Husband Deeply Love - Bab 238 Restoran Privat

Vheren Xie mengikuti Monica Zhang keluar sambil mengerutkan dahinya.

Dia memang tidak begitu menyukai pesta ini, namun Monica Zhang langsung menariknya keluar dan mengajaknya masuk ke dalam mobil. Dia juga meninggalkan Gilbert Lang seorang diri di tengah kerumunan tamu pesta. Vheren Xie merasa khawatir.

Monica Zhang tahu apa yang Vheren Xie pikirkan.

Dia mengulurkan tangan dan menepuk lengan Vheren Xie sambil tersenyum, “Gilbert bocah yang pintar. Kamu tidak perlu mengkhawatirkannya. Mengapa kamu repot-repot datang ke pesta kalau badanmu masih sakit?”

Saat mendengar Monica Zhang khawatir, Vheren Xie seketika merasa tidak enak hati. Dia lalu merapikan rambutnya dengan gugup. Dia tidak bisa memberi tahu Monica Zhang alasan sebenarnya dia datang.

Ketika dia baru saja ingin menjawabnya, Monica Zhang berkata, “Kamu pasti datang karena Paman Liu, kan? Kejadian itu benar-benar tragis. Para generasi tua tahu itu. Kamu bisa bertanya pada salah satu dari mereka, lalu mereka akan langsung buka mulut. Mengapa kamu repot-repot turun tangan?”

Usai Monica Zhang bicara, Vheren Xie tampak terkejut.

Dia sudah menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk menyelidiki kecelakaan itu, namun usahanya tidak juga membuahkan hasil. Sekalinya Monica Zhang bicara, bagaimana mungkin hal ini terdengar sesederhana itu?

Apa benar yang dia katakan? Apa para generasi tua tahu sesuatu tentang kecelakaan itu?

Benaknya bertanya-tanya. Wajahnya tampak kalut.

Vheren Xie tidak mendiskusikan hal ini dengan Ibu Lee. Ibu Lee sama saja dengan Paman Liu, dia tidak akan mengatakan sepatah katapun.

Sebenarnya, Vheren Xie ingin menggunakan kasus Paman Liu untuk menyelidiki kasus tahun itu.

Hanya saja, kini Paman Liu masih panik. Dia masih belum bisa berbicara dengan jelas.

Vheren Xie takut hal ini akan membawa marabahaya lain jika terlambat diselidiki.

Sebab itulah, saat ini dia hanya bisa menggunakan berbagai macam cara untuk setidaknya menguak motif dari kasus-kasus ini.

Kalau bukan karena Keluarga Gu, Hendra Gu tidak akan memutus hubungan dengannya secepat ini, Alexadre Gu dan isterinya juga tidak akan datang mencarinya.

Lalu, Paman Liu juga tidak akan ikut kena imbasnya.

Misteri besar ini sudah menggantung lama di kepala Vheren Xie.

Semua kejadian ini rasanya ada hubungannya dengan kejadian tahun itu.

Monica Zhang menatap wajah Vheren Xie. Raut wajahnya tidak tertebak, namun Monica Zhang tahu gadis ini sedang bermasalah.

Setelah berpikir sejenak, Monica Zhang memutuskan untuk memberitahunya sedikit hal yang dia tahu.

“Gadis bodoh, jika kamu ingin menyelidiki keberadaan orang yang sudah mati, tidak peduli bagaimana kamu mencarinya juga tidak akan ketemu. Tahun itu, terjadi keributan besar di Keluarga Gu. Mereka sangat kejam dan tidak kenal ampun. Menurutmu mereka akan membiarkan wanita itu hidup? Adikmu beruntung dia masih hidup. Jika bukan karena Keluarga Gu tidak memiliki keturunan lelaki, si Kakek Tua Gu itu tidak akan sekeras kepala ini. Lebih baik adikmu tidak kembali ke keluarga asalnya.”

Kata-kata Monica Zhang barusan mematahkan semua angan-angan Vheren Xie.

Dia pikir saat itu ayahnya akan menggunakan segala cara untuk menyelamatkan wanita itu karena ayahnya sudah mengorbankan reputasinya untuk wanita itu dan adiknya.

Mulutnya menganga. Dia tidak berani mempercayai Monica Zhang.

Ketika Monica Zhang mendapatinya begini, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya.

“Aku juga hanya dengar-dengar saja. namun, kematian wanita itu adalah hal yang pasti. Memang susah dipercaya kalau keluarga itu memperlakukan ibu dan anak sebegitu kejamnya. Namun, kalau si ibu tidak dipaksa mati, kamu pikir siapa yang mau masuk ke rumah sakit untuk menyelamatkan anak itu?”

Sebenarnya, Monica Zhang juga sedikit ragu dengan hal ini.

Jika anak itu berhasil diselamatkan, wanita itu tidak perlu bunuh diri.

Ada rumor lain yang mengatakan kalau wanita itu sudah meninggal sebelum seseorang mengadopsi anak itu dari panti asuhan.

Hanya ada beberapa orang yang tahu tentang kejadian tahun ini. Monica Zhang hanya tahu sebagian dari cerita lengkapnya saja. Namun, lebih baik memberitahu Vheren Xie potongan cerita ini daripada dia tidak tahu apa-apa sama sekali.

Vheren Xie mengulang-ulang cerita Monica Zhang barusan di kepalanya.

Ada satu hal yang tidak dimengertinya.

Jika wanita itu benar telah mati, tidak mungkin tidak ada kuburannya. Setragis apapun kejadiannya, data kematiannya pasti terdaftar di tempat pemakaman setempat.

Dia sudah menyelidiki berbagai tempat pemakaman di Kota A, baik yang kecil maupun besar. Namun, dia tidak menemukan petunjuk apapun.

Suasana di dalam mobil itu menjadi suram.

Monica Zhang diam-diam menatap Vheren Xie yang sedang muram. Entah apa yang sedang dipikirkannya.

Vheren Xie sedang menatap layar ponselnya. Dia membuka pesan dari Gilbert Lang, lalu menyungging senyum.

Kemudian, sopir memarkir mobil di depan sebuah restoran privat.

Vheren Xie melihat alamat restoran itu di luar jendela. Tempat ini asing baginya.

Sopir lalu membantu Monica Zhang membuka pintu. Monica Zhang dan Vheren Xie pun melangkah masuk ke dalam restoran ini. Mereka masih mengenakan gaun pestanya.

Sekali melihat mereka masuk, bos restoran itu langsung menyapa mereka.

“Mengapa datang malam sekali? Baiklah. Aku akan memasak dua porsi hidangan untuk kalian. Silakan masuk.”

Vheren Xie yang tampak bingung lalu mengikuti Monica Zhang ke lantai atas dan duduk di bilik privat.

Restoran privat ini bernuasa tahun 80-an. Ada sebuah radio tua di ujung ruangan yang sedang memainkan Opera Kun.

Vheren Xie tidak tahu apa yang sedang dinyanyikan pertunjukan opera itu. Dia hanya bisa duduk manis dan menunggu Monica Zhang bicara.

Namun, apa yang sedang Monica Zhang lakukan?

Dia sama sekali tidak memperhatikan Vheren Xie yang terduduk kaku. Dia sibuk menyeruput tehnya dengan damai.

Beberapa saat kemudian, Monica Zhang berbicara.

“Tadinya, aku tidak tahu harus berkomentar apa tentang pernikahanmu dengan Gilbert. Sikap Gilbert sangat dingin dan kamu lebih bisa mengontrol diri. Aku sudah mendengar apa yang kamu lakukan akhir-akhir ini. Aku tahu kamu orang yang sibuk. Kamu dan Gilbert saling melengkapi.”

Monica Zhang mendongakkan kepalanya.

“Namun, ada beberapa hal yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan aku tidak tahu sebabnya, yaitu keharusanmu memiliki musuh sekuat itu. Walau dengan kekuatan dan pengaruh paling kuat dari Gilbert pun, keluarga itu tidak mudah disingkirkan. Gilbert sudah merubah banyak hal demi dirimu. Jika kamu masih ingin tetap bermusuhan dengan keluarga itu, Gilbert pasti akan melakukan apa yang dia bisa untuk mendukungmu.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu