Husband Deeply Love - Bab 67 Masa Lalu
Setelah Hendra pergi, Dolly melihat Vheren yang asyik makan, matanya sedikit memancarkan kebingungan.
Walaupun sebelumnya dia juga sudah pernah memeriksa secara detail data tentang adik iparnya sendiri, tetapi sepengetahuannya, hubungan antara Vheren dan adiknya selalu baik.
Bagaimana bisa mereka bertengkar parah setelah bertemu hari ini?
“Adik ipar … apakah kamu merasa adikmu memiliki kesulitan? Aku barusan melihat ekspresinya, dan merasa ada yang salah, seperti ada rahasia yang dia sembunyikan. Dan kau mengusirnya begini ....“
“Kesulitan? Siapa yang tidak punya kesulitan? Tidak peduli dia punya kesulitan apa, berhubung dia tidak mengatakannya padaku maka kuanggap dia tak ada, dan juga hal yang dia lakukan sebelumnya, sama sekali tidak ada cara untuk membuatku memaafkannya, kami berdua seperti ini lumayan bagus.”
Vheren menarik napas, memakan sampai habis bubur di mangkoknya.
“Beritahu Gilbert, aku akan pulang dan tinggal di rumah untuk sementara waktu. Aku sedikit rindu keahlian tangan Ibu Lee.”
Setelah selesai berbicara, Vheren merapikan sebentar dokumen yang ada di atas mejanya, lalu lanjut bekerja.
Dalam sekejap beberapa hari pun berlalu, Vheren juga sudah diizinkan turun dari kasur untuk beraktivitas.
Akhirnya tepat ketika Vheren merasa dirinya akan berjamur, rumah sakit mengizinkan dia mengurus pengajuan pemulangan.
Pada hari dia keluar dari rumah sakit, Gilbert secara khusus mengosongkan waktu untuk menemani dia.
“Keluarga Lang sekarang berantakan, kamu hanya akan menderita jika ke sana, beberapa waktu ini pulanglah ke Keluarga Xie dulu, kalau badanmu terasa tidak nyaman, teleponlah aku, atau langsung telepon Kimmy."
Setelah Gilbert selesai berbicara, ia menyimpan nomor Kimmy di dalam ponsel Vheren.
Vheren melihat laki-laki yang duduk di sisinya, ia memiringkan kepala dan tertawa padanya.
Beberapa waktu ini, selain sibuk bekerja di perusahaan dan menghadiri perjamuan, Gilbert juga datang ke rumah sakit menemani dirinya, hari-hari termasuk dapat terlewati dengan tenang.
Perusahaan besar Xie sekarang sudah berada di jalan yang benar, transformasi adalah satu hal yang sangat mengesalkan, lebih baik kalau selangkah demi selangkah.
Jadi, kondisi seperti ini sekarang menurut Vheren lumayan santai dan bebas.
Dia akhirnya bisa dengan tenang memeriksa alasan sebenarnya tentang kematian orang tuanya!
Setelah mengantarnya sampai ke rumah keluarga Xie, Gilbert langsung kembali ke perusahaan, saat dia melihat pesan singkat [hati-hati di jalan] yang dikirim Vheren, pada wajah yang awalnya sedikit dingin itu muncul segaris senyum.
[Si pincang kecil yang harusnya berhati-hati]
Vheren berbaring di ranjangnya melihat pesan yang dikirim Gilbert. Tak tahan, ia tertawa terbahak-bahak.
Paman Liu yang berjalan melewati pintu menganggu puas melihat Vheren seperti ini.
Nona kecilnya terlihat jauh lebih baik dibandingkan saat ia pulang terakhir kali, walaupun luka di kaki masih membuatnya tidak bisa bergerak, tetapi kelihatannya suasana hatinya bagus.
“Nona, beberapa waktu lalu pamanmu menelepon dan berkata kalau kakak sepupumu bersiap untuk menikah, pestanya ditetapkan tanggal 10 bulan depan, apakah kamu ingin datang melihat?”
Begitu mendengar perkataan Paman Liu, Vheren membalikkan badannya dengan begitu keras hingga nyaris membanting pinggangnya.
“Andy Xie menikah?!”
“Katanya jatuh cinta pada pandangan pertama dengan tuan muda keluarga Liu, tetapi kukira itu ia tidak bisa lepas dari urusan perjodohan. Apakah kamu ingin datang?”
Vheren merenung sambil menundukkan kepala, ia meremas ponselnya, memikirkan apa yang harus ia lakukan.
Rumah keluarga Xie ada di kota sebelah, hanya butuh dua jam lebih untuk ke sana.
Walaupun saat itu dia tidak tahu mengapa ayahnya harus menyerah terhadap industri keluarga hingga datang ke tempat ini untuk membangun keluarga dengan tangan kosong, tetapi dia selalu merasa bahwa kematian ayahnya seharusnya memiliki sedikit hubungan dengan keluarganya.
Tetapi bagaimanapun Vheren berpikir, ia tetap tidak menemukan petunjuk!
Bertahun-tahun ini, dia baru bisa pulang ke rumah saat musim semi. Selain itu, ia bahkan tidak terlalu banyak menelepon. Seperti apa karakter dan cara kerja orang-orang itu, ia sama sekali tak mengerti.
Kalau pulang dengan terburu-buru begini ….
Kekhawatiran Vheren terlihat di mata Paman Liu. Sejenak dia ragu-ragu, lalu memutuskan untuk berjalan masuk ke kamar Vheren dan duduk di sisi ranjangnya.
“Aku tahu kamu apa yang kamu khawatirkan, tetapi aku merasa kali ini kamu harus tetap pulang untuk berkunjung. Ayahmu biasanya tidak akan menyetir mobil setelah minum anggur, terlebih lagi dia jelas-jelas tahu kalau itu adalah jalanan gunung. Sebelumnya aku sedikit curiga kalau kematian ayahmu ada hubungannya dengan keluarga, tetapi waktu itu masih ada beberapa hal di perusahaan yang menunggu untuk kau bereskan. Jadi aku juga tidak berani memberitahu.”
Selesai berkata begitu, muncul sedikit wajahnya di wajah Paman Liu, dia melihat foto dua orang berusia paruh baya yang ditaruh Vheren di samping meja. Pelan-pelan ia menghela napas, dan mulai membicarakan masa lalu.
“Aku berusia 19 tahun saat kenal dengan ayahmu di rumah keluarga ini. Keluarga Liu pada dasarnya bekerja sebagai pengurus keluarga Xie selama beberapa generasi, tidak peduli masalah besar atau kecil, kami yang selalu mengurusnya, tetapi tahun di mana ayahmu dan ibumu menikah, muncul masalah di keluarga Xie.”
Melihat kenangan di wajah Paman Liu, Vheren jadi tidak ingin mengganggu dengan bersuara. Dia duduk manis di samping Paman Liu, mendengarkan Paman yang melihatnya bertumbuh besar ini bercerita tentang hal-hal yang terjadi saat itu.
“Nenekmu sakit parah dan masuk rumah sakit, dia sangat membenci kebersamaan ayah dan ibumu, bahkan ingin memisahkan mereka dengan cara apa pun. Masalah ini tidak berlalu lama, saham keluarga Xie mulai diakuisisi dengan kejam. Awalnya ayahmu dan kedua saudaranya bisa mendapatkan pembagian saham dan hak pengelolaan perusahaan dengan adil. Karena ini jugalah maka timbul perpecahan.”
Paman Liu berkata sampai sini, mukanya memancarkan sedikit kejengkelan.
“Tetapi karena masalah ayahmu menikah ini, dia dan ibumu diusir keluar dari rumah. Ditambah lagi perusahaan Xie memutuskan semua sumber ekonominya, walaupun waktu itu aku tidak tahan melihatnya, tetapi aku hanya bisa tinggal di rumah keluarga ini, sementara ayahmu juga mendapatkan sedikit waktu penyangga.”
Kejengkelan di wajah Paman Liu jadi lebih buruk, dia menoleh dan melihat Vheren, lalu menelan kembali perkataan yang hendak dikatakannya sebelumnya.
Masih ada beberapa hal yang belum bisa diketahui oleh gadis ini sekarang … Gadis ini tidak pernah begitu kuat seperti kelihatannya.
“Setelahnya ayahmu mendapat tekanan di keluarga ini, mau tidak mau ia datang ke kota ini untuk mencari kehidupan yang baru. Aku juga datang ke sini, di tahun kedua setelah keadaannya stabil. Tetapi kemudian teknologi berpaten hasil pengembangan ayahmu itu sangat membuat cemburu keluarga ini. Mereka berkali-kali ingin datang untuk bertemu ayahmu, tetapi ayahmu menolak.”
Vheren tidak berkata apa pun saat melihat ekspresi Paman Liu yang ragu-ragu.
Setelah dia mewarisi perusahaan, pihak keluarganya juga pernah mengirim orang untuk bernegosiasi, tetapi waktu itu dia sibuk menyelamatkan Perusahaan Besar Xie, sehingga sama sekali tidak menaruh persoalan ini dalam hati.
Lagi pula setelah keadaan sedikit stabil, dia dan Gilbert kemudian menikah, persoalan itu pun dengan cepat terlupakan.
Berpikir sampai di sini, Vheren tiba-tiba tercerahkan.
Sebelumnya dia masih mencurigai apakah pemegang saham yang menarik sahamnya itu sedang membalas dendam? Sekarang tampaknya jelas kalau itu benar-benar salah mereka!
Novel Terkait
My Tough Bodyguard
Crystal SongLelaki Greget
Rudy GoldRahasia Istriku
MahardikaIstri ke-7
Sweety GirlJalan Kembali Hidupku
Devan HardiCinta Yang Dalam
Kim YongyiSomeday Unexpected Love
AlexanderHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog