Husband Deeply Love - Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
Keesokan harinya, keduanya tiba di rumah.
Mobil Gilbert sudah dikirim untuk diperbaiki, dengan alasan tidak enak badan, Vheren berisitirahat di rumah selama sehari.
Ia memakai piyama sutra, memakai masker, menghitung kerugian uang yang dikeluarkannya dari pernikahan kali ini, terduduk di ranjang dan menghela napas.
"Kenapa lagi-lagi kamu menghela napas? Bukankah aku sudah bilang? Setelah aku selesai melakukan pengambilan gambar untuk drama kali ini, aku akan pergi menjengukmu."
Lenny yang berada di telepon video sedang menggunakan masker berwarna hitam, sedang menyuruh penata riasnya melepaskan hiasan rambutnya yang berat.
"Lenny, aku pulang ke kampung halaman untuk menghadiri pernikahan, lalu bertemu dengan seseorang yang aneh ....."
Dengan beberapa kalimat Vheren menyampaikan apa yang terjadi padanya selama beberapa hari ini pada Lenny.
Ia melihat wanita yang tertawa lepas dari video itu, ia merasa dirinya berteman dengan seorang teman palsu.
Jika tidak, bukankah seharusnya sekarang wanita ini menyebut Marchella gila?
"Hahahaha ......"
"Bisakah kamu tidak tertawa lagi, masker di wajahmu hampir jatuh karena tertawa!"
Vheren memutar matanya dengan putus asa, melihat Lenny yang tertawa hingga seluruh tubuhnya bergetar, tiba-tiba ia merasa kesal.
"Tunggu, mengapa di kampung halamanmu semuanya adalah saudara yang aneh?"
Melihat tatapan kesal Vheren di video, Lenny pun berhenti tertawa, setelah melepaskan hiasan kepala yang terakhir, penata riasnya pun merapihkan aksesoris kepala itu, menyatakan ia sudah bisa pulang.
"Siapa yang tahu! Tapi sekarang melihat aku menikahi Gilbert, mereka iri dan cemburu hebat!"
Belum selesai Vheren berbicara, Gilbert pun membuka pintu kamarnya.
"Mari makan."
Suara Gilbert yang ringan membuat Lenny menaikkan alisnya, lalu dengan nada menggoda bertanya: "Suamimu?"
"Bukan! Tukang masak! Aku pergi makan dulu!"
Vheren buru-buru membalasnya, lalu melepaskan maskernya.
"Pergilah, aku juga mau kembali ke hotel."
Setelah keduanya menutup telepon, Vheren buru-buru ke kamar mandi dan mencuci muka, lalu berlari ke kamar Gilbert.
Ia melihat beragam makanan yang disajikan, napsu makannya melunjak.
"Apakah terjadi masalah dengan perusahaanmu?"
Gilbert memandang wanita di hadapannya yang hanya peduli pada makanan, lalu menanyakan tentang informasi yang didapatkannya.
"Tidak terlalu parah, sebelumnya kesepakatan penyerahan barang dengan Direktur Zheng adalah di akhir tahun, tapi sekarang ia ingin kita memberikan barang lebih depat, kamu juga tahu sekarang Perusahaan Besar Xie tidak bisa menanggung beban pekerjaan sebesar itu, singkatnya kita masih harus belajar."
Vheren mengambil semangkuk nasi, memberi tahu Gilbert untuk tidak khawatir akan dirinya.
Alfred adalah pengusaha sukses, juga seorang pebisnis, waktu penyerahan barang yang sudah disepakati sebelumnya kini harus dipercepat satu bulan, ia masih setuju untuk membayarkan penalti.
Ini membuat Vheren tidak habis pikir!
Kecuali pihak pertama mengeluarkan syarat dan memberikan keuntungan, maka ia tidak mungkin membayarkan penalti sebesar 18%.
"Katakanlah jika ada yang butuh bantuan."
Gilbert melihat sosok wanita yang tegar ini, ia tampak tidak senang, namun dengan cepat dialihkannya.
"Aku tahu, sejak kapan aku sungkan padamu? Tapi omong-omong memang ada satu hal yang ingin kudiskusikan denganmu, bukankah perusahaanmu sekarang sedang menyiapkan film? Aku ada seorang artis yang ingin direkomendasikan untukmu."
Vheren memandang Gilbert, melepehkan tulang yang sudah dibersihkannya ke atas piring.
"Nanti kirimkan CV orang itu padaku, ada beberapa hal yang sekarang di bawah tanggung jawab Walton."
Keduanya pun mengobrol sampai sore hari.
Vheren ingin pergi keluar mencari udara segar, ia pun pulang dan mengganti pakaiannya dan meninggalkan komplek.
Ia melihat pejalan kaki yang berlalu lalang di jalan raya, otaknya dipenuhi masalah yang terjadi belakangan ini.
Ada saatnya ia merasa dirinya adalah pusat masalah, tapi justru tidak bisa menemukan titik pentingnya.
"Hati-hati!"
Vheren sedang berpikir, lalu tiba-tiba terdengar suara yang tidak asing dari balik tubuhnya, ia tersadar, dirinya sudah berdiri di tengah jalan raya, melihat mobil di dekatnya, seseorang mendorongnya dengan kuat ke sisi jalan.
Ketika Vheren tersadar, ia pun melihat mobil yang melewati lampu merah itu, sudah menabrak seorang wanita berpakaian abu-abu sejauh beberapa meter.
Ia langsung berlari menghampiri, ketika ia melihat wajah Federica yang tidak asing, ia merasa jantungnya berhenti berdetak, lalu mulai berdegup dengan kencang.
Tatapannya semakin melebar, dipenuhi dengan ketakutan.
"Federica! Federica! Federica sadarlah! Federica?"
Vheren melihat tubuh Federica yang bercucuran darah, satu tangannya menekan bagian tengah antara hidung dan bibir Federica, satu tangan lai menelepon nomor SOS sambil gemetaran.
Sedangkah mobil yang menerobos lampu merah itu memasuki lapangan kecil, serta merta terdengar suara riuh rendah di sekeliling mereka.
"Aku di perempatan antara Binhai Street dan Market Street, di sini ada sebuah mobil yang menerobos lampu merah dan melukai banyak orang, luka temanku sangat parah, sekarang sudah tidak sadarkan diri! Wanita! Umur 26!"
Sembari berbicara, Vheren sembari memeriksa luka Federica sambil gemetaran. Ia melepaskan jaketnya dan menyelimuti Federica.
Tidak lama kemudian, polisi sudah membuka jalan yang macet, Federica juga sudah di antar menggunakan ambulans.
Vheren menunduk dan melihat noda darah di tanah, tiba-tiba terbesit beberapa gambaran di dalam otaknya, yaitu sebuah suara bising.
Ia memukul kepalanya beberapa kali, baru bisa mendengar pertanyaan dari polisi.
"Tadi ketika aku menyeberang jalan tiba-tiba ada mobil menghampiriku, temanku mendorongku dan ia pun tertabrak mobil ......"
"Kamu tidak memahami situasi lainnya? Apakah kamu yakin tidak terluka? Haruskah ke rumah sakit untuk diperiksa?"
Setelah selesai bertanya dan membuat catatan, polisi melihat tubuh Vheren yang dipenuhi darah, sedikit khawatir.
"Aku tidak apa-apa .. Apakah sekarang aku bisa pergi ke rumah sakit melihat temanku?"
Vheren melihat polisi sedang berkata-kata, ia mulai merasa tatapannya kabur, ia mengulurkan tangan dan memijat matanya, tapi menyadari keadaannya tidak membaik.
"Aku akan langsung mengantarmu, kondisimu yang seperti ini tidak mudah mendapatkan taksi ... Nona Xie?! Ambulans!!"
Belum selesai polisi berbicara, tubuh Vheren sudah melemas dan terjatuh ke tanah, ia sudah tidak sadarkan diri.
Menunggu hingga Gilbert menerima telepon dan bergegas ke rumah sakit, Vheren sedang tertidur di ranjang rumah sakit dan mengerutkan alisnya.
"Apa yang terjadi?"
"Polisi yang mengantarkannya berkata, ia pingsan, baru saja melakukan pemeriksaan dasar dan tidak ada masalah, aku tadi mengambil obat untuk Nyonya Besar, baru lah aku melihat Nyonya."
Walton meremas kotak obat di tangannya, melihat Gilbert yang datang dengan baju rumah, ia pun menjelaskan sebentar.
Novel Terkait
Rahasia Istriku
MahardikaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelWaiting For Love
SnowThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensCinta Yang Berpaling
NajokurataKisah Si Dewa Perang
Daron JayHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog