Husband Deeply Love - Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
Menginginkan hidup tenang dan nyaman, mana mungkin bisa dengan mudah mendapatkannya?
Vheren Xie tentu saja mengerti kata-kata Gilbert Lang. Vheren Xie secara perhalan mengambil gelas yang berada di sampingnya, menempelkannya di mulutnya denga lembut, lalu menatap Gilbert Lang dan merangkul pinggangnya.
"Tuan Lang, masalah keluarga orang lain apa hubungannya dengan kita?"
Gilbert Lang tahu bahwa Vheren Xie merasa sedikit tidak nyaman, Gilbert Lang juga merasa sedikit terkejut.
Sejak mendapati Hendra Gu memiliki perasaan yang tidak seharusnya ada untuk Vheren Xie, Gilbert Lang diam-diam terus menyelidiki kehidupan Hendra Gu, tetapi dia tidak pernah sadar, Hendra Gu memiliki latar belakang seperti ini.
Pada awalnya, Gilbert Lang hanya khawatir Hendra Gu akan merugikan Vheren Xie, tetapi berjalannya waktu yang begitu lama, pria ini tidak melakukan tindakan luar biasa selain membuat wanita bodoh ini sedih.
Oleh karena itu, dia menarik kembali orang suruhannya yang ditugaskan di samping Hendra Gu.
Gilbert Lang tidak menyangka, orang suruhannya baru saja pergi, dan Hendra Gu langsung mengeluarkan hal ini.
Benar-benar mengejutkan!
Pidato panjang lebar yang disampaikan oleh William Gu, William Gu akhirnya meletakkan mikrofonnya setelah diingatkan berulang kali oleh gadis yang mengikutinya.
Setelah William Gu selesai berbicara, Gilbert Lang langsung meninggalkan Vheren Xie.
Dia berjalan sendirian ke luar panggung, memandangi langit yang benar-benar gelap dengan perasaannya yang campur aduk.
Dia melihat-lihat foto Hendra Gu saat masih kecil di ponselnya, wajah bulat kecil yang lucu malah dipenuhi dengan rasa takut dan kebingungan.
"Ternyata masih selucu waktu itu sedikit."
"Sedikit lucu? Vheren Xie, kamu benar-benar tak berperasaan! Kamu bahkan tidak tahu, adikmu sendiri tiba-tiba mengenali ayah kandungnya, dan sekarang masih di sini mengatakan lucu? Apakah hati nuranimu sudah dimakan anjing?"
Vheren Xie meremas ponselnya, dibuat terkejut oleh suara yang muncul secara tiba-tiba.
Dia menghela napas lega, menoleh memandang Yenny Pan yang dengan malas bersandar pada tiang bergaya Romawi dengan segelas anggur, senyum dingin di mulutnya, dan sedikit sarkasme di matanya.
"Nona Pan, kenapa tidak menemani calon mertuamu di lantai atas, malah mengobrol denganku di sini? Memangnya sulit ya untuk menyenangkan mertuamu?"
Sekarang, Vheren Xie memiliki kekesalan yang tidak bisa ia lampiaskan. Yenny Pan yang senang mengganggunya di hari-hari biasa saat bekerja, ternyata ia benar-benar tak bisa tidak mengganggu Vheren Xie walaupun hanya satu menit atau dua menit!
"Vheren Xie! Bagaimana kamu masih bisa tinggal di sini dengan begitu megah dan elegan? Apa kamu tidak merasa panik? Jika aku jadi kamu, sekarang aku akan mencari pisau dan membunuh diriku sendiri!"
Yenny Pan mendengarkan ucapan Vheren Xie dengan ekspresi bangga di wajahnya, ia merasa dirinya sudah seolah-olah berada di posisi nyonya muda di keluarga Gu.
"Gilbert Lang dan aku diundang untuk datang, tetapi Nona Pan, Aku belum melihat namamu di daftar tamu undangan perjamuan ini!"
Vheren Xie melirik Yenny Pan, wanita itu biasanya menulis semua yang ada dalam pikirannya di wajahnya.
Sangat bisa dimengerti!
Hanya saja kali ini... Dia terlalu malas untuk melakukan perhitungan dengan wanita ini.
"Aku ini tunangan Hendra Gu! Kenapa aku tidak bisa datang!"
Yenny Pan seperti seekor kucing yang melompat karena ekornya terinjak begitu mendengar hal ini.
Anggur yang berada di gelas di tangannya langsung mengenai kaki Vheren Xie.
Vheren Xie menatap noda anggur merah di roknya, alisnya melonjak naik, perlahan menatap Yenny Pan, senyum yang agak menyeramkan muncul di wajahnya.
Tapi saat dia akan membuat masalah, suara William Gu tiba-tiba datang lagi dari aula perjamuan.
"Masih ada kabar baik untuk semua orang hari ini! Cucuku di keluarga Gu ini sudah bertunangan dengan seorang nona dari keluarga Liu! Tapi jamuan tunangan ini tidak bisa disatukan dengan perjamuan malam ini! Di waktu yang akan datang nanti, aku harap kalian semua yang sedang duduk di aula ini bisa datang juga nanti! Ah? Hahahaha..."
Yenny Pan baru saja terlihat puas. Dia langsung terlihat bodoh begitu mendengar kalimat ini.
Dia bersandar pada tiang bergaya Romawi ini. Dia tidak berani untuk percaya bahwa sosok yang berdiri di sebelah Hendra Gu, tubuhnya mungil, Lisa Liu yang memiliki temperamen kekanak-kanakan, seketika langsung menangis mendengarnya.
Vheren Xie mendengar tawa dan sorak yang terdengar dari luar sana, ia melangkahkan kakinya beberapa langkah ke arah Yenny Pan, perlahan berjongkok di depan wajahnya.
Dia mengulurkan tangan untuk mengangkat dagu Yenny Pan, memandangi dandanannya yang kotor, menghapus air mata dari wajahnya, dan berbisik di telinganya dengan lembut:
"Nona Pan, karma itu ada, tetapi kamu tidak perlu terlalu peduli, mungkin Hendra Gu dan Nona Liu hanya bermain-main saja? Tapi orang tua sangat sulit dikalahkan. Tidak semua orang bisa lolos dari pernikahan seperti Nona Pan, bagaimana menurutmu?"
Setelah Vheren Xie selesai berbicara, dia memandang Gilbert Lang yang sedang mencari sosoknya di aula. Vheren Xie tersenyum sedikit.
Setelah menggosok semua air mata di tangannya ke pakaian Yenny Pan, Vheren Xie merapikan roknya lalu berjalan ke arah Gilbert Lang.
Gilbert Lang melihat rok Vheren Xie yang terpercik noda anggur dari kejauhan. Dia mengerutkan kening dan berjalan menuju Vheren Xie dengan langkah cepat.
Ketika Gilbert Lang hendak berjalan ke balkon dan melihat Yenny Pan, Vheren Xie meraih lengan Gilbert Lang, langsung mengalihkan pandangannya.
"Bagaimana obrolanmu?"
Vheren Xie menatap Gilbert Lang, bertanya sambil tersenyum.
"Orang tua itu adalah orang yang masuk akal, kerja sama dua keluarga itu baik untuk satu sama lainnya. Aku diundang untuk berdiskusi dengannya secara mendetail besok."
Gilbert Lang memeluk Vheren Xie dengan satu tangannya. Ekspresi wajahnya sedikit buruk dengan alisnya yang terangkat saat melihat noda di rok Vheren Xie.
"Gaunmu ..."
"Tidak masalah, tadi tanganku tidak sengaja menyenggol gelas. Perjamuan ini membosankan. Aku sedikit lelah. Kenapa kita tidak pulang lebih awal saja?"
Vheren Xie dengan santai mencari lasan untuk mengajak Gilbert Lang pulang lebih awal, ia menguap dengan tangan menutupi mulutnya.
"Kita bertemu dengan Kakek Gu untuk berbincang sebentar."
Keduanya tiba di depan kakek Gu, yang sedang berbicara dan tertawa dengan keluarga Liu, kemudian langsung berpamitan dengan sopan.
Tatapan mata Hendra Gu tidak pernah menjauh dari Vheren Xie.
Ketika keduanya kembali ke rumah malam itu, Vheren Xie memandang kamarnya yang kosong dan merasa sedikit lapar.
Perjamuan ini cukup bagus, tetapi selain minuman, semua makanan di sana benar-benar tidak bisa dimakan!
Dia mengganti pakaiannya dengan pakaian rumahan, lalu memeluk laptopnya sambil mengetuk pintu kamar Gilbert Lang.
Sejak keluar dari rumah sakit, beberapa waktu ini, Gilbert Lang akan menemaninya saat ia memiliki kesempatan.
Smith memberitahunya lebih dari sekali sebelum kembali ke negaranya, bahwa Gilber Lang harus selalu memperhatikan perubahan suasana hati Vheren Xie untuk menghindari hal-hal lain yang akan menyebabkan kondisinya memburuk.
Tapi Gilbert Lang sekarang memandangi dirinya sendiri dengan tubuh berbusa, ia langsung bergegas membilas tubuhnya lalu mengenakan jubah mandinya.
Ketika dia membuka pintu, Vheren Xie sudah berjalan kembali memegang komputernya.
"Nyonya Lang, kamu ini sedang bersiap belajar mengendalikan air?"
Vheren Xie merasa terhibur dengan kata-kata Gilbert Lang. Dia dengan senang hati memeluk komputernya dan langsung menempel ke ketiak Gilbert Lang.
Novel Terkait
Hidden Son-in-Law
Andy LeeLove Is A War Zone
Qing QingYour Ignorance
YayaPejuang Hati
Marry SuAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog