Husband Deeply Love - Bab 160 Pesta Keluarga Gu

Setelah keduanya keluar dari rumah sakit, tiba-tiba Vheren mengetahui nomor rumah seseorang.

Awalnya ia tidak merasakan apa pun terhadap nomor ini, tapi ketika ia mendengar suara wanita di telepon itu, ia tetap terkejut.

Vheren mengingat dengan jelas apa yang dilihat dirinya dan Gilbert di mobil di depan pintu rumah sakit. Wanita ini dan seorang pria muda.

Tidak sampai 15 menit, bagaimana ia sudah pulang ke rumah?

Jangan-jangan orang yang tadi dilihatnya bukan dia?

Vheren berpikir, tidak percaya dan melihat kembali album di ponselnya, melihat sejenak barulah menyadari wanita ini adalah istri Alexander!

Mengapa orang ini meneleponnya?

Ketika ia sedang berpikir, orang dari balik ponsel itu pun berbicara.

"Apakah ini Vheren, Nona Xie? Hari ini pukul 7 malam ada pesta di kediaman Gu. Khusus mengundangmu dan Tuan Lang untung datang, apakah kalian berdua ada waktu?"

Vheren mengerutkan alisnya dan berpikir sebentar, lalu tetap mengangguk mengiyakan.

"Nyonya Gu menelepon sendiri untuk mengundang jika kami tidak memiliki waktu, pasti akan tetap pergi."

"Kalau begitu nanti aku menunggu kedatangan kalian berdua."

Setelah lawan bicaranya menutup telepon, Vheren memandang Gilbert yang duduk dengan tatapan tidak mengerti, agak tidak mengerti apa yang ingin dilakukan wanita ini.

Tapi jika sudah berjanji, maka harus tetap pergi.

Memikirkan di perusahaan sudah tidak ada urusan, keduanya pun langsung pergi menuju pusat perbelanjaan.

Vheren menggandeng lengan Gilbert, melihat banyak baju bagus di pajang, tatapannya jatuh pada sebuah gaun panjang berwarna kulit.

Ketika Vheren berjalan masuk dan ingin mencoba baju tersebut, tiba-tiba di sampingnya muncul seorang wanita langsung merebut baju yang ada di tangan Vheren.

"Aku mau mencoba baju ini."

Vheren memandang wanita yang memakai rok pendek berwarna coklat, lalu melihat tangannya yang kosong, menoleh dan memandang Gilbert di samping, menaikkan pundaknya, bersiap pergi.

Tapi Gilbert memandang wanita itu, bersiap maju selangkah, tapi Vheren langsung menariknya.

"Bukankah kamu menyukai baju itu?"

"Aku menyukainya, tapi kerah baju itu terlalu rendah, bagian bawahnya terlalu pendek, aku juga bukan mengikuti pemilihan putri, acara seperti ini menggunakan baju seperti ini, bukankah akan membuatmu malu?"

Setelah Vheren selesai berbicara, ia pun memilih baju Chanel yang lebih tertutup, lalu membawa Gilbert pergi ke salon.

Keduanya juga sekalian pergi makan steak, mengenyangkan perut mereka.

Melihat hampir pukul setengah 8, barulah keduanya tiba di rumah Keluarga Gu dengan santai.

Setelah Vheren memperbaiki lipstiknya, ia membantu Gilbert merapihkan dasi.

Penjaga di acara pesta itu sudah maju dan membantu membuka pintu mobil, Gilbert mengenakan kemeja berwarna abu gelap, di dadanya terdapat sapu tangan berwarna ungu, ia memberikan lengannya, memandang Vheren yang mengaitkan tangannya, bibirnya pun tersenyum.

Tapi ketika keduanya sedang berjalan masuk, tiba-tiba di antara kerumunan orang terlihat wanita yang merebut baju dari Vheren sore tadi!

Vheren menaikan alis kanannya, sesaat tidak tahu bagaimana mendeskripsikan perasaannya.

Apa maksudnya ini?

Ia kira setelah keduanya bertemu sore tadi, selamanya tidak akan bertemu orang ini lagi!

Mengapa dunia ini begitu sempit?

Adakah hal di dunia ini yang lebih kebetulan lagi?

Mungkin karena tatapan Vheren yang terlalu berlebihan, wanita ini pun juga menoleh dan memandang kedatangan keduanya.

Ketika ia melihat Vheren, wajah yang terias dengan baik itu langsung menjadi seperti terhina dalam sekejap.

Dari tangan pelayan ia mengambil segelas anggur, tatapannya memandang kepada kehadiran mereka berdua, pria di sisinya ikut datang.

"Bahkan sepotong baju saja tidak sanggup membeli saja sekarang mempunyai hak untuk menghadiri pesta seperti ini. Seperti Keluarga Gu benar-benar mengundang anjing kucing sembarangan, beberapa tahun ini aku tidak pulang, mengapa perubahan di Kota A sungguh besar?"

Mendengar ucapan terselubung wanita ini, Vheren pun meraba gelas di tangannya, menunduk dan mencium aroma anggur.

Tahun fermentasi anggur ini tidak sebaik yang digunakan Nyonya Besar Gu saat itu, ternyata semakin kaya seseorang akan semakin pelit.

Melihat Vheren tidak menggubrisnya, wanita itu pun langsung marah.

"Aku sedang berbicara padamu, apakah kamu tidak mendengarnya?!"

Ketika tangannya hampir saja menyentuk Vheren, Gilbert langsung menggenggam pergelangan tangannya, berkata dengan suara yang tenang.

"Bukan sembarang anjing kucing layak berbicara dengan istriku. Nona, jika lagi-lagi kamu tidak sopan, jangan salahkan aku melemparkanmu keluar."

Tenaga Gilbert membuat wanita itu kesakitan dan mengerutkan alisnya.

Dengan sekuat tenaga ia pun meloloskan pergelangan tangannya, memandang tapak jari yang merah, ia pun mengangkat tangan dan ingin menampar wajah Gilbert.

Melihatnya yang seperti ini, Vheren pun langsung menumpahkan anggur di tangannya ke wajah wanita itu.

Ia melihat riasan wanita yang indah itu luntur, dengan cepat anggur merah itu mengotori gaun panjang berwarna kulit tersebut, bibirnya pun tersenyum meledek.

"Oh, sungguh maaf, tanganku licin. Melihat gaunmu ini tadi aku mengira berdiri sebuah tempat sampah di sni."

Dalam bercekcok, Vheren merasa dirinya tidak akan kalah dari orang lain.

Hanya saja di tempat seperti ini, ia tidak bisa asal bicara, tapi perbuatan yang membuatnya marah seperti hari ini, Vheren merasa bisa menggunakan cara ini.

Banyak hal yang tidak diinginkan terjadi di kehidupan sosial ini, seperti wanita ini yang tidak mengetahui identitas lawannya, lalu datang dan mencari masalah, akhirnya akan berada di akhir yang lebih menyedihkan.

Orang seperti ini benar-benar menyia-nyiakan wajib belajar 9 tahun, juga menyia-nyiakan hasil tani yang susah payah dihasilkan para senior!

Dengan lebih sederhana, ia adalah orang yang banyak melakukan hal yang tidak seharusnya, mencari masalah tanpa sebab.

Ingin mengandalkan mencari popularitas dengan menghina orang lain, hanya saja hari ini ia adalah lawan yang lumayan.

Apalagi wanita di depannya ini, Vheren sama sekali tidak pernah menjumpainya, ia juga tidak ingin tahu siapa wanita ini.

Ia melihat wanita ini mengumpat sambil pergi kabur, Vheren pun mengandeng lengan Gilbert dan tersenyum.

"Tuan Gilbert, apakah kamu tahu siapa wanita itu?"

"Tidak peduli siapa dia, jika mencari masalah denganmu maka ia akan tamat."

Gilbert sama sekali tidak melihat wanita itu lagi, mengulurkan tangan dan mengelus hidung Vheren, lalu seperti tidak ada siapa-siapa Gilbert pun memandang Vheren penuh cinta.

Mendengar ucapan Gilbert, senyum di wajah Vheren semakin tampak jelas.

Ia sedikit bermalas-malasan dan bersandar dalam dekapan Gilbert, sampai sekarang, ia masih tidak mengerti apa tema dari pesta ini.

Tapi jika sudah datang, tidak peduli cara apa yang digunakan Keluarga Gu, ia bisa menerimanya dengan percaya diri.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu