Husband Deeply Love - Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
Hari itu, Vheren datang untuk bekerja dengan hati yang berat.
Dia melihat kertas-kertas yang menumpuk di mejanya, wajahnya terlihat suram.
Pada saat ini, Julia mengetuk pintu kantornya dengan setumpuk dokumen.
"Silahkan masuk, nona Julia. Ada apa?"
Vheren menatap Julia dengan tatapan lelah sambil memijat-mijat pelipisnya.
Begitu Julia memasuki pintu, dia langsung melihat wajah Vheren.
Dia meletakkan dokumen di tangannya ke atas meja dan bertanya tanpa ekspresi.
"Ada apa? Kehidupan dengan suamimu tidak harmonis?"
Kalimatnya ini langsung membuat Vheren tersentak.
Vheren mengambil dokumen di tangan Julia dan tertawa dengan hambar. Dia melihat dokumen-dokumen yang sudah ditandatangani oleh Julia kemudian bertanya sambil memegang dagunya.
"Nona Julia, sebentar lagi kamu akan menikah. Apakah kamu punya pengalaman yang bisa kamu beritahu untuk menasehatiku?"
"Aku tidak punya pengalaman, tapi aku bisa memberitahumu sesuatu. Namun saat ini, lebih baik untuk tidak memikirkan ini dulu. Pertengkaran dua hari yang lalu menyebabkan keterlambatan dalam kemajuan pabrik, direktur Zheng juga sudah mendesak kami.
Masih ada waktu setengah bulan sebelum tanggal 15, namun masih ada lebih dari 300 barang yang belom kita produksi, apakah kamu sudah memikirkan cara untuk menyelsaikannya? "
Setelah Julia selesai berbicara, dia menarik kursi di sampingnya dan duduk di atasnya. Seakan-akan dia tidak akan pergi sebelum Vheren memberikan solusi.
Vheren memandangi dokumen di tangannya, dan hampir saja dia tertidur di atas mejanya.
Dia sudah memecat para pembuat onar, dan sudah memenjarakan orang-orang yang harus dipenjara.
Walaupun dia sudah merekrut beberapa orang baru, namun belum tentu mereka dapat menyesuaikan dengan kecepatan pabrik.
Saat ini, laboratorium belum memberikan data aplikasi yang masuk akal. Meskipun peralatan medis yang diproduksi telah lulus uji kualitas, namun Alfred Zheng belum memberikan jawaban yang memuaskan.
Dari awal dia merasa bahwa semua ini sedikit tidak dapat dipercaya. Tetapi saat ini, semua yang terjadi sudah terjadi.
"Untuk tiga shift di pabrik, semua jam lembur dibayarkan dengan tiga kali lipat upah normal, dan bonus akhir tahun dibayarkan sesuai dengan hasil evaluasi tahun ini dan dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya."
Vheren jelas tahu apa yang dibutuhkan karyawannya. Mereka tidak memiliki perasaan untuk pekerjaan mereka. Yang paling penting adalah gaji mereka harus dibayar di tempat!
Jika suatu perusahaan telat untuk membayar karyawannya, perusahaan itu akan hancur cepat atau lambat.
Namun, beberapa orang lebih suka tidak mempertahankan posisi di perusahaan yang memberikan banyak keuntungan dan membuat kekacauan karena rumor di luar.
Sekarang orang-orang itu sudah mulai bergerak, maka dari itu Vheran tidak bisa berdiam diri saja.
Setelah berpikir beberapa saat, Vheren meneruskan perintahnya: "Nona Julia, aku butuh kamu mengerjakan sebuah hal. Di departemen sumber daya manusia, sudah ada dokumen berisikan data-data karyawan yang baru masuk setengah tahun ini yang sudah disiapkan oleh Endri Cheng.
Sekarang sudah hampir akhir tahun. Pada saat ini, pikiran kita tidak boleh berantakan. "
Tentu saja, Julia mengerti apa yang dia maksud. Sejak beberapa waktu yang lalu, apa yang terjadi pada grup pastilah dikarenakan oleh seseorang yang beroperasi secara diam-diam.
Tidak mungkin akan jadi seperti ini kalau bukan karena adanya bantuan dari dalam!
Pada awalnya, dia pikir dia harus mengingatkan Vheren tentang hal itu terlebih dahulu, barulah Vheren menyadarinya. Namun sepertinya bosnya benar-benar punya keberanian.
Keduanya berdiskusi di kantor untuk beberapa waktu. Saat Vheren pulang, waktu sudah menunjukkan jam 7 lebih.
Begitu dia keluar dari perusahaan, dia tiba-tiba mendapat telepon dari Alfred Zheng.
Dia mengangkat alisnya dengan bingung. Untuk apa orang ini meneleponnya? Bukankah kerjasama antara mereka sudah dibahas beberapa hari yang lalu?
Meskipun dia tidak tahu mengapa, dia mengangkat telepon itu.
"Apakah jadwal direktur Zheng hari ini kosong? Aku baru saja ingin meneleponmu untuk berdiskusi tentang waktu untuk mengirim barang. Namun sekarang sudah jam pulang kerja dan waktu untuk privasimu, maka dari itu aku tidak meneleponmu."
Setelah Vheren selesai berbicara, dia mendengar Alfred Zheng di ujung telepon tertawa.
"Nona Xie, apa yang kamu bicarakan? Aku meneleponmu untuk memberitahu sesuatu. Hari ini, ada seminar bisnis di lingkaran kita di LUX South Hotel. Aku tidak tahu apakah aku bisa mendapat kehormatan untuk mengundang nona Xie menjadi pasangan dansaku hari ini? "
Alfred Zheng pada akhirnya secara terang-terangan mengajak Vheren. Dia sangat menghargai dan mengagumi Vheren. Bahkan di dalam hatinya, dia ingin menjadikan Vheren miliknya.
Tetapi saat dia memikirkan bahwa ada Gilbert di belakang Vheren, meskipun dia tidak menyukainya, dia tidak bisa berbuat terlalu senonoh.
Malam ini adalah kesempatan bagus. Selama Vheren setuju untuk datang ke seminar ini, setengah dari rencananya akan berhasil.
Menurut pemahamannya, Vheren adalah seorang wanita dengan karier yang kuat. Bahkan dapat dikatakan bahwa dia sudah membayar banyak untuk perusahaan Xie.
Kalau bukan karena alasan ini, dia tidak akan memaksa semua pengiriman dipercepat hingga 15 Januari.
Tetapi saat ini, Vheren tidak tahu bahwa semua ini adalah rencana untuk melawannya.
Vheren melihat waktu di jam tangannya. Meskipun dia dalam kesulitan, namun kalau dipikir-pikir lagi, dalam kesempatan ini dia bisa mengenal orang-orang yang terkenal dalam lingkaran ini. Vheren menggigit giginya dan kemudian menjawab tawaran direktur Zheng.
"Aku benar-benar berterima kasih kepada direktur Zheng atas kebaikanmu. Kalau aku menolak, aku akan membuat direktur Zheng malu, bukan?"
Begitu Vheren mengatakan ini, Alfred Zheng tahu bahwa rencananya telah berhasil.
Dia tertawa, lalu memainkan gelas di tangannya, dan senyuman tipis muncul di sudut mulutnya.
"Kalau begitu, mari kita bertemu di LUX South Hotel malam ini, pukul 8 malam."
Setelah Alfred Zheng selesai berbicara, dia langsung menutup telepon dan tidak memberikan Vheren kesempatan untuk menolak.
Vheren melihat ponselnya dan melihat wajah Roderick yang terlihat kebingungan. Akhirnya dia pun mengirimakn Gilbert sebuah pesan.
Namun setelah beberapa waktu, dia tidak mendapat balasan dari Gilbert, lalu dia pergi ke sebuah salon dan butik untuk mengganti pakaiannya.
Pada jam delapan malam, dia muncul di gerbang LUX South Hotel mengenakan setelan jas.
Alfred Zheng sudah lama menunggu di sana.
Saat dia melihat Vheren, matanya bersinar lalu dia berjalan ke arah mobil Vheren dan membantunya membuka pintu mobil.
Vheren memandangi lengan panjang Alfred Zheng yang terulur dan tersenyum kecil. Alih-alih meraih tangannya, dia berdiri setengah meter dari Alfred Zheng.
Apa maksudnya? Sekarang dia adalah istri dari seseorang!
Bagaimana mungkin dia bisa berdekatan dengan pria lain?
Novel Terkait
Cinta Yang Tak Biasa
WennieLove Is A War Zone
Qing QingUangku Ya Milikku
Raditya DikaCinta Yang Berpaling
NajokurataAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaCintaku Pada Presdir
NingsiMy Perfect Lady
AliciaLove and Trouble
Mimi XuHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog