Husband Deeply Love - Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
Sebenarnya dia menoleh dan langsung melihat tampak samping wajah tampan Gilbert Lang.
Hanya saja berbeda dari penampilan sebelumnya. Sekarang ada sedikit jenggot tipis di wajahnya.
Dia sedikit bingung, Mengapa Gilbert Lang ada di dalam kamarnya?
Tetapi ketika dia melihat sekeliling, dia terkejut menyadari bahwa dia ada di rumah sakit.
Vheren Xie menggerakkan kakinya yang mati rasa dan mendengar erangan dari pria di sebelahnya. Lalu dia membuka matanya.
"Nyonya Lang, aku sudah mengatakan sebelumnya bahwa jika kamu tidak dapat melakukannya lagi, aku akan menemukan kekasih baru. Sepertinya kamu masih tidak setuju."
Gilbert Lang menatap Vheren Xie, menopang tubuhnya sedikit, dan mencium bibirnya.
Tangannya berhati-hati untuk tidak menekan tubuh Vheren.
"Eh… Gilbert Lang, ada apa denganku..."
Vheren Xie sedikit bingung tentang apa yang terjadi hari ini.
Dia hanya merasa tubuhnya agak berat dan dia benar-benar lapar.
Dia sebenarnya tanpa sadar mundur ke pelukan Gilbert Lang. Dia sambil bicara melingkari pinggang kuat pria itu, tanpa sadar dia sedang menggosok-gosok lengannya, tetapi tiba-tiba dia menyadari bahwa tubuh orang itu telah berubah.
Ketika wajah Vheren Xie canggung dan bersiap untuk menghindar, dia dipeluk erat oleh Gilbert Lang, dan bahkan sebagian besar tubuhnya ditekan padanya.
"Gilbert Lang....."
"Tidak apa-apa, beristirahatlah. Aku akan meminta Kimmy Wen untuk membawa dokter ke sini."
Suara serak Gilbert Lang mengandung semacam amarah. Dia mencium atas kepala Vheren Xie, dan malahan dia tidak berniat untuk melepaskan tangannya.
Vheren Xie dipeluk olehnya. Dia tidak berani bergerak. Dia takut terjadi insiden kecil yang akan memicu kemarahannya.
Jika seperti itu, reputasinya akan hancur dalam sekejap!
Mata Vheren Xie berkeliaran di sekitar fasilitas di dalam kamar rumah sakit, baru teringat bahwa sebelum dia pingsan, dia telah menyaksikan Federica Qiao ditabrak mobil, dia mengusap-usap didalam pelukan pria itu.
"Apakah Federica baik-baik saja?"
"Nyonya Lang, apa kamu tidak khawatir tentang dirimu sekarang?"
Gilbert Lang menutup telepon, menatap wanita kecil di pelukannya, mengulurkan tangan dan mengusap-usap lehernya?
"Jangan bercanda. Aku bertanya serius padamu, bagaimana keadaan Federica?."
Vheren Xie meraih tangan Gilbert Lang, mengerutkan alisnya dan bertanya.
"Dia tidak apa-apa, lengan dan betis kaki kirinya patah. Seharusnya akan pulih setelah satu atau dua bulan perawatan."
Gilbert Lang menatap wanita itu tergesa-gesa, dia tidak berencana untuk mempersulitnya, jadi dia segera memberi tahu Vheren Xie tentang kondisi Federica Qiao.
"Tapi dengan kondisimu ini, kamu tidak bisa pergi melihatnya sekarang. Kamu lebih baik tunggu dengan tenang sampai besok."
Setelah Gilbert Lang selesai bicara, dia tidak melepaskan tangannya dan masih memeluknya.
Vheren Xie bingung dengan apa yang dia katakan. Dia meraih ponsel yang sudah lama habis baterainya, dan wajahnya menjadi sedikit curiga.
"Aku sudah koma berapa lama?"
"Nyonya Lang, kamu sudah tidur selama lima hari."
Gilbert Lang melihat Vheren Xie yang tiba-tiba melotot, dia mengusap kepalanya dengan tangan besarnya.
"Tapi kamu tidak perlu khawatir. Orang yang akan membicarakan Kerjasama denganmu juga sudah tahu bahwa kamu sakit. Dia juga ada di lokasi kecelakaan, jadi pertemuan kalian ditunda."
Setelah Gilbert Lang selesai bicara, dia menarik kembali orang yang akan berbalik dan turun dari tempat tidur.
Tepat pada saat ini, Kimmy Wen mendorong pintu dan masuk.
"Tak disangka tiba-tiba kamu benar-benar sadar. Tampaknya cara omong kosongku ini cukup efektif."
Kimmy Wen menatap dua orang di tempat tidur, dengan senyum lebar di wajahnya.
Kedua orang ini secara tidak sadar menempatkan satu sama lain dalam posisi yang sangat penting di hati mereka, tetapi tidak satu pun dari mereka pernah jatuh cinta, siapapun tidak ada yang menyadari perubahan di antara mereka.
Ah~
Kimmy Wen menghela napas dalam hatinya dan menyaksikan Vheren Xie berbalik, turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi.
Dia memandang Gilbert Lang, yang sedang berbaring tak bergerak di tempat tidur, memegang bahunya dan mengangkat alisnya.
"Sepertinya adik-adik masih peduli padamu."
"Tentu saja, itu adalah istriku."
Mereka saling memandang, dan akhirnya mereka berdua tertawa.
"Bagaimana dokter yang kamu hubungi sebelumnya? Apa sudah beritahu keluarga untuk tidak datang?"
Kimmy Wen melihat ke arah kamar mandi dan berkata kepada Gilbert Lang.
"Kalau datang mereka tetap ingin datang. Lagipula, tidak ada yang tahu seperti apa keadaan dia sekarang. Mengenai ini, aku akan membicarakannya ketika dia datang. Bagaimana dengan dokter yang aku minta kamu untuk membawanya? Mengapa hanya kamu yang cerewet disini sendirian?"
Gilbert Lang mengerutkan kening saat dia melihat kekosongan di belakang Kimmy Wen.
"Tuan, dokter kita juga manusia. Dokter Zhu mendapat giliran libur hari ini. Dia akan kembali bekerja besok. Apalagi, ini sudah tengah malam, banyak dokter yang sudah pulang kerja. Apakah Anda pikir semua orang ada di sini seperti saya? "
Kimmy Wen dengan wajah menghina, menyentuh sebuah apel di atas meja dan mengunyahnya di mulutnya.
Jika bukan karena dia khawatir akan terjadi sesuatu pada Vheren Xie, dan pria di depannya akan mencabik-cabik dirinya, dia pasti sudah akan pulang dan tidur, kan?
Dalam lima hari ini dia telah membuat kasur di lantai kantornya! Dia sangat bekerja keras!
Gilbert Lang tidak menyangkal apa yang dia katakan. Dia perlahan-lahan duduk dan meminta charger untuk Kimmy Wen. Meletakkan ponsel Vheren Xie yang sudah lama kehabisan baterai di atas meja.
Keesokan paginya, Vheren Xie terbangun dalam pelukan Gilbert Lang.
Dia melihat matahari diluar yang menyilaukan matanya, dan duduk dengan linglung.
"Federica ada di kamar yang mana?"
Urat di dahi Gilbert Lang terkejut. Dalam lima hari terakhir, dia belum tidur nyenyak.
Dia baru saja tertidur sebentar dan dibuat kaget oleh wanita ini!
"Di sebelahmu!"
Suara serak Gilbert Lang membuat Vheren Xie tersenyum canggung.
Gilbert Lang telah memberitahunya tentang masalah beberapa hari ini, tetapi mengapa dia pingsan masih belum diketahui alasannya.
Tapi Vheren Xie tidak peduli tentang ini, dia berfikir apakah dia menderita gula darah rendah.
Berfikir demikian, Vheren Xie sudah mengenakan mantel Gilbert Lang dan berjalan tanpa suara ke kamar rumah sakit sebelahnya.
Pada saat ini, Federica Qiao karena luka di tubuhnya sangat sakit, dia tidak bisa tidur nyenyak di malam hari.
Jadi ketika Vheren Xie mendorong pintu kamar rumah sakitnya, dan dia langsung terbangun.
"Vheren! Kapan kamu sadar?"
Vheren Xie dikejutkan oleh kata-kata Federica Qiao yang tiba-tiba.
Dia tiba-tiba berbalik dan melihat sosok di jendela, melambai-lambaikan tangannya di dadanya, dan bertanya dengan nada menyalahkan.
"Mengapa kamu bangun sangat pagi?"
"Tentu saja karena aku tidak bisa tidur, tetapi sekarang kamu sudah sadar, beban dihatiku sudah hilang."
Federica Qiao memandang Vheren Xie yang datang ke samping tempat tidurnya, dan mengangkat senyum lebar yang telah lama hilang di wajahnya.
"Kamu masih bisa tersenyum? Aku bertanya padamu, mengapa waktu itu kamu tidak menjawab teleponku? Aku sudah mengirimimu begitu banyak pesan, kamu juga tidak membalasnya. Apa kamu tahu aku menghawatirkanmu!"
Novel Terkait
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeThick Wallet
TessaLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieBlooming at that time
White RoseThe Gravity between Us
Vella PinkyHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog