Husband Deeply Love - Bab 240 Pertemuan di Bar
Orang-orang akan berpikir kalau mereka gila, jadi Vheren Xie dan Gilbert Lang memutuskan untuk masuk ke bar lewat pintu belakang.
Gilbert Jiang sudah jarang mengurus hal terkait bar. Yanto Jiang/Walton-lah yang mengurus tempat-tempat semacam ini.
Kecuali hari-hari kerja dimana Gilbert Lang biasanya mengecek aktivitas gelap di bar, di hari lain, pengawasannya cukup longgar.
Yanto Jiang adalah mitra Gilbert Lang. Jadi, tidak ada orang yang berani macam-macam di bar ini.
Setelah masuk ke bar, Gilbert Lang dan Vheren Xie naik ke kantor di lantai paling atas menggunakan lift. Dia membuka pintu kantor. Sebuah kejutan telah menantinya.
Seorang pria dan wanita sedang duduk diatas meja dalam posisi yang tidak pantas. Suara erangan yang memuakkan, asap rokok, juga bau alkohol memenuhi ruangan itu. Gilbert Lang tidak senang.
Gilbert Lang melindungi Vheren Xie di belakangnya dengan dadanya yang bidang. Namun, Gilbert Lang tidak bisa menutupi suara erangannya itu, wajah Vheren Xie pun bersemu merah.
Kedua orang di atas meja itu tampaknya tidak sadar dengan kedatangan Gilbert Lang. mereka masih saja sibuk dengan aktivitasnya.
Tidak lama kemudian, Yanto Jiang/Walton datang membawa beberapa orang penjaga.
Mereka cukup berisik. Sepasang pria dan wanita diatas meja itu pun sadar ada yang datang.
Pria itu pun menoleh kearah pintu dan mendapati Gilbert Lang dengan wajahnya yang datar. Hasratnya yang meluap-luap pun perlahan menenang.
Wanita itu panik dan teriak. Dia cepat-cepat mengambil bajunya dan bersembunyi di bawah meja.
“Tuan Lang, dengarkan penjelasanku dulu. Ini pacarku. Kami—”
“Pacar? Apa kamu bercanda? Puteramu sudah berusia tiga tahun! Lalu siapa wanita yang menunggumu di rumah? Ibumu?”
Yanto Jiang/Walton menatap pria itu dengan wajah suram.
Tadinya dia pikir pria ini bisa dipercaya. Dia tidak menyangka dia akan mempermalukan dirinya sendiri kurang dari satu bulan kewenangannya atas bar ini.
Ketika Yanto Jiang/Walton pergi, banyak masalah terjadi di TITAN Corporation. Dia sangat sibuk hingga tidak memiliki waktu untuk terus mengawasi bar ini. Jadi, dia memberikan kursinya ke pria yang tampak berguna ini.
Ternyata, dia membuat pilihan yang salah.
Jika seorang manajer bisa curi-curi kesempatan untuk melakukan hal asusila di dalam kantor, lalu apa yang bisa diharapkan dari anak buahnya?
Gilbert Lang sudah sejak lama khawatir masalah macam apa yang akan ditimbulkan bar ini. dia tidak menyangka masalahnya akan muncul secepat ini.
Yanto Jiang/Walton membawa sebuah kursi masuk dari luar ruangan, lalu meletakkannya di belakang Gilbert Lang. Dia menunggu konsekuensi perbuatannya.
Gilbert Lang hanya melihatnya sekilas lalu menoleh ke Vheren Xie, “Tunggu diluar.”
Vheren Xie langsung mengangkat gaunnya dan berjalan keluar ruangan.
Dia sudah terlalu banyak melihat hal yang tidak pantas dilihat hari ini.
Ketika mengingat pemandangan di dalam tadi, Vheren Xie cepat-cepat mengulurkan tangan dan menepuk-nepuk wajahnya.
Benar-benar tidak pantas! Aku tidak melihat apa-apa!
Ketika Vheren Xie sedang menenangkan dirinya, tiba-tiba terdengar suara teriakan yang menyayat hati dari dalam ruangan.
Sebelum Vheren Xie sempat bereaksi, Gilbert Lang membuka pintu dan keluar.
Perasaan Vheren Xie campur aduk ketika dia mendengar suara orang minta ampun di dalam.
“Aku tidak ingin melihat wajah pria itu lagi. Lalu wanita itu, tampaknya mereka saling menyayangi. biarkan saja, asal dia bisa menenangkan isterinya.” ujar Gilbert Lang. dia lalu menutup pintunya.
Dia berjalan mendekati Vheren Xie lalu mengulurkan tangan dan memeluk pundaknya. Dia membungkuk dan mencium kening wanita itu.
“Benar-benar lucu. Kita ke kantor lain untuk berganti baju dulu.” ujar Gilbert Lang. mereka pun masuk ke kantor di seberang kantor barusan.
Beberapa saat kemudian, Vheren Xie keluar dengan mengenakan setelan barat kasual.
Dia melihat wajah Gilbert Lang yang tampak muram. Diai ingi bertanya tapi ragu.
Gilbert Lang melihat keraguannya, lalu berkata, “Katakan saja. kamu ingin bertanya apa?”
“Tuan Lang, menurutmu mereka benar-benar tidak mendengar kita masuk tadi?”
Gilbert Lang tidak bisa mencegahnya.
Tiap kali Vheren Xie melihat suatu kejadian, pikirannya selalu mengawang jauh ke hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan kejadian itu.
Gilbert Lang tersenyum lalu mengulurkan tangannya dan mengusap kepala Vheren Xie.
“Apa yang sedang kamu pikirkan?”
Ketika mereka sedang berbincang, Vheren Xie melihat bayangan Lenny Liu di tangga.
Gadis yang ada di ruangan tadi tampak mirip dengan Lenny Liu.
Entah angan-angan dari mana, namun rasanya tebakannya cocok.
Dia sibuk mencari-cari Lenny Liu, tanpa memperhatikan orang disekitarnya. Tanpa sengaja, dia menabrak orang.
“Apa kamu tidak punya mata? Jalan luas begini, kamu sengaja menabrakku, kan?”
Di bawah lampu bar yang remang-remang, mereka tidak bisa melihat wajah satu sama lain dengan jelas.
Vheren Xie melangkah mendekati cahaya. Setelan barat kasualnya membuatnya terlihat seperti pelayan.
Wanita yang tidak sengaja tertabrak itu langsung mengaiyukan tangannya untuk menampar wajah Vheren Xie.
Namun, sebelum tangannya mendarat di wajah Vheren Xie, Gilbert Lang menghentikannya.
Wanita itu tidak memperhatikan siapa yang berjalan di belakang Vheren Xie. Dia lalu menundukkan kepalanya dengan canggung.
Sambil terbata-bata, dia berkata, “Tuan… Tuan Lang.”
“Kabarkan kalau bar tutup hari ini. semua minum gratis. Suruh karyawan yang tidak bekerja untuk menungguku di lobi lantai satu!” ujar Gilbert Lang dengan dingin. Dia lalu memeluk Vheren Xie dan berjalan kearah lift.
Saat itu, bayangan Lenny Liu sudah hilang.
Vheren Xie terpaksa mengirimnya sebuah pesan.
“Kamu dimana? Apa kamu ada waktu nanti? ayo makan bersama.”
Pesannya terkirim. Namun, tidak ada jawaban.
Vheren Xie lalu mengikuti Gilbert Lang ke lobi lantai satu. Yanto Jiang/Walton sedang sibuk meminta maaf ke para tamu dan menyuruh mereka pergi.
Karena minum hari ini gratis, para tamu itu tidak terlalu mempermasalahkan pengusiran ini.
Para tamu itu juga tahu pemilik bar ini. jadi, mereka tidak berani macam-macam.
Dalam satu kedipan mata, seluruh staf bar, juga manajer yang ditarik turun oleh para penjaga itu kini berkumpul di lobi bawah.
Mereka melihat wajah si manajer itu lebam. Dia juga hanya mengenakan sebuah celana pendek.
Orang-orang ini biasanya sangat angkuh. Mereka pikir mereka aman karena Gilbert Lang adalah atasan mereka. Namun, mereka lupa kalau pelanggan adalah raja.
Novel Terkait
Nikah Tanpa Cinta
Laura WangLelaki Greget
Rudy GoldRahasia Istriku
MahardikaThe Richest man
AfradenGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangHarmless Lie
BaigeDewa Perang Greget
Budi MaHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog