Husband Deeply Love - Bab 257 Brengsek
Keesokkan paginya, bahkan matahari belum memunculkan dirinya.
Karena Vheren Xie mabuk, dia terus bergerak-gerak di dalam pelukan Gilbert Lang.
Dia merasa kepala sangat sakit hingga ingin meledak..........
Dia berguling-guling di ranjang dan berhasil menarik selimut dari Gilbert Lang ke arah dia semuanya. Lalu, dia bangun dan duduk di atas kasur.
Karena semalam dia minum terlalu banyak, dia masih merasa linglung, dan tidak sengaja dia terjatuh dan terpentok meja pada samping ranjang.
Setelah mendengar suara pentokan, Gilbert Lang segera membukakan matanya padahal dia biasanya tidur sangat pulas.
Melihat wanita bodoh yang berada di sampingnya sambil memegang kepalanya dan terduduk di atas ranjang. Dia langsung menjulurkan tangannya dan membawa orang tersebut ke dalam pelukannya.
"Mengapa tidak tidur kembali? Apakah kepalamu masih sakit? Apakah perlu aku menyiapkan segelas air lemon?"
Setelah bertanya dengan penuh perhatian, dia baru menyadari wajah Vheren Xie dipenuhi bekas air mata. Dikarenakan dia minum terlalu banyak semalam dan demam yang menyebabkan dia menangis hingga mengeluarkan gelembung ingus.
Vheren Xie melihat gelembung ingusnya yang pecah, menundukkan badannya dan duduk di atas ranjang.
Akhirnya dia menerima tisu pemberian Gilbert Lang dan menghapusnya dengan bersih.
"Apakah aku membangunkan kamu?"
Setelah dia mengucapkan kata-kata tersebut, dia baru menyadari bahwa suaranya sangat serak, suaranya terdengar seperti kertas yang dilas bekali-kali.
Dengan penuh kasih sayang, Gilbert Lang memeluk dia dengan dalam lalu memberikan kecupan di atas kepalanya.
"Jika kamu sudah tahu membangunkan aku, temani aku kembali tidur."
Setelah mengucapkan perkataan tersebut, dia segera menarik selimut yang berada di samping dan membungkus kedua orang di dalamnya.
Sebenarnya Gilbert Lang sedikit ragu, dia sedang berpikir apakah ingin mengungkit kejadian semalam mengenai dia minum terlalu banyak atau tidak.
Bagaimana pun ada beberapa kelakukan konyol yang tidak mungkin wanita ini lakukan ketika dalam keadaan sadar.
Tentu saja Vheren Xie tidak mengetahui apa yang dipikirkan Gilbert Lang, satu kakinya dia taruh di atas pinggang prianya, menjulurkan tangan merangkul lehernya dan menaruh kepalanya di dadanya.
Mendengar suara detak jantung pria ini dan Vheren Xie perlahan-lahan memejamkan matanya.
Tetapi dia tetap merasakan kepalanya yang masih saja sakit.
Dia hanya mengingat samar bahwa ketika dia sudah selesai minum dengan Federica Qiao, mereka berdua pun membawa beberapa minuman anggur ke lantai atas. Lalu, karena berada di dalam kamar tidur sangat membosankan, mereka pun memutarkan beberapa film.
Lalu kejadian belakangnya dia tidak mengingatnya dengan jelas.
Apakah semalam dia minum terlalu banyak?
Vheren Xie berpikir seperti itu lalu mengangkat kepalanya dan menatap prianya dengan takut.
Biasanya Gilbert Lang jarang mengaturnya soal minum, tetapi jika dia mabuk di depan pria ini, kemungkinan besar dia telah melakukan sesuatu yang memalukan!
Vheren Xie masih mengingat dengan jelas bahwa kapasitasnya dalam meminum anggur sangat rendah.
Suatu ketika sedang berkumpul untuk makan bersama pada saat dia masih kuliah, karena dia sedang tidak dalam keadaan baik, dia pun minum banyak. Lalu dia memaksa untuk membayar tagihan dan dia pun membungkuk kepada instrukturnya.
Selanjutnya dia pun menghabiskan uang berjumlah sepuluh ribu, dia menjadi terkenal di sekolahnya.
Tetapi kapasitas untuk meminum anggur orangtuanya sangat baik, mengapa dirinya menjadi seperti ini?
Melihat wajah menyesal wanita yang berada di dalam pelukannya ini, Gilbert Lang mengetahui bahwa istrinya yang pintar ini 80% sudah mengingat masalah dia minum terlalu banyak.
Gilbert Lang menjulurkan tangannya dan menggaruk hidungnya berkata, "Nyonya Lang, jika kamu berani meminum sebanyak itu kedepannya, aku pasti akan menekanmu dengan kaki dan memukul bokongmu!"
Mendengar perkataan pria ini, telinga Vheren Xie memerah, dia semakin erat memeluknya.
Jika bukan karena masalah Lenny Liu, dia juga tidak akan minum sebegitu banyak kemarin malam, dia masih dapat mengendalikan dirinya.
Akan tetapi semakin dia minum hatinya semakin sedih lalu semakin minum semakin banyak, ditambah masalah akhir-akhir ini yang menimpanya, Vheren Xie merasa di dalam hatinya ada sebongkah batu yang menekannya.
Seketika dia merasa tidak adanya pertolongan, bahkan orang untuk diajak berbicara dari hati ke hati pun tidak ada.
Intinya setelah dia meminum anggur, dia merasa kesedihan di dalam hatinya membesar tanpa batasan bahkan seketika dia merasa dirinya tidak pantas hidup di dunia ini.
Kemarin sudah pasti minum terlalu banyak.
Jika minumnya setengah mabuk setengah sadar, belum tentu akan melakukan hal-hal aneh!
Dia sedang menenangkan dirinya sendiri dengan berpikir seperti itu.
Meskipun kepalanya sangat sakit setelah mabuk, tetapi sekarang ini dia sedang berlibur, dia pun merasa lebih rileks tidak perlu mencemaskan hal-hal yang tidak perlu.
Dia pun menempel pada tubuh Gilbert Lang dan tertidur perlahan-lahan.
Ketika menunggu dia kembali sadar, dia terbangun karena mendengar suara teriakan.
Gilbert Lang jarang bermalas-malasan di atas ranjang, dia menyangga tubuhnya dan membungkusnya ke dalam selimut,. Pada akhirnya tubuhnya yang telanjang itu pun memakai pakaian rumah.
Vheren Xie menatap lurus badan pria ini, mau tidak mau tidak menghela nafas, terhadap orang yang memiliki lemak ketika melepaskan bajunya lalu memakai baju yang membuatnya terlihat kurus. Dia sama sekali tidak merasa iri!
Yang penting cukup untuk menyentuhnya!
Begitu berpikir seperti itu, dia segera turun dari ranjang, menjulurkan tangan mencubit lemak yang berada di pinggang pria itu sambil tersenyum jahat dan memakai sandal turun ke lantai bawah.
Ketika sudah sampai di lantai bawah, dia baru menyadari bahwa suara teriakan itu muncul dari kamar Federica Qiao.
Tetapi mengapa suara teriakan ini milik seorang pria?
Tidak lama Gilbert Lang juga sampai di lantai bawah, melihat wajah kebingungan Vheren Xie dia merasa sangat canggung dan memegang hidungnya.
Kimmy Wen si bodoh itu tidak mungkin melakukan suatu hal yang memalukan bukan?
Ketika sedang berpikir, Vheren Xie sudah mengetuk pintu kamar Federica Qiao.
"Tok tok tok!"
"Federica, apakah kamu baik-baik saja?"
Begitu Federica Qiao mendengar suara dari luar, dia langsung menendang pria yang ada di sampingnya ke lantai, lalu terburu-buru mengambil baju asal dan memakainya lalu berteriak.
"Tidak apa-apa, tunggu aku berpakaian terlebih dahulu lalu membukakan pintu!"
Setelah lewat beberapa waktu, akhirnya Federica Qiao membukakan pintunya.
Vheren Xie menaikan alisnya tanpa disadari ketika melihat pakaian Federica Qiao.
Jika dia tidak salah lihat, ini merupakan kemeja seorang pria!
Tetapi mengapa baju ini terlihat sangat familiar ya?
Vheren Xie sedang berpikir dan tidak menemukan jawabannya.
Federica Qiao juga baru menyadari bahwa baju yang dia ambil asal merupakan baju milik Kimmy Wen. Dia dengan malu menggaruk kepalanya lalu menutup pintu kamarnya.
Tetapi pintu kamarnya kembali dibukakan setelah beberapa menit.
Kimmy Wen dengan setengah telanjang berjalan keluar, dengan canggung berkata, "maaf, aku hanya mampir ke toilet.........."
Di saat ini juga wajah Federica Qiao memerah dan berteriak.
"Brengsek! Mengapa tidak membuatmu menahannya hingga mati!"
Setelah mendengar perkataan ini, Vheren Xie dan Gilbert Lang saling menatap satu sama lain.
Novel Terkait
Cutie Mom
AlexiaIstri Pengkhianat
SubardiBeautiful Lady
ElsaAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanMy Lifetime
DevinaPredestined
CarlyAir Mata Cinta
Bella CiaoHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog