Husband Deeply Love - Bab 261 Menyapu Pemakaman

Sekejap dua hari telah berlalu, akhirnya Vheren Xie keluar dari rasa mabuk itu.

Dia bercermin melihat wajahnya yang pucat itu, dia kembali bersumpah bawah dirinya tidak akan minum sebanyak itu kembali.

Berpikir beberapa hari ini Gilbert Lang melihatnya dengan tatapan jijik, dia sangat ingin membuang pria itu ke dalam jamban.

Ketika dia sedang melampiaskan emosinya di dalam toilet, ponsel yang dia lempar di atas ranjang kamar berdering.

Vheren Xie bergegas menghampiri ranjang, dan melihat pengingat jadwal seketika wajahnya menjadi muram.

Hari ini datang begitu cepat.

Terakhir kali dia merayakan ulang tahun ibunya, dia ingat dirinya telah memesan kue cokelat yang spesial, karena ada anak bandel yang ingin memakan beruang yang berada di paling atas kue, dia segera menjatuhkan kue tiga tingkat tersebut ke tanah.

Pesta ulang tahun kali itu tidak dapat disebut ulang tahun karena kuenya sudah tidak ada.

Vheren Xie tidak menyangka itu merupakan ulang tahun terakhir ibunya.

Gilbert Lang yang baru saja memasuki pintu kamar langsung menyadari ekspresi Vheren Xie yang berbeda.

Dia melangkah menghampirinya, memeluk pinggangnya dan menaruh dagunya pada pundak Vheren Xie.

Sambil bernafas, dia berbicara di samping telinganya berkata, "Nyonya Lang, apa yang sedang kamu pikirkan?"

"Gilbert lang, hari ini ulang tahhun ibuku. Sebelumnya aku sudah membuat janji dengan Hendra Gu hari ini ingin pergi ke pemakaman untuk menyapu kuburan ibuku. Sepertinya aku tidak bisa mengantarmu ke perusahaan."

Ketika Vheren Xie sedang berbicara, suaranya hampir tidak terdengar dengan jelas.

Bahkan tubuhnya pun bergetar.

Gilbert Lang menyadari perbedaaan dari dirinya, dia pun semakin erat memeluknya.

"Aku hari ini mengantarmu untuk pergi ke pemakaman, aku tunggu di pintu."

Mendengar perkataanya, Vheren Xie tertegun.

"Bukannya kamu ingin mengadakan rapat di kantor?"

"Rapat bisa dilakukan kapan saja, tetapi ulang tahun ibu mertuaku hanya sekali dalam setahun. Tidak mungkin aku lewatkan."

Begitu Gilbert Lang selesai berbicara, dia mengulurkan tangan dan menjepit hidung Vheren Xie lalu menarik Vheren Xie ke ruangan berganti pakaian.

Mereka berdua menganti pakaian yang berwarna abu kegelapan, Vheren Xie mengambil asal mantel dan berjalan di belakang Gilbert Lang, lalu menaiki mobil.

Baru saja keduanya meninggalkan kota, dia langsung mendapatkan panggilan dari Hendra Gu.

"Aku sudah tiba, kapan kamu akan tiba?"

Nada suara penelepon di ujung sana membuat ekspresi wajah Vheren Xie menjadi lebih muram.

Dia dengan dingin berkata, "kami sudah meninggalkan kota, setengah jam akan sampai."

Setengah jam kemudian, Gilbert Lang memberhentikan mobil di luar taman pemakaman.

Vheren Xie menyentuh bunga lili yang dibawanya, ketika kakinya menyentuh tanah dia menaikkan ujung bibirnya lalu berjalan ke dalam taman pemakaman.

Dari kejauhan sudah dapat melihat, seorang pria mengenakan jaket berwarna hitam sedang berdiri di depan batu nisan ibunya.

Tidak tahu mengapa Vheren Xie merasa pemandangan di depannya ini sangat menusuk matanya.

Dia memikirkan kejadian beberapa tahun yang lalu dan akhir-akhir ini, tidak ada satu pun masalah yang tidak memiliki hubungan dengan Hendra Gu.

Dulu pria ini mengkhianati dirinya, sekarang keluarganya ingin membunuh dirinya.

Apakah kehidupan yang lalu Keluarga Xie berhutang kepada Hendra Gu?

Saat ini taman pemakaman sangat sepi.

Hendra Gu sudah melihat Vheren Xie sejak awal dia melangkah masuk.

Tetapi saat itu hatinya merasa sangat berat jadi tidak menyapanya.

Sekarang mereka berdua yang hanya berjarak dua batu nisan melihat satu sama lain.

Tiba-tiba Hendra Gu menghela nafas, dalam sekejap setengah tahun sudah berlalu.

Wanita yang dia cintai telah menikah menjadi istri pria lain selama setengah tahun lebih.

Terkadang dia merasa dipermainkan oleh takdir!

"Mengapa keluarnya begitu telat?" Hendra Gu bertanya.

"Aku searah membeli bunga lili terlebih dahulu, aku ingin sendirian di sini menemani ibuku. Jika kamu tidak ada urusan, kamu sudah bisa pergi sekarang."

Vheren Xie tidak ingin melihat pria ini, dia membungkukkan badannya dan menaruh bunga di samping batu nisan, menjulurkan tangan menghapus foto yang ada di sana.

Melihat perkataan dia yang begitu dingin, setengah hati Hendra Gu sudah menjadi dingin. Dia pun membuka suara bertanya.

"Jika hari ini bukan ulang tahun ibu, tidak peduli alasan apa pun yang aku gunakan, kamu pasti tidak ingin keluar bukan?"

"Tuan Gu, aku masih mengingat dulu kamu pernah mengatakan bahwa kita berdua tidak lagi memiliki hubungan. Aku tidak ingin bertengkar di depan ayah dan ibuku, bisakah kamu pergi terlebih dahulu?"

Vheren Xie tidak mempedulikan reaksi dia, dia hanya berkata apa yang ingin dia ucapkan lalu dia menghapus foto yang berada di batu nisan lainnya.

Hendra Gu melihat reaksinya yang seperti itu pun malas berselisih dengannya. Hari ini dia datang kemari ada urusan penting yang ingin didiskusikan dengan Vheren Xie.

Dia tidak akan pergi karena perkataan marah wanita ini.

"Xie?? Vheren, aku tahu kamu masih marah kepadaku. Tetapi untuk kali ini aku tulus demi kebaikanmu, tidak peduli apa yang pernah terjadi sebelumnya, aku berharap untuk kedepannya kamu tidak kembali menyelidiki kejadian yang memiliki hubungan dengan Keluarga Gu. Masalah ini tidak semudah yang kamu pikirkan."

Setelah Hendra Gu selesai berbicara, dia melihat tatapan Vheren Xie yang penuh amarah.

"Jangan menyelidikinya kembali? Hendra Gu, apa yang kamu katakan itu keputusannya ya? Kamu menyuruhku jangan menyelidiknya lagi apa aku harus menurutinya? Kalau begitu bagaimana kematian ayah dan ibuku?! Bagaimana dengan kecelakaan Paman Liu yang hingga saat ini masih koma di rumah sakit?"

Vheren Xie sambil berbicara sambil melototi Hendra Gu.

Dia pun melanjutkan perkataannya.

"Semua masalah ini, tidak ada satu pun masalah yang tidak memiliki hubungan dengan Keluarga Gu? Apakah kamu takut aku akan menemukan apa yang dapat membahayakan orang yang menopang di belakang kamu itu?"

Mendengar perkataan wanita ini yang memojokkannya, Hendra Gu sedikit kesal dan mengerutkan keningnya.

"Bisakah kamu jangan berpikiran negatif seperti itu? Aku hari ini memanggilmu kemari untuk kebaikan kamu. Masalah Keluarga Gu ini dipenuhi lumpur, tidak semudah yang kamu pikirkan. Jika ingin menyelidiki penyebab kecelakaan itu pun tugas pihak kepolisian, apa hubungannya denganmu?"

Hendra Gu melangkah ke depan, menjulurkan tangan dan memegang pundak Vheren Xie.

Kekuatannya yang besar membuat Vheren Xie merasa kesakitan, ketika dia melepaskan pegangan tersebut, tubuhnya hampir saja terjatuh karena dia mengenakan sepatu berhak tinggi.

Dia hanya mendengar perkataan Vheren Xie yang begitu dingin berkata, "kalau begitu aku sangat berterima kasih atas niat baikmu, kamu tidak perlu mengurusi urusanku. Kamu hanya perlu mengurus tunanganmu dan Keluarga Gu saja."

Setelah selesai berbicara, Vheren Xie memberi hormat ke arah batu nisan dengan nada tercekat berkata.

"Ayah, ibu, maaf ya. Membuat lelucon di depan kalian. Tunggu beberapa hari kemudian begitu aku ada waktu, aku akan datang kembali melihat kalian."

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu