Husband Deeply Love - Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
Di tengah perjamuan, Vheren Xie masih belum melihat Nyonya Besar Gu yang mengundang dirinya dan Gilbert Lang ke acara ini.
Tapi jamuan yang membosankan ini membuatnya sedikit tidak sabar.
Saat dia akan mengajak Gilbert Lang pergi, seorang pria setengah baya berpakaian pelayan datang menghampiri mereka.
Dia mendekat ke telinga Vheren Xie dan berbisik: "Nona Xie, Tuan Besar Gu mengundang Anda untuk datang."
Pelayan itu langsung menghentikan Gilbert Lang saat ia akan mengikuti Vheren Xie.
"Maaf, Tuan Lang, tuan besar hanya memanggil nyonya sendirian, ia meminta Anda untuk tinggal di sini."
Meskipun Gilbert Lang merasa agak tidak jelas, tapi dia tetap diam di tempat dan menunggu Vheren Xie kembali.
Vheren Xie mengikuti pelayan tersebut ke lantai dua, dan menatap tuan besar Gu yang berdiri di teras luar. Vheren Xie menunjukkan senyum tipis di bibirnya.
"Tuan Besar memanggilku untuk apa ya?"
Mendengar kata-kata Vheren Xie, pria tua itu berbalik. Dia memandang Vheren Xie dari atas ke bawah, tersirat rasa kagum di alis pria tua tersebut.
Vheren Xie juga tidak tahu kenapa ada ilusi seperti ini di dalam dirinya. Dia berdiri di pintu masuk, tersenyum kepada Tuan Besar Gu. Vheren Xie benar-benar tidak tahu, kenapa pria tua ini mencari dirinya.
"Nona Xie, kalau begitu aku ingin mengatakan sesuatu, menurutmu bagaimana tentang cucuku?"
"Maksud Tuan, Hendra Gu?"
Vheren Xie ditanya sebuah kalimat olehnya, tapi senyum tetap Vheren Xie mengiringi dirinya sendiri saat menyebut nama Hendra Gu.
Apakah jamuan malam ini bermasalah dengan Hendra Gu?
Di sini dia sangat terkejut, dan ucapan Tuan Besar Gu berikutnya membuat Vheren Xie semakin terkejut.
"Ya dia. Aku dengar Hendra bilang kalian berdua sebelumnya memiliki hubungan percintaan yang baik. Jika bukan kebetulan, mungkin saja kalian berdua sudah menikah sekarang?"
Senyum di wajah Vheren Xie menjadi kaku begitu mendengar ini.
Dia memandang Tuan Besar Gu dan bertanya dengan tenang, "Tuan, maksud perkataan Tuan apa ya?"
Vheren Xie memiliki firasat yang samar. Hati Vheren Xie tidak begitu nyaman, sejak kepergian Hendra Gu tadi pagi. Kemudian, beberapa hal berantakan terjadi, membuatnya mengalihkan perhatiannya.
Hal yang membuatnya terkejut adalah, kenapa Tuan Besar Gu mengatakan hal seperti itu?
"Nona Xie tidak perlu terlalu khawatir, aku ini tidak memiliki niat jahat. Mungkin, kamu sudah membaca dokumen yang diberikan Hendra sebelumnya?"
Dokumen?
Setelah mendengarkan ucapan pria tua ini, Vheren Xie baru ingat, dokumen Hendra Gu dibuang ke tempat sampah oleh dirinya.
Memikirkan hal ini, Vheren Xie tidak menjawabnya, ia hanya menatap Tuan Besar Gu dengan tenang. Tidak ada yang bisa melihat keraguan sedikit pun di alisnya.
Tetapi Tuan Besar Gu memandanginya dengan serius dan melanjutkan ucapannya.
"Dokumen itu adalah perjanjian strategis yang ditandatangani oleh negara-negara asing. Setelah perjanjian tercapai, kerja sama itu akan berdampak besar pada industri manufaktur. Masuk akal untuk mengatakan, sesuai dengan kualifikasi Perusahaan Besar Xie, hal ini tidak bisa dilakukan, tetapi Hendra melakuan semua ini demi membayar jasa orang tuamu atas pengasuhan mereka selama bertahun-tahun."
Mendengar sampai di sini ini, Vheren Xie tahu pria tua ini memanggil dirinya mungkin untuk membahas kondisi ini dengannya.
Benar saja, tepat ketika Vheren Xie hendak berbicara, Tuan Besar Gu mengangkat tangannya dan memberi isyarat Vheren Xie untuk membiarkannya selesai berbicara terlebih dahulu.
"Meskipun dia mengatakannya atas dasar balas budi, tapi aku tahu dia melakukan ini demi dirimu juga. Aku juga mengerti karakter cucuku ini, aku akan mewakilinya bertanya kepadamu di sini, apakah kamu benar-benar tidak ingin menikah dengannya?"
Vheren Xie benar-benar tidak menyangka pria tua ini bertanya seperti itu.
Dia menatap tuan besar Gu, tiba-tiba terlihat ekspresi seperti sedang merasakan ironi di wajahnya.
Benar saja, kedua kakek dan cucu ini tidak memiliki perhitungan yang baik.
"Maaf, Tuan, aku sudah menikah, dan hubunganku dengan suamiku juga sangat baik. Adapun dokumen perjanjian strategis yang Tuan sebutkan sebelumnya, sampai sekarang aku masih belum membacanya. Dan aku pikir, berkat kerja kerasku, keluarga Xie suatu hari nanti akan bisa berdiri di panggung dunia. Hal ini tidak perlu merepotkan tuan dan Hendra Gu."
Bisa dikatakan, ucapan Tuan Besar Gu tadi sudah melewati batas kesabaran Vheren Xie.
Di mata orang-orang seperti itu, mereka tidak pernah bisa melihat upaya orang lain. Mereka akan selalu merasa, amal dan jalan yang mereka berikan adalah jalan pintas bagi dirimu untuk berada di pundak para raksasa.
Tetapi mereka tidak pernah bertanya kepada orang-orang, apakah mereka membutuhkan jalan pintas ini atau tidak!
"Nona Xie, kamu harus tahu, kadang-kadang manusia tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya."
Ekspresi wajah Tuan Besar Gu langsung berubah ketika dia mendengarkan kata-katanya, secara tidak sadar di belakangnya tubuhnya sudah mengepalkan tangannya.
Dalam masa hidupnya, tidak ada yang berani menolaknya dengan blak-blakan!
Gadis dari keluarga Xie ini benar-benar bernyali besar!
"Tuan Besar ini bercanda, aku bukan tipe orang yang tak pernah puas, hanya menginginkan apa yang aku mau, aku jelas memilih yang pertama. Mengenai dokumen yang dikatakan oleh Tuan Besar sebelumnya, aku tidak akan membacanya, nanti pun tetap tidak akan aku baca, terima kasih atas niat baik Tuan Besar dan Tuan Muda hari ini."
Vheren Xie memandang pria tua itu dengan harga tinggi di industri ini dengan senyum dari awal hingga akhir, tetapi hatinya jelas tidak senang.
Sekarang dia berpikir dirinya adalah sepotong daging babi di atas talenan!
Menunggu untuk dijemput oleh orang yang disebut pelanggan, dan menghadapi pelanggan bermasalah seperti daging babinya memiliki warna yang buruk.
Sedangkan, Tuan Besar Gu yang berdiri di samping tempat tidur, langsung menunjukkan ekspresi yang kaku begitu mendengar kata-katanya, tapi dia masih dalam posisi duduk yang tenang dan mulai membujuk Vheren Xie.
"Aku tahu kamu memiliki hubungan yang baik dengan Gilbert Lang, tetapi sejauh yang aku tahu, ibunya sepertinya tidak terlalu menyukaimu. Dan sifat kedua perusahaan kalian berdua sangat berbeda. Jika kamu mendapatkan masalah, dia juga tidak akan bisa membantumu. Masalah ini, Nona Xie pertimbangkan saja dulu, lagi pula hal semacam ini sangat bermanfaat bagi kita berdua."
Setelah kata-kata Tuan Besar Gu selesai diucapkan, dia berbalik dan melihat pemandangan di luar jendela.
Kepala pelayan yang berada di sampingnya langsung mengerti apa yang dia maksud.
Dia mengangguk dan tersenyum pada Vheren Xie, lalu langsungnya ke bawah.
Melihat dirinya akan segera mendekati Gilbert Lang, pelayan itu berkata, "Nona Xie jangan terkejut diundang ke atas. Tuan Besar Gu kami selalu menginginkan seorang cucu selama bertahun-tahun. Akhirnya sekarang keinginannya tercapai. Tentu saja, Tuan pasti akan menuruti keinginan cucunya. Jika dia mengatakan hal yang tidak menyenangkan, tolong jangan diambil hati."
Vheren Xie tersenyum pada pelayan keluarga Gu, lalu berbalik dan berjalan ke arah Gilbert Lang.
Dia langsung meraih lengan Gilbert Lang dan meninggalkan tempat jamuan makan ini.
Orang-orang apa yang ada di keluarga ini?
Salah satunya adalah seseorang yang mendorongnya ke pria lain tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Sekarang benar-benar sangat konyol untuk melakukan sesuatu yang begitu baik untuk diri sendiri!
Novel Terkait
Adore You
ElinaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranDark Love
Angel VeronicaMore Than Words
HannyPredestined
CarlyHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog