Husband Deeply Love - Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
Setelah Vheren Xie selesai bicara, matanya langsung memerah, dia pergi ke sisi tempat tidur Federica Qiao dan menatap wanita itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Matanya yang besar penuh dengan tatapan yang akan mencekik dia jika dia tidak memberikannya penjelasan.
"Bukankah aku baik-baik saja? Untuk apa kamu menangis?"
Federica Qiao mengulurkan tangannya dan menghapus air mata dari wajah Vheren Xie. Dia melihat wajah pucatnya dan senyum yang terpaksa.
Dia tidak tahu bagaimana menjelaskan pengalamannya baru-baru ini kepada Vheren Xie. Pertama, ponselnya dicuri, dan kemudian Tuan Tanah nya mencari alasan untuk mengusirnya.
Dia menyeret kopernya di jalanan di tengah malam dan merasa dia sama konyolnya dengan orang bodoh.
Terutama ketika ibunya muncul dalam perjuangannya yang sengit di opini publik internet, Federica Qiao tidak tahu identitas seperti apa yang akan dia gunakan untuk menghadapi Vheren Xie.
Selain itu, muncul beberapa hal yang berantakan lagi. Rencana dia untuk menemui Vheren Xie untuk minta maaf, juga tertunda.
"Apakah aku menangis?! Aku tidak menangis! Kuberitahu padamu, Federica Qiao, jika suatu hari kamu terlempar ke jalanan! Aku bahkan tidak akan menjemputmu! Aku menyuruhmu untuk tidak menjawab teleponku!"
Vheren Xie menghirup-hirup dengan hidungnya, melihat orang yang berbaring di tempat tidur. Wajahnya sangat sedih dan keras kepala sehingga Federica Qiao tidak bisa menahan tawa.
Federica Qiao menatap orang di depannya. Jika hidupnya penuh kegelapan, Vheren Xie adalah cahaya yang menyilaukan di ujung kegelapan.
Dia tidak pernah peduli dengan keluarga dan temperamen Vheren Xie, bahkan jika suatu hari wanita di depannya tidak punya apa-apa.
Federica Qiao dapat menepuk dadanya dan berjanji tidak akan meninggalkan setengah Langkah pun!
"Baiklah, baiklah, bukankah aku baik-baik saja? Ngomong-ngomong Vheren... Aku ingin pergi ke toilet…”
Vheren Xie mendengarkan kata-kata Federica Qiao, tertegun, melihat toilet di sebelahnya, dan kemudian melihat kaki lumpuh Federica Qiao, dengan tegas dia mengeluarkan pispot di bawah tempat tidurnya.
"Aku bilang... aku ingin ke toilet!"
Federica Qiao menatap Vheren Xie dengan canggung. Wajahnya merah seperti apel matang.
Selama periode waktu ini, meskipun selalu ada suster yang merawatnya, tapi anggap saja ada suster, dia juga akan bangun untuk pergi ke kamar mandi, dia tidak pernah menggunakan pispot ini!
"Bukankah ini sama saja! Aku sudah tidur selama empat hari, sudah bagus aku bisa berjalan untuk melihatmu! Kamu masih pemilih! Aku tidak punya tenaga untuk membopongmu berdiri!"
Setelah Vheren Xie selesai bicara, dia langsung memasukkan pispot ke dalam selimut Federica Qiao.
Federica Qiao memandangi wajahnya dengan ekspresi aku tidak menyukaimu, ada sedikit dorongan ingin membunuhnya!
Bisakah dia mengambil kembali apa yang dia katakan tadi?
Dia sedang memikirkannya. Tiba-tiba dia melihat tubuh Vheren Xie bergetar, dan seluruh tubuhnya terjatuh.
"Vheren Xie!"
Federica Qiao tiba-tiba duduk, mengulurkan tangan dan meraih kerah seragam rumah sakitnya, menghindari kepalanya terbentur ke tanah.
Tetapi Federica Qiao menderita beberapa luka sebelumnya. Dia tidak bisa menahan kekuatannya sama sekali. Ketika tangannya kendur, orang itu jatuh ke tanah, dia menutupi tangannya yang terkilir dengan tangannya yang lain, dan seluruh tubuhnya jatuh ke tempat tidur.
"Perawat! Perawat!! dokter! Ada orang pingsan!"
Federica Qiao sudah akan menangis karena kesakitan. Dia berteriak dengan susah payah, takut terjadi sesuatu pada Vheren Xie.
Dia bukannya berteriak memanggil perawat, malahan dia memanggil Gilbert Lang yang sudah selesai mencuci muka di kamar sebelah.
Begitu Gilbert Lang memasuki pintu, dia melihat Federica Qiao menekan kakinya yang terluka, lengannya patah menahan bahu yang lain, dan berbaring di tempat tidur sambil menggertakkan giginya.
"Gilbert Lang! Vheren Xie pingsan lagi! Cepat hubungi dokter untuk memeriksanya!"
Ketika Federica Qiao selesai berbicara, dia melihat Gilbert Lang masuk dan menggendong Vheren Xie, lalu dia menekan tombol panggil di dinding.
"Tahan sebentar, seharusnya sebentar lagi seseorang akan segera datang."
Gilbert Lang selesai berbicara, menggendong Vheren Xie dan kembali ke kamar rumah sakit di sebelahnya.
Dia melihat Vheren Xie mengerutkan kening dengan erat dan meletakkan handuk di tangannya di dahinya.
Bagaimana mungkin wanita ini tiba-tiba pingsan lagi?
Setelah Gilbert Lang selesai berbicara, dia memutar nomor telepon Alicia Lang, mengkonfirmasi waktu penerbangan Dokter Smith berulang kali, berbalik ke tempat tidur dan memeluknya.
Keesokan harinya pada siang hari, Vheren Xie belum sadar, tetapi perutnya sudah menggeram karena lapar.
Gilbert Lang melihatnya seperti ini. Dia hanya bisa menggelengkan kepalanya tanpa daya dan memerintahkan Walton untuk membawakan bubur yang hangat, tidak berminyak dan lezat.
Vheren Xie tidak dalam koma kali ini. Dia memiliki beberapa respon terhadap rangsangan eksternal.
Gilbert Lang memegangnya di lengannya dan menyuapinya bubur sedikit demi sedikit.
Ketika Alicia Lang datang dengan dokter, dia melihat kakak laki-lakinya yang bijak dan kuat menyuapi kakak iparnya.
"Dokter Smith... Ini adalah kakak laki-laki saya. Pasien itu kakak ipar saya ..."
Smith melihat adegan didepannya, tidak begitu terkejut. Bagaimanapun, ini adalah sebuah keluarga, dan sudah sepantasnya untuk saling menjaga.
Alicia Lang melihat Gilbert Lang perlahan meletakkan orang itu di tempat tidur, kemudian berdiri dan mengulurkan tangannya kepada Smith.
"Halo, Tuan Smith. Saya Gilbert Lang."
"Halo, Tuan Lang. Saya dokter yang datang memeriksa istri Anda."
Setelah mereka selesai menyapa, Gilbert Lang memberi tahu Smith semua keadaan yang dia tahu.
Dia memandang wajah serius Smith, dan hatinya perlahan bangkit.
"Apakah sulit untuk menghadapi kondisi seperti itu?"
"Melalui pemahaman saya, selain obat dan perawatan awal, penyakit semacam ini masih membutuhkan campur tangan psikologis. Cara terbaik adalah membuatnya mengingat kembali ingatannya sebelumnya, tetapi Anda juga sudah melihat kondisi istri Anda seperti ini, jika benar-benar dapat mengingat itu, psikologisnya akan sangat sakit."
Smith berkata, meletakkan koper di tangannya di atas meja. Dia menatap Vheren Xie, yang sedang tidur di tempat tidur, dan menghela nafas tanpa daya.
Kondisi seperti Vheren Xie ini, bicara singkatnya, hanya bisa mengikuti takdirnya. Jika tidak ada rangsangan eksternal, dia mungkin tidak akan bisa mengingat masa lalunya seumur hidupnya.
Bagaimanapun, ini bukan cara terbaik untuk mengurangi rasa sakitnya.
Tepat ketika keduanya hendak berbicara lebih dalam tentang kondisi Vheren Xie, orang yang sedang tidur itu tiba-tiba membalikkan badannya.
Gilbert Lang mengerutkan kening tanpa sadar dan berbalik ke samping tempat tidur.
Vheren Xie menatap pria di depannya dengan samar-samar, tanpa sadar mengulurkan tangannya dan memeluk pinggang Gilbert Lang.
"Aku sudah tidur berapa lama lagi?"
Setelah Vheren Xie selesai, dia bangkit dari tempat tidur.
Dia menggosok pinggangnya yang sakit dan menatap orang asing yang berdiri didalam kamar rumah sakitnya, seluruh tubuhnya terpana.
"Siapa orang ini?"
Vheren Xie memegang Gilbert Lang dan tidak melepaskannya. Dia melihat Alicia Lang berdiri disebelahnya dan bertanya.
"Ini adalah Dokter Amerika baru yang disewa oleh rumah sakit. Dia datang untuk memeriksamu."
Sebelum Smith berbicara, Gilbert Lang langsung menghentikan pembicaraannya.
Novel Terkait
Adore You
ElinaEternal Love
Regina WangCantik Terlihat Jelek
SherinBlooming at that time
White RoseLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaLove at First Sight
Laura VanessaLelaki Greget
Rudy GoldHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog