Husband Deeply Love - Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
Setelah sibuk hingga pukul 5 sore, Vheren pun meninggalkan kantor.
Meski sekarang ia benar-benar tidak ingin keluar dan pergi makan, tapi berbeda dengan David.
Sebelumnya orang ini sudah banyak membantu Vheren, tidak peduli ketika dulu Gilbert diculik, atau ketika muncul beberapa kabar burung di perusahaannya, ditambah lagi artikel kali ini.
Vheren benar-benar merasa ia berhutang budi pada orang ini.
Sekarang sudah saatnya untuk menjamunya makan, termasuk membayar hutang budi yang sebelumnya.
Tapi sekarang ia teringat, sebelumnya jika tidak bertemu di toko teh, maka bertemu di kedai kopi, dari dulu belum pernah pergi makan seperti ini.
Setelah tiba di restoran makanan barat, David berdiri di depan pintu masuk menunggu Vheren.
Dengan jantannya ia berdiri di samping, membuka pintu mobil, memapah Vheren keluar.
“Jika saja tahu tempat ini begitu jauh dari perusahaanmu, maka aku tidak akan mengajak ke sini.”
Setelah David mengucapkan kata-kata rasa bersalahnya, ia pun memberikan kunci mobil pada penjaga di samping.
“Editor Tao, apa yang kamu ucapkan? Dulu sudah dikatakan bahwa kamu yang menentukan tempat, aku yang datang makan. Kurasa tempat ini lumayan, tenang, terhitung memiliki atmosfer baik.”
Vheren mendengarkan ucapan David, terbesit keanehan dalam tatapan matanya, tapi ia tetap membalas ucapannya.
“Apakah dulu Gilbert tidak memiliki kebiasaan untuk menjamumu makan makanan barat?”
Tampak wajah David menunjukkan pertanyaan, tapi setelahnya muncul raut bahagia.
Melihat sikap David, Vheren pun hanya bisa mengangguk, lalu berkata:
“Bukan karena itu, pekerjaan kami berdua sibuk, biasanya jarang ada waktu untuk bersama-sama. Jika saja keluar makan bersama itu juga hanya untuk mengatasi keadaan yang ada, justru malah membuatmu merasa lucu.”
Keduanya berbicara dan tertawa, lalu tiba di meja yang sudah dipesan sebelumnya.
“Ini adalah anggur Perancis tahun 86, bisa di cicipi, rasanya kuat, ada rasa manis setelahnya. Dulu kadang-kadang memesan anggur ini, tidak disangka malahan mendapatkan kejutan yang tidak diduga.”
David berbicara sambil menuangkan anggur putih itu pada gelas tinggi di sampingnya.
“Hati angsa di restoran ini, matsutake, dan kaviarnya sangat khas, makanan pembuka sudah aku pesan, dan camilan hari ini merekomendasikan yang bernama Notre Dame, katanya akan ada kejutan berbeda.”
Vheren tersenyum sambil mendengarkan ucapan David, ia merasa hari ini dompetnya akan kosong.
Bekerja susah payah selama setahun, tiba-tiba kembali bebas!
Mengapa sebelumnya ia mengiyakan ajakan makan pria ini?
Keduanya bertemu di dalam kedai teh, meminum air teh, bukankah itu lumayan baik?
Tidak hanya bisa diet, juga bisa melancarkan jalur pembuangan!
Hanya anggur putih ini saja sudah 100 juta! Memakan makanan kali ini, bukanlah ia akan menjadi bangkrut.
Meski hatinya tidak berhenti bergumal, tapi wajah Vheren tetap tersenyum.
Ia menoleh memperhatikan desain kuno restoran ini, Vheren pun tersenyum dan berkata.
“Semuanya sesuai perkataanmu saja.”
Melihat Vheren yang seperti ini, David pun tersenyum.
Meski dulu ia sudah memahami segala aspek tentang wanita ini, tapi yang tidak diduganya adalah, ternyata ia memiliki sisi imut.
Tapi begitu teringat orang ini sudah menikah, hati David pun sakit seperti tertusuk.
Jika saja ia lebih dulu bertemu wanita ini, apakah sekarang masih ada kesempatan?
Sedangkan berdasarkan sifat wanita ini, bagaimana ia hidup di bawah ketidakpercayaan dari keluarga pebisnis kaya?
Berapa banyak dari pada pebisnis ini yang mudah ditaklukkan?
Bukankah ini semua adalah yang melakukan segala cara demi mencapai tujuan.
Ia benar-benar tidak tahan melihat orang-orang muda yang jatuh ke perangkap api ini.
David berpikir lagi, tidak henti-hentinya menghela napas di dalam hatinya.
Hanya berharap yang sekarang dilakukan dirinya masih belum terlambat.
“Nona Xie, apakah kamu tahu? Aku sungguh menyukaimu. Kamu berbeda dengan para wanita yang dulu kutemui, aku sangat senang bisa berteman dengan orang sepertimu.”
Kalimat yang setengah benar dan setengah kebohongan ini membuat Vheren terdiam.
Bagaimana pun juga ia tidak mengira ternyata orang ini akan mengatakan hal seperti ini.
Melihat Vheren yang malu dan terdiam, David pun menyadari kata-katanya barusan mengejutkan Vheren.
Jadi ia pun langsung menjelaskan.
“Nona Xie, kamu jangan salah sangka, yang kumaksud adalah suka sebagai teman. Dalam dirimu selalu ada hal-hal yang membuatku iri, tidak peduli menghadapi masalah apapun selalu memasang wajah tenang, aku tidak bisa ……”
Keduanya pun bercakap-cakap cukup lama.
Sampai makanan disajikan, barulah berhenti berbicara.
Tapi selanjutnya lagi-lagi mulai membicarakan tentang makanan.
Sebenarnya ada satu hal yang selalu dicurigai Vheren, mengapa ia dan pria ini bisa mengobrol dengan bahagia, dan begitu mendalam?
Seakan-akan tidak peduli apa yang dikatakannya, pria ini selalu terlihat tertarik, dan sepertinya di detik selanjutnya, ia bisa tahu apa yang akan dikatakan Vheren.
Begitu dilihat pun langsung tahu orang sepertinya adalah orang ber EQ tinggi, sama sekali berbeda dengan Gilbert yang ber EQ rendah.
Tidak peduli apapun yang dilakukan Gilbert, hanya jika menyangkut perasaan maka ia akan sangat apa adanya.
Tapi pria di hadapannya ini lebih kepada peduli akan apa yang kamu rasakan, tidak peduli berbicara atau melakukan sesuatu, ia akan selalu memahamimu.
Lembut dan tenang seperti air, membuat orang tidak tahan dan tenggelam.
Tapi orang seperti ini, Vheren selalu menganggapnya tidak nyata.
Karena ia terlalu sempurna.
Memiliki pekerjaan yang baik, keluarga yang baik, emosi yang baik, semuanya baik, berteman dengan orang seperti ini pun tidak usah khawatir akan hal-hal yang rumit.
Hingga akhirnya keduanya keluar dari restoran, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.
Sedari tadi Roderick sudah menunggu Vheren di depan pintu, ia mengangguk pada David, lalu langsung mengantar Vheren ke mobil.
Tapi ketika menoleh, ia pun menyadari David memandang Vheren tidak berkedip, dalam tatapannya terdapat emosi yang tidak tertebak.
Jadi meski ia langsung menutupinya, tapi Roderick tetap melihat yang sebenarnya.
Keesokan harinya, Vheren menahan kepalanya yang pusing karena mabuk semalam, berganti dengan pakaian yang nyaman, lalu pergi ke kantor.
Di atas mejanya masih ada tumpukan dokumen kemarin, maka ia pun mengatur beberapa rapat dadakan.
Melihat agendanya yang penuh untuk hari ini, Vheren pun tahu tidak ada waktu istirahat untuknya.
“Aku suka bekerja, bekerja membuatku bahagia!”
Ia duduk di kursinya dan setelah meneriakan kalimat itu, ia pun memulai pekerjaannya di hari itu.
Novel Terkait
My Superhero
JessiCinta Yang Tak Biasa
WennieSomeday Unexpected Love
AlexanderCinta Tak Biasa
SusantiKing Of Red Sea
Hideo TakashiThe Richest man
AfradenHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog