Yama's Wife - Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
Aku tidak tahu apakah orang-orang dari Underworld mencarinya, bagaimanapun juga, jika hantu seperti dia bertemu dengan seseorang dari Underworld, dia hanya bisa melarikan diri seumur hidupnya, dan belum tentu bisa melarikan diri.
Aku hanya berharap bisa menakut-nakuti dia, aku benar-benar merasa lebih baik mati daripada berbuat begitu dengannya, kalau saja dia setengah tampan seperti Devil Yama, aku masih bisa meyakinkan diri, tapi masalahnya ….
"Gadis kecil sepertinya paham tentang Underworld ya, aku tidak pernah pergi kesana, juga tidak akan kesana, kamu tenang saja. Nanti yang kasihan itu kamu, jangan menangis dan minta pengampunan dariku …." Hantu mesum itu menyeringai.
Aku hanya benci tidak membawa dua kertas jimat lagi di tubuhku, siapa sangka aku akan menemui hal seperti ini di hotel? Aku berpikir dalam hati, kalau Devil Yama kembali sekarang, aku tidak akan perang dingin dengannya lagi, biar aku menyenangkannya, di saat yang genting harusnya dia muncul, kalau tidak muncul, biar aku mati saja.
Hantu mesum itu menyentuh wajahku dan menjilat leher dan lenganku secara tidak normal, selama kulitku terbuka, dia akan menyentuhkan, aku hanya merasa tubuhku lengket dan menjijikkan.
Aku memejamkan mata dengan putus asa, karena aku tidak bisa lepas dari malapetaka, terserah saja, selama aku tidak mati, aku pasti akan membunuh hantu cabul ini suatu saat, biar dia mati dalam keputus-asaa! Meskipun aku berpikir demikian dalam hatiku, aku tetap putus asa dan tidak bisa menahan tangis, ibuku mengajariku untuk tidak main-main dengan hubungan antara pria dan wanita, meski bukan aku yang menginginkan hal ini, tapi bagaimana aku bisa bertemu dengan orang di masa depan?
Entah bagaimana dia melepas kausku, dulu aku berpikir wanita yang masih memakai dalaman di musim panas sangat tidak nyaman, tapi sekarang aku benci diriku yang tidak memakainya.
Hantu itu menatap dadaku dengan mata sipitnya, aku membuka mata dan menatapnya, melihatnya mengulurkan tangannya ke dadaku, aku hanya peduli dengan mulut besarnya, aku bertanya-tanya apakah aku harus menggigit lidahku dan bunuh diri, sebuah lampu merah menyala ke dalam ruangan, suaraku bergetar dan aku berkata kepada hantu mesum itu, "Kamu lihat ke belakang …." Aku bukannya takut, tapi karena senang, akhirnya Devil Yama kembali!
Hantu mesum itu masih melompat ke arahku, menjulurkan lidahnya dan berkata, “Melihat ke belakang untuk apa? Pemandangan di hadapanku lebih bagus dari yang lain …."
Begitu perkataannya terlontak, dia dijatuhkan oleh Devil Yama dan berguling ke bawah tempat tidur.
Aku merasa teraniaya dan juga merasa puas, meski tidak bisa bergerak, tapi aku bisa bicara, aku melihat Devil Yama dan berkata, "Pukul dia!"
Hantu mesum itu tahu dirinya bukan lawannya, dia ingin melarikan diri, tapi diselimuti oleh lampu merah, dia meratap ngeri dan melebarkan matanya, dan akhirnya berubah menjadi sebutir mutiara ... bukankah itu mutiara energi negatif?!
Aku terpana, Devil Yama berjalan ke tempat tidur dan menyerahkan mutiara energi negatif itu ke mulutku, "Makanlah."
Dia memakai topeng, aku tidak bisa melihat ekspresinya saat ini, tapi nada bicaranya sangat kesal. Aku tahu hantu mesum itu berubah menjadi sebutir mutiara energi negatif, aku menoleh ke samping dan berkata, “Tidak mau ….” Aku merasa jijik, ketika memikirkan pipi monyet yang runcing itu, aku tidak bisa memakannya, aku merasa sangat jijik.
Aku menyadari tubuhku berangsur-angsur bisa bergerak, aku hanya ingin membasuh seluruh tubuhku dengan air, terlalu menjijikkan ….
Begitu aku bangun dari tempat tidur, Devil Yama memasukkan mutiara energi negatif itu ke dalam mulutku, aku belum sempat bereaksi, mutiara itu sudah meleleh dalam mulutku. Aku memelototinya dan berlari ke kamar mandi untuk muntah, aku membuka shower dan melepas seluruh pakaianku untuk mandi. Devil Yama tidak ikut masuk, di luar tidak ada pergerakan, aku takut dia pergi lagi, aku sudah sangat ketakutan, jadi aku berteriak dengan ragu, "Apakah kamu ada di sana?"
Aku bersumpah aku benar-benar tidak ingin dia datang untuk melihatku mandi, siapa sangka, saat aku bertanya, dia langsung muncul di hadapanku dalam sekejap. Aku membeku beberapa saat dan memunggungi dia, "Aku hanya ingin lihat apakah kamu ada di sana atau tidak, jawab saja, tidak perlu masuk …."
Dia tiba-tiba menarikku ke dalam pelukannya, aku baru saja mengoleskan sabun ke tubuhku, tapi dia malah menyentuhku saat ini.
Tangannya seperti dialiri listrik, aku langsung gemetar begitu dia menyentuhku, ketika dia mengelus dadaku, kedua kacang itu berdiri tanpa malu-malu. Aku mengulurkan tanganku untuk menutupinya, suaranya agak serak, "Apa kamu tidak ingin mencuci bersih air liur hantu itu?"
Tentu saja aku mau ….
Aku melepaskan tanganku dan membiarkan dia menyentuhku, seolah-olah dia sedang memandikanku ….
Sekujur tubuhku terasa lembut, aku bersandar di pelukannya, dia seperti tidak takut pakaiannya basah atau kotor, dalam sekejap bisa menjadi bersih. Aku merasa sedikit iri dengan ‘kemampuannya’, tidak perlu cuci baju, alangkah baiknya!
Ketika aku sedang berpikir seorang diri, dia berkata, “Bantu lepaskan topengku ….”
Aku tidak berpikir terlalu banyak, aku mengangkat kepalaku dan mengulurkan tanganku untuk membantunya melepas topeng, dia menundukkan kepalanya dan menutupi bibirku, yang terjadi selanjutnya adalah ciuman panas dan lembab ….
Aku yang dulu pasti akan memejamkan mata, tapi sekarang aku tidak ingin memejamkan mata, aku takut yang menciumku adalah hantu mesum itu, aku ingin melihat wajah tampan Devil Yama untuk menghilangkan bayangan gelap dalam hatiku. Dia tiba-tiba melepaskan bibirku, “Untuk apa kamu memelototiku?”
Aku ….
Aku tidak bisa berkata-kata, aku tidak benar-benar memelototinya, aku hanya tanpa sadar membuka mata untuk melihat wajahnya dengan jelas ….
Dia menyelipkan jarinya ke bawahku, dan tanpa sadar aku menyatukan kedua kakiku, "Jangan ... hantu mesum itu tidak menyentuhku di sana, aku bisa mencucinya sendiri …."
Raut matanya tiba-tiba menjadi mengerikan, "Jika dia menyentuhmu di sini, aku juga tidak akan membiarkan dia mati terlalu mudah, siapapun yang berani menyentuh wanitaku, aku akan membunuhnya tanpa ampun!"
Aku gemetar ketakutan, dia menggendongku dan berjalan keluar, lalu meletakkan aku di atas tempat tidur, seluruh tubuhku basah kuyup, berpikir bahwa tempat tidurnya tidak begitu 'bersih', aku buru-buru berkata, "Jangan ... jangan hari ini, tempat ini tidak nyaman …." Sebenarnya aku juga merasa ranjangnya terlalu kecil, aku tidur di ranjang tunggal, Devil Yama yang tinggi mana mungkin muat di ranjang ini, kalau-kalau ranjangnya rusak ….
Devil Yama melihat sekeliling ruangan dan berkata, "Mengapa tinggal di tempat yang kumuh? Apakah uang yang didapat sebelumnya tidak cukup untuk menginap di tempat yang lebih baik? Aku tahu kamu menganggap uang sebagai hidupmu, tapi tidak disangka kamu begitu pelit terhadap dirimu sendiri.”
Aku turun dari tempat tidur dan membuka koper untuk mengambil pakaian bersih, “Bukannya pelit, hanya tidur semalam saja, tidak perlu persyaratan ayng terlalu tinggi. Aku memang terlahir miskin, begitu ada uang, aku bukan orang yang sembarangan menghamburkannya …." Dia seharusnya senang menikah dengan menantu perempuan yang hemat, tapi ternyata malah mengeluh aku enggan mengeluarkan uang, apakah otaknya kemasukkan air?
Dia terhuyung dan duduk di tepi tempat tidur, aku ingin mengingatkannya ... sebelumnya aku melihat bekas darah di sprei tepi tempat tidur, entah itu darah wanita atau … tapi berpikir dia lebih pintar dariku, aku tidak berbicara.
Aku mengganti pakaianku di depannya, dan dia tiba-tiba berkata, "Kamu benar-benar tahu bagaimana memilih kamar, dulu pernah ada yang kehilangan nyawa di sini ….”
Aku menggigil lagi, aku berjalan ke sampingnya tanpa malu-malu, seperti bersandar di pohon besar untuk menikmati kesejukan ….
"Apa kamu tidak bercanda? Jika seseorang pernah terbunuh di sini, seharusnya tempat ini disegel, dan hotel pasti tidak akan diizinkan untuk terus melanjutkan bisnis mereka."
Novel Terkait
Lelaki Greget
Rudy GoldHis Soft Side
RiseVillain's Giving Up
Axe AshciellyCinta Dan Rahasia
JesslynHei Gadis jangan Lari
SandrakoTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk