Husband Deeply Love - Bab 66 Menjenguk

Vheren meletakkan pekerjaan di tangannya, melihat ekspresi khawatir muka David, ia tertawa.

“Dokter bilang apa?”

David berdiri dan membantu Vheren meletakkan dokumen di sampingnya yang sudah dirapikan di atas meja.

“Tidak ada yang serius, hanya terluka saja. Katanya istirahat sebentar saja sudah baik.”

Vheren memandangi penampilan David, dan membuka hadiah yang dia berikan. Ia melihat sebuah bros berwarna silver dengan permata biru yang bersinar-sinar di dalamnya.

Dia ingat dirinya tidak pernah memberitahu David kalau dirinya suka mengoleksi bros, bagaimana laki-laki bisa tahu?

“Kalau memang seringan yang kamu katakan, mungkin tidak akan ada lagi penyakit serius yang sulit diobati di rumah sakit ini. Aku masih ada rapat sore ini, lain kali aku datang lagi, ya."

Walaupun David berkata begitu, tetapi pandangan jatuh pada Dolly yang duduk di samping.

Kalau dia tidak salah, orang ini seharusnya adik Gilbert ....

Dolly dibuat bergetar oleh pandangan David, dia tanpa sadar menggosok-gosok bahunya, memperlihatkan giginya dan tertawa padanya.

Setelah David pergi, Dolly melihat benda di tangan Vheren, tersirat sedikit keterkejutan di matanya.

Bros ini--kalau dia tidak salah ingat--adalah model baru di musim ini, sama sekali tidak ada pra-penjualan di dalam negeri. David memberikan barang yang semahal ini untuk adik iparnya .…

Apa maksudnya?

“Adik ipar, orang ini .…”

Dolly bertanya, matanya menatap Vheren sejenak.

Ia tidak menyangka kalau ilmu psikologi yang telah lama dipelajarinya ini akan terpakai di diri Vheren.

“Orang ini adalah seorang pemimpin redaksi majalah terkenal, seharusnya dia ada wawancara eksklusif denganku 2 minggu lagi. Kukira dia ingin datang kemari melihat kondisi kakiku, apakah memengaruhi agenda wawancaranya atau tidak.”

Sambil berbicara, Vheren mencubit-cubit alisnya.

Masalah perusahaan sudah membuat dia sangat sibuk sampai tertekan, dia sekarang benar-benar tidak punya waktu untuk memikirkan tentang percintaan.

Dan juga antara dia dan Gilbert ....

“Kenapa kamu kemari?”

Vheren melihat Hendra masuk sambil membawa sebuah kotak makan. Ekspresi mukanya seketika menjadi dingin.

“Kata Yenny kamu sakit, jadi bukankah ini namanya menjengukmu? Ini adalah bubur yang dimasak Ibu Lee, Paman Liu mendesakku untuk mengirimkannya secara khusus.

Hendra langsung berjalan cepat ke sisi ranjang Vheren. Ia seperti tidak melihat Dolly yang duduk di sana.

“Sudah merepotkanmu.”

Vheren memurungkan wajah dan menerima kotak makan itu.

Separah apa pun ketidaksukaan Vheren terhadap Hendra, ia tidak bisa merusak kebaikan Ibu Lee dan Paman Liu.

“Kakimu ... bagaimana?”

Hendra melihat rupa Vheren yang terasa asing, hatinya terasa seperti ditusuk jarum.

Tangannya terkepal di sisi tubuhnya. Walaupun sedikit ragu, ia tetap bertanya.

“Seperti yang kamu lihat, tidak cacat, apakah kamu sedikit kecewa?”

Vheren mendongak dan melihat sekilas laki-laki yang berdiri di sampingnya, muncul segaris tawa yang mengejek diri sendiri di wajahnya.

Untuk apa laki-laki ini datang kemari dengan munafik? Apakah ingin menertawakan dia? Kalau begitu dia benar-benar tidak bisa melakukan apa yang diinginkannya!

“Vheren, apakah kita berdua harus berbicara seperti ini?”

Hendra mengerutkan alisnya, ekspresi wajahnya sedikit rumit. Tetapi Vheren sama sekali tidak ingin menghiraukan suasana hatinya saat ini.

Lagipula ini tak ada hubungannya dengannya!

“Tuan Gu, kalau begitu kamu ingin aku berbicara seperti apa? Pertama, kamu bukan tamuku. Kedua, kamu bukan temanku. Ketiga, kamu adalah tunangan dari orang yang paling aku benci, apakah aku perlu bicara baik-baik denganmu?”

Vheren menunduk untuk mencium wangi bubur polos yang disukainya di atas meja, wajahnya dipenuhi kepuasan.

Semenjak ia datang ke keluarga Lang, ia sudah sangat jarang makan hasil masakan Ibu Lee, ia benar-benar sedikit rindu.

Walaupun Ibu Lee dan Paman Liu yang selalu menjaga di sana, tetapi dia juga sangat jarang punya waktu untuk pulang dan duduk-duduk.

“Vheren!”

Ada sedikit kepasrahan dalam nada bicara Hendra. dia melihat wanita acuh tak acuh yang duduk di atas ranjang itu. Ia mendekat dan meraih pergelangan tangannya.

“Lepaskan!”

Vheren mendengus, ia berkali-kali menarik tangannya namun tak bisa.

Dolly melihat ini tidak benar. Ia buru-buru menarik tangan Hendra yang sedang mencengkeram tangan Vheren.

“Tuan Gu, tolong jaga harga diri Anda! Perlakuan Anda yang seperti ini terhadap seorang perempuan sangatlah tidak sopan. Apa Anda tahu itu?"

Dengan nada marah Dolly menyuruh Hendra agar tenang. Hendra melihat Vheren yang bersembunyi di belakang badan Dolly. Wajahnya menampakkan ekspresi yang tidak jelas.

Di sana bercampur kesakitan dan keraguan, bahkan ada juga sedikit ketegasan.

“Hendra, aku sangat baik sekarang, tidak perlu kamu datang kemari untuk memedulikanku. Bukannya kamu sekarang seharusnya sibuk mendiskusikan pernikahan dengan tunanganmu? Tidak perlu bersusah payah ke rumah sakit begini untuk menjenguk aku!”

Vheren menundukkan kepala dan mengaduk bubur di hadapannya. Melihat butiran nasi putih di dalamnya, tiba-tiba ia menyengir.

“Pada awalnya kamulah yang mau memutuskan hubungan denganku, aku tidak cukup melas sampai membiarkan orang luar mempedulikanku. Jangan kamu berpura-pura berpenampilan bahwa kamu adalah seorang yang terluka di hadapanku, itu hanya akan membuatku merasa jijik.”

Sambil berbicara, Vheren pelan-pelan mendongak. Dia melihat ekspresi Hendra yang terluka itu, lalu tertawa menghina.

Laki-laki ini sekarang ada di hadapannya dengan gaya seperti ini?

Pada awalnya dia duluan yang meninggalkan dirinya dan Yenny!

Dia jugalah yang menghabiskan waktu sepanjang malam di bar berkeliaran dengan beberapa bajingan dan tidak pulang di saat perusahaan paling membutuhkan orang.

Terlebih juga karena dia, Yenny membalas dirinya di mana-mana! Walaupun kemampuan dia hanya kemampuan anak TK, tetapi hal yang dibenci seseorang dari lalat sama sekali bukan karena dia menggigit orang, melainkan karena dia membuatmu kesal!

Terlebih lagi dia dengan mulutnya berkata kalau hendak memutuskan hubungan kakak-adik dengan dirinya.

Sekarang dia datang lagi kemari, dengan sebuah penampilan yang menyedihkan? Kepada siapa dia mau memperlihatkannya?

Vheren bukan hasil bentukan tanah liat sejak dulu. Dia mengira bahwa selama ini Hendra memahami dirinya, tetapi ternyata, itu hanya sebuah lelucon.

“Vheren ... aku ....”

“Tuan Gu, kalau tidak ada urusan lagi, pulanglah saja. Sekalian tolong beritahu istrimu kalau aku dan Gilbert pasti akan datang ke pernikahan kalian berdua.”

Vheren tersenyum. Setelah selesai berkata begitu, ia langsung menundukkan kepala dan memakan bubur buatan Ibu Lee. Rasa yang familiar itu penuh dengan kenikmatan. Dan entah karena apa, mata Vheren tiba-tiba memerah.

Apakah benar karena sudah terlalu lama tidak makan masakan Ibu Lee?

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu