Husband Deeply Love - Bab 71 Vheren adalah istriku
“Apakah naga akan menghancurkan ular aku tidak tahu, namun jika kalian tidak menunjukkan surat keterangan, aku akan lapor polisi!”
Gilbert melihat kamera di atas kepalanya, lalu melihat lagi beberapa pria yang ada di depannya, dengan tatapan yang mencemooh, kakinya sudah mendapat posisi yang tepat, dari gayanya tampak sudah siap bertarung kapan saja.
“Bocah, kamu kejam! Jangan membuat aku…akhhh!”
Pria yang sebagai pemimpin masih belum habis bicaranya, tinju Gilbert sudah memukul ke wajahnya, dan langsung mengangkat pria yang memakai seragam polisi itu, memukulnya dari kepala hingga kaki sampai babak belur dan melemparnya ke samping.
Yang lain ingin maju untuk membantunya, Gilbert sedang mencengkeram kepala pemimpin, dan mengambil borgol di belakang pinggangnya, langsung memborgol orang tersebut di keran kebakaran.
Setelah membereskan ini semua, Gilbert dengan tenang, tanpa napas terengah-engah dia berdiri, sudah membolakbalikkan tubuh orang tersebut tapi tidak menemukan sesuatu yang berkaitan dengan surat keterangan.
Dia dengan kejam menendang pria tersebut, mendengar suara raungan kesakitannya, dengan senyum dingin berkata :
“Bagaimanapun juga aku tumbuh besar di daerah militer, polisi mana yang belum pernah kujumpai? Kalian ingin mengandalkan tipu muslihat seperti ini untuk menggertak aku? Apakah bangun pagi hari ini tidak melihat kalender?”
“Kakak! Kakak! Kami yang tidak tahu diri! Mohon ampun sama anda untuk melepaskan kami! Kami benar-benar baru sekali melakukan hal seperti ini!”
Pria yang dipukul tadi meringkuk ketakutan di samping keran kebakaran, memandang temannya yang malang melintang di atas jalan, tampak jelas rasa bersalah di raut wajahnya.
“Tidak, sebelumnya bukannya masih berlagak sombong?”
Ketika Gilbert selesai bicara, langsung menghubungi kantor polisi.
Dia malas untuk mengurus orang-orang ini mati atau hidup, kalau mereka memang suka dengan polisi maka biar mereka berhubungan lebih dekat dengan polisi.
Gilbert sedang bersiap untuk kembali ke kamarnya, dan melihat penanggung jawab hotel sedang berjalan keluar dari lift, dia langsung masuk dan membangunkan Vheren.
“Nyonya Gilbert bangun, kita ganti hotel .”
Vheren dengan wajah tidak tahu apa-apa menatap Gilbert, ada sedikit bingung sambil menarik-narik rambutnya, masih belum sadar sepenuhnya, Gilbert sudah membereskan baju Vheren dan membawa orang bersiap untuk membatalkan kamar.
Manager mengikuti setiap langkah mereka berdua dari belakang, sejak Gilbert keluar dari pintu dia sudah mulai menjelaskan, namun Gilbert tidak ingin menghiraukannya sama sekali.
“Ingin makan apa malam ini?”
Gilbert bertanya pada Vheren yang masih dengan wajah kaget.
“Apakah keamanan hotel ini begitu buruk?”
“Maaf, tuan, kelalaian kali ini sungguh karena pihak bagian keamanan hotel kami yang gagal, dan mohon anda jangan simpan dalam hati, hotel kami akan ganti rugi terhadap kerugian yang anda alami….”
Vheren masih belum selesai bicara, manager yang mengikuti dari belakang mereka berdua mulai lagi mengoceh tak habis-habisnya.
Gilbert tiba-tiba menghentikan langkahnya, memutar kepalanya dan melihat pria paruh baya berambut cepak dengan bibir mencibir.
“Kalau aku tidak salah ingat, hotel kalian masih di bawah bendera hotel bintang lima milik SMI Corporation, sudah terjadi hal seperti ini kamu hanya bilang ini adalah kelalaian dari bagian keamanan? Kamu anggap kami bodoh dan gampang dibohongi?”
Yang berbicara tidak bermaksud apa-apa, yang mendengar bermaksud lain.
Raut wajah Vheren menjadi berubah mendengar kata-kata Gilbert.
SMI Corporation adalah nama perusahaan dari keluarga Xie!
Gilbert yang mengatur masalah bepergian ini, dan Vheren tidak terlalu memperhatikan, namun sekarang mendengar masalah seperti ini, maka suasana hatinya tidak perlu dijelaskan lagi!
“Begini tuan, ini sungguh kami yang lalai dalam pekerjaan kami….”
Manager masih belum selesai bicara, polisi yang segera datang tadi sedang memasukkan beberapa orang yang berpura-pura jadi polisi ke dalam mobil polisi, dia menoleh melihat Gilbert dan Vheren, lalu manager hotel.
“Mohon kalian ikut ke kantor polisi, untuk membuat berita acara.”
Mereka bertiga baru tiba di kantor polisi, Vheren melihat paman pertamanya sudah tiba duluan dan menunggu mereka bertiga.
Dia melihat ke arah Vheren yang kelihatan sedikit tercengang, namun dengan segera menjabat tangan kepala polisi yang keluar dari kantornya.
“Ketua Zhang, apa yang terjadi?”
“Apalagi yang bisa terjadi? Di hotel kamu muncul orang yang berkedok sebagai petugas polisi, kali ini bertemu dengan yang lebih kuat, kamu lihat sendiri bagaimana mengurusnya.”
Ketua Zhang menghampiri Hansen dan berbisik di telinganya, lalu langsung membawa beberapa tersangka ke ruang interogasi.
Vheren menatap Gilbert yang pergi membuat berita acara dan duduk di kursi sebelahnya.
Dia sesekali mengamati paman pertamanya sendiri, sekarang dia sudah mulai mengerti mengapa dulu ayahnya pergi dari keluarga Xie.
“Nona ini, mohon pacarmu bisa menjelaskan pada pihak polisi, ini cuma salah paham saja. Orang -orang itu aku undang untuk membantu berjaga-jaga…”
Mendengar kata-kata Hansen, Vheren mengetahui paman pertama tidak mengenali dirinya.
Dia tersenyum simpul, mengenai hasil seperti ini dia tidak merasa aneh.
Dia sudah beberapa tahun tidak pernah pulang, dan tidak pernah berkumpul bersama anggota keluarga Xie lainnya.
Apalagi ketika upacara pemakaman ayahnya, bukannya Vheren tidak memberi kabar, namun akhirnya bahkan bayangan keluarga Xie pun tidak ada yang kelihatan!
“Maaf, saat itu aku sudah tidur lelap, tidak mengetahui masalah yang terjadi.”
Mendengar penolakan dari Vheren, raut wajah Hansen tidak bisa ditutup lagi, dengan nada dingin berkata : “Nona, mohon kamu bisa bedakan mana yang ringan dan berat, masalah ini….”
“Direktur Xie, ada masalah boleh langsung bicara padaku, dan tidak perlu mempersulit istriku.”
Saat Gilbert keluar, kebetulan dia melihat Hansen dengan sikap dan nada yang galak sedang berbicara dengan Vheren.
Dia berjalan beberapa langkah ke samping Vheren, dan merangkulnya, sambil melihat Hansen yang belum sadar dari kagetnya, dan pelan-pelan Gilbert mengulurkan tangannya.
“ Pertama kali bertemu, aku adalah Gilbert Lang.”
Hansen dari tadi merasa kedua orang ini tidak asing, dia menarik napasnya yang terengah-engah dan segera menjabat tangan Gilbert.
“Jadi yang ini?”
Hansen menatap Gilbert dan pelan-pelan mengalihkan pandangannya pada diri Vheren.
Sebelumnya sudah ada pemberitaan dari pers bahwa Gilbert menikahi putri dari adiknya yang malang….
“Vheren Xie! Istriku.”
Nada bicara Gilbert yang tenang membuat Hansen sedikit kelimpungan.
“Ternyata memang masih orang sendiri, satu keluarga tapi tidak mengenal makanya terjadi salah paham! Masalah hari ini ribut sampai….”
Gilbert segera melepaskan tangannya dari genggaman Hansen, dan menatapnya dengan tenang.
“Direktur Xie, aku pikir kamu sudah salah paham, prinsip aku masalah harus diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku.”
Kata-kata Gilbert membuat Hansen melongo.
“Aku mengeluarkan uang untuk tinggal di hotel, dan ingin menikmati pelayanan hotel berbintang, dan bukannya belum menginap saja sudah datang orang yang tidak jelas untuk memeriksa kamar. Masalah ini aku tidak akan mengalah sedikitpun, lagian ini hanya sebuah hotel saja, status sosial Direktur Xie begitu tinggi, bagaimana mungkin membuat perhitungan dengan orang seperti aku? Bukankah begitu, Direktur Xie?”
Novel Terkait
Cinta Yang Tak Biasa
WennieMy Lifetime
DevinaHarmless Lie
BaigePenyucian Pernikahan
Glen ValoraMy Lady Boss
GeorgePerjalanan Selingkuh
LindaThe Revival of the King
ShintaHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog