Husband Deeply Love - Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan

Terutama setelah melihat Vheren datang, wajah Lenny semakin gelisah.

Sore ini dia masih memanfaatkan Vheren, tapi pada akhirnya malam masih harus meminta Vheren datang membantu, bisa dibilang harga dirinya sudah menghilang jauh ke samudra pasifik.

Tapi kalau dipikir-pikir percakapannya tadi dengan manajer, meskipun dalam hati Lenny masih merasa agak bersalah, tapi dibandingkan dengan masa depannya, sepertinya semua hal ini sudah tidak penting lagi.

Di tengah berpikir, dia menutup mulutnya sendiri dan batuk sejenak.

“Aku tidak menyangka liburan kali ini, informasi hotel tempat aku tinggal bocor. Sudah sangat terlambat saat manajer aku telepon memberitahu, saat itu aku hendak keluar untuk makan, dan melihat segerombolan wartawan berkerumun di depan pintu, awalnya aku masih menjawab beberapa pertanyaan mereka, tapi kemudian pertanyaan mereka semakin menusuk, aku tidak punya cara lain, jadi baru bersembunyi di dalam kamar.”

Tidak tahu mengapa Vheren merasa agak kikuk melihat Lenny yang tampak kasihan sekali.

Bisa dikatakan karena tingkahnya sekarang agak dibuat-buat.

Sebagai artis papan atas, keadaan seperti apa yang belum pernah ditemui? Memang sekarang wartawan yang menunggu di luar agak banyak, tapi menurutnya ini semua masih dalam lingkupan yang bisa diterima oleh Lenny.

Karena ada pepatah yang bagus sekali, yang mengatakan bahwa seberapa besar tanggung jawab yang bisa kamu pikul, maka harus bisa menerima celaan yang seberapa besar pula.

Sepengetahuannya, dari awal Lenny sudah siap dengan semua ini.

Tapi melihat keadaan seperti hari ini, Vheren merasa perasaan hatinya agak rumit.

Juga tidak tahu apakah karena setengah tahunan ini banyak jenis orang yang ia temui, terhadap tingkah yang dibuat-buat, bisa dia lihat jelas hanya dalam sekejap.

Tapi dia dan Lenny setidaknya adalah teman yang begitu lama, Vheren tidak langsung mengungkapnya saat ini juga.

Dia menarik nafas dalam-dalam dan menghembusnya dengan perlahan, lalu mendekat ke Lenny dan memberikan pelukan.

Lalu berkata dengan lembut : “Bukankah aku sudah datang sekarang? Apa pun yang tidak menyenangkan hati boleh tumpahkan ke aku semua. Kamu jangan pedulikan para wartawan itu, ngomong-ngomong, kenapa kamu tidak tinggal di hotel yang sebelumnya aku atur itu?”

“Hotel yang itu agak tidak praktis……Ditambah lagi aku sudah kerja begitu lama, tidak ingin merepotkan kamu dan Gilbert lagi, terus kebetulan teman aku bilang hotel ini bagus, jadi aku pesan satu kamar di sini.”

Mendengar Lenny memberi jawaban yang bukan dari yang ditanyakan, Vheren tidak mempermasalahkannya, meskipun ini membuat Vheren agak tercengang.

Hotel yang sebelumnya dia atur untuk orang ini adalah hotel di bawah naungan TITAN Corporation.

Penjagaan rahasia di hotel itu sangat bagus, serta tamu yang tidak mendapat persetujuan dari orang yang bersangkutan, tidak akan bisa masuk ke dalam hotel.

Mengapa Lenny malah datang ke hotel ini?

Vheren memeluk Lenny, matanya tidak berhenti mengamati fasilitas di dalam hotel, tiba-tiba ia menyadari satu kemeja pria di atas sofa.

Kemeja putih seperti ini tidak mungkin dipakai oleh pengusaha muda, dan dirinya tidak pernah percaya Lenny akan berpacaran dengan karyawan biasa.

Setelah sekian tahun mengenal, Vheren merasa dirinya masih lumayan memahami wanita ini.

Di antara mereka semua, Lenny adalah orang yang sifatnya agak keras, meskipun termasuk orang berada, punya bisnis kecil di keluarganya, tapi setidaknya keadaan ekonomi keluarganya lebih baik daripada Federica.

Namun dari dulu dia bukan orang yang pendiam, dari sejak masa kuliah dia sudah mulai mendirikan organisasi kecil, serta sering berpartisipasi dalam persiapan acara berbagai perusahaan.

Pada saat itu Vheren bisa memastikan bahwa Lenny adalah orang yang optimis.

Tapi yang tidak dia sangka adalah, dia juga menjadi seperti beberapa artis lainnya, demi mendapat kesempatan untuk menampilkan wajah, dia sampai melakukan hal seperti ini……

Akhirnya sekarang Vheren mengerti, kenapa banyak wartawan di luar sana.

Ternyata ada yang membocorkan urusannya ke wartawan.

“Lalu ada apa kamu memanggil aku ke sini? Apa ada yang bisa aku bantu?”

Setelah dipikir-pikir, akhirnya Vheren tetap mengeluarkan pertanyaan ini.

Lagi pula kalau dia tidak mengungkit ini, mereka berdua akan terus canggung seperti sekarang.

Mendengar perkataan Vheren, Lenny pun menghembuskan nafas lega, digenggamnya tangan Vheren dan menatapnya dengan penuh berharap, tanpa ragu-ragu ia berkata.

“Vheren, bisakah kamu bilang malam ini yang datang memesan kamar adalah kamu? Aku sungguh tidak ingin membuat diriku mendapatkan masalah lagi, aku juga tidak tahu malam ini orang itu akan langsung mengingkar janji begitu saja, sampai membuat aku menghadapinya sendirian malam ini. Lagi pula kamu sudah menikah dengan Gilbert, kamu tidak akan peduli dengan hal seperti ini bukan?”

Mendengar perkataannya, Vheren menyunggingkan bibirnya dengan kaku.

Apa maksudnya ini?

Apakah menyuruhnya untuk mengakui kalau malam ini yang memesan kamar dengan seorang pria adalah dirinya?

Padahal masalah dia dan Gilbert sebelumnya terkadang masih diungkit-ungkit oleh para wartawan tidak berhati nurani tersebut!

Orang-orang yang tidak mengetahui kenyataan pada mengira dirinya memanfaatkan dan mendapat keuntungan dari Gilbert.

Meskipun dibilang demikian juga tidak sepenuhnya salah……

Tapi masalah seperti sekarang ini, memangnya sesuatu yang bisa diakui sembarangan?

Vheren rasanya ingin marah hingga tertawa dikarenakan Lenny.

Sahabat baiknya ini, benar-benar sekali demi sekali mengujinya!

“Lenny, masalah ini tidak bisa demikian kali? Kamu juga tahu, Gilbert itu orangnya cemburuan, kalau dia tahu aku sembarangan mengakui masalah ini, pasti akan ribut dengan aku lagi nanti.”

Lenny seolah sudah menduga dia akan berkata seperti itu, tangannya yang menggenggam tangan Vheren masih tidak melepas.

“Tapi bukankah malam ini kamu sedang bersama Gilbert? Bukankah dia tahu kamu tidak diam-diam memesan kamar hotel di belakangnya? Kamu beri penjelasan ke dia, aku rasa dia pasti bisa memaklumi, anggap saja demi aku.”

Melihat Lenny yang demikian, dalam hati Vheren penuh ketidakberdayaan.

Dalam beberapa hal kalau ada yang rela melakukannya demi kamu tanpa pamrih, itu sama sekali berbeda dengan kamu yang meminta sendiri.

Lenny meminta dirinya untuk menjadi kambing hitam, bahkan tanpa ragu-ragu menggunakan pertemanan mereka yang selama dua tahun lebih sebagai ancaman.

Egois sekali dia?

Dia menganggap kebaikan dari dirinya sebagai sesuatu yang wajar, tapi terkadang, kebaikan ini juga harus tergantung masalah apa!

“Lenny, ini adalah masalah prinsip, aku sungguh tidak bisa mengabulkan permintaanmu, meskipun aku tidak tahu kenapa hari ini kamu melakukan hal seperti ini, tapi aku akan membantu kamu menghadapi wartawan yang di luar. Kamu tunggu telepon aku di dalam sini.”

Selesai berkata demikian, Vheren langsung membalikkan badan keluar dari kamar.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu