Husband Deeply Love - Bab 63 Datang Menjenguk
Gilbert menatap Yanto yang duduk di samping,lalu ia menyelipkan selimut di tubuh Vheren, kemudian perlahan bangkit untuk menerima dokumen tersebut.
Situasi TITAN Corporation sekarang sudah mulai tidak menguntungkan bagi Gilbert, perubahan fisik yang Gilbert ungkit sebelumnya sudah merugikan sejumlah banyak orang.
Dari awal sudah ada yang tidak senang dengannya, ditambah lagi semuanya heboh dengan masalah penculikan Gilbert kali ini.
Jika orang yang berniat hati lain tidak melakukan sedikit tindakan di saat-saat ini, bagaimana bisa hatinya yang berharap dunia kacau ini bisa terima?
Gilbert meletakkan dokumen di tangannya ke samping dengan diam, lalu menundukkan kepala melihat sekilas wanita yang ada di dalam pelukannya, serta mengisyaratkan Yanto untuk berbicara dengan suara kecil.
Juga tidak tahu apakah karena lukanya masih sakit, tidak berhentinya Vheren bergerak sana-sani di dalam pelukan Gilbert.
Dahinya yang berkerut sudah bisa menjepit mati seekor nyamuk.
“Pulang dan beritahu Walton untuk mengamati masalah ini dulu, kalau pemasaran di Eropa bisa dengan mudahnya ditelan oleh orang-orang itu, berarti sia-sia sekian lama aku bergelut di dalam bidang ini!”
Sambil berkata demikian, kharisma dan kekuatan yang biasanya ia tunjukkan itu membuat Yanto menundukkan kepala dan tersenyum kecil.
Sudah sekian tahun ia mengikuti Gilbert, mengenai bagaimana karakter bosnya, dia tahu lebih dari jelas.
Tapi setelah beberapa bulan tidak bertemu, sejak kapan bosnya mempunyai sisi yang begitu perhatian juga?
“Bos, ada satu hal lagi, setelah perusahaan di Eropa sana mengirim aku kembali, mereka bilang suruh tuan muda di keluarga paman kedua bos untuk pergi ke sana, menurut anda bagaimana?”
“Itu adalah orang yang tidak bisa apa-apa, tidak perlu ditakuti, keuntungan yang diperoleh di pemasaran Eropan meningkat setiap tahunnya dan sudah mulai stabil, jadi dia ingin putranya pergi untuk berbagi keuntungan, menikmati hasil dari kerjaan orang lain, ayah dan anak itu sudah terbiasa.”
Mendengar perkataan Yanto, wajah Gilbert yang penuh percaya diri sama sekali tidak berkurang.
“Untuk hal ini kamu tidak perlu khawatir dulu, baik-baik menjaga perusahaan dengan Walton dan Dolly, dan tunggu aku keluar rumah sakit.”
Belum selesai ia berkata, tangan Vheren yang merangkulnya semakin erat, seluruh badannya sudah menempel di Gilbert.
“Dingin.”
Gilbert mempererat pelukannya, dan memberi isyarat kepada Yanto untuk pergi dulu.
Dia memutar kepala melihat matahari cerah di luar, ia bisa membayangkan betapa bangga dan puasnya paman keduanya sekarang.
Tidak berapa lama kemudian, Gillian masuk dengan membawa semangkuk bubur putih, melihat Vheren yang masih terbaring di pelukan Gilbert, raut mukanya langsung berubah.
“Vheren! Apa yang tadi aku katakan kamu”
“Ibu, Vheren sudah tertidur, kamu jangan berisik lagi, dia terluka dan badannya lemah. Di sini ada Kimmy, jadi kamu juga tidak perlu menemani di sini, pulang dan istirahatlah sebentar.”
Gilbert menghentikan bicara Gillian, lalu menaikkan meja kecil di tepi ranjang, berusaha untuk tidak mengenai badan Vheren.
Sambil menatap anaknya, Gillian meletakkan bubur ke meja.
Mengapa dia merasa setelah kali ini Gilbert kembali seperti berubah menjadi orang lain?
Biasanya dia tidak berkata sepatah kata pun saat dirinya menegur Vheren, kenapa baru saja beberapa hari, ia sudah begitu melindunginya?!
“Gilbert! Sekarang kamu masih ada luka! Tubuh kamu tidak akan tahan, tidak bisakah kamu baik-baik istirahat agar ibu tidak terlalu khawatir?”
Gillian menatap Vheren dengan agak kesal, hanya kurang satu tindakan darinya, yaitu langsung menarik Vheren dari pelukan Gilbert.
“Perusahaan sedang menghadapi masalah sekarang, semuanya menunggu kamu kembali ke sana untuk memimpin, bisa ada akhir baik apa kamu bersama wanita ini? Waktu itu kamu langsung memberikan uang ke keluarga Xie tanpa berkata apa pun, kalau nona Liu yang saat itu”
Gilbert menengadahkan kepala melihat Gillian yang sebentar lagi akan meledak, lalu menyunggingkan senyum.
“Ibu, sejak kapan kamu begitu memahami aku?”
Gillian tertegun oleh perkataan anaknya sendiri, dilihatnya lagi Vheren yang tidur nyenyak, lalu mengambil tas dan pergi.
Dari jauh masih bisa mendengar keluh kesahnya.
“Tidak yang ini tidak yang itu, semuanya menambah keresahan saja!”
Vheren terbangun oleh suara pintu yang dibanting, dia menatap Gilbert dengan tercengang, wajahnya masih penuh dengan kebingungan.
“Ada yang terjadi tadi?”
“Tidak apa-apa, angin membuat pintu terbanting, kamu mau tidur sebentar lagi? Atau mau sarapan?”
Gilbert menatap Vheren dan mengulurkan tangan merapikan rambutnya yang berantakan, serta menggeser sarapan itu ke hadapannya.
“Tidak ingin makan, sekujur badanku tidak enak, aku mau tidur.”
Vheren menatap bubur putih itu dengan sekilas tatapan meremehkan, lalu kembali meringkuk ke dalam selimut, tanpa sadar ia menggemetarkan kakinya.
“Tuan Lang, menurut kamu apakah aku akan menjadi pincang?”
Gilbert langsung tertawa oleh pertanyaan Vheren, bagaimana pun dia tidak menyangka wanita ini akan melontarkan pertanyaan seperti ini setelah menatapnya begitu lama.
“Apa yang kamu takutkan? Kalau pun pincang, bukankah sudah menikah?”
Mendengar jawaban Gilbert, Vheren melototinya, juga tidak tahu harus menyalahkan siapa!
Di saat dia samar-samar akan tertidur, pintu dibuka oleh seseorang.
Dengan mata terpejam dia bersandar di pelukan Gilbert, ia sedang mengangakan mulut menguap, tapi belum selesai ia menguap, dia dikagetkan oleh suara manja yang terdengar di depan pintu.
“Kak Gilbert, aku dengar kamu sedang sakit, bagaimana? Apakah terjadi sesuatu kali ini? Apakah tubuh kamu baik-baik saja?”
Suara ini sangat dan sangat familiar bagi Vheren.
Yenny Pan!
“Itulah, sebelumnya setelah mendengar kamu terluka, Yenny kami langsung datang tanpa peduli dengan sarapannya lagi, hanya ingin memastikan apakah kamu sudah tidak apa-apa.”
Ibu Yenny juga mengikuti dari belakang dengan karangan bunga di tangannya, aroma bunga yang menusuk hidung itu membuat Vheren ingin bersin terus.
Dua wanita keluarga Pan ini pasti datang untuk membahayakan orang!
“Ha chiu! Ha chiu! Haaaa Chiu!”
Vheren mendekap hidungnya sendiri sambil bersin berkali-kali, karena bersin, luka di punggungnya terasa sakit. Ditatapnya dua orang yang mendekat ke ranjang, langsung ia menjerit.
“Bawa bunga itu pergi, aku alergi serbuk bunga!”
Tiga orang lainnya tercengang mendengar perkataannya, terutama Gilbert.
Kalau dia tidak salah ingat, dulu wanita ini pernah membawa bunga untuk sembahyang ke makam orangtuanya……
“Bawa bunga itu keluar dulu, aku juga merasa aroma bunganya agak menusuk hidung, bibi Pan lain kali datang tidak perlu bawa barang yang begitu berharga.
Perkataan Gilbert yang membela istrinya sendiri membuat kedua orang itu tertegun, kemudian dia mengambil selembar tisu untuk Vheren, tanpa merasa jijik ia mengelap air mata yang keluar dari mata Vheren karena bersin.
Yenny diam berdiri di tengah ruangan, tidak tahu harus bagaimana.
Meskipun dulu dia yang kabur dari pernikahan, tapi Gilbert juga dengan cepatnya menikahi wanita lain, bisa diketahui Gilbert sebenarnya tidak benar-benar tulus dengannya waktu itu.
Novel Terkait
Cinta Yang Terlarang
MinnieMy Greget Husband
Dio ZhengUangku Ya Milikku
Raditya DikaLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraHei Gadis jangan Lari
SandrakoHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog