Husband Deeply Love - Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
Usai Yenny berkata demikian, ibunya langsung melayangkan satu tamparan.
“Bicara sembarang apa kamu?! Apakah menurut kamu aku akan membiarkan kamu menikah dengan orang miskin itu?! Kamu masih merasa keluarga kita belum cukup malu?”
Suara tamparan yang jernih itu langsung membuat Yenny linglung, diusapnya wajahnya sendiri sambil menatap ibunya dengan tidak percaya, dengan suara gemetar ia berkata.
“Kamu menampar aku?”
“Pulang! Ikut aku pulang sekarang juga! Aku lihat kamu akan semakin keterlaluan jika di sini terus!”
Yenny ditarik keluar, sedangkan Vheren dan Gilbert hanya menonton begitu saja dari ranjang, lalu tertawa bersamaan setelah keduanya saling berpandangan.
“Ada apa sampai begitu senang?”
Kimmy yang baru saja masuk melihat Vheren dan Gilbert tertawa cekikikan, diambilnya sesuatu di tangan perawat dan mendekat ke tepi ranjang kedua orang tersebut.
“Tentu saja karena ada hal yang baik, untuk apa kamu datang lagi?”
Gilbert bersandar di bantalnya dengan perlahan, dilihatnya mata panda di mata Kimmy, muncul sedikit kecemasan di hatinya.
“Mengganti obat untuk istri kamu, setelah itu aku akan pulang istirahat, nanti malam masih ada dua operasi!”
Kimmy menggosok matanya, lalu menghela nafas melihat kedua orang yang sedang bersama itu.
“Lebih baik kalian berdua tidur terpisah dulu, kalau tidak, siapa pun dari kalian akan merasa tidak nyaman, gesekan akan menghasilkan panas, kalau sampai timbul penularan dan luka yang terbuka, reputasiku sebagai dokter bedah akan hancur.”
Melihat Kimmy yang demikian, Vheren pun tertawa kecil.
Mendengar itu, Gilbert juga merasa omongannya tidak salah, ia memberikan ranjang pasiennya sendiri untuk Vheren, dan dirinya duduk di ranjang cadangan yang di samping.
Kimmy pun menatap kedua pasiennya yang patuh dengan hati puas, setelah itu perlahan ia mengangkat kaki Vheren yang sudah membengkak.
“Nanti saat dibersihkan dan mengganti obat, mungkin akan sedikit sakit, kamu tahan dulu.”
Vheren dikejutkan oleh kakinya yang membengkak seperti ini dalam satu malam!
Dia mengulurkan tangan meraba pergelangan kakinya, tiba-tiba hidungnya terasa masam.
Melihat itu, Gilbert mendekat dan menyembunyikan wajah Vheren di pelukannya sendiri,tidak membiarkannya melihat.
Kemudian Kimmy pun mulai membuka perban, masih ada sedikit bekas darah yang mengalir mengikuti kakinya mengenai jubah putih Kimmy.
“Ini termasuk beruntung sekali, hanya melukai daging bagian luar, tidak mengenai saraf dan urat yang di dalam, akan sembuh setelah pemulihan selama 10 hari sampai setengah bulan.”
Kimmy berbicara sambil mengalihkan perhatian Vheren, sembari kain perban di tangannya menekan permukaan kaki Vheren.
Gilbert mendengar suara mendesis kecil dari wanita yang ada di pelukannya, sakitnya sampai membuat sekujur badannya gemetar.
Dengan hati tidak tega ia mengeratkan pelukannya, tidak berhentinya ia mengusap kepala Vheren.
Rintihan yang setengah ditahan oleh Vheren membuat hati Gilbert tersentak.
Dia langsung mengangkat dagu Vheren dan menyumbat bibir Vheren yang tertutup rapat.
Kimmy yang melihat itu, langsung dengan cepat memberikan obat pembersihan luka dan membungkusnya dengan perban yang baru.
“Bisakah kalian beretika sedikit? Aku sebagai manusia hidup masih ada di sini! Aku akan memberitahu hal-hal yang harus diperhatikan, nanti baru kalian lanjutkan lagi.”
Kimmy menghentikan pekerjaan di tangannya dan menatap kedua orang yang sama sekali tidak menganggap keberadaannya itu, serta menghela nafas tidak berdaya.
“Langsung bicara saja!”
Gilbert menahan gegabahnya untuk memakan Vheren ke dalam perutnya, diselimutinya Vheren dengan baik.
“Beberapa waktu ini, tidak boleh mandi, tidak boleh kedinginan, jaga makan, jangan berolahraga terlalu keras, satu minggu kemudian, kalau organ dalam tidak ada pendarahan dan lainnya, kalian sudah boleh keluar rumah sakit. Tidak perlu memboroskan sumber daya pengobatan di rumah sakit lagi!”
Melihat Kimmy yang bersikap demikian, Vheren merasa ingin sekali mencari sebuah lubang dan menyembunyikan diri di dalamnya.
Satu tangannya mencubit pinggang Gilbert dari belakang, sedangkan wajahnya masih penuh senyuman manis mengantar Kimmy keluar.
“Nyonya Lang, apakah kamu mau membunuh suamimu sendiri?”
Gilbert menangkap tangan Vheren dari belakang, melihat luka di atasnya, selain tidak tega hanyalah tidak tega.
“Lagi pula juga aku yang selamatkan, kalaupun mati juga tidak apa-apa!” Jawab Vheren dengan ketus.
“Nyonya Lang, tidak bisakah kamu seperti wanita lain yang mengatakan dirimu bersalah?”
“Tuan Lang, manja adalah suatu penyakit! Tidak bisa diterima!”
Beberapa hari selanjutnya, Gilbert selain bekerja sama dengan penyelidikan polisi, ia juga mulai kembali bekerja di perusahaan.
Sekali lagi Dolly disuruh Gilbert untuk menjaga Vheren, tapi setelah kejadian sebelumnya, Dolly selalu merasa dirinya agak bersalah dengan Vheren.
Tapi jelas sekali, masalah itu tidak Vheren masukkan ke dalam hati.
Karena di hari ketiga Vheren dirawat inap, dia sudah mulai bekerja!
Dolly duduk di sofa menatap berbagai dokumen dan laporan yang diantar, dia merasa bertambah satu penggila kerja lagi di rumah.
“Kakak ipar, kak Kimmy bilang kamu harus banyak istirahat, tidak boleh kerja!”
“Tidak apa-apa, aku selain santai juga hanya bisa santai, kalau kamu merasa bosan, pergi jalan-jalan saja atau menonton film.”
Vheren menjawab Dolly tanpa mengangkat kepala, sama sekali tidak melepaskan pekerjaan di tangannya.
Sekarang kerja sama perusahan besar Xie dengan Glorious Corporation sudah mulai stabil, produksi dan pengembangan alat-alat kedokteran sudah mendesak di depan mata, tapi orang dalam perusahaan yang mengerti struktur inti tentang ini tidaklah banyak, jadi hanya bisa mempekerjakan orang luar.
Tapi berdasarkan proposal yang dikeluarkan perusahaan Xie, jangankan memuaskan Alfred, Vheren saja tidak bisa menerimanya!
“Endri, kamu beritahu ke divisi desain, desain kali ini tidak sesuai standar, jangan terpaku pada model ranjang laboratorium yang lama, lagipula permintaan dari kerja sama kali ini adalah multifungsi, sederhana, dan praktis! Malam ini semua anggota divisi desain harus lembur, setelah desainnya selesai aku akan mentraktir semuanya makan!”
Setelah Endri mengiyakan perintahnya, Vheren meletakkan ponselnya di samping, ketika ia hendak melanjutkan pekerjaannya, pintu kamar inap di ketuk oleh seseorang.
“David? Bagaimana kamu punya waktu luang untuk kemari?”
Vheren tercengang melihat David di depan pintu, sebelumnya saat mereka bertelepon, bukankah dia masih di Amerika?
“Tidak menyambut aku? Ini hadiah kecil untuk kamu, tahu kamu terluka, jadi secara khusus aku pulang lebih awal.”
David meletakkan hadiah yang ia bawa ke meja, setelah menyapa Dolly, ia duduk di sofa.
“Perhatian sekali, soal Gilbert masih harus berterima kasih dengan kamu, kalau bukan karena bantuan kamu, tidak tahu kapan baru bisa ditemukan, begini saja, tunggu aku sembuh, aku traktir kamu makan?”
Melihat Vheren yang agak lemah namun penuh semangat, David jadi lumayan tenang.
Dia secara khusus mempersingkat pekerjaan sebelumnya hingga setengah bulan, hanya demi melihat apakah wanita yang sangat nyambung dengannya ini baik-baik saja, meskipun di telepon bisa mendengar dengan jelas, tapi jauh lebih puas ketika datang bertemu langsung.
Novel Terkait
Behind The Lie
Fiona LeeMy Goddes
Riski saputroDewa Perang Greget
Budi MaHidden Son-in-Law
Andy LeeWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiCinta Seorang CEO Arogan
MedellineHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog