Husband Deeply Love - Bab 25 Masa lalu Federica Qiao

Tapi melihat situasi saat ini, Vheren Xie juga tidak banyak bertanya.

Meraka bertiga bersenang-senang seperti ini selama dua hari, pada suatu pagi di hari ketiga, Leony Liu kembali ke Hengdian World Studio untuk syuting.

Setelah Federica Qiao bangun, dia tersenyum dengan malu-malu saat dia melihat Vheren Xie yang sedang menatapnya dengan serius,.

"Hari ini kamu tidak perlu pergi ke perusahaan?"

"Masalah perusahaan tidak bisa lari kemana-mana, sebaliknya kamu, ayo kita bicara, kali ini kamu kembali karena apa?"

Vheren Xie melihat Federica Qiao yang masih terlihat sedikit mengantuk, raut wajahnya gelap seakan bisa meneteskan tinta yang pekat.

Insting pertama wanita itu memberitahukan lagi kepadanya, kepulangan Federica Qiao kali ini bukan hanya dikarenakan kontrak yang sudah berakhir, dia yang begitu kuat dan bergitu ambisius, bagaimana mungkin bisa dengan begitu mudahnya meninggalkan karier yang sudah lama dibangunnya di Milan.

Jadi setengah jam yang lalu, sebelum Federica Qiao bangun, Vheren Xie mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada Federica Qiao di Milan.

Tapi pada akhirnya dia tidak menemukan apa-apa.

Semakin dia tidak dapat menemukan apa-apa, dia semakin merasa curiga.

Dulu demi belajar di luar negeri, Federica Qiao bahkan tidak ragu memutuskan hubungan dengan orang tuanya, dengan gigih dia memilih untuk belajar di luar negeri, dan setelah dia pergi dia tinggal disana selama tiga tahun. Bagaimana mungkin orang ini kembali tanpa sebab?

"Ternyata benar ketika masih di sekolah kita mengatakan kamu memiliki ide yang paling banyak, apakah kamu tidak bisa berpura-pura tidak melihat, dan tidak bertanya?"

Jelas sekali Federica Qiao tidak ingin membahas secara mendalam perihal dia kembali ke China.

"Tidak bisa tidak bertanya, bagaimana pun kamu adalah temanku, jika kamu memiliki masalah, aku sebagai teman baikmu, apakah akan membiarkan kamu menanggungnya sendiri. Jika tersebar bukankah akan ditertawakan orang?"

Begitu Vheren Xie menyelesaikan kata-katanya, dia melihat mata Federica Qiao sudah memerah.

Rambut pendeknya yang keren itu dia acak-acak hingga jadi tak berbentuk.

"Federica, jika kamu benar-benar tidak ingin mengatakannya, aku juga tidak akan memaksamu, lihat dirimu sekarang ini apakah masih sama seperti kamu yang dulu? Jika kamu terus bermuka cemberut seperti ini, aku rasa kamu akan lebih cepat menua daripada aku. Jangan menangis, jangan menangis. "

Vheren Xie bergegas berjalan menuju ke tempat tidur dan menarik wanita yang tampaknya kuat tetapi rapuh ke dalam pelukannya.

Melihat ekspresi wajah Federica Qiao yang tiba-tiba berubah menjadi sedih, dia merasa hatinya sangat sakit seperti sedang ditusuk jarum.

"Meskipun aku tidak tahu apa yang terjadi kepadamu di Milan, di sana aku juga tidak bisa membantu apa-apa, tapi di Tiongkok berbeda. Aku memiliki Perusahaan Besar Xie, dan-Gilbert Lang!"

Saat dia sedang berbicara, Vheren Xie tiba-tiba teringat sesuatu, tangannya yang sedang memeluk Federica Qiao bergerak melewati pinggangnya dan mengarahkan tangannya ke nakas yang berada di samping tempat tidur, di atas nakas ada sebuah kartu ATM, dia khusus memerintahkan sekertarisnya mengantarkannya kemari.

Dia mengambil kartu itu dan meletakkannya di tangan Federica Qiao.

"Meskipun uangnya tidak banyak, tapi kamu bisa menggunakannya dulu. Kamu mau memulai bisnis sekarang atau menenangkan diri dulu juga boleh. Setidaknya kamu harus punya tempat tinggal di tempat ini, kan?"

Dulu demi pergi ke Milan, Federica benar-benar memutuskan hubungan dengan keluarga Qiao, takutnya keluarga Qiao tidak mungkin menerimanya lagi.

Terlebih, dulu Federica tidak banyak berhubungan dengan keluarga Qiao, dan bahkan dia sangat benci dengan mereka.

Vheren Xie juga ingat Federica Qiao pernah mengatakan kepadanya keluarganya tidak indah, dia yang berasal dari keluarga pekerja dan masih memiliki tiga adik lelaki, agar Federica membantu ekonomi keluarga,saat dia masih kuliah ayah dan ibunya mengatur kencan buta yang tak terhitung jumlahnya.

Dan pasangan kencan butanya tentu saja orang-orang yang memiliki ekonomi menengah keatas, tapi, ada berapa orang yang memiliki kemampuan dan memiliki bisnis keluarga yang bersedia menikah dengan keluarga yang tidak sederajat, yang bersedia hanyalah pria yang sudah pernah menikah, pria yang lebih tua atau pria yang memiliki kondisi fisik khusus.

Federica adalah orang yang sangat mementingkan kehormatan dan harga diri, mana mungkin dia bisa menyukai orang-orang ini, demi menentang kencan buta yang diatur oleh keluarganya, dia berpikir untuk pergi ke Milan dan mewujudkan mimpinya.

"Vheren, aku masih belum terlalu menyedihkan hingga membutuhkan bantuan ekonomi dari dirimu. Aku tidak bisa menerima uang ini. Meskipun sekarang aku tidak punya pekerjaan dan tempat tinggal, bagaimanapun, aku memiliki gelar dan kualifikasi. Setelah pekerjaanku stabil, jika suatu hari aku tidak berpikiran lurus, dan berencana untuk memulai bisnis. Juga belum terlambat bagimu untuk mendanaiku. "

Federica Qiao membenamkan wajahnya di bahu Vheren Xie, matanya kemerahan dan suaranya serak.

Meskipun keluarganya tidak menyayanginya, tapi dia tidak ditinggalkan oleh Tuhan, dia masih memiliki teman seperti Vheren Xie yang layak untuk dijadikan sahabat karib.

"Kamu ... sudah, aku paham dengan harga dirimu, tapi jika kamu membutuhkannya, kartuku selalu tersedia untukmu."

Vheren Xie paham dengan harga diri Federica Qiao yang tinggi, setelah berpikir sebentar, dia tidak membahasnya lagi.

Dia menundukkan kepalanya, dan menjulurkan tangannya untuk melepaskan Frederica yang berada di dalam pelukannya, dengan sorot mata yang membara dia menatap Frederica yang telah memotong pendek rambutnya.

Setelah dua hari bersama-sama, dia masih merasa sedikit tidak terbiasa melihat wanita itu berambut pendek.

"Rambutmu ini, aku katakan dengan jujur, aku sudah terbiasa dengan penampilan rambut panjangmu, tiba-tiba melihatmu berambut pendek aku benar-benar sedikit tidak terbiasa. Kenapa kamu memotong pendek rambutmu?"

Untuk meringankan suasana, Vheren Xie merubah topik pembicaraan ke rambut pendek Federica.

Mendengar pertanyaan Vheren Xie, sorot mata Federica Qiao yang gelap menyala, lalu dengan acuh tak acuh dia mendorong Vheren yang sedang memegang pundaknya ke atas tempat tidur Simmons yang berada dibelakangnya, sebelah kakinya berada di atas tubuhnya.

"Aku menjalin hubungan percintaan di Milan, lalu aku putus cinta."

"Siapa yang sangat kehilangan akal sehat hingga menjalin hubungan denganmu?"

"Orang asing yang sudah buta."

Kedua orang itu berbincang-bincang untuk beberapa saat, tiba-tiba ponsel milik Federica Qiao yang berada di meja di samping tempat tidur berdering.

Federica Qiao berguling beberapa kali di atas tempat tidur menuju meja yang ada di samping tempat tidur, dia mengambil ponselnya, dan memicingkan matanya melihat panggilan masuk di layar ponsel.

Sebelum melihatnya dia masih baik-baik saja, setelah melihatnya, dia yang tadinya masih tertawa dengan bahagia karena ulah Vheren Xie, tiba-tiba wajahnya berubah bagaikan sedang diselimuti oleh awan mendung.

Detik berikutnya, tanpa memberikan alasan Federica Qiao mendorong Vheren Xie keluar dari pintu.

"Bukankah aku sudah bilang, aku akan mengembalikan uang kalian! Jangan terus menerus meneleponku, biarpun ingin mengumpulkan uang juga harus bicara baik baik, dan bukan terus-menerus mendapatkan telepon dari kalian yang seperti sedang memeras dan mengintimidasi!"

Setelah mengangkat telepon Federica Qiao langsung berteriak.

"Mengembalikan uang? Federica Qiao, aku katakan kepadamu jika terjadi apa-apa pada adikmu, aku tidak akan membiarkanmu hidup dengan baik! Biarpun aku menjadi hantu, aku tidak akan melepaskanmu! Apakah ada kakak yang seperti kamu ini? Melihat adik sendiri masuk ke dalam penjara! "

Mendengar kata-kata Federica Qiao wanita yang ada di balik telepon berteriak dengan marah.

"Di Milan kamu menghasilkan ratusan juta rupiah per tahun, kenapa kamu tidak bisa mengeluarkan uang itu untuk menyelamatkan adikmu? Dasar manusia yang tidak memiliki hati nurani, sia-sia aku membesarkanmu selama bertahun-tahun! Federica Qiao, kamu sungguh orang yang kejam dan tidak tahu berterima kasih! "

Mendengar suara makian di balik telepon  Federica Qiao langsung menutup telepon.

Dia duduk di lantai dan bersandar di tempat tidur dengan sedih. Hatinya seperti ditusuk berkali-kali.

Dia benar-benar seperti sebuah lelucon!

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu