Husband Deeply Love - Bab 38 Dunia memang sempit
Dalam beberapa hari berikutnya, Vheren Xie masih tidak dapat menghubungi Federica Qiao meskipun dia sudah menggunakan berbagai macam cara untuk menghubunginya.
Dia mengerutkan dahinya sambil duduk di dalam kantornya, melihat dokumen-dokumen yang ada di atas mejanya, dia memainkan pulpen yang ada di tangannya dengan kesal.
Dalam beberapa hari ini, dia jarang kembali ke apartemen Gilbert Lang, sebagian besar waktunya dia habiskan di perusahaan.
Vheren Xie merasa bahwa dia tidak boleh terus seperti ini!
Dia merapikan dokumen yang belum selesai dia urus, lalu dia langsung mengunci pintu kantornya, dan berjalan keluar dari perusahaan yang hanya tersisa beberapa orang karena hari ini adalah akhir pekan, sambil membawa tasnya dia langsung pergi ke mal.
Setelah membeli segelas kopi, dia pergi melihat pakaian musim panas terbaru di mal, setelah memilih-milih dia tidak menemukan pakaian yang dia sukai.
Begitu dia keluar dari sebuah konter, dia kebetulan melihat Yenny Pan yang sedang berbelanja di mal. Dengan menenteng tas belanjaan di tangannya, dia berbalik dan bersiap menghindari wanita itu sejauh mungkin.
Tapi saat dia baru melangkahkan kakinya, Yenny Pan sudah melihat Vheren Xie.
Dia langsung mengembalikan pakaian yang ada di tangannya ke pegawai toko. Dengan beralaskan sepatu hak tinggi dia berlari menghampiri Vheren Xie.
"Nona Xie! Beberapa hari tidak bertemu, kenapa raut wajah Nona Xie tidak sebaik sebelumnya?"
Ucapan Yenny Pan yang aneh langsung menarik perhatian sekelompok orang.
Melihat sak tinju yang minta dipukul ini,dalam hati Vheren Xie berkata dunia memang sempit.
"Benar, aku mana bisa seperti Nona Pan seorang nona besar yang sudah berumur tapi masih belum menikah? Orang yang tidak perlu mengurus urusan perusahaan dan urusan rumah? Tetapi beberapa hari tidak bertemu Nona Pan, kenapa tubuhmu kelihatan lebih berisi. "
Sambil berkata, Vheren Xie melihat Yenny Pan dari atas kebawah.
Bisa di katakan, ini adalah pertama kalinya dia melihat wanita ini sejak dia mengusir wanita ini dari kediaman Xie.
Mendengar kata-kata Vheren Xie, Yenny Pan melihat pakaiannya yang indah, bagaimana pun melihatnya dia tidak terlihat gemuk!
"Nona Xie, aku dengar Hendra telah mengundurkan diri dari perusahaanmu? Apakah kamu tahu sekarang dia di mana ? Sebelumnya aku juga ada mendengar sesuatu yang menarik, apakah Nona Xie tertarik mendengarkannya?"
Sambil berkata Yenny Pan mengangkat tangan kanannya ke wajahnya, cincin indah yang berada di jari Yenny membuat Vheren Xie terpaku.
"Nona Xie, tahukah kamu? Hendra sudah melamarku! Biarpun tidak ada kamu! Aku juga bisa menghidupi Hendra dengan baik!"
"Kata-kata Nona Pan sangat menarik. Hendra Gu melamarmu apa hubungannya denganku?"
Hal yang terjadi selama ini membuat pikiran Vheren Xie lebih terbuka.
Memang benar Hendra Gu merupakan orang yang selalu berada di dalam hatinya selama bertahun-tahun, tapi hidup masih harus terus dijalani, dia dan Hendra Gu sudah tidak lagi mungkin.
Sebelumnya Gilbert Lang pernah memberitahunya kabar Hendra Gu, bahkan Vheren Xie juga tidak sadar bahwa perlahan-lahan dirinya sudah menyingkirkan pria ini dari hidupnya.
Yenny Pan melihat raut wajah Vheren Xie yang acuh tak acuh, lalu melihat barang yang ada di tangannya, sambil menyeringai dengan sinis.
"Lagian, ini bukan masalah besar. Bukankah sebelumnya Nona Xie mengatakan kamu adalah kakak Hendra. Jadi aku pikik aku perlu memberitahumu tentang hal ini!"
Sambil berkata, Yenny Pan memutar cincin yang ada di jarinya, melihat sikap pamernya itu tiba-tiba Vheren Xie merasa ada yang salah dengan otak wanita ini.
"Tapi melihat Nona Xie berbelanja sendirian sungguh menyedihkan. Bagaimana kalau aku menebarkan kebaikan dan menemanimu berbelanja?"
Sambil berkata Yenny Pan maju dua langkah dan ingin mengandeng lengan Vheren Xie, tetapi Yenny belum sempat menyentuh tangannya, Vheren Xie sudah menghindar ke samping.
"Tidak perlu, pakaian yang Nona Pan suka bukan gayaku. Sekarang aku masih muda. Beberapa tahun lagi juga masih belum terlambat bagiku untuk memakai pakaian-pakaian ini."
Setelah Vheren Xie selesai berbicara, dia melihat raut wajah Yenny Pan berubah beberapa kali, dengan suasana hati yang baik dia meletakkan barang-barang yang ada di tangannya di atas meja yang berada di samping, dan siap untuk membeli satu set koleksi lipstik yang sudah dia coba sebelumnya.
Dia benar-benar malas meladeni orang seperti Yenny Pan.
Tepat ketika Vheren Xie akan membayar, Yenny Pan langsung menyodorkan kartu kreditnya.
"Aku mau semua koleksi lipstik ini, tolong bantu aku membungkusnya."
"Maaf, koleksi lipstik ini adalah edisi terbatas bulan ini, hanya tersisa satu set, dan barangnya ada di tangan nona ini."
Pegawai toko itu melihat Yenny Pan dengan tatapan menyesal, lalu menunjuk kosmetik yang berada di tangan Vheren Xie.
Sesuai dengan dugaan, Yenny Pan berbalik dan menatap Vheren Xie dengan tatapan yang berpura-pura sedih, dan berkata dengan suara yang dibuat-buat, "Nona Xie, kamu mengalahlah kepadaku. Kamu lihat..."
"Mengalah kepadamu? Apakah ada tanduk yang tumbuh di kepala Nona Pan?"
Yenny Pan belum selesai berbicara, kata-katanya langsung diserang oleh Vheren Xie, melihat Vheren Xie yang langsung berjalan pergi setelah menggesek kartu kreditnya, Yenny langsung menelepon Hendra Gu.
Karena itu, ketika Vheren Xie akan bersiap untuk pulang, dari jauh dia melihat Yenny Pan yang sedang mengandeng lengan Hendra Gu muncul di depan pintu tempat parkir.
Saat Hendra Gu tiba, dia melihat Vheren Xie yang sedang membawa tumpukan tas belanjaan berdiri di tempat parkir yang sedikit gelap, tanpa sadar dia menarik tangannya dari rangkulan Yenny Pan.
Dia membuka mulutnya, tetapi menelan kembali kata-kata yang ingin dia ucapkan.
"Nona Xie, kamu belanja begitu banyak apakah kak Gilbert tidak datang untuk menjemputmu? Bukankah sebelumnya ada yang mengatakan kalian memiliki hubungan yang sangat baik?"
"Gilbert Lang sangat sibuk, mana se-santai pacarmu. Bagaimana pun, dia bertanggung jawab untuk menghasilkan uang untuk menghidupi keluarga dan aku bertanggung jawab mempercantik diri."
Pertahanan diri Vheren Xie sedikit roboh ketika dia melihat Hendra Gu.
Melihat mobil yang diparkir di kejauhan, dia berjalan melewati mereka sambil menenteng tas belanjaannya, tanpa sadar sudut matanya basah.
Saat Yenny Pan hendak menyindirnya, tiba-tiba dia mendengar seruan Vheren Xie.
"Sayangku! Kenapa kamu di sini? Bukankah aku bilang kamu tidak perlu datang untuk menjemputku?"
Vheren Xie juga sedikit terkejut saat melihat Gilbert Lang, tapi dia langsung melompat ke dalam pelukan Gilbert Lang di hadapan kedua orang itu.
Gilbert Lang menatap Vheren Xie yang berada di dalam pelukannya, lalu melihat kedua orang yang berdiri tidak jauh dari mereka. Dia sudah dapat menebak apa yang sedang terjadi.
Dia mengelus kepala Vheren Xie dengan sedikit terbiasa, lalu memeluknya dengan erat.
"Tentu saja aku harus datang untuk menjemputmu. Hari ini ibu menyuruhmu pulang untuk makan malam. Adikku sudah pulang."
Gilbert Lang menjulurkan tangan dan mengambil barang-barang yang ada di tangan Vheren Xie, tatapan matanya perlahan tertuju pada Hendra Gu. Tatapan yang memiliki makna yang mendalam itu, membuat Hendra Gu menundukkan kepalanya dengan perlahan.
Melihat suasana yang aneh antara dua orang itu, Yenny Pan langsung memeluk leher Hendra Gu, seakan dia takut Hendra Gu akan lari lagi.
Gilbert Lang meletakkan barang-barang Vheren Xie di dalam mobil, melihat sebentar ponselnya yang bergetar, dia mengesampingkannya dengan santai.
Novel Terkait
Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesSang Pendosa
DoniEverything i know about love
Shinta CharityCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog