Husband Deeply Love - Bab 157 Restoran Vegetarian

Mendengar ucapan Endri, Vheren pun mengerutkan alisnya dan mengambil flashdisk itu.

Ia sudah menyuruh ornag untuk memeriksa siapa yang memberikan flashdisk ini padanya, tapi tetap tidak ditemukan.

Jika ada kode untuk flashdisk ini, lalu apa maksud dari orang ini memberinya flashdisk ini?

Vheren memandang pria di sampingnya, hatinya sedikit tegang.

Bicara jujur, ia baru menjumpai masalah seperti ini untuk yang pertama kalinya, jika di dalamnya terdapat benda yang tidak bisa dilihat orang di bawah umur ......

Bukankah ia akan sangat malu?

Gilbert melihat Vheren yang tampak kebingungan, ia meletakkan dagunya di atas pundak Vheren, mengecup pipi Vheren.

"Nyonya Lang, apakah kamu tidak merasa sekarang seharusnya makan?"

Meski Gilbert tidak tahu apa yang terdapat di dalam flashdisk, tapi tidak peduli bagaimana pun ia berpikir pasti bukanlah hal yang baik!

Sekarang emosi wanita ini tidak boleh terlalu bergejolak, lebih baik meletakkan masalah ini terlebih dahulu.

Dengan berpikir begitu, Gilbert pun memeluk pundak Vheren, membawanya keluar dari kantor.

Vheren mengikuti Gilbert memasuki lift, ia tidak mengerti jadi bertanya: "Kamu mau membawaku ke mana?"

"Beberapa waktu yang lalu aku mendapatkan sebuah restoran vegetarian yang lumayan, membawamu seorang penyantap daging untuk mencobanya."

Raut wajah Gilbert berisi kehangatan dan senyuman, memandang Vheren di sampingnya yang tampak tidak senang, tangannya yang merangkul Vheren sedari tadi tidak ia lepaskan.

Vheren memandang pria ini dengan cukup pasrah, sama sekali tidak tahu apa yang harus dikatakannya.

Ia selalu merasa jika Gilbert terus memanjakannya, cepat atau lambat dirinya akan menjadi terlalu manja.

Juga tidak tahu mengapa bisa berpikir seperti ini, Vheren pun tetap mengikuti Gilbert menuju restoran vegetarian itu, melihat sudah tiba jam makan, restoran itu dipenuhi oleh banyak orang, Vheren sangat sulit memikirkan, bahwa Gilbert akan membawanya makan ke tempat seperti ini.

Tapi jika dipikirkan kembali, setelah pria ini bersama dengannya, kesukaannya mengalami perubahan.

Vheren melihat barisan panjang di depannya, ia memiringkan kepalanya, lalu bersandar dalam pelukan Gilbert.

"Tuan Lang, sejak kapan kamu bisa hal berbaris menunggu makan seperti ini?"

Gilbert memandang wanita dalam dekapannya, mengulurkan tangan dan membantu Vheren menyelipkan rambutnya ke belakang telinganya, lalu ia tersenyum memandang Vheren, berkata dengan pelan:

"Sejak kapan aku suamimu adalah seorang pria konglomerat?"

Vheren menoleh dan memandangya, mengisyaratkan bahwa ia hanya asal bicara saja.

Namun tak lama, ia pun mendengar Gilbert berbicara:

"Keluarga kami adalah keluarga militer, dari kecil Nenek sangat tegas, sandang pangan papan, semuanya harus mencapai standarnya, ditambah lagi masalahku waktu kecil, sejak lahir aku berkecukupan, sebenarnya lebih baik menjadi orang biasa, meski tidak ada posisi yang dipersiapkan untuknya, hanya cukup untuk menunggu sebentar saja juga baik."

Vheren menaikan alis kanannya, bibirnya cemberut, merasa pria ini salah tangkap.

Dalam situasi seperti ini bukankah seharusnya ia membeli seluruh restoran ini?

Demi memberi dirinya makan ~

Setelah ia menyampaikan pemikirannya pada Gilbert, Gilbert pun mengerutkan alis dan berpikir sebentar, lalu merasa bahwa cara ini benar-benar bisa dilakukan!

Ia mengangguk menyatakan akan memikirkan bisnis restoran vegetarian.

Ketika Vheren kehabisan kata-kata, akhirnya keduanya memasuki restoran, tapi yang tidak mereka sangka adalah, ternyata mereka bertemu dengan Yenny di sini!

Dan kebetulannya lagi, wanita ini ternyata makan bersama dengan Marchella!

Mengapa kedua orang ini bisa ada bersama-sama?!

Pagi ini baru saja mengantar pergi sepasang serigala, mengapa sekarang bertemu sepasang ular ini?

Apakah hari ini ia keluar rumah tanpa melihat peruntungan?

Vheren buru-buru menyapukan pandangannya, sama sekali tidak ingin merespon mereka, mengikuti di belakang Gilbert dan bersiap naik ke lantai atas.

Tapi pada saat-saat seperti ini, selalu ada beberapa orang yang tidak paham!

"Adikku, mengapa kamu bertemu aku dan tidak menyapa? Apakah masih ada aku sebagai Kakakmu!"

Marchella memandang kedua orang yang sedang naik ke lantai atas, langsung melemparkan sumpitnya ke lantai.

Suaranya yang biasa saja ini terdengar menusuk telinga di tengah restoran yang tiba-tiba menjadi sunyi.

Tatapan orang di sekitar tertuju pada Marchella, seakan ingin menusuk tubuhnya hingga berlubang.

Vheren tidak sabar dan menggigit bibirnya, menunjukan wajah tersenyum yang kaku, menoleh ke belakang dan memandang Marchella.

"Sangat maaf, aku hanya melihat seseorang dengan rambut kuning, tidak disangka ternyata adalah Kakak, tidak menyingkap rambutmu untuk mengecek adalah aku yang kurang salah."

Ucapan marah yang terselubung di balik kata-kata Vheren membuat wajah Marchella memerah, tadi memang ia menunduk dan sedang makan, sebenarnya tidak ada yang harus dilebih-lebihkan jika Vheren tidak melihatnya.

Tapi memikirkan kata-kata yang tadi diucapkan Yenny padanya, alasan amarahnya tidak hanya itu saja.

Berdasarkan apa wanita seperti ini bisa mendapatkan Gilbert tanpa melakukan apapun?

Ia demi pernikahannya dengan Keluarga Liu, bekerja keras melakukan banyak hal, namun malah dihancurkan oleh wanita ini!

Hal-hal baik dikuasai oleh Vheren, hal-hal buruk semuanya jatuh pada Marchella!

Mengapa Tuhan tidak adil?!

Yenny menatap kedua orang yang tegang ini, mengambil sepotong ubi dan memakannya, hatinya begitu bahagia berbunga-bunga.

Vheren sebagai kakak angkat, jika saja memiliki setengah otak Vheren, maka ia tidak akan seperti sekarang belum menikah, terlebih lagi tidak mungkin ikut campur dalam pernikahannya sendiri!

Sekarang malah ia tanpa ragu mencari masalah dengan orang lain?

Tapi Yenny tetap senang, terhadap orang yang membantunya meluapkan amarahnya, ia sangat menyukainya!

Beberapa tamparan yang diberikan oleh Vheren, dan masalah saat Gilbert mempermalukannya depan umum, Yenny mengingatnya dalam hati dengan sangat jelas!

"Vheren! Inikah caramu berbicara dengan Kakak angkatmu? Apakah begini Ayahmu mendidik sehari-hari?"

Marchella benar-benar tidak tahu bagaimana membuat Vheren kesulitan, maka ia langsung mengeluarkan kata-kata yang bahkan tidak berefek jika diucapkan pada anak berumur 3 tahun.

Namun justru tepat mengenai titik amarah Vheren!

Vheren berdiri di anak tangga memandangnya, memberikan jalan bagi pelayan yang ingin naik ke lantai atas, senyumannya yang menusuk terlihat begitu jelas.

Ia berjalan selangkah demi selangkah ke depan meja keduanya, melihat sumpit yang dilemparkan Marchella, menggumam dengan dingin.

"Bagaimana Ayahku mendidikku, bukan bagianmu sebagai seorang junior untuk mengaturnya, tapi Ayahku tidak pernah mengajariku untuk membuang sumpit ketika sedang makan."

Vheren berkata dengan penuh senyuman, mengambil sumpir itu dari atas lantai dan langsung menusukkannya pada mangkuk nasi di hadapan Marchella.

Ia memandang wanita yang tidak bisa berkata-kata itu, lalu sekali lagi menunduk dan melihat lauk di atas meja mereka berdua, tiba-tiba merasa tidak napsu makan.

Ia berbalik dan berjalan ke arah Gilbert lalu berkata: "Apakah kita masih akan makan di sini?"

"Terserah, aku tidak keberatan membeli restoran ini, lalu menggantung papan bertuliskan tikus dan beberapa orang yang tidak bisa masuk."

Sambil berbicara, Gilbert berjalan ke sisi Vheren.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu