Husband Deeply Love - Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala

Gilbert mendengarkan ucapan Walton, mengerutkan alisnya.

"Alasannya?"

"Katanya temannya mendorong dia, menyelamatkan nyawanya, tapi tadi aku juga bertanya, sekarang orang itu di ICU dan belum keluar, namanya Federica."

Sambil Walton berbicara, suster sudah membawa Vheren ke ruang MRI.

Keduanya memandang dokter yang berdiri di samping, Gilbert pun membuka suara terlebih dahulu: "Bagaimana dengannya?"

"Di tubuhnya, tidak ada luka apapun. Mungkin karena terjekut, membuatnya syok, tapi alasan lebih terperincinya lagi masih harus menunggu hasil laboratorium."

Setelah dokter selesai berbicara, ia pun berbalik dan mengobati pasien lainnya.

Gilbert mengerutkan alis dan menimbang-nimbang rumah sakit ini, di wajahnya tampak sedikit kemarahan.

"Kamu urus administrasi pemindahan rumah sakit, setelah operasi Federica selesai dan keadaan stabil, kirimkan ke rumah sakit Kimmy, suruh Yanto mencari tahu tentang kecelakaan mobil itu. Kirimkan video CCTV pada saat itu ke e-mailku."

Selesai berbicara, Gilbert pun berbalik dan menunggu di luar ruang MRI, memandang Vheren perlahan memasuki alat, tatapannay terlihat khawatir.

Gilbert memahami penyakit mental yang dialami Vheren sebelumnya, meski dikatakan ia mengalami amnesia parsial, tetapi bagi Vheren ini adalah bom waktu yang bisa meledak kapan saja, tidak ada orang yang tahu kapan ingatannya akan kembali.

Meski Gilbert mencari tahu tentang masalah di masa itu, tapi waktunya sudah berselang terlalu jauh, bahkan polisi yang bertanggung jawab atas kasus ini sudah pensiun, atau berganti pekerjaan, sangat susah untuk melacaknya.

Jika bukan karena sebelumnya tanpa disadari ia mengetahui tentang masalah ini, sepertinya Vheren juga tidak akan mengungkit masalah ini.

Tapi Gilbert sedikit tidak mengerti, ketika dirinya diculik, wanita ini juga melihat sekujur tubuhnya penuh dengan darah.

Mengapa hari itu ia tidak pingsan?

Sebenarnya di bagian mana kah Vheren mendapat syok?

Banyak hal melintas dalam otak Gilbert dalam sekejap, tapi bagaimana pun juga ia tidak menemukan jawaban.

Ia sedang berpikir, lalu pintu ruang MRI terbuka, melihat wanita yang didorong keluar, hati Gilbert terasa campur aduk.

Ada beberapa hal yang sepertinya benar-benar tidak bisa dihindari ......

"Fungsi fisiologisnya normal, tapi alasannya pingsan dan tidak sadarkan diri sudah bisa kita perkirakan."

Dokter menggunakan pena menunjuk sebuah bayangan hitam di hasil foto CT, dan berbicara pada Gilbert.

"Sepertinya adalah karena syaraf otaknya tertekan oleh gumpalan ini, tapi permukaannya tidak terlalu besar, ditambah syaraf penting di sekitarnya lebih banya, jika ingin ...... "

"Dokter, istriku memiliki PTSD, ia baru saja syok, kamu yakin masalah ini bukan faktor utama penyebabnya pingsan?"

Gilbert memandang dokter itu, mengamatinya, gumpalan darah menekan syaraf utamanya, bagaimana mungkin Vheren tidak lumpuh?

"Hasil dari PTSD tidak selalu sama, situasi lengkapnya harus berdasarkan luka yang didapatkannya pada saat itu untuk dilakukan pengobatan, aku ingin bertanya, apakah ada respon tidak normal dari instrimu, atau penggunakan obat?"

Gilbert memandang seorang wanita yang tiba-tiba muncul di depan pintu, menimbangnya dari atas sampai ke bawah.

"Kamu jangan salah sangka, aku ingin datang menjenguk pasien, ketika terjadi kecelakaan aku ada di sana, lenganku terluka."

Gabby berdiri di depan pintu ruang pasien, mengangkat tangannya yang di gips, tersenyum kepada Gilbert.

Darwin yang berdiri di belakangnya mendengar ucapan Gabby lalu menghampirinya, ketika melihat Vheren, ia pun terpaku.

"Kamu adalah suami Direktur Xie?"

Gilbert mendengar ucapan orang ini lalu mengerutkan alisnya, mengangguk menandakan iya, meski ia menggunakan pakaian rumah, tapi sepertinya tidak menutupi kharismanya.

"Iya, maaf Anda adalah?"

Gilbert memandang pria ini, lalu bertanya padanya.

"Halo Tuan Lang, aku adalah partner Direktur Xie. Sebelumnya sudah pernah mendengar namamu dari orang lain rupanya memang seorang berbakat."

Darwin mendengarkan perkataan Gilbert, sedikit tidak percaya dan memandang Vheren yang terbaring di ranjang.

Biasanya wanita ini terlihat ceria. Mengapa sekarang seperti seorang pasien penderita PTSD!

Sedangkan di antara kerjasama kedua perusahaan ini, ia juga pernah mencari informasi detail tentang wanita ini. Memang tidak terdapat catatan buruk.

Tapi tiba-tiba hari ini mengetahu ia adalah pasien menyakit mental, ia sedikit terkejut, pertama kalinya ia membawa Gabby kembali dari luar negeri.

Tujuan kali ini adalah untuk meningkatkan produksi Perusahaan Besar Xie, sebisa mungkin menyelesaikan produksi mereka di akhir tahun.

Dan juga harus menjamin kualitas, jika tidak mencapai syarat standar produk mereka, maka Vheren harus membayarkan sejumlah denda.

Meski ia tahu sekarang mengungkapkan syarat seperti ini cukup tidak masuk akal, tapi ia juga harus melakukannya berdasarkan situasi yang terjadi.

Jika bukan Vheren mengalami hal seperti ini lalu bagaimana ia akan mengungkit masalah ini?

Di dalam hatinya Darwin merasa sedikit tidak sabar, sekali lagi ia menatap Gilbert.

"Direktur Lang, aku ingin memperkenalkan anda, ini adalah seorang ilmuwan Amerika. Kali ini tujuan kepulangannya adalah untuk bekerja sama dengan Direktur Xie. Tapi keadaan Direktur Xie yang seperti sekarang, tidak tahu kapan akan sadar. Maka kami tidak akan menganggumu."

Selesai berbicara Darwin menarik Gabbypergi, langkahnya terlihat tidak ada keraguan.

Gilbert memandang mereka yang pergi, lalu merasa masalah ini tidak akan sesederhana itu.

Sedari dulu ia tidak mempercayainya adalah kebetulan seperti ini.

Setelah berpikir seperti itu, sekali lagi ia menelepon bagian keuangan.

"Halo, Bos, ada perintah apa?"

"Bantu aku mencari data mengenai wanita bernama Gabby, kembali dari luar negeri, profesor biologi."

Setelah Gilbert selesai berbicara, ia memandang Vheren yang dikembalikan ke ruang pasien dengan sedih, merasa tertekan.

Vheren tertidur selama tiga hari, selama tiga hari ini, ia tidak makan dan tidak minum, sebagian besar waktunya bersandar pada infus untuk bertahan hidup.

Gumpalan darah yang sebelumnya di diagnosis oleh dokter sudah menghilang, tapi ia masih belum sadarkan diri.

Beberapa saat ini ketika ia menjenguk Federica, ia memahami situasi yang terjadi di lokasi pada saat itu.

Ia memandang wanita berambut pendek ini, keterkejutan dalam matanya tampak jelas.

"Nona Qiao, aku tahu kamu terluka karena menyelamatkan istriku. Jadi aku akan membayar semua biaya pengobatanmu, biaya servis, juga biaya setelahnya."

Sebelah tangan dan kaki Federica tergantung, melihat Gilbert yang duduk di sisinya, sebelah tangannya memegangi rambut pendeknya.

"Sebenarnya kamu tidak usah repot-repot, kalau saja bukan istrimu, aku juga akan tetap menyelamatkannya. Apalagi ia dalah teman yang penting bagiku."

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu