Yama's Wife - Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
Dia terdiam beberapa saat dan kemudian berkata, "Karena dia merasa tidak puas aku menghabiskan waktu lebih banyak dengan pacarku dibanding dengan mereka, awalnya Natalie adalah karakter yang lebih lugas, berbeda dari gadis-gadis lembut dan lemah itu. Aku ingat saat dia SMA kelas 1, dia berambut pendek, setelah mengenalnya sebentar, aku memperlakukannya sebagai laki-laki. Dia mabuk hari itu dan menunjuk ke pacarku dan bertanya, di antara wanita ... aku tidak tahu banyak tentang itu. Yang pasti sangat serius …."
Aku bertanya dengan nada bergosip, "Lalu kedua wanita itu bertanya kepadamu yang mana yang harus kamu pilih? Pokoknya, kamu hanya bisa memilih satu, kan?"
Dia mulai menatap aku dengan pertanyaan lagi, “Rupanya pemikiran wanita itu sama semua ya? Kamu bahkan bisa menebaknya sebelum aku mengatakannya …."
Aku sedikit canggung dan menarik kembali rasa penasaranku, "Itu ... bukannya aku ingin tahu apa uang kamu lalui sebelumnya? Kamu juga tidak ingin terus seperti ini, kan? Apa yang terjadi pada akhirnya?"
Dia menghela nafas dan berkata, "Aku hanya mengira mereka membuat onar hanya pada saat itu, aku pikir semuanya sudah berakhir, pacarku terus memintaku untuk menghapus semua kontak informasi Natalie. Aku bukan orang yang suka diombang-ambingkan, akhirnya aku putus dengan pacarku, lalu kembali ke kehidupanku sebelumnya, menghubungi Natalie lagi, dan tidak mengungkit masa lalu lagi. Aku merasa bukan karena ini … juga ada beberapa hal kecil, tapi aku merasa dia tidak akan terlalu membenciku, bagaimanapun juga kita adalah teman yang sudah kenal beberapa tahun."
Aku masih tidak mengerti, bagaimanapun juga aku hanya seorang pendengar, tidak memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang hubungan di antara mereka, jadi tidak mudah untuk membuat kesimpulan.
Aku rasa masalah ini harus diselesaikan secepatnya, jika sudah mulai kelas, aku tidak akan punya banyak waktu karena aku perlu pelatihan militer. Lagipula, teman sekamar yang tinggal bersamanya membuat semua orang merasa tidak nyaman sepanjang hari.
Setelah kembali ke kamar, aku melepas liontin giok, "Apakah kamu di sana?"
Tidak ada tanggapan, mungkin karena aku tidak tahu kapan pergi lagi. Saat aku hendak tidur sebentar, liontin giok mendengus dingin. Aku membeku selama dua detik. Devil Yama jelas ada di sana tapi mengabaikanku. Alasannya sederhana, aku memuji William Chen tampan sebelumnya, dia sudah sangat kesal, dan aku pergi ke kamar William Chen barusan ….
Penglihatannya yang bijaksana membuatku sangat tidak berdaya, jelas-jelas seorang tuan Yama yang tampan dan dingin, kenapa harus seperti ini coba?
Aku mengetuk liontin giok dan berkata, “Aduh, kamu ngapain sih? Apa kamu tidak bosan tinggal di liontin giok terus-menerus? Aku bosan sekali, ayo sini, kita mengobrol."
Sebenarnya, tidak ada yang bisa dibicarakan dengannya, aku hanya membujuknya muncul untuk mendiskusikan masalah William Chen dengannya.
“Lagipula apa yang kukatakan hanya jadi angin lalu saja, kalau ada masalah baru memohon padaku, seperti perilaku penjahat saja."
Kata-kata Devil Yama membuatku malu, kapan aku menganggap perkataannya angin lalu? Hanya karena dia tidak tahan melihatku memakai celana pendek dan rok pendek, aku seperti dibungkus menjadi bacang pada musim panas. Adapun dia yang tidak mengizinkanku bergaul dengan Nico Li, bukan aku yang selalu berinisiatif untuk mencari Nico Li setiap saat, dan meskipun Nico Li berinisiatif untuk mencariku sekarang, aku juga akan mengabaikannya.
Aku membujuknya, “Mana ada? Jelas-jelas aku patuh padamu, keluarlah sebentar, aku merasa tidak nyaman tidak melihatmu sehari saja ….”
Aku benar-benar merinding ketika mengatakan ini, tapi apa boleh buat ….
“Ingat untuk memanggil suamiku, kalau tidak aku tidak akan meladenimu meski tenggorokanmu serak sekalipun.” Devil Yama akhirnya muncul dari liontin giok, begitu keluar langsung berkata begitu.
Baru setelah itu aku tahu apa yang dia maksud ketika dia mengatakan aku menganggap perkataannya sebagai angin lalu, sebelumnya, dia mengirim anak buahnya untuk memberitahuku, kalau ada urusan panggil dia suamiku ….
Aku sudah lama melupakan ini, tapi dia masih mengingatnya dengan jelas.
Aku menjawab sambil tersenyum, “Aku mengerti, kamu seharusnya sudah tahu mengapa aku mencarimu, aku tidak akan mengatakan lebih banyak, kamu bisa membantu aku, kan? Kali ini kita tidak menghasilkan uang, hanya untuk kedamaian, kalau tidak, kamu lihat William Chen setiap hari menggangguku, tidak baik, kan? Bagaimanapun juga, dia adalah teman sekamar, di bawah satu atap …."
Dia mengangkat tangannya dan mengangkat daguku, lalu berkata dengan dingin, "Jadi, coba jelaskan padaku, kenapa ada lelaki yang tinggal satu atap denganmu?"
Aku berkata dengan tegas, "Karena aku miskin, aku tidak mampu membeli rumah, aku juga tidak dapat menyewa seluruh rumah, jadi aku hanya dapat berbagi dengan orang lain. Situasi ini normal dalam masyarakat modern, jadi jangan hanya menggunakan pandanganmu saja, mungkin saja setelah William Chen kembali normal, dia akan pergi dari sini. Dia tidak bersedia tinggal sendiri karena terkena roh jahat, dia ketakutan. Kalau dia sudah tidak takut lagi, mungkin saja dia akan benar-benar pergi? Anak-anak orang kaya mungkin tidak mau berkumpul dengan orang miskin."
Devil Yama meremas daguku dengan jari-jarinya sedikit, aku hanya merasa wajahnya berubah bentuk, dia mengangkat dagu dan menatapku dengan jijik, “Intinya kamu mau aku membantu, kan? Wajahmu juga tidak terlalu besar, atas dasar apa raja sepertiku harus melakukan ‘pekerjaan kasar’ untuk membantumu?"
Aku menepis tangannya, “Tanganmu besar, jadi kamu merasa hebat?” Ketika aku berbicara, aku sebenarnya terlihat lemah, jika bukan karena aku tidak berani menyinggungnya, aku tidak akan sungkan lagi, meski tidak bisa mengalahkannya, mulutku mungkin masih bisa.
Kenapa harus begitu menuntu wanita, jangankan istrinya yang ada lusinan, meskipun ada ratusan juga tidak ada yang tulus terhadapnya, hanya takut saja. Berhati-hatilah agar dia tidak kembali ke Underworld, kemana dia bisa mencair perempuan yang jujur sepertiku? Menyuruhku pergi ke Timur, aku tidak berani pergi ke Barat, tapi dia malah tidak baik padaku, di jaman yang modern ini, pernikahan itu bebas, jika bukan karena takut padanya, sudah sejak awal aku putus hubungan dengannya.
Misalnya, wanita yang aku lihat terakhir kali di Underworld seharusnya adalah selirnya, begitu mempesona dan menawan, sekali lihat juga tahu bukan wanita yang perlu dikhawatirkan.
Tentu saja dia tidak tahu apa yang aku pikirkan, jika tidak pasti ada sesuatu yang aku rasa lebih baik, aku juga hanya berani bergumam di dalam hati.
Dia berjalan ke sisi tempat tidur dan berbaring, kemudian memanggilku seperti memanggil anak anjing, "Kemari dan bantu tekan bahuku."
Aku berjalan dengan patuh dan membantunya menekan bahu dan lengannya, kalau berani bermain-main denganku, aku akan membalikkan atap.
Dia menopang kepalanya dengan satu tangan, lalu menutup matanya dan menikmatinya, setelah membantu memijatnya sebentar, akhirnya aku tidak tahan lagi, “Sebenarnya mau bantu atau tidak?” Nada suaraku masih lemah, terdengar sedikit centil, dan aku merinding setelah berbicara begitu.
Dia berkata dengan tidak tergesa-gesa, “Kamu bicara seolah-olah aku tidak pernah membantumu saja, tapi terus seperti ini juga tidak bisa, aku mungkin tidak bisa berada di sisimu setiap saat, kamu juga suka menimbulkan masalah, cara yang lebih baik adalah membiarkanmu menyelesaikan masalahmu sendiri. Bukankah kamu ingin belajar Taoisme? Aku akan mengajarimu."
Novel Terkait
Cintaku Pada Presdir
NingsiMy Charming Lady Boss
AndikaMata Superman
BrickCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinMy Enchanting Guy
Bryan WuYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk