Husband Deeply Love - Bab 259 Membahas Pernikahan
Vheren Xie bersandar pada pundak Gilbert Lang.
Dia sedikit curiga apakah teman-teman dari pria ini semuanya melakukan suatu aksi terlebih dahulu baru melaporkan apa yang telah dilakukannya? Dulu Gilbert Lang tidak bertanya apakah dia bersedia atau tidak dan langsung memberikan berkas kepadanya secara langsung.
Bahkan pada akhirnya dia mendengar perkataan pria ini dan merasa masuk akal lalu bersedia menikah dengannya.
Dia mengangkat kepalanya dan baru saja ingin berbicara, dia mendengar Kimmy Wen sedang berbicara.
"Sebenarnya kamu tidak perlu cemas untuk masalah seperti ini. Meskipun aku belum mengatakan dengan jelas kepadamu, tetapi pihak keluargaku sedang menyiapkan semuanya. Kamu harus tahu keluargaku bukan keluarga yang berpemikiran tertutup dan harus menaati aturan. Bagi ayah dan ibuku selama aku bisa menemukan orang yang tulus terhadapku itu sudah cukup. Keluargaku tidak terlalu mempedulikan harus yang cocok dari segi latar belakang dan sebagainya. Jadi kamu tidak perlu memasukkan pemikiran ini ke dalam hatimu."
Setelah Kimmy Wen selesai berbicara, dia menjulurkan tangan dan memegang pundak dia.
Wajah Federica Qiao bersemu merah ketika melihat pria yang ada di sisinya.
Jujur saja, dia tidak menyangka Kimmy Wen akan melakukan hingga ke tahap ini deminya.
Saat ini dia sangat ingin mencari tempat di mana dia bisa menyembunyikan dirinya dan memikirkan kembali apa yang telah dia pikirkan tentang pria ini. Federica Qiao sekarang merasa dirinya merupakan seorang wanita yang mudah mencurigai orang lain.
Begitu berpikir sampai di sini, dia sedang makan sambil mengunyah pelan. Tanpa disadari matanya memerah.
Sejak kecil hingga besar, dia tidak pernah merasakan rasa perhatian dari keluarganya. Sejak dia dapat mulai mengingat masalah, dia sudah bertanggung jawab atas semua pekerjaan rumah, menunggu hingga umurnya bisa bekerja bahkan dia tidak diizinkan untuk sekolah.
Federica Qiao hanya bisa meyakini diri sendiri, tunggu ketika dia sudah bisa mendapatkan uang, semua maslah ini bisa diselesaikan. Tetapi dia dia tidak menyangka akan bertemu masalah ini kedepannya.
Orang tua selalu berkata, orang yang pernah melewati kejadian dimana orang itu hampir saja meninggal, pasti dapat menjadi lebih terbuka terhadap suatu masalah. Tetapi Federica Qiao tidak merasa dirinya dapat berpikir terbuka.
Adik laki-laki kandungnya sendiri demi narkoba, meinginkan nyawanya.
Kakak laki-laki kandungnya sendiri demi putrinya dapat bersekolah, menamparnya di depan umum.
Ibu kandungnya sendiri demi biaya hidup yang tidak seberapa itu membuat keributan selama seminggu di perusahaan teman baiknya.
Ayah kandungnya sendiri bahkan hingga ajalnya sampai pun tidak pernah mengucapkan sepatah kata pun kepadanya.
Terkadang Federica Qiao berpikir, alangkah baiknya apabila dia seorang pria dan apakah dia tidak perlu mengalami semua ini?
Tetapi jika memikirkannya kembali sekarang, jika dia benar-benar seorang pria, dia tidak akan bertemu dengan Kimmy Wen.
Ketiga orang tersebut panik ketika melihat ke arah Federica Qiao yang menangis deras hingga air matanya terjatuh di atas meja.
Vheren Xie bergegas mengeluarkan dua lembar tisu dari kantongnya dan memberikannya kepada dia.
"Federica kamu jangan menangis, ini merupakan hal yang baik. Jika kedepannya Kimmy Wen berani menindasmu, beritahu aku, aku akan meminta Gilbert Lang memukulnya hingga ibunya sendirinya pun tidak dapat mengenal dia!"
Setelah Vheren Xie berkata seperti itu, akhirnya wajah Federica Qiao muncul seulas senyuman.
Melihat dia menangis hingga seperti ini, Kimmy Wen langsung menjulurkan tangan dan memeluknya ke dalam dekapannya.
Tetapi ketika tangannya baru saja menyentuh pinggangnya, Federica Qiao langsung mendorongnya.
"Makanlah makananmu dengan baik, jangan berulah!"
Kalimat marah ini terdapat suara manja membuat kepala Kimmy Wen mati rasa.
Seluruh tubuhnya bergetar sekali lalu sambil tersenyum mengambil mangkuk dan sumpitnya ke arah kemari.
Mengambil makanan kesukaan Federica Qiao dan menaruh ke dalam mangkuknya.
Sejujurnya, dia tidak pernah berpikir hubungan mereka berdua akan secepat ini.
Dia juga mengetahui bahwa kemarin malam setengah perkataan Gilbert Lang terdapat maksud bercandaan. Tetapi bukan hanya Gilbert Lang saja, bahkan dia pun sudah merendahkan Federica Qiao yang sedang mabuk!
Sebenarnya mereka berdua tidak melakukan hal yang tidak dapat diubah pada akhirnya.
Hanya saja dia pertama kali bertemu dengan yang baru saja bertemu langsung menanggalkan pakaiannya.
Meskipun dia bukanlah orang yang kuno, tetapi posisi Federica Qiao di dalam hatinya berbeda dengan wanita lain.
Jika wanita lain menanggalkan pakaiannya setelah mabuk, dia pasti segera membalikkan badan dan pergi, tidak akan melihatnya bahkan sekilas pun.
Tetapi jika hal ini terjadi pada Federica Qiao tentu menjadi dua hal yang berbeda.
Kemarin malam penglihatannya terhitung melihat sesuatu yang memuaskan. Dia merasa pagi ini gula darahnya tidak rendah dan tidak pingsan terhitung Tuhan sedang mengasihani dia!
Tetapi karena sudah melihat yang seharusnya tidak dilihat, dia sudah seharusnya bertanggung jawab kepada wanita itu.
Wanita ini pun merupakan orang yang disukainya, mengapa tidak langsung saja membahas pernikahan terhadap orang yang disukai?
Dengan berpikir seperti itu dia pun melangkah lebih cepat.
Lagipula hari ini jadwal operasi di rumah sakit tidak begitu banyak, dia langsung meminta izin sehari dan membawa Federica Qiao kembali ke markas militer.
Sekaligus dengan Gilbert Lang dan Vheren Xie menjadi berempat tidak ada satupun yang tertinggal.
Kimmy Wen tidak percaya diri karena ini merupakan pertama kalinya dia melakukan ini. Maka dari itu dia pun memaksa Gilbert Lang juga ikut pergi.
Di karenakan Federica Qiao ingin bertemu dengan orang tua dia pun merasa gugup dan tangannya dingin dipenuhi keringat. Bahkan memaksa Vheren Xie untuk menemaninya.
Begitu empat orang ini memasuki pintu, seorang wanita paruh baya yang mengenakan pakaian olahraga sedang memegang kemoceng membersihkan debu pada jendela.
Didampingi lagu militer yang sedang diputar membuat suasana ruangan menjadi begitu bersemangat dan kuat.
Ini merupakan pertama kalinya Vheren Xie datang ke tempat seperti ini, dia menaruh buah tangan yang dia bawa di pintu ruangan dan ragu-ragu untuk membuka suara.
Ketika beberapa orang ini sedang dalam situasi canggung, wanita paruh baya berambut pendek itu melepaskan 'headset'' dari kedua telinganya. Begitu menoleh melihat empat orang yang sedang berdiri pada pintu, dia pun berjalan menghampirinya.
"Gilbert Lang, kamu sudah datang ya, sudah sangat lama tidak bertemu. Mengapa kamu semakin tampan. Ini pasti merupakan istrimu, wajahnya sangat cantik. Jauh lebih baik jika dibandingkan dengan dia dari Keluarga Pan, kalian berdua carilah tempat dan anggaplah seperti rumah sendiri."
Baru saja wanita ini selesai berbicara, dia menjulurkan tangan menenteng bangku milik Kimmy Wen seperti sedang menenteng anak kecil dan membawanya ke dekat jendela.
Lalu dilanjutkan dengan kalimat yang memusingkan, "aku belum bersiap-siap mengapa kamu membawa orang datang kemari? Aku bukannya sudah pernah mengatakannya kepadamu, tunggu aku melakukan perawatan kecantikan terlebih dahulu di rumah sakit baru membawanya kemari. Aku yang terlihat berantakan seperti ini pasti akan membuat anak gadis ini terkejut!"
Awalnya Federica Qiao merasa sedikit gugup, tetapi begitu mendengar perkataan wanita paruh baya ini, hatinya pun muncul perasaan hangat.
Dia berdiri pada pintu berkata, "bibi, apa kabar? Aku merupakan kekasih dari Kimmy Wen. Hari ini pertama kali kemari, aku tidak tahu harus membawa apa, akhirnya pun membeli asal beberapa macam buah."
Begitu selesai berbicara, ketika dia ingin menaruh buah-buahan ini pada meja di samping, dia pun melihat wanita paruh baya itu berjalan kemari, menjulurkan tangan meraih buahnya. Lalu menaruhnya dengan sangat hati-hati di samping.
Novel Terkait
Thick Wallet
TessaMy Charming Wife
Diana AndrikaPerjalanan Selingkuh
LindaMarriage Journey
Hyon SongMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeMy Lady Boss
GeorgeHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog