Husband Deeply Love - Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
"Bu, kebetulan sekali. Kenapa Ibu ada di sini?" tanya Vheren Xie yang menatap Gillian Ge sambil tersenyum.
Tapi sangat jelas, Gillian Ge sangat tidak menyukai kehadiran Vheren Xie.
Gillian Ge menatap Vheren Xie dengan jijik di wajahnya "Ini perusahaan putraku, memangnya aku tidak boleh datang?" katanya dengan tidak senang.
Vheren Xie jelas tidak menyangka Gillian Ge bisa begitu terus terang. Dia menyibak rambut, lalu tersenyum manis pada Gilbert Lang.
"Aku datang untuk makan bersama dengan suamiku hari ini. Sekarang ibu juga belum makan, kan? Bagaimana kalau kita makan bersama?"
Bukankah kamu tidak tahan aku bersama dengan putramu?
Kalau begitu aku akan membuatmu muak hari ini! Batin Vheren Xie.
Begitu Vheren Xie mengatakan ini, dia segera meraih lengan Gilbert Lang dan berjinjit untuk mencium pipi pria itu.
Gilbert Lang yang melihat tingkah wanita ini langsung tahu ibunya sudah marah.
Jika bukan karena situasinya tidak mendukung, Gilbert Lang pasti mendapatkan ciuman itu kembali dengan penuh minat!
Gilbert Lang merengkuh pinggang Vheren Xie saat memikirkan hal ini.
"Tak tahu malu!"
Gillian Ge yang menyaksikan interaksi keduanya, menghentakkan kaki dengan marah, dan berjalan ke pintu lift dengan marah.
"Wajahku ini hampir kamu lemparkan sampai ke rumah Nenek! Gilbert Lang, kamu sebaiknya memikirkan baik-baik apa yang kukatakan padamu. Siapapun bisa melukaimu di dunia ini, tapi aku tidak!"
Setelah selesai bicara, Gillian Ge langsung masuk ke dalam lift.
Vheren Xie menatap Gillian Ge dengan biasa saja, lalu bertanya dengan keras.
"Ibu benar-benar tidak mau makan bersama kami? Aku khusus memesan makanan Thailand hari ini!"
Jawaban dari pertanyaan Vheren Xie adalah wajah marah yang akan meledak dari Gillian Ge, kemudian pintu lift perlahan-lahan menutup.
Lalu Vheren Xie menoleh dengan tajam pada Gilbert Lang, "Apa yang ibumu maksud dengan perkataannya barusan?" tanyanya sambil mengangkat alis.
"Dia memberikan Sekretaris untukku."
Sambil bicara, Gilbert Lang berjalan menuju kantor dengan memeluk pinggang Vheren Xie.
"Lalu?"
Vheren Xie mengambil kotak makan siang termos dari tangan Walton dan menatap pria di sebelahnya.
"Seorang wanita."
Gilbert Lang berkata sambil mendorong pintu kantor.
Gadis yang ada di dalam itu sedang duduk di kursi Gilbert Lang, dia langsung berdiri dengan cepat ketika melihat pintu kantor terbuka.
Tetapi karena terburu-buru, lututnya langsung mengenai meja.
Suara memekik kesakitan langsung terdengar.
Vheren Xie menatap wanita di ruangan itu, dia sedikit tidak sabar menjilat sudut mulutnya dengan ujung lidahnya, lalu menyerahkan bekal yang dia bawa ke Gilbert Lang.
"Cantik, bukan? Bagaimana kalau Direktur Lang mempertimbangkan untuk menerimanya?"
Gilbert Lang yang melihat wanita ini sedang menggodanya, dia langsung tahu Vheren Xie berpikir takut adanya perselingkuhan dan kekacauan.
Gilbert Lang membawa langsung Vheren Xie masuk dan menutup pintu kantor.
Kemudian memeluk Vheren Xie.
"Nyonya Lang, bukankah aku pernah bilang sebelumnya di antara kita, aku tidak tertarik pada wanita lain kecuali kamu."
Vheren Xie dengan erat menempel pada pelukan Gilbert Lang, dengan baju yang tipis, dia bisa merasakan tubuh kuat pria ini.
Vheren Xie memandang wajah pria ini dari dekat, sangat jarang wajahnya sedikit memerah, tetapi dia masih berkata, "Jangan, karena dia diantar oleh ibumu, itu membuktikan dia pasti memiliki kemampuannya sendiri. Kamu bisa membiarkan dia berada di sampingmu dan lihat kemampuan dia."
Gilbert Lang memandangi tatapan cemburu pada mata Vheren Xie. Dia tersenyum sayang dan menundukkan kepalanya untuk menutup mulut wanita yang berceloteh ini.
Ketika Gilbert Lang memutuskan untuk mengakhiri ciuman ini, Vheren Xie sudah lemas di pelukannya.
Gilbert Lang yang melihat tatapan mata Vheren Xie yang mempesona, membungkuk untuk menggendong Vheren Xie, kemudian meletakkan Vheren Xie di sofa.
Kemudian Gilbert Lang memandang wanita yang berdiri di meja dengan mata jahat dengan suara dingin, "Nona Dong, kamu masih berada di sini ingin aku mengajakmu makan bersama?"
Perkataan Gilbert Lang ini sangat jelas maksudnya.
Tapi mungkin karena pernyataan Gilbert Lang yang tidak jelas atau apakah ada yang salah dengan sirkuit otak wanita itu.
Ternyata wanita itu malah berdiri di samping meja dan mengangguk!
"Baiklah, kebetulan saya juga agak lapar."
"Uhuk uhuk..."
Vheren Xie baru saja kembali dari kesadarannya, dia melihat senyuman menawan dari wanita itu, dia hampir tersedak oleh air liurnya sendiri.
Tidak hanya Vheren Xie, bahkan mulut Gilbert Lang juga menganga...
Apa yang dipikirkan wanita ini?
"Aku benar-benar minta maaf. Istriku tidak menyiapkan bagian untukmu!"
Gilbert Lang menatap wanita itu dengan ringan, dia sangat melindungi makanan dari Vheren Xie, dia mendorong bekal Vheren Xie ke belakang tubuhnya.
Kemudian Gilbert Lang bergegas ke mejanya dan menekan saluran telepon.
"Walton, masuklah. Bawa Nona Dong ke kantin karyawan. Sekalian lakukan proses pengenalan perusahaan. Setelah penilaian HRD, atur posisi kerja sesuai dengan kemampuan dia."
Setelah beberapa saat, Walton membuka pintu kantor.
Walton berdiri di pintu sudah merasakan suasana kantor agak canggung.
Walton tidak mengatakan apa-apa lagi, dia langsung membawa pergi wanita itu.
Gilbert Lang sangat jarang terlihat kekanak-kanakan. Dia membanting pintu kantor dan menatap Vherel Xie.
"Kenapa kamu tidak menghubungiku kalau datang ke sini?"
"Ponselku ketinggalan di rumah. Resepsionismu bilang, tidak boleh naik ke atas jika tidak ada janji, mereka juga menyuruh penjaga keamanan mengawasiku."
Setelah Vheren Xie selesai bicara, dia mengangkat bahu tak berdaya dan membuka kotak termos yang dia bawa.
Vheren Xie yang mencium aroma makanan lezat di dalamnya dengan sedikit menghela napas.
Jika Vheren Xie memiliki setengah kemampuan memasak Ibu Lee, buat apa dia memesan makanan setiap hari?
"Beri tahu pihak resepsionis dan penjaga keamanan, beri mereka gaji tiga bulan, tidak perlu kembali bekerja."
Vheren Xie yang mendengar ini dengan cepat menoleh, dia melihat pria itu sudah menutup telepon, wajahnya terlihat panik.
"Aku baru saja mengatakannya dengan sembarangan! Orang-orang juga bertanggung jawab atas pekerjaannya, kenapa kamu..."
Tetapi sebelum Vheren Xie selesai berbicara, langsung diinterupsi oleh Gilbert Lang.
"Mereka bahkan tidak mengenali istri Direktur mereka sendiri. Sudah sangat jelas mereka tidak tahu sistem perusahaan dengan baik. Apa gunanya tetap memakai orang-orang seperti itu?"
Gilbert Lang mengulurkan tangan untuk mengambil sumpit yang diserahkan oleh Vheren Xie, dia terlihat sangat puas saat melihat semua makanan yang dia sukai.
Lalu tangan besar itu menyentuh kepala wanita itu.
Vheren Xie melihat tindakan pria itu seperti menyentuh seekor anjing. Dia mengerucutkan bibir dan tidak bicara.
Setelah beberapa saat, Vheren Xie berkata dengan suara lirih, "Gilbert Lang, apa kamu punya hadiah ulang tahun yang kamu inginkan?"
Gilbert Lang terkejut saat mendengarkan kata-katanya, dia berkata sambil tersenyum.
"Aku suka semua yang kamu berikan padaku. Jika kamu memberikannya sendiri padaku, aku lebih suka itu."
Vheren Xie yang mendengarkan kata-katanya, mengangkat kaki untuk menendang pinggang Gilbert Lang.
"Tidak bisakah kamu memikirkan hal lain?" katanya dengan marah.
Gilbert Lang menggenggam pergelangan kakinya tanpa peduli, lalu menatapnya dengan matanya yang menyipit.
"Bahkan jika kamu tidak bisa, otakku penuh dengan dirimu," katanya menekankan perkataannya satu per satu.
Novel Terkait
Cinta Yang Berpaling
NajokurataAkibat Pernikahan Dini
CintiaPrecious Moment
Louise LeeIstri kontrakku
RasudinThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeSi Menantu Dokter
Hendy ZhangHarmless Lie
BaigeHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog