Husband Deeply Love - Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
Ketika Vheren keluar dari kamar, orang-orang yang tadinya berkerumun di depan pintu sudah hilang semua.
Gilbert sedang melipatkan tangan di dada sambil berdiri di depan pintu lorong, melihat Vheren keluar, ia pun langsung menarik dia ke dalam pelukannya.
“Nyonya Lang, ada masalah apa yang harus kamu selesaikan sendiri?”
Vheren menengadahkan kepala menatap pria ini, tanpa sadar dia mencibir.
Tidak tahu mengapa, saat ini dia merasa ingin menangis.
“Aku sudah menelepon ke perusahaan media tersebut, hal kecil seperti ini tidak perlu merepotkan kamu menanganinya sendiri.”
Melihat dia yang seperti ini, Gilbert mengulurkan tangan mengelus kepalanya, kemudian menatap ke pintu kamar yang tertutup rapat, dan langsung merangkul Vheren ke arah lift.
Setelah masuk ke dalam lift, Vheren bersandar dalam pelukan Gilbert, lalu bertanya dengan suara kecil.
“Tuan Lang, apakah kamu sudah tahu dari awal apa yang dia rencanakan hari ini?”
“Bukannya tahu dari awal, cuma sudah menduga. Kalau malam ini kamu tidak datang, aku juga tidak mungkin membantu. Sahabat baik kamu ini tidak sesederhana yang kelihatannya, kelak kalau mengenali orang, lebih baik terangkan mata dulu.”
Sambil berkata, tangan Gilbert yang merangkulnya mengerat, melihat ekspresi Vheren yang tampak murung, perlahan dia menghela nafas.
Selanjutnya ia berkata lagi : “Sekarang keadaan perusahaan sudah lumayan stabil, setelah kamu menyerahkan produk ke pabrik, bukankah aku seharusnya menambal satu bulan madu untuk kamu?”
Mendengar perkataannya, Vheren langsung menoleh menatapnya, namun terdengar krakkk, suara lehernya sendiri, yang kemudian tidak bisa bergerak lagi.
“Leherku sakit, sakit sakit sakit!”
Dalam satu kali menoleh ini, hampir membuat lehernya terkilir, dengan mendekap lehernya yang sakit, Vheren menghentakkan kaki di dalam lift.
Melihat reaksinya, Gilbert merasa lucu sekali, dengan hati-hati tangan besarnya memapah leher Vheren, serta tidak berhentinya memijit lehernya.
“Nyonya Lang, kalau pun aku bilang ingin menambal satu bulan madu untuk kamu, kamu juga tidak perlu seheboh ini kali?”
Vheren merasa sakit sampai mengeluarkan air mata, dengan gusar dia menaikkan bola mata, kemudian menginjak ujung kaki Gilbert dengan kuat.
“Semua karena kamu! Kalau bukan karena kamu mengungkit hal ini, bagaimana mungkin leherku akan jadi begini Sakit sakit sakit……kamu ringat sedikit! Tuan Lang, kamu mau membunuh aku? Leherku hampir putus!”
Melihat Vheren yang menyeringai kesakitan, pijitan Gilbert pun lebih ringan banyak.
Dilihat sekilasnya kamera CCTV yang di atas, lalu mencium bibir Vheren yang tidak berhentinya mengomel.
Melihat wanita ini membelalakkan mata seketika, dalam sekejap tangannya mengeluarkan tenaga, terdengar suara tulangnya, leher Vheren yang tadinya miring pun seketika kembali ke semula.
Vheren mengerjapkan mata, serta mengayun lehernya beberapa kali, lalu menatap Gilbert dengan tercengang.
“Bagaimana caranya? Kenapa tidak sakit lagi?”
Gilbert pun berlagak seolah dirinya sangat hebat sembari merangkul Vheren ke dalam pelukannya, bibir dia yang agak tersungging ke atas itu telah mengkhianati suasana hatinya saat ini.
Hanya membayangkan bagaimana reaksi wanita ini saja sudah merasa lucu sekali……
Terkadang dia sungguh merasa dirinya menikahi orang bodoh, tapi yang jelas dia lucu sekali……
Keduanya pergi ke tempat parkir bawah tanah, wartawan yang tadinya berkerumun di tempat parkir sudah tidak ada, bahkan mobil karavan yang tadinya terparkir di pojok juga sudah tidak ada.
Vheren menoleh ke Gilbert, baru menyadari air mukanya kurang baik.
“Tuan Lang, apakah kamu merasa kita berdua sepertinya dipermainkan?”
“Kalau begitu aku benar-benar harus memberi selamat ke kamu, nyonya Lang, kelihatannya keluguan kamu masih bisa diobati.”
Selesai berkata demikian, Gilbert menganggukkan kepala.
Tadi ketika turun dari mobil, dia sudah melihat sebuah mobil yang harusnya tidak mungkin terparkir di hotel, mobil karavan yang demikian biasanya dipakai oleh artis, kalau pun untuk berlibur juga tidak akan membeli mobil karavan yang demikian.
Ditambah lagi tadi dia sudah melihat rekaman CCTV ketika orang di sekeliling tidak mengamati, dan kebetulan yang sangat kebetulan sekali, dia melihat seseorang yang familiar.
Alberson Lang!
Berdasarkan sifat Alberson, tidak mungkin dia akan muncul di hotel seperti ini.
Tapi hari ini dia datang!
Dan ketika baru saja dia pergi, para wartawan pun berdatangan.
Berpikir dengan lutut pun bisa tahu masalah ini tidak lepas dari dia!
Saat keduanya sampai di rumah, Federica sedang mengemas koper.
Melihat tindakannya, Vheren bertanya dengan tidak mengerti : “Bukankah sudah kuberitahu? Untuk beberapa waktu ini kamu tinggal saja di rumahku, ini sekarang buat apa kamu mengemas koper?”
Mendengar perkataan Vheren, Federica mengangkat kepala menatap teman baiknya ini dengan mata berkaca-kaca, serta langsung masuk ke dalam pelukannya.
“Vheren, tadi kakakku menelepon, katanya ayahku……meninggal……tadi aku sudah melihat tiket pesawat dan kereta, semuanya tidak ada yang malam, jadi aku pikir apakah bisa meminta Roderick mengantar aku……aku harus pulang.”
Vheren menatap Federica, serta menggenggam lengannya, secara refleks jarinya bergetar.
Dia menoleh ke Gilbert, dengan suara serak ia berkata : “Aku temani dia pulang, beberapa waktu ini kamu tolong jaga paman Liu dan perusahaan dulu.”
Selesai berkata demikian, dia langsung membalikkan badan naik ke atas, tidak berapa menit kemudian sudah turun lagi dengan membawa satu koper.
Saat ini Roderick sudah mengeluarkan mobil dari garasi, Gilbert menenteng dua koper mereka ke kap mobil di belakang, lalu mengulurkan tangan mengelus dan mengecup kepala Vheren.
“Ada masalah apa langsung telepon ke aku.”
Vheren mengangguk, lalu menggandeng Federica yang sudah kosong pikirannya ke dalam mobil.
Gilbert berdiri di tengan halaman depan rumah keluarga Xie, melihat mobil yang sudah menjauh, ia mengeluarkan ponsel menelepon ke Walton.
“Walton, pesankan satu tiket pesawat penerbangan besok pagi, ke He Bei. Sekalian hubungi orang di sana, untuk melacak kebenaran kematian ayahnya Federica.”
Dia tidak bisa membiarkan wanita ini menghadapi masalah tersebut seorang diri!
Sedangkan Vheren yang duduk di dalam mobil, sedang memeluk Federica dengan erat.
Dengan mata yang dibasahi air mata, Federica menatap ke luar jendela, agak lama kemudian baru membuka suara.
“Tadi saat kakak pertama aku menelepon, aku kira ada apa, dia bilang bahwa kakak ketiga pulang ke rumah, ibuku juga muncul, dia bilang ibu dan ayahku bertengkar soal kakak ketiga, pada dasarnya ayahku memang punya darah tinggi……”
Mendengar perkataannya, Vheren mengulurkan tangan melingkar ke pundaknya, pelukannya semakin erat.
Kata orang soal perasaan tidak ada yang bisa benar-benar menghayati hati orang lain, tapi melihat Federica yang sekarang, rasanya seperti melihat dirinya sendiri dulu ketika mengetahui ayahnya meninggal karena kecelakaan.
Meninggal karena penyakit masih termasuk hal baik, setidaknya lebih baik dibandingkan dirinya yang sama sekali tidak tahu penyebab kematian orang tuanya sendiri!
Novel Terkait
Cinta Yang Terlarang
MinnieSuami Misterius
LauraBeautiful Love
Stefen LeeDoctor Stranger
Kevin WongMy Secret Love
Fang FangSi Menantu Buta
DeddyDiamond Lover
LenaHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog