Husband Deeply Love - Bab 23 Peringatan Kematian
Ketika Paman Liu melihat Vheren Xie yang pulang sambil membawa koper, gunting yang berada di tangannya langsung jatuh ke lantai.
"Nona? Ada apa denganmu? Kenapa kamu pulang?"
"Berkunjung untuk yang pertama kalinya ke rumah pihak wanita setelah menikah."
Selama beberapa hari berikutnya, Vheren Xie selalu mondar mandir antara Kediaman Xie dan perusahaan, terkadang dia sangat sibuk hingga saat dia pulang akan langsung tertidur saat kepalanya berjumpa dengan bantal.
Tidak perlu membahas dia dan suami barunya membina hubungan.
Tapi Gilbert Lang, akhirnya muncul di depan rumah Vheren Xie dengan balutan setelan jas berwarna hitam setelah membebaskan Vheren Xie selama lima belas hari.
9 Agustus.
Peringatan seratus hari kematian orang tua Vheren Xie.
Hari itu juga merupakan hari ke dua puluh pernikahannya dengan Vheren Xie.
Gilbert Lang tidak menekan bel pintu, dia memarkir mobilnya lalu berdiri di depan pintu villa Kediaman Xie.
Bulan Agustus adalah musim hujan, sangat jarang ada hari yang cerah seperti hari ini .
Vheren Xie mengenakan gaun panjang berwarna hitam, sambil membawa bunga yang dikirimkan oleh toko bunga sebelumnya, dia berjalan keluar dari villa ditemani oleh Paman Liu.
Dia tidak tahu bagaimana menggambarkan suasana hatinya saat ini.
Selama lebih dari tiga bulan ini, Vheren Xie sudah lupa bagaimana dia bertahan mengahadapi semua ini.
Orang tuanya meninggal dengan tragis, perusahaannya mengalami krisis.
Rintangan-rintangan, yang sebelumnya dia pikir tidak akan sanggup dia lalui seumur hidupnya, sekarang kelihatannya sudah tidak semenakutkan seperti sebelumnya.
Vheren Xie tidak tahu nantinya dia akan menjadi orang seperti apa .
Dia harus berjuang untuk hidup!
Dia ingin membuat orang-orang yang menertawakannya, menertawakan Keluarga Xie menampar wajah mereka sendiri!
Dia ingin roh orang tuanya yang berada di surga merasa gembira dan lega.
Putri mereka yang semberono
sudah dewasa!
Vheren Xie melihat Gilbert Lang yang sedang menunggu di depan pintu, dia mendongak dan tersenyum kepadanya, dia terlihat sedang tersenyum tetapi sebenarnya dia tidak sedang tersenyum, bagaimanapun melihatnya terasa sangat aneh.
Sinar mentari pagi melewati helaian rambut Vheren Xie, menyinari wajah mungilnya hingga terlihat sangat damai.
"Tuan Lang, selamat pagi!"
"Nyonya Lang, selamat pagi."
Gilbert Lang menatap wanita yang ada di hadapannya, dia mengambil bunga yang ada di tangannya lalu meletakkannya di kursi belakang mobil.
Vheren Xie naik ke kursi di samping kemudi, lalu memakai sabuk pengamannya, kemudian dia melambai kepada Paman Liu yang berdiri di depan pintu.
Gilbert Lang menutup pintu mobil, berpamitan kepada Paman Liu, lalu dia menjalankan mobilnya pergi meninggalkan Kediaman Xie.
Meskipun Gilbert Lang dan Vheren Xie menikah secara kontrak , tapi dia bukan orang yang tidak memiliki perasaan. Dia bersedia lebih bermurah hati terhadap Vheren Xie daripada kepada orang lain.
Bagaimana pun, wanita ini sudah menikah dengan dirinya.
Secara hukum, dia adalah istri sahnya. Dia memiliki kewajiban untuk menjaga Vheren Xie sampai kontrak berakhir dan mereka berpisah.
Terlebih, dalam acara seperti ini, pasti ada wartawan dan paparazzi mengikuti mereka untuk mencari berita, jika hari ini dia tidak hadir, pada judul berita besok, topiknya pasti akan berubah lagi.
Sejak masuk ke dalam mobil Vheren Xie tidak berbicara sama sekali, dia mencengkeram sabuk pengamannya melihat pemandangan di luar jendela, melihat raut wajahnya tidak dapat tertebak dia sedang senang marah atau sedih.
"Nyonya Lang, pemakamannnya di mana ?"
"Xisha cemetery."
Setelah mereka tiba, Vheren Xie berjalan masuk sambil memegang bunga dan sebuah bungkusan hitam yang besar.
Melihat barang-barang yang ada di tangan Vheren, Gilbert Lang mengerutkan dahinya, tapi dia tetap mengikutinya tanpa mengatakan apa-apa.
Langkah kaki Vheren Xie semakin lama semakin lambat.
Akhirnya, ketika dia berjarak lima langkah dari batu nisan orang tuanya, dia berdiri diam dan tidak bergerak, tangisannya yang menyesakkan terdengar sangat sedih.
Pagi hari di pemakaman tangisan itu terdengar sangat kasihan, seolah-olah ada semacam perasaan kerinduan dan tidak rela, jika pemakaman ini diperbesar berkali-kali, terkubur banyak orang yang sudah meninggal yang menyaksikan suasana hatinya saat ini.
Vheren Xie menangis untuk beberapa saat, lalu tiba-tiba dia berbalik dan meletakkan bunga yang ada di tangannya ke pelukan Gilbert Lang.
Lalu dia mengeluarkan tas makeup dari dalam tasnya, kemudian dia berjongkok dan mulai memperbaiki dandanannya.
Gilbert Lang melihatnya menghembuskan nafas panjang-panjang, lalu Vheren berbalik dan menyambar buket bunga di tangannya, kemudian berjalan dengan santai ke depan batu nisan orang tuanya.
"Ayah, ibu, aku datang untuk melihatmu."
"Untuk beberapa saat ini perusahaan sudah stabil, aku dan adik juga sangat baik."
Gilbert Lang berdiri di posisi di mana Vheren Xie memperbaiki dandanannya barusan, tanpa mengatakan apa-apa dia melihat Vheren Xie yang sedang menghadap batu nisan, berkeluh kesah tentang semua yang terjadi padanya dalam tiga bulan terakhir.
Tidak tahu mengapa Gilbert Lang tiba-tiba merasa sedih.
Melihat Vheren Xie seperti ini, tiba-tiba dia berpikir apakah suatu hari nanti dia akan menjadi seperti Vheren , berjongkok di depan batu nisan, dan tidak berhenti mengatakan hal-hal yang tidak karuan.
Tetapi pikiran ini lenyap dalam sekejap mata.
Karena Gilbert Lang melihat Vheren Xie mengeluarkan buku nikah mereka dari dalam bungkusan besar berwarna hitam itu!
Jika Gilbert Lang tidak salah ingat, seharusnya dia sudah menyimpan buku nikah ini?
Kapan wanita ini mencurinya?
"Ayah ibu, aku sudah menikah! Bukankah kalian selalu khawatir tidak ada orang yang akan menikah denganku? Ada suami kaya yang menikahiku, jadi kalian tidak perlu khawatir lagi.
Suami kaya.
Hmm, di seluruh kota A kecuali dia memang tidak ada seorang pun yang lebih cocok menyandang sebutan ini.
Ketika Gilbert Lang yang merasa sedikit senang tersenyum melihat sekeliling pemakaman, dia melihat Hendra Gu dan Yenny Pan masuk melewati gerbang pemakaman.
"Hendra, aku sudah tahu aku salah, aku meminta maaf padamu! Aku meminta maaf kepada Vheren Xie! Bisakah aku tidak perlu masuk?"
"Yenny Pan, aku tahu kamu merasa kamu melarikan diri dari pernikahan dan mengikuti aku, kamu merasa dirugikan, kamu tidak rela, tetapi kamu tidak boleh menyentuh rumah yang ditinggalkan orang tuaku! Kamu lebih tidak boleh berbicara kasar kepada kakakku! Meskipun hari ini aku harus menggendongmu, kamu juga harus minta maaf kepada orang tuaku! "
Hendra Gu memegang lengan Yenny Pan, mengingat tatapan kecewa Vheren Xie hari itu, dia merasa dia bahkan lebih rendah dari binantang.
Ini semua terjadi karena Yenny Pan, tidak peduli bagaimana pun wanita ini harus datang untuk meminta maaf.
Meskipun pada akhirnya dia tidak akan menikah dengan dirinya, dia juga harus bertanggung jawab atas perbuatannya!
"Aku salah! Aku sudah tahu aku salah, tempat ini seram, aku tidak mau masuk! Hendra Gu, ayo kita pulang, ayo pulang.”
Yenny Pan berkata. Tapi setelah dia melihat wajah Hendra Gu yang serius dan murung, akhirnya dia menutup mulutnya dan mengikutinya masuk ke pemakaman.
Suara kedua orang itu terdengar di seluruh area pemakaman.Ketika Vheren Xie mendengar suara itu, dia bangkit dan berjalan menuju pintu keluar.
Mereka berempat bertemu di perempatan kecil di pemakaman.
Vheren Xie melihat wajah Yenny Pan yang pucat karena ketakutan, dia menjulurkan tangannya untuk memegang lengan Gilbert Lang.
Dia bahkan tidak menyapa dan langsung menarik Gilbert Lang kembali ke mobil.
Dia berpura-pura tidak melihat Hendra Gu yang terlihat bimbang tetapi ingin mengatakan sesuatu.
"Nyonya Lang, bukankah seharusnya kamu menjelaskan kepadaku, ada apa dengan buku nikah yang ada di tanganmu?"
Gilbert Lang menatap Vheren Xie yang sudah lumayan tenang, dalam perjalanan pulang, dia bertanya perihal buku nikah yang ada pada Vheren.
"Buku nikah milik kedua belah pihak. Kamu punya satu, aku punya satu, yang aku ambil adalah buku nikah milikku. Apakah Tuan Lang tidak akan mengizinkanku memberitahukan pernikahan kita kepada orang tuaku?"
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JayCinta Yang Tak Biasa
WennieRahasia Istriku
MahardikaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelBaby, You are so cute
Callie WangGet Back To You
LexySang Pendosa
DoniHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog