Husband Deeply Love - Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
Vheren Xie tidak pernah menyangka dirinya menghadapi peristiwa seperti ini suatu hari nanti.
Sahabat yang sudah dia kenal selama lebih dari lima tahun ini, sebenarnya peduli dengan apa yang dilakukan suaminya?
Tapi yang paling penting adalah dia sepertinya tidak menyadari ada sesuatu yang salah dengan apa yang dia katakan barusan.
Vheren Xie tersenyum cerah sambil menatap orang yang duduk di sebelahnya. Sekarang dia akhirnya menyadari kalimat yang disebut wajah yang tersenyum. Hatinya berkata tidak boleh bicara sembarangan jika tidak tahu apapun.
Jika sebelumnya Federica Qiao tidak mengingatkan Vheren Xie, dia tidak akan tersadar bahwa Lenny Liu begitu memperhatikan Gilbert Lang!
Namun, setelah dipikir-pikir, dia lebih memilih untuk lebih bijaksana.
Lenny Liu yang duduk di dekat Vheren Xie sama sekali tidak menyadari ada yang tidak beres dengan Vheren Xie. Dia mengeluh tentang Manager perusahaannya, mengeluh tentang film selanjutnya.
Secara keseluruhan, berdasarkan apa yang Lenny Liu katakan, semuanya tidak berjalan dengan baik sekarang.
Vheren Xie memiringkan kepalanya dan mendengarkan sebentar. Dia mengangguk sambil menjawab ah, ah, dengan acuh tak acuh.
"Sebenarnya, aku pikir tidak perlu bagimu mengatur jadwal yang begitu penuh. Jika kamu terus melakukan pemotretan, mungkin akan berdampak pada kreasi filmmu selanjutnya. Bagaimana kalau kamu istirahat sebentar, berjalan-jalan dan bermain? Jika kamu berpikir itu menarik, luar negeri juga asik."
Lenny Liu yang mendengar perkataan Vheren Xie hanya bisa menghela napas tanpa dayan
"Jika benar-benar semudah yang kamu katakan, aku berada di lingkaran ini sekarang, meskipun bisa dibilang lumayan terkenal, tapi aku ini masih muda, beberapa aktor tua itu berjuang untuk bertahan hidup. Jika aku bilang ingin jalan-jalan, aku tidak tahu bagaimana orang-orang itu akan menulis tentangku."
Setelah itu dia mengatakan apa yang aku katakan kamu juga tidak mengerti.
Lenny Liu mengulurkan tangan untuk membenahi rambutnya ke belakang. Kemudian langsung menarik Vheren Xie memasuki pusat perbelanjaan.
Vheren Xie memperhatikan langkah Lenny Liu dengan baju elegan dan hak tinggi tanpa halangan apapun. Dia sungguh takut Vheren Xie secara tidak sengaja terkilir kakinya.
"Pelan-pelan saja, barang di mal ini tidak lari ke mana-mana!"
Vheren Xie dengan enggan menggamit lengan Lenny Liu, kemudian mengikutinya ke toko pakaian kelas atas.
Bisa dibilang, Vheren Xie sudah lama tidak jalan-jalan di mal.
Vheren Xie menghabiskan sebagian besar waktunya di perusahaan. Jika ada keperluan, demi menghemat dan memperingkas penyelesaian, dia bahkan tidak perlu pergi ke mal selama beberapa bulan.
Dia bahkan tidak menyukai keramaian lalu-lalang seperti ini.
Vheren Xie yang memandang Lenny Liu seolah-olah sedang melampiaskan diri dia membeli sebagian besar barang di toko. Dia hanya bisa mengirimkan alamat, menyuruh mereka untuk mengirimkan barang-barang itu alamat yang dia berikan kepada pihak toko.
Lenny Liu menatap Vheren Xie yang terdiam, dia mendorong kacamata hitam barunya.
"Vheren, kamu harus tahu, aku khawatir kita tidak punya waktu untuk melakukan kegiatan ini sepanjang tahun, apalagi untuk berbelanja di mal. Jika aku tidak bisa mengembalikan suasana hatiku kali ini, lalu apa tujuanku datang ke sini?"
Vheren Xie tiba-tiba menyadari perkataan Lenny Liu masuk akal juga.
Dia berbalik dengan banyak pakaian baru dari merek lain, dia tidak menyadari tatapan Lenny Liu yang sedikit aneh padanya.
Dua orang sangat berbeda dengan pikiran mereka sendiri ini, menghabiskan lebih dari dua jam berjalan-jalan.
Ketika Vheren Xie meremas betisnya yang sakit dan duduk di kedai kopi, jam sudah menunjukkan ke angka empat lebih.
Vheren Xie bertanya tanpa daya, "Hey Nona, kamu bilang datang kali ini untuk melihat rumah?"
Tapi Lenny Liu tidak menganggapnya serius, tatapannya hanya tertuju pada tiramisu di depannya, wajahnya marah melampiaskan kemarahan dengan memakan salad.
"Itu tidak penting! Vheren, menurutmu apa aku bisa gemuk jika aku makan beberapa makanan penutup ini?"
“... Kenapa kamu tidak menjadi gemuk? "
Sejak hari pertama pemotretan, wanita ini mulai menuntut tentang penurunan berat badan. Dia mengatakan bahwa perusahaan perekonomian mengatakan dia terlalu gemuk. Dia harus memperhatikan peraturan dietnya, dan datang melapor ke gym tepat waktu setiap hari.
Tapi orang ini?
Dia tidak bisa mengendalikan mulutnya berbicara tentang memancing di gym selama tiga hari dan berjemur di bawah sinar matahari selama dua hari!
Vheren Xie hanya terdiam setiap kali mendengarkan wanita ini mengatakan hal itu.
Pada awalnya, Vheren Xie memberikan kata-kata bijaksananya, tetapi kemudian dia tidak terlalu peduli.
Lagipula, segendut apapun Lenny Liu, dia akan menurunkan berat badan sebelum syuting film!
Vheren Xie menghabiskan makanan penutup di depan matanya karena tidak tahan melihat Lenny Liu.
"Aku ini tipe orang yang makan banyak tapi tidak akan gemuk. Lihat baik-baik."
Setelah selesai bicara, Vheren Xie tersenyum, wajahnya siap menusuk makanan penutup berikutnya dengan garpu yang ada di tangannya.
"Hari ini kebetulan sekali malah bertemu kamu di sini. Kenapa aku tidak melihatmu bersama Gilbert Lang? Siapa wanita cantik ini? Kenapa bisa makan bersamamu?"
Vheren Xie dengan kaku menoleh saat mendengar suara menyebalkan ini.
Yenny Pan!
Apa wanita ini orang jahat yang masih belum lenyap? Kenapa aku bisa bertemu dengannya di manapun aku pergi! Batin Vheren Xie.
Dia baru saja gencatan senjata beberapa hari, tapi keluar lagi dengan bersemangat?
"Bisa dibilang kebetulan, aku tidak menyangka bisa bertemu Nona Pan di sini."
Vheren Xie meletakkan pisau dan garpu di tangannya, dia mendongak untuk melihat orang itu. Dia ingin sekali melumuri wajah orang itu dengan makanan penutup di mejanya.
Lenny Liu yang duduk di seberang kedua orang itu, mencium aroma bubuk mesiu yang menyebar di udara.
"Selera makanan Nona Xie boleh juga. Apa kamu tidak takut menjadi gendut seperti babi setelah makan banyak makanan manis seperti ini?"
Yenny Pan yang mendengarkan kata-kata aneh dari mulut Vheren Xie langsung menarik kursi di sampingnya dan duduk.
"Bagaimana mungkin? Nona Pan pulang dengan naik mobil?"
Hari itu ketika dia menyuruh mobil derek untuk membawa Maserati pergi, dia secara khusus meminta perbaikan dan layanan mobil untuk melepaskan apapun yang bisa dilepas dari mobil itu. Harus dipastikan luar dan dalam perlu dicuci dengan hati-hati.
Hanya beberapa hari setelahnya, tidak mungkin mobil itu dirakit kembali dengan sangat cepat.
"Ini benar-benar berkah dari Nona Xie. Jika bukan karena kamu, aku tidak mungkin bisa menemukan kartu yang hilang di mobil! Kartu itu adalah Centurion Card yang disiapkan khusus oleh ayahku untukku. Aku dengar hanya ada 20 kartu."
Ketika sampai pada hal ini, Yenny Pan sangat marah.
Ketika dia pergi ke garasi itu untuk mengambil mobilnya, mobilnya hampir seperti tumpukan besi tua.
Dia memohon dengan keras dan kepayahan untuk waktu yang lama, ayahnya baru mau membelikannya sebagai hadiah untuknya!
Hari itu juga secara khusus dia mengendarainya untuk dipamerkan, tapi Vheren Xie mengejeknya!
"Kenapa harus segan, kita ini teman baik, bukan? Karena kartu itu sudah ketemu. Lagipula, bisa dibilang kamu itu gelandangan pengangguran. Tanpa kartu itu, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana saat kamu berada di mal nanti!"
Novel Terkait
That Night
Star AngelPenyucian Pernikahan
Glen ValoraAnak Sultan Super
Tristan XuBlooming at that time
White RoseKembali Dari Kematian
Yeon KyeongEternal Love
Regina WangMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog