Husband Deeply Love - Bab 70 Tolong Datang
Dalam sekejap mata, tibalah hari perjanjian bagi mereka berdua untuk menuju ke kediaman keluarga Xie. Pagi-pagi sekali Vheren sudah merangkak bangun dari kasurnya, ia melihat matahari yang bersinar terang di luar, tampak rasa malas di wajahnya.
"Nona, kamu sudah bangun? Tuan Lang telah kemari menjemputmu."
Paman Liu mengetuk pintu, bersiap membangunkan Vheren, namun mendengar pergerakan di dalam kamar. Ia pun ragu apakah ia harus masuk sekarang.
"Aku sudah bangun, sekarang ini sedang berberes untuk pulang. Apakah Paman Liu tidak ikut denganku?"
Kata Vheren, yang masih baru merangkak bangun dari ranjangnya. Ia menyambar ponsel di sampingnya, melihat pesan yang Gilbert kirim padanya, kemudian menarik kopor yang telah ia bereskan sejak kemarin malam.
"Aku sudah sangat lama tidak pulang, sekarang di kediaman keluarga Xie pun juga tak ada seorang pun kerabat, kali ini aku tidak ikut nona pulang."
Kata Paman Liu di luar kamar sambil menghela napas pasrah, kemudian suara langkah kakinya semakin lama terdengar semakin menjauh.
Setelah lewat tidak sampai 20 menit, Vheren menjinjing kopernya turun.
Dari kejauhan dilihatnya Gilbert mengenakan baju santai berwarna biru tua keabu-abuan, sedang bersandar di sisi pintu mobil menunggunya, kakinya yang panjang itu benar-benar membuat orang iri.
"Kali ini sungguh merepotkanmu. Membuatmu melepaskan pekerjaanmu, jauh-jauh menemaniku pulang ke rumah."
Kata Vheren sambil tersenyum dengan sedikit tidak enak, kemudian memberikan seporsi makan pagi yang telah dipersiapkan Ibu Lee untuknya pada Gilbert.
"Ini disiapkan oleh Ibu Lee untukku, makan pagi buatan Ibu Lee sangat enak. Aku ingat dulu saat masih sekolah, Ibu Lee-lah yang selalu menyiapkan sarapan untukku pagi-pagi sekali!"
Vheren menatap Gilbert yang menerima makanan itu sambil mengingat kenangan itu di hatinya.
Melihat tampang perempuan ini, Gilbert pun malas bicara terlalu banyak dengannya. Ia menjulurkan tangan membantunya memasukkan koper ke dalam bagasi mobil, kemudian membukakan pintu depan mobil.
"Kali ini kita kembali lebih awal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, jika aku tidak salah tebak, orang rumahmu sudah menyadari pergerakan kita. Jadi setelah pulang nanti entah dalam melakukan apapun sebisa mungkin hati-hatilah. Dokumen yang dulu kupersiapkan untukmu, kau pahamilah dulu sendiri."
Sambil berkata demikian, Gilbert telah duduk di kursi pengemudi, mereka berdua pun menuju ke jalan raya, mengemudi menuju rumah Vheren.
Mereka berdua sampai di hotel yang sebelumnya telah dipesan, hari sudah siang. Agar tidak menimbulkan kecurigaan orang, Gilbert langsung memesan suite.
Vheren bahkan tanpa berganti baju, langsung menghempaskan diri ke ranjang besar. Dua jam lebih ini duduk di mobil, ia benar-benar lelah.
"Kamu datang lebih awal 3 hari kemari, ada rencana apa?"
Gilbert melihat perempuan yang mengantuk di atas ranjang itu, jarang-jarang ia melepaskan jas, dan memakai pakaian santai yang nyaman, ia pun duduk di sofa dan menyilangkan kakinya.
"Belum kupikirkan, tetapi mengenai dokumen yang kamu kirimkan padaku waktu itu, yang paling harus diselidiki adalah paman tertuaku itu."
Vheren membuka catatan di ponselnya, melihat catatan informasi mengenai pamannya itu, dalam sekejap pun menjadi agak canggung.
"Kamu pintar juga, dulu aku sudah mengirim orang untuk meneliti pamanmu. Semua bisnis keluarga Xie sekarang berada dalam wewenangnya, dan lagi kali ini ia dari sore hinga malam terus berada di spa, tidak ada kilen penting apapun yang harus dijamu."
Sambil berkata, Gilbert pun bersiap menelepon resepsionis, namun saat itu Vheren telah tertidur lelap di kasur.
Di saat ia bersiap untuk pergi jalan-jalan, terdengar ketukan pintu yang tergesa-gesa.
Ia yang sedang duduk di sofa itu mendengar pergerakan di luar, tanpa sadar pun mengernyitkan kening.
"Siapa? Ada masalah apa?"
Suara Gilbert yang dingin itu jelas membuat orang di luar itu tertegun.
"Kami adalah polisi, kami mendapat laporan, sehingga kami kemari untuk memeriksa."
Kata orang di luar pintu, yang jelas terdiam sejenak, Gilbert yang berada di dalam tanpa sadar menyentuh hidungnya, ia melihat orang berseragam polisi di luar melalui pintu yang masih terkunci oleh rantai.
"Tolong tunjukkan tanda pengenal kalian."
Perkataan Gilbert membuat mereka yang berdiri di luar pintu itu tertegun, seorang pria yang tubuhnya tinggi besar seketika tampak sedikit kesal, ia tanpa berpikir panjang menendang pintu hingga terbuka, melihat rantai kunci yang putus setelah suara tendangan itu terdengar, dan tampang Gilbert yang memiringkan badannya untuk menghindar, ia pun tersenyum.
"Lamban sekali! Kan hanya memeriksa kamar saja? Perlu tanda pengenal apa? Siapa lagi yang tidak mengenalmu?"
Gilbert menyeka kakinya yang menjadi tumpuan tubuhnya saat mendarat di lantai sambil megernyitkan dahi.
Orang-orang ini sebenarnya datang untuk apa?!
"Maaf, ini hanya untuk formalitas, tolong minggir sebentar!"
Pria bertubuh tinggi besar itu mendorong Gilbert, kemudian memimpin yang lainnya untuk masuk, keangkuhannya yang sok mendominasi itu membuat Gilbert mengangkat sebelah alisnya, ia menjulurkan tangan menarik kerah baju pria itu, kemudian menendangnya hingga terpental keluar ruangan.
"Kukatakan sekali lagi, tunjukkan tanda pengenal!"
Ia mengernyitkan dahi, berbalik dan menghalangi pintu, melihat pria yang berdiri tak berkutik di luar, bibirnya pun tersenyum dingin.
"Tuan ini, aku punya hak untuk mencurigaimu sebagai polisi palsu!"
"Tuan ini, sebelum Anda menunjukkan tanda pengenal, aku punya hak mencurigaimu menyamar sebagai polisi, 45 derajat dari kepalamu ada CCTV, yang sedang mengawasi gerak-gerik kalian, kalau kalian ingin mencari masalah, silakan langsung bilang!"
Gilbert mengepalkan tinjunya erat-erat hingga terdengar bunyi "Klak klak", pandangannya tanpa sadar melihat Vheren yang masih tertidur, ia pun melangkah keluar dari pintu kamar.
"Bos! Bocah ini benar-benar tak tahu diuntung!"
Pria yang ditendang hingga terpental keluar itu memegangi dadanya saat merangkak bangun, melihat tampang Gilbert yang biasa saja, dalam hatinya sedikit gusar.
Mereka ini memang bukan polisi betulan, namun mengenakan pakaian polisi untuk melakukan kejahatan saja!
Di hotel ini selalu ada orang luar yang masuk, mereka semua akan menemui "polisi memeriksa kamar", beberapa orang lebih baik mendapat sedikit masalah daripada banyak masalah, mereka akan memilih untuk langsung menyelesaikan masalah dengan uang.
Hanya saja yang tidak mereka duga hari ini adalah, mereka bertemu dengan orang yang keras kepala!
"Anak muda, kusarankan kamu jangan kurang ajar, bagaimanapun di dunia ini bukan kamu yang menentukan, entah apakah kamu pernah dengar kalimat yang bunyinya: Orang berkuasa pun tak akan bisa mengalahkan penjahat kecil.
Pria yang memimpin itu melihat pria di belakangnya yang tak henti memegangi dadanya itu, tampak sekelibat amarah di matanya, tangannya tanpa sadar meraba kantongnya, dilihatnya sorot mata Gilbert sedikit berubah.
Gilbert menatapnya merogoh pisau dari kantongnya, ia pun menyipitkan matanya.
Novel Terkait
Diamond Lover
LenaPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeCinta Dan Rahasia
JesslynPejuang Hati
Marry SuLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaMy Cold Wedding
MevitaKembali Dari Kematian
Yeon KyeongYama's Wife
ClarkHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog