Husband Deeply Love - Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
Di tempat yang lain, Gilbert Lang menatap layar yang berada di ruangan pemantau, kemarahan di matanya mulai muncul perlahan-lahan.
Penjaga keamanan yang bertugas belum selesai berbicara, dia sudah di pindahkan dari tempat duduknya oleh Christanto Jiang.
Kimmy Wen mengutak atik rekaman video kamera pengawas, tak lama dia menemukan rekaman Vheren Xie yang keluar dari ruangan VIP, berjalan ke kamar mandi yang berada di ujung koridor, setelah itu dia berbalik dan berjalan menuju ke teras belakang.
Gilbert Lang berdiri di belakang Kimmy Wen melihat pada pukul delapan ada dua pria yang menggendong seorang wanita yang berambut acak-acakan masuk ke dalam lift.
Ekspresi wajah Gilbert Lang semakin murung, dan kerutan di dahinya yang kencang telah menunjukkan kekhawatirannya saat ini.
"Lantai berapa?"
"Dilihat dari lift sepertinya"
"Lantai empat! 4076!"
Begitu Christanto Jiang selesai berbicara, Gilbert Lang sudah berjalan keluar.
Christanto melempar penjaga keamanan yang ditahannya tadi ke samping lalu berjalan keluar mengikuti Gilbert Lang .
Kimmy Wen melihat penjaga keamanan yang masih tidak mengerti apa yang terjadi, lalu dia menjulurkan tangan dan menepuk pundak penjaga keamanan itu, setelah itu dia mengambil walkie-talkie yang terletak disamping.
"Claire , blokade Linjiang guild hall!"
Saat manajer yang masih tidak tahu apa yang sedang terjadi mendengar suara Kimmy Wen di balik walkie-talkie, dia terdiam sejenak, lalu dia melihat Gilbert Lang dan Christanto Jiang sudah masuk ke dalam lift.
"Dokter Wen, apa yang telah terjadi?"
"Sesuatu yang baik! Lakukan saja sesuai dengan apa yang aku katakan."
Setelah Kimmy Wen selesai berbicara, ia mengembalikan walkie-talkie kepada penjaga keamanan dengan sopan, lalu dia berjalan menuju lift dan menunggu lift yang berikutnya menuju ke lantai empat.
Ketika dia tiba, Christanto Jiang sudah menendang pintu ruangan 4076 hingga terbuka. Mendengar suara berisik dari dalam, Kimmy Wen yang masih belum sampai di depan pintu, melihat dua pria dengan pakaian yang acak-acakan sudah dilempar keluar.
Ketika dia tiba di ruangan, selain pria yang memegang tubuh bagian bawahnya sambil berguling-guling di atas lantai, orang-orang yang lain sudah dikendalikan oleh Christanto Jiang di sudut ruangan.
Gilbert Lang melepas mantelnya untuk membungkus tubuh Vheren Xie, lalu dia memeluknya erat-erat di dalam pelukannya.
"Jika kamu terlambat sedikit lagi, takutnya aku akan membereskannya."
Setelah Vheren Xie berbicara dengan berpura-pura santai,dia bersandar pada tubuh Gilbert Lang karena sedikit kehabisan tenaga.
Gilbert Lang melihat noda wine di dadanya yang sedikit menyakiti mata, dan pakaiannya yang telah dirobek, dan suara giginya yang bergeretak.
"Bawa keluar, jangan bunuh dulu."
Mendengar kata-kata Gilbert Lang, Christanto Jiang membawa pria yang ketakutan hingga akan mengompol itu keluar dari ruangan seperti seekor ayam.
Mendengar suara teriakan di luar pintu, Gilbert Lang menoleh dan melirik orang-orang yang ketakutan hingga meringkuk seperti bola.
"Apakah kamu masih ingat siapa yang memukulmu?"
Dia menunduk dan memeluk Vheren Xie dengan hati-hati, setelah menggeser meja dia duduk di atas sofa yang kelihatannya cukup bersih.
Vheren Xie menatap Gilbert Lang, tiba-tiba dia bersandar di dadanya sambil tersenyum.
Melihat Vheren Xie tidak berbicara, tatapan mata Gilbert Lang tertuju pada pria dan wanita yang berada di samping.
"Orang yang telah memukul orangku, keluar."
Ketika Gilbert Lang masuk, dia melihat seseorang menuangkan segelas cairan yang tidak jelas ke dalam mulut Vheren Xie, dan orang yang satunya lagi menarik rambut Vheren Xie untuk membuatnya bersandar pada pipa baja yang berada di belakang tubuhnya.
Melihat bekas tamparan di wajah Vheren Xie, Dia mengenggam tangan Vheren dengan erat-erat.
Tapi setelah Gilbert Lang selesai berbicara, tidak ada orang yang mengeluarkan suara di ruangan itu. Dia mendongkak dan melihat Claire yang sudah berjalan masuk.
"Direktur Lang, orang-orang ini..."
Sesudah Claire yang masih mengenakan gaun pendek yang ketat masuk ke dalam, dia langsung terkejut melihat pemandangan yang ada di depan matanya.
Belasan orang berjongkok di sebuah sudut ruangan, satu per satu dari mereka tidak berani mengambil nafas, dari ruangan kosong yang berada di sebelah terdengar teriakan dari waktu ke waktu.
"Kamu tahukan bagaimana mengurusi orang-orang ini?"
Suara dingin Gilbert Lang membuat orang-orang itu gemetar.
"Gilbert Lang, ada yang salah dengan cairan ini."
Kimmy Wen mengambil gelas anggur yang direbut oleh Christanto Jiang tadi, setelah mencium cairan yang tersisa di gelas itu, raut wajahnya langsung berubah.
"Masalah disini aku serahkan kepadamu, mengenai orang yang ada di ruangan sebelah, katakan kepada Christanto Jiang untuk tidak membunuhnya terlebih dahulu, biarkan dia hidup."
Setelah Gilbert Lang mendengar ucapan Kimmy Wen, dia juga menyadari ada yang tidak beres dengan wanita yang ada di dalam pelukannya.
Setelah melirik Claire sebentar, dia langsung menggendong Vheren Xie, dan pergi meninggalkan Linjiang Guild Hall.
Kimmy Wen mengendarai mobil dan langsung membawa mereka berdua ke rumah sakit.
Sambil menunggu hasil tes darah, Vheren Xie sudah muntah berkali-kali di atas toilet
Gilbert Lang berulang kali mengelus punggungnya lalu menyerahkan air hangat yang sudah dia siapkan di samping.
"Vheren Xie, apakah kamu bisa menjelaskan bagaimana kamu bisa menyinggung orang seperti itu?"
"Aku uhuek!"
Belum menyelesaikan ucapannya, Vheren Xie kembali muntah-muntah di atas toilet.
Melihatnya seperti ini, Gilbert Lang yang sedikit mysophobia, menghela nafas dengan tidak berdaya.
"Pakaianmu sudah diantarkan kemari. Jika kamu merasa tidak enak badan, ingat panggil aku, aku pergi menelepon dulu."
Gilbert Lang berkata, sambil meletakkan pakaian yang sudah disiapkan di wastafel, lalu dengan wajah yang penuh kekhawatiran dia pergi meninggalkan kamar mandi.
"Walton, dalam waktu dua jam, kirimkan semua informasi tentang DH Group kepadaku, lalu telepon bos Li dan katakan aku ingin membahas bisnis besar dengannya."
Gilbert Lang berdiri di dekat jendela, mendengar suara muntah Vheren Xie dari dalam kamar mandi, dari sorot matanya yang jernih terpancarkan keseriusan.
Tak di sangka ada yang berani melakukan sesuatu terhadap Vheren Xie!
Setelah beberapa saat, Kimmy Wen membawa hasil tes ke kamar pasien Vheren Xie, melihat wajah Vheren yang pucat, dia mengangkat jarum suntik yang ada di tangannya.
"Hasil tes laboraturium sesuai perkiraanku, hanya stimulan biasa dan beberapa zat afrodisiak. Setelah penawar racunnya disuntikkan, mungkin akan merasa tidak nyaman untuk sementara waktu. Nona Xie, belakangan ini kamu benar-benar memiliki nasib yang buruk!
Sambil berkata Kimmy Wen, menyerahkan hasil tes yang ada di tangannya kepada Gilbert Lang, dia menarik lengan baju Vheren Xie sambil melihat Gilbert yang masih terlihat sedikit khawatir,.
Selama bertahun-tahun dia benar-benar belum pernah melihat Gilbert Lang mengkhawatirkan seorang wanita seperti ini.
Vheren Xie ini benar-benar diluar dugaannya!
Vheren Xie menatap jarum suntik yang perlahan-lahan dimasukkan, tiba-tiba dia memalingkan wajahnya ke sisi yang lain, berusaha menahan perasaan mual yang muncul, karena dia takut dia akan muntah di tubuh Kimmy Wen.
"Reaksi yang kamu rasakan sekarang adalah reaksi alami tubuh dalam menolak obat, persis dengan prinsip obat pembuat muntah. Kamu istirahat dulu."
Kimmy Wen menekan kapas desinfeksi di lengan Vheren Xie, sambil tersenyum kepadanya, lalu dia berbalik dan berjalan keluar dari kamar pasien.
Melihat wajah Vheren Xie yang menderita di atas ranjang pasien, Gilbert Lang berjalan beberapa langkah ke sisi tempat tidur, tanpa mengatakan apa-apa dia duduk di kursi yang berada disamping ranjang pasien.
"Kamu"
"Tak perlu mengatakan apa-apa, bukankah aku masih hidup dan baik-baik saja, tetapi hari ini aku harus berterima kasih kepadamu."
Vheren Xie menekan kapas sambil melihat Gilbert Lang yang ingin mengatakan sesuatu tetapi ragu-ragu. Dia tidak mengharapkan pria yang jarang berbicara ini untuk mengucapkan kata-kata yang perhatian.
"Tidak apa-apa. Sudah kewajibanku. Lain kali tidak akan seperti ini lagi."
Saat ini isi pikiran Gilbert Lang penuh dengan dokumen yang dikirim Walton kepadanya. Dia melihat wanita yang menatapnya dengan bingung di atas tempat tidur pasien sambil mengelus kepala gadis itu.
Novel Terkait
Kembali Dari Kematian
Yeon KyeongLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraYama's Wife
ClarkSi Menantu Buta
DeddyHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog