Husband Deeply Love - Bab 31 Gangguan stres pasca trauma

Melihat Vheren Xie yang sedang di infus dan sudah jauh lebih tenang. Gilbert Lang yang sedang bersandar di pintu tersenyum pada Kimmy Wen.

"Terima kasih."

"Gilbert Lang, kamu menyuruhkku seorang dokter senior untuk datang untuk mengobati demam dan flu?!"

Setelah Kimmy Wen menutup kotak obatnya, dia menatap Vheren Xie yang tertidur pulas di atas tempat tidur, lalu melihat berkas cakaran di leher Gilbert Lang.

Raut wajah yang mencurigakan tiba-tiba muncul di wajah tampannya.

"Simpan pikiran kotormu."

Saat Gilbert Lang melihat wajah Kimmy Wen yang minta dipukul itu, dia langsung tahu apa yang ada dipikiran orang ini.

Tidak tahu apa yang dipikiran oleh dokter senior berusia dua puluhan ini sepanjang hari?

"Kalau bukan istrimu, aku tidak akan bereaksi seperti ini, tapi kenapa kamu menikah begitu cepat, apakah ibumu yang memaksamu?

Kimmy Wen berkata, sambil mengeluarkan povidone dari kotak obatnya lalu menyerahkannya kepada Gilbert Lang.

"Itu sebagian kecil alasannya, tetapi kamu kelihatannya sudah hampir berusia tiga puluh tahun, dimana pacarmu?"

Gilbert Lang menatap pria yang sejak kecil tumbuh besar dengannya, pria ini meninggalkan bisnis dan memilih karir dibidang kedokteran, pikirannya tiba-tiba menjadi sedikit kacau.

"Pacar?, waktuku harus digunakan untuk memegang pisau bedah!"

Kimmy Wen berkata, sambil mengeluarkan termometer, untuk memeriksa Vheren Xie, yang demamnya sudah lumayan turun, lalu dia mengayunkan tangannya kepada Gilbert Lang.

"Sebentar lagi aku ada operasi di rumah sakit. Ukur suhu tubuhnya setiap jam, kalau suhu tubuhnya sudah turun menjadi 37 derajat, dia sudah tidak apa-apa lagi. Jika demamnya kembali tinggi, lebih baik kamu bawa dia ke rumah sakit untuk diperiksa. Aku pergi dulu. "

Setelah Gilbert Lang mengantarnya ke pintu, pas sekali dia melihat Walton keluar dari lift sambil memegang setumpuk dokumen.

Kimmy Wen menepuk pundak Walton lalu masuk ke dalam lift sambil membawa kotak obat.

Walton terpaku sejenak saat melihat bekas cakaran yang ada di leher Gilbert Lang, lalu dia menyerahkan semua barang yang ada di tangannya kepada Gilbert Lang.

"Tuan muda, apa yang anda minta untuk aku selidiki sudah aku selidiki dengan jelas."

"Cepat sekali?"

Gilbert Lang bertanya, sambil menunduk melihat dokumen yang ada di tangannya, melihat foto-foto yang terlampir, tanpa sadar dia mengenyritkan dahinya.

"Tentu saja, sebelumnya semua ini disimpan oleh keluarga Xie, tapi sekarang Wendy Xie sudah meninggal, jadi tidak ada yang mengurus hal ini lagi."

Walton mengikuti Gilbert Lang berjalan ke ruang tamu dan sekalian menutup pintu apartemen.

"Dulu saat Nona Xie masih SMP, dia pergi fieldtrip bersama teman-teman sekelasnya, tetapi tiga anak perempuan termasuk Nona Xie dan seorang anak lelaki hilang dalam perjalanan pulang. Empat hari kemudian, mayat anak laki-laki itu ditemukan di sebelah sebuah waduk, setelah dilakukan otopsi terhadap mayat itu..."

Walton tidak sanggup meneruskan membicarakan hal ini lagi, dia menatap wajah Gilbert Lang yang berubah menjadi murung, dia yang sedang duduk di atas sofa mencoba mengumpulkan keberaniannya.

"Satu bulan kemudian, mayat dua gadis lainnya ditemukan satu per satu. Mereka semua disiksa hingga tak berbentuk. Pihak berwenang juga membentuk satuan petugas untuk masalah ini, tetapi sampai sekarang keberadaan si pembunuh masih belum ditemukan."

"Vheren Xie diselamatkan dari dalam air?"

Gilbert Lang melihat dokumen yang ada di tangannya sambil memijat pelipisnya dengan sebelah tangannya.

"Tidak, di sebuah bengkel yang sudah ditinggalkan, dia ditemukan oleh seorang nenek pemulung yang kemudian melapor kepada polisi. Tetapi pada saat itu, tubuh Nona Xie diikat dengan batu seberat 15 kg, dan secara terperincinya itu bagaimana juga sudah tidak begitu jelas. Bagaimanapun, kejadian ini terjadi sepuluh tahun yang lalu. "

Setelah Gilbert Lang mendengar kata-kata Walton, dia meletakkan dokumen yang ada di tangannya di atas meja. Tanpa sadar pandangannya tertuju kepada Vheren Xie yang masih tidur di dalam kamar tidur.

Dia tidak pernah menyangka wanita ini pernah mengalami hal seperti ini.

"Keluarga Xie terus menyembunyikan hal ini dan tidak membiarkan masalah ini tersebar. Nona Xie juga sudah tidak terlalu mengingat kronologi kejadian pada saat itu. Untuk melindungi informasi pribadi Nona Xie, pihak polisi juga terus menyimpan kasus ini. Semua petugas satuan petugas 613 dulu juga sudah mengundurkan diri. "

"Kamu bilang Vheren Xie tidak mengingat kejadian ini?"

"Benar, setelah Nona Xie keluar dari rumah sakit, dia sudah tidak tahu apa-apa mengenai apa yang telah dia alami pada kejadian itu. Polisi juga tidak menemukan apa-apa saat bertanya kepadanya, katanya semua metode hipnosis sudah digunakan, tetapi Nona Xie tetap tidak dapat mengingatnya, akhirnya dokter mendiagnosis dia mengalami

Gangguan stres Pasca Trauma!"

Gilbert Lang melihat foto-foto yang terlampir di berkas catatan medisnya, raut wajahnya murung dan sedih.

Tadinya dia mengira semalam Vheren Xie sangat ketakutan karena kejadian yang pernah dia alami ini.

Tapi ternyata Vheren Xie sudah tidak ingat akan hal ini!

Dulu saat dia memutuskan memilih Vheren Xie, dia hanya menyelidiki situasi keluarga Xie, dan malah lupa menyelidiki tentang Vheren Xie.

Dan juga, dulu Hendra Gu menyetujui syaratnya dengan sangat bahagia, tetapi dia juga tidak mengatakan apapun tentang stres yang diderita oleh Vheren Xie. Apakah dia tidak tahu tentang hal ini?

Gilbert Lang bersandar di sofa, menatap wajah Walton yang juga sedikit terkejut, lalu dia berdeham dengan tidak berdaya.

"Masalah ini jangan disebarkan dulu. Selain berkas kasus polisi, perintahkan orang untuk memusnahkan berkas yang lainnya."

"Kalau begitu Nona Xie..."

Walton menyimpan kembali dokumen-dokumen itu, melihat Gilbert Lang yang terlihat sedikit lelah, dia mencoba bertanya kepada Gilbert.

"Kalau begitu ikuti takdir saja, jika dia mengingat kejadian itu, belum tentu merupakan hal yang baik."

Gilbert Lang menatap berkas-berkas di atas meja dengan ekspresi wajah yang kacau, lama ke lamaan dia merasa sepertinya wanita ini tidak sekuat yang dia kira.

Setelah Walton pergi, Gilbert Lang melihat Vheren Xie yang masih tertidur pulas di atas tempat tidur, Gilbert memijat bahunya yang sedikit pegal, dan berencana untuk istirahat sebentar.

"Ibu, aku sangat merindukanmu"

Vheren Xie memeluk selimutnya dan meringkuk seperti bola, di tempat tidur yang besar itu dia terlihat sangat mungil.

Melihat posisi tidurnya ini, Vheren terlihat sangat berbeda dengan Vheren yang biasanya lihai dan cakap.

Melihat matahari yang sudah terbenam, Gilbert Lang baru ingat sepertinya hari ini dia belum makan.

Kebetulan Gillian Ge menelepon dan memintanya pulang untuk makan malam. Dia melihat Vheren Xie yang masih tidur, lalu dia menutup pintu dengan pelan dan pergi.

Vheren Xie terbangun karena merasa lapar. Saat dia bangun dari tempat tidur sambil memegang selimutnya, dia baru sadar diluar langit sudah gelap. Dia melihat kamar yang sangat mirip dengan kamarnya. Dia duduk di atas tempat tidur sambil menyentuh wajahnya yang kering.

Ini kamar Gilbert Lang?

Dia ingat tadi malam dia datang kemari untuk meminta bantuan, apa yang terjadi selanjutnya, dia tidak begitu mengingatnya lagi.

Tanpa memakai alas kaki dia berkeliling melihat penataan apartemen Gilbert Lang yang tidak ada kehangatan sama sekali, dia menggelengkan kepalanya dengan tidak suka. Mengelus perutnya yang sudah datar karena lapar, dia berencana untuk mencari sesuatu untuk dimakan.

Tetapi mengingat kulkas di rumahnya yang kosong dan bahkan tidak ada satu botol air mineral pun.

Dia bergegas berjalan menuju dapur Gilbert Lang, dia sedikit kaget saat melihat kulkas yang penuh dengan bahan-bahan makanan.

Setelah dia memilih beberapa makanan yang dia suka, dan sekalian mengambil hampir setengah isi kulkas Gilbert Lang, dia kembali ke apartemennya.

Setelah Vheren Xie meletakkan semua makanan itu dengan baik, dia mengambil ponsel yang tidak tahu sejak kapan jatuh ke lantai, tetapi dia malah mendapati ponselnya sudah habis baterai.

Setelah dia menyalakan ponselnya, melihat bunyi pesan masuk yang tidak berhenti berdering, Vheren Xie memejamkan matanya dengan sedikit kesal, lalu dia langsung melemparkan ponselnya ke samping.

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu