Husband Deeply Love - Bab 159 Musuh Dari Musuh

Tidak lama kemudian, Marchella pun menghampiri dengan menggunakan sepatu haknya yang mengeluarkan suara.

Ia memandang mobil yang semakin lama semakin jauh, berdiri di sisi Yenny.

"Nona Pan, kejadian hari ini, apakah kamu puas?"

Mendengar ucapannya, Yenny tersenyum dengan dipaksakan.

"Puas! Tentu saja puas, Marchella, ternyata tidak sia-sia aku mengenalmu, ya sudah jika kali ini bertemu untuk makan, lalu mengajakku ke tempat restoran vegetarian ala kadarnya, lalu kamu masih menyakiti Gilbert?"

Sembari berbicara, Yenny sembari memandang Marchella, raut wajahnya pucat.

Marchella bukannya tidak tahu Yenny juga memiliki rasa pada Gilbert, ia juga tahu Yenny tidak buruk jika dibandingkan dengan dirinya sendiri.

Sekarang keduanya memiliki musuh yang sama ---- Vheren!

Sebuah pepatah ada benarnya, musuh dari musuh, adalah teman!

Hanya saja kali ini, partner kerjasamanya, sepertinya tidak bisa diandalkan.

Melihat Yenny yang kesal, Marchella pun tersenyum padanya.

"Nona Pan, musuh dari musuh adalah teman, seharusnya kamu mengerti ucapan ini bukan? Sekarang kita hanya mencapai kesepakatan awal, detail lebih jelasnya lagi, haruskah kita mendiskusikannya? Tunggu hingga aku menghabisi sepupuku yang menyulitkan ini, bagaimana kalau kita bersaing internal?"

Yenny tidak bisa memungkiri ucapan Marchella.

Ini adalah alasan utama mengapa awalnya ia mencari Marchella, keduanya memandang matahari yang terik tepat di atas kepala mereka lalu mengulurkan tangan untuk menghalangi sinarnya.

“Bagaimana kalau kita mengobrol sambil minum kopi?"

Mendengar ucapan Marchella, Yenny pun berjalan menuju ke pusat perbelanjaan di samping.

"Hatchi!"

Vheren yang sedang menyetir mobil, menengadahkan kepalanya dan bersin.

Ia mengusap hidungnya, lalu berkata: "Pasti kedua orang itu sedang memakiku!"

Gilbert memandang Vheren, ia tertawa.

"Mengapa tidak menyebutnya aku merindukanmu?"

Vheren langsung menoleh memandang Gilbert, terhadap kata-kata yang tidak tahu malu ini, ia hanya bisa memutar bola matanya.

"Apakah tanganmu tidak sakit? Tapi tadi adalah sup panas yang baru matang! Jika bukan karena kulitmu yang tebal, pasti sudah melepuh! Masih tidak sungkan untuk cerewet!"

Setelah Vheren selesai berbicara, ia pun berputar dan berhenti di pintu samping rumah sakit.

Tapi yang tidak ia sangka adalah, baru saja keduanya turun dari mobil, ia pun melihat Ibu tiri Hendra!

Vheren ingin berbalik dan pergi, tapi Gilbert menahannya.

Di belakang Nyonya Gu jelas terlihat ada seorang pria muda yang mengikutinya, ia merangkul pinggang Nyonya Gu, pergerakan keduanya sangat akrab hingga membuat Vheren membesarkan matanya.

Berdasarkan pengertiannya, hanya ada Hendra anak satu-satunya di Keluarga Gu, jika tidak maka tidak akan begitu tergesa-gesa menyuruhnya cepat kembali.

Ini menjelaskan bahwa orang ini bukanlah anak Nyonya Gu.

Jarang-jarang ia memandang Gilbert di sebelahnya dan bergosip dengan suara kecil: "Apakah kamu tahu adanya keponakan di Keluarga Gu?"

Gilbert memandang Vheren yang ada di sisinya, melihat tatapannya yang berkilau, ia pun menggeleng.

"Berdasarkan pemahamanku, meski hubungan secara langsung, Keluarga Gu hanya memiliki Hendra satu-satunya, Ibu tirinya ini tidak memiliki keponakan pria, ia punya dua keponakan perempuan dari saudara perempuannya, satu lagi dari saudara prianya."

Vheren yang hatinya berhasil dipuaskan oleh gosip pun memandang kedua orang di luar yang saling berjalan berpelukan, ia menggigit bibirnya sendiri.

"Kalu begitu menurutmu orang ini ...... adalah siapa?"

Vheren bertanya sambil diam-diam menggambil gambar dengan ponselnya, langsung mengirimkannya pada Endri, menyuruhnya secepat mungkin mendapatkan informasi tentang pria ini.

"Bukankah kamu sudah menebaknya?"

Terhadap wanita yang jelas-jelas sudah tahu tapi masih bertanya ini, Gilbert pun mengulurkan tangannya dan menepuk belakang kepala Vheren, ia berkata dengan tatapan memanjakan: "Hal umum, hal seperti ini bukanlah sesuatu yang langka."

Ia memandang kedua orang yang berjalan ke depan mobil, lalu langsung membuka sabuk mengamannya dan menarik Vheren.

Bibirnya menempel pada telingga Vheren, berkata dengan suara pelan.

"Alexsandre dan wanita ini adalah pernikahan politik yang diatur orang tua, jadi tidak ada perasaan di antara keduanya, sedangkan wanita ini melahirkan seorang anak perempuan untuk Alexsandre, hanya saja kecelakaan mobil beberapa tahun lalu, membuat sepasang kakinya lumpuh."

Posisi keduanya terlihat dari luar seperti sedang berciuman, dua orang yang melihat adegan ini dari luar, lalu pria muda itu mencumbu Nyonya Gu.

Vheren melihat adegan ini, ia menggenggam tangan Gilbert dan mengambil gambar.

Ia masih ingat dulu Alexsander datang mencarinya dan mengatakan sumpah itu dengan jelas, jika ia melihat istrinya memiliki pria muda lain di luar, bukankah ini akan sangat indah?

Melihat keduanya yang sudah berjalan menjauh, Vheren pun kembali duduk tegak, melihat video dan foto di tangannya, senyum di wajahnya pun terlihat jelas.

Tiba-tiba ia merasa beruntung, pada awalnya ia menikah dengan Gilbert, semakin beruntung karena orang yang disukainya juga menyukainya dengan tulus.

Jika benar-benar berubah menjadi pernikahan bisnis, sulit untuk menjaga dirinya dan Gilbert tetap seperti ini dan tidak berubah.

Di antara suami istri selain perhitungan, adalah konflik, hari-hari seperti itu, memikirkannya saja sudah membuat pusing kepala.

Gilbert memandang mata Vheren yang bergerak tidak terarah, ia pun tahu ide jahat apa yang sedang dipikirkan wanita ini.

Ia mengulurkan tangan dan memegang kepala Vheren, kepala keduanya bersentuhan, tatapan mereka memandang lurus satu sama lain.

Gilbert berkata sekata demi sekata: "Nyonya Lang, jika nantinya kamu berani seperti ini, aku akan mematahkan kakimu, menguncimu di rumah!"

Vheren mendengar ucapannya, tidak mau terlihat lemah dan membalas: "Tuan Lang, jika nantinya kamu berani begini, aku akan mematahkan ketiga kakimu!"

Gilbert menaikkan alisnya, berpikir dan memandang Vheren, menundukkan tubuh ke samping telinga Vheren dan berkata dengan suara lirih: "Memakai pun kamu sudah pernah memakainya, apakah Nyonya Lang rela mematahkan kebahagiaan untuk sisa hidupmu?"

"Tanganmu ini tidak sakit lagi kah?"

Wajah Vheren pun memerah, ia mengulurkan tangan dan mencubit punggung tangan Gilbert yang merah, mendorong orang itu ke samping, langsung membuka pintu mobil dan melompat turun.

Apakah selain urusan ini, di dalam otak pria ini tidak ada yang lain?!

Semalaman hanya memikirkan hal seperti ini!

Vheren sedikit marah dan berjalan di depan, Gilbert mengambil kunci mobil, wajahnya dipenuhi senyum jahat dan mengikuti di belakang Vheren.

15 menit kemudian, Kimmy yang jarang bisa mendapatkan waktu luang sekali lagi muncul di ruang perawatan kedua orang ini, agak sedikit kehabisan kata-kata.

Ia meletakkan formulir tes di tangannya, berkata pada Gilbert: "Bagaimana kalau kalian berdua sekalian memiliki sebuah kamar di rumah sakit, ini baru berapa hari keluar dari rumah sakit? Mengapa kembali lagi? Kalian berdua bukan ingin menjadi VIP di sini bukan?"

Gilbert menunduk dan melihat kasa di tangannya, mencium bau obat yang cukup tajam, menaikan pundaknya dengan wajah tidak peduli.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu