Yama's Wife - Bab 80 Rasa Manis
Aku tidak tahu harus berkata apa, aku sepertinya mengerti kenapa dia bermimpi seperti itu, karena kematiannya sendiri yang dia duga. Adapun mengapa dia berpikir untuk melihat gadis yang mati itu di dalam mimpinya, itu mungkin karena dia telah meramalkan kematiannya tetapi gagal menyelamatkannya. Dia merasa bersalah, jadi dia terikat pada kesalahan itu dalam mimpinya, hingga menyiksa dirinya setiap hari.
Inilah sebabnya mengapa dia tidak memiliki jejak dihantui oleh hantu.
Dia tidak mengatakan kepadaku bahwa dia bisa meramalkan kematian, dia mungkin masih setengah sadar dan setengah bermimpi, dan dia tidak ingin menusuk rasa sakit di hatinya.
Aku memandang Devil Yama dan berkata, "Bakatnya yang unik ini, adalah kemampuan yang ada sejak lahir. Itu tidak ada hubungannya dengan dia. Jika dia punya pilihan, dia tidak menginkan ini, ini tidak adil, benar-benar tidak adil."
Devil Yama mendengus dan berkata, “Kenapa tidak adil? Alasan mengapa seseorang dilahirkan dengan kemampuan yang tidak dimiliki orang lain adalah karena obsesinya dengan kehidupan sebelumnya belum bisa hilang, bahkan jika Elora membuatnya kehilangan ingatan akan kehidupan sebelumnya, tapi itu tidak bisa menghapus obsesinya. Penyebabnya adalah yang ia tanam sendiri, bukankah dia harus memakan buah yang ia tanam sendiri? Berharap dia tidak lagi memiliki obsesi di kehidupan selanjutnya, jika tidak maka kelahiran kembali dari kehidupan ke kehidupan akan menjadi hasilnya."
Aku langsung bertanya: “Apa itu maksudnya?"
Dia menunjukkan ekspresi mengejek: "Aku pernah bertemu dengan seorang pria. Obsesinya cukup dalam untuk mengingat ingatan akan kehidupan sebelumnya, pada akhirnya, dia lolos dari siklus hidup dan mati. Tapi dia tidak melakukan hal yang buruk, langit dan underworld tidak bisa menyentuhnya, dia juga beberapa kali menentangku. Aku tidak senang dengan orang seperti itu. Yang disebut obsesi hanyalah penyesalan kehidupan masa lalu, terjebak oleh hal-hal bodoh yang telah dilakukan dari generasi ke generasi, sangat bodoh."
Penghinaannya adalah pada pria yang dia bicarakan, tidak tahu siapa yang dia bicarakan, tapi aku sedikit tahu bahwa Peter Jin tidak bisa dipedulikan.
Aku ingin tahu apa yang membuat Peter Jin memiliki obsesi yang dalam, memberinya kemampuan untuk meramal kematian, bagaimana dia bisa mengingat hal-hal di kehidupan sebelumnya? Dia mengakhiri hidupnya karena obsesinya. Di kehidupan selanjutnya, kuharap dia bisa melepaskannya...
Aku berbaring dengan perasaan tertekan, aku merasa aku tidak ingin melakukan ini lagi, aku tidak punya kemampuan untuk melakukannya, aku memang menghasilkan uang dari ini, tapi hatiku tidak tenang, aku merasa bersalah tidak bisa membantu Peter Jin.
Devil Yama berkata di sebelahku: "Sekarang kamu tahu bahwa uang itu tidak mudah untuk didapatkan, kan? Untuk melakukan ini, kamu harus belajar membantu jika kamu tidak dapat membantu, dan menyerah dengan tegas jika kamu tidak dapat membantu. Mengapa kamu harus menyalahkan diri sendiri? Setiap orang memiliki hidupnya sendiri, kamu bukan Tuhan, bahkan jika kamu adalah dewa, kamu tidak memiliki kewajiban ini."
Aku tidak berbicara, dan dia juga diam, tapi dia tidak merasa senang.
Tidak tahu apa yang terjadi, dia tiba-tiba meraihku dan berkata, "Kamu seharusnya tidak marah denganku karena ini, kan?"
Aku...
Aku menepuk tangannya dan berkata, “Aku tidak seperti itu, aku mau tidur, oke? Jangan ganggu orang kalau kamu tidak tidur, kamu dewa malam, tapi aku bukan.” Setelah mengatakan aku berbaring lagi.
Aku hanya mendengar dia berkata dari samping: "Aku adalah Raja Yama, mengapa kamu ingin menjadi dewa malam? Lebih menarik untuk bertanggung jawab atas hidup dan mati daripada mimpi manusia."
Akku terlalu malas untuk menjelaskan, biarkan saja dia, terlalu capek berbicara dengan seseorang yang tidak bisa berkomunikasi dengan normal.
"Bukankah kamu hanya ingin membantu Peter Jin itu? Oke, aku akan membiarkanmu membantunya, oke? Jangan selalu bersikap seperti itu denganku!"
Mendengar Devil Yama mengatakan ini, aku tiba-tiba menjadi energik: "Benarkah? Apa yang bisa kamu bantu."
Melihat aku bereaksi, ia mulai berpose: "Langsung mengatakannya saja, itu terlalu memalukan, ingin aku membantu, tentu saja bisa, tapi aku mau keuntunganku."
Tubuhku bergetar, dan gambaran yang tidak pantas untuk anak-anak muncul di benakku, keuntungan ia inginkan terlalu sulit untukku, aku segera mulai membuat perhitungan kecil dalam pikiranku. Ayah Peter Jin sangat kaya, dia telah menyelamatkan nyawa ayahnya sebelumnya, dan menerima 110 ribu RMB. Kali ini dia akan menyelamatkan nyawa Peter Jin, aku ingin melihat berapa banyak yang bisa ayah Peter Jin berikan ...
Orang-orang mati demi uang, dan burung mati demi makanan, jadi aku dengan terpaksa setuju!
Aku tersenyum dan menghampirinya sambil berkata, "Oke, asalkan mendapatkan uangnya, aku akan berbagi keuntungan denganmu."
Ia menunjukkan senyuman yang membuat tulang punggungku menjadi dingin: "Tidak, tidak, tidak, aku harus memberi sedikit rasa manis (keuntungan) dulu? Jika tidak, awalnya apa yang enggan kulakukan, bagaimana jika aku tidak bisa melakukannya dengan baik?"
Aku benar-benar ingin marah, tapi di permukaan tersenyum seperti bunga: “Kalau begitu kamu katakan, manis seperti apa yang kamu inginkan?” Bagaimanapun, itu mungkin bukan 'manis' yang serius.
Ia tersenyum dan menekanku sampai turun ke bawah, dan aku melihat ke tempat yang perlahan menggembang di antara kedua kakinya, dan tiba-tiba merasakan bahwa manisnya lebih menyiksa dari pada keuntungan yang sebenarnya ...
Aku tersenyum dan berkata, "Bisakah kamu mengubahnya?"
Dia menggelengkan kepalanya dengan tegas: "Tidak."
Aku menatapnya dengan serius dan berkata, "Gigiku tajam, kalau sampai tidak sengaja, itu bisa..."
Ia menyentuh wajahku dan berkata, "Tidak apa-apa. Jika kamu benar-benar ceroboh, aku tidak akan menyalahkanmu, salahi dirimu sendiri kalau kamu menjadi janda..."
Wajahku memerah, ketika aku meraih celananya, dia berkata, "Kenapa kamu melepaskan pakaianku? Mungkinkah seorang wanita menginginkannya juga?"
Sialan! Pakaiannya jubah, bagaimana bisa jika tidak melepaskan ...
Aku berpura-pura tenang dan menurunkan celananya. Ketika melihat besar sekali, aku kaget dan harus menegaskan kembali padanya: "Apa kamu benar-benar mau pakai mulut ... ? "Akku bertanya-tanya bagaimana dia memasukkannya ke dalam tubuhku di masa lalu, bagaimana...
Dia mengangguk sangat serius: "Cepat, kamu lihat dia tidak tahan lagi..."
Novel Terkait
Si Menantu Dokter
Hendy ZhangMy Goddes
Riski saputroThe Great Guy
Vivi HuangUnplanned Marriage
MargeryMata Superman
BrickMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk