia sudah matikan? Tidak mungkin, pendeta Tao busuk tadi mengatakan dia tidak mungkin akan menghabisinya……
Aku kemudian menusuknya dengan kukuku, dia tidak senang dan mengatakan: “Mengapa kamu ikut masuk?”
Aku terkejut, tiba-tiba bicara seperti ini benar-benar sangat mengejutkan. Aku duduk disebelahnya kemudian mengatakan: “Pendeta Tao busuk itu tidak suka meihatku, bisa apa lagi aku? Apakah dia ini benar-benar manusia? Sepertinya dia sangat hebat, kamu juga bukan tandingannya bukan?” bahkan Raja Yama juga tidak berdaya menghadapinya, mengapa dia masih didunia ini, mengapa dia tidak bersanding dengan yang lebih bebat?
Devil Yama membuka mata dan dengan suara berat mengatakan: “Kamu terlalu banyak berpikir, jika bukan karena menggunakan cara busuk, aku pasti sudah membuatnya mati berkali-kali. Jika dia menghadapiku dengan jujur, tidak sampai jurus ketiga aku sudah mengalahkannya. Masalahnya dia sangat paham akan ilmu Tao, dia bisa manangkap hantu dan juga dewa, dia sudah menghisap begitu banyak energiku, makanya aku bisa ditangkap olehnya. Lebih baik jangan sampai aku keluar dari tempat ini, kalau tidak dia tidak akan memiliki akhir yang baik.”
Baiklah, aku pun percaya pada apa yang dikatakannya. Sebenarnya jika kalah dari lawan yang sangat kuat juga bukanlah hal yang sangat memalukan, diatas langit masih ada langit bukan. Apa lagi dia juga sudah dikelabui, aku tidak percaya kalau dia Raja Yama bisa dengan mudahnya dihabisi oleh seorang pendeta Tao busuk.
Aku kemudian memijat pundaknya dengan memiliki maksud lain: “Kamu pasti memiliki cara bukan? Kalau tidak kita berdua bisa mati terkurung ditempat ini, coba pikirkanlah wanita-wanita lain yang ada dirumahmu itu, jika kamu tidak bisa kembali lagi, mereka semua mungkin saja akan selingkuh darimu……”
Dia kemudian menjulurkan tangannya dan memukul kepalaku: “Tidak pernah serius, bisa tidak bicara yang enak didengar? Mengapa kamu setiap hari selalu berpikir kalau mereka akan selingkuh dariku? Sepertinya ini adalah hal yang ingin kamu lakukan bukan?”
Aku merasa sangat kesakitan, dia benar-benar memukulku dengan sangat keras!
Aku kemudian menutupi kepalaku dan mengatakan: “Aku mengatakan hal yang sesungguhnya, jika tidak begini saja, kamu beritahu saja padaku, apakah kita masih bisa kabur dari tempat ini. Jika tidak bisa, aku bunuh diri saja, lagi pula juga tidak bisa keluar lagi.”
Dia kemudian menekan daguku, muncul kelicikan diwajahnya: “Apa aku mengatakan tidak bisa? Tidak berguna, seperti ini saja kamu sudah berpikir untuk mati, mengapa waktu itu aku bisa menyukaimu?”
Novel Terkait
Hidden Son-in-Law
Andy LeeKamu Baik Banget
Jeselin VelaniDewa Perang Greget
Budi MaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelHis Second Chance
Derick HoThe Sixth Sense
AlexanderYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk