Husband Deeply Love - Bab 47 Apa masalahmu?!
Gilbert menatap Vheren, ekspresi wajahnya masih terlihat tidak baik.
Dibandingkan Vheren, ia telah bekerja lebih lama di tempat ini.
Tetapi kenapa dia tidak pernah mengalami insiden yang begitu menakutkan? Dan malahan Vheren yang mengalaminya.
"Aku akan mengatur seseorang untuk menyelidikinya. Kamu baru saja kembali hari ini, istirahatlah dulu."
Melihat wanita yang masih dalam kondisi kaget itu, Gilbert mengulurkan tangannya dan membantunya berdiri dari sofa.
Vheren pun merapikan pakaiannya, mengepalkan tangannya dengan kedua tangan sebelum melepaskan, Setelah emosinya yang diombang-ambing tadi, dia akhirnya menenangkan emosinya.
Vheren tahu bahwa kondisi emosinya memang tidak bagus, tapi ia bukanlah jenis orang yang gampang meledak-ledak, tetapi hari ini sudah keterlaluan.
"Kalau begitu maaf telah merepotkanmu, masih ada beberapa hal yang harus ku selesaikan disini, kamu boleh pergi."
Dia takut akan melakukan hal gegabah pada Gilbert di dalam keadaan emosinya yang tidak stabil ini.
Demi keselamatan satu sama lain, dia lebih baik tinggal sendirian di perusahaan.
Saat ibunda Federica datang mencari perkara dengan dia, dia masih dapat mengerti, tetapi kali ini, kesabaran Vheren sudah benar-benar habis.
Setelah Gilbert pergi, Vheren mulai menghubungi beberapa unit media terkait dan mulai mempublikasikan kondisi Perusahaan Xie akhir-akhir ini. Pastinya orang-orang itu tidak ingin Perusahaan Xie tampak buruk di media bukan?
Mereka adalah perusahaan yang terdepan dalam industri! Produk yang mereka ambil semuanya berkualitas baik!
Untuk musibah-musibah seperti ini, bahkan jika mereka dibeberkan, ini akan tetap menjadi sebuah peluang untuk mempromosikan Perusahaan!
Vheren belum mempertimbangkan tanggapan negatif atau positif saat ini.
Jika dia terus menutupi, menyembunyikan, dan tidak ingin membiarkan hal ini keluar kepada media massa, jika masalah ini suatu hari tersebar di dunia luar, tanggapan dunia luar terhadap Perusahaan Xie akan semakin memalukan!
Daripada berdiam seperti ini, lebih baik mengambil inisiatif!
Pagi-pagi keesokan paginya, dia sibuk dengan dokumen-dokumen di tangannya, bersandar di sofa perusahaan, merentangkan pinggangnya, menggosok leher yang sakit, dan menghempas masker yang sudah kering di wajahnya.
Dia melihat ponsel di atas meja dan ragu-ragu.
Lagi pula, apa yang harus dia lakukan tidaklah sesederhana itu, dan dia tidak bisa melakukannya sendiri.
Ketika dia masih berpikir apakah harus dia menelpon Gilbert, teleponnya berdering.
"Kring-kring"
Vheren dikagetkan akan suara tiba-tiba ini. Dia mengeluarkan ponselnya dari tumpukan file, melihat nama contact Dolly, dan langsung mengangkat telepon.
"Kakak ipar! Semua sudah diatur dari sisiku. Apakah perusahaanmu sibuk? Apakah kamu ingin aku menjemputmu?"
Suara manis Dolly terdengar sangat segar pagi ini. Vheren mengambil mantel dari bagian belakang kursi dan merespon, lalu meninggalkan perusahaan.
"Pergilah ke tempat abangmu dulu, aku akan pulang dan mengganti pakaianku dan mandi."
Dengan begini, Gilbert yang sedang tertidur dengan tenangnya pun terbangun oleh ketukan pintu ribut Dolly, ia pun dengan terpaksa bangun sambil mengerutkan alisnya.
"Kenapa kamu datang ke sini sepagi ini?"
Suara Gilbert agak serak, yang merupakan sebuah daya tarik istimewanya, dan selalu menjadi poin seksi yang tidak bisa dijelaskan.
"Aku ada janji dengan kakak iparku hari ini untuk nongkrong! Dia memintaku untuk kembali dan menunggumu lebih dulu!"
Dolly mengulurkan tangan dan menepuk bahu Gilbert. Ia pun menyuruh nya untuk turun terlebih dahulu. Penampilan dirinya sendiri bahkan membuat Dolly mengangkat alisnya.
Ia baru menyadari bahwa hubungan diantara mereka berdua sangatlah baik.
Bukankah mereka semua mengatakan bahwa tidak ada ruang untuk kemalangan antara saudara ipar dan ipar perempuan?
"Abangku, kenapa ekspresimu seperti itu? Solusi dalam mengatasi urusan perusahaan kakak ipar merupakan ideku, jika kamu tidak mau berterima kasih, tidak apa-apa. Ekspresimu yang begitu sinis nya, apakah kamu masih terus menyimpan kakak ipar hanya didalam hatimu saja."
Setelah Dolly selesai berbicara, dia melepas sepatunya dan naik ke sofa. Dia mengambil buah dari meja samping dan dimasukkan ke dalam mulutnya.
Gilbert menatapnya lagi dan berbalik ke dapur untuk menghangatkan segelas susu.
Dia melihat peralatan makan ekstra di dapur dan menggosok matanya yang sakit.
Jika dia benar-benar tidak peduli pada wanita itu, dia tidak akan begadang untuk membantu memikirkan taktik balas dendam!
Hari ini, ia hanya ingin tidur untuk waktu yang lama, tetapi ia lagi-lagi ditarik dari tempat tidur pagi-pagi.
Setelah sekitar satu jam atau lebih, Vheren akhirnya mengetuk pintu Gilbert. Ia menatap Dolly yang sedang terguling dari sofa dan tersenyum dengan mulut tertutup.
"Idemu sangatlah cemerlang, katakanlah, apa yang ingin kamu mainkan hari ini, aku traktir!"
"Nyonya Lang, bagaimanapun cemerlangnya idemu, bukankah seharusnya kamu harus ganti rugi kepadaku?"
Gilbert menatap Vheren dengan semangat sambil menyandarkan lengannya ke pintu dapur.
"Tidak apa-apa! Tuan Lang masih sangat muda, dan begadang harus digunakan untuk menguji sistem kardiovaskular! Sampai ketemu~"
Vheren memandang Gilbert yang telah berganti pakaian untuk keluar, tersenyum dan mengangguk, menarik kerah Dolly dan masuk ke lift.
Vheren memandang pusat perbelanjaan dan akhirnya mengerti mengapa dia waktu itu berbelanja dengan begitu cepatnya.
Karena tidak ada orang yang pergi berbelanja dengannya!
Keduanya melihat sekeliling, dan akhirnya ketika mereka berbalik, mereka bertemu Yenny dan Aurora yang juga sedang mengunjungi mal!
Vheren memandang kedua orang ini dan merasakan kepalanya mulai sakit. Bagaimana mereka bisa bersama?
"Dolly? Kapan kamu kembali? Mengapa tidak pernah terdengar kakakmu mengungkitmu?"
Yenny pertama kali melirik Vheren, tetapi ketika dia melihat Dolly di sebelahnya, dia langsung memasang wajah yang menyanjung. Kecepatan mengubah wajahnya cukup cepat.
"Apa urusanmu?"
Dolly sangat membenci Yenny sejak dulu, meskipun wanita ini tidak baik sama sekali, dia tetaplah seorang anak yang patuh.
Oleh karena itu, Dolly selalu dibandingkan dengan Yenny sejak usia muda!
Sampai-sampai semua dijadikan kompetisi, bahkan hal sekecil minum dan makan, tapi, ia dan Yenny sudah menyetujui sebuah hal. Hal yang paling sering ia dengar dulu adalah:
"Lihatlah betapa patuhnya adikmu, si Yenny? Lihatlah dirimu. Apakah kamu terlihat seperti seorang gadis?!"
Aurora di samping memandang Yenny, sedikit keraguan muncul di wajahnya.
Tapi satu-satunya keraguan langsung diganti dengan jijik setelah melihat Vheren.
"Kenapa perempuan ini disini?"
"Tentu saja aku datang untuk memilih pakaian untuk suamiku? Bukan seperti dirimu yang hanya diperlakukan seperti sebuah boneka?"
Vheren masih bisa mengingat gadis kecil ini sering mengungkit hal-hal buruk depan wajahnya!
Di usia yang begitu muda, pikirannya sudah sangat berbisa, bayangkan ketika ia dewasa, akan seperti apa jadinya?
"Aku memberitahumu! Kakak Gilbert tidak akan menyukaimu!"
Aurora berteriak pada Vheren tanpa menyadari bahwa ia sedang di mal, wajah kecilnya memerah karena marah.
"Ya, bagaimana mungkin Gilbert menyukaiku?"
Vheren mengerutkan kening, sambil mengulai sudut-sudut bibirnya, dan membuat ekspresi seakan-akan dia bersalah.
"Dia mencintaiku, gadis kecil, kamu masih muda, tidak tahu apa itu cinta, patuhlah saja pada orang tuamu, dan ibumu pasti akan menemukanmu pacar yang sangat tampan ~"
Vheren berkata, tetapi sangat disayangkan dia tersedak dua kali. Ketika ia menoleh ke arah Dolly, ia sedang tersenyum sambil berjongkok di tanah, menyatukan sifatnya sendiri, dan melirik Aurora dengan tajam.
Setiap kali hatinya merasa sedih, wanita ini pasti saja muncul!
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyHusband Deeply Love
NaomiBeautiful Love
Stefen LeePerjalanan Selingkuh
LindaSomeday Unexpected Love
AlexanderBretta’s Diary
DanielleHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog