Husband Deeply Love - Bab 175 Federica Tidak Tenang
Vheren Xie akhirnya mendapati wajah Federica Qiao yang berubah masam. Sebelumnya, Vheren Xie pernah berjanji untuk pulang kampung bersama dengan Federica Qiao.
Namun, karena beberapa hal, rencana mereka pun tertunda hingga hari ini. Jika terjadi sesuatu di kampung halamannya, maka yang Federica Qiao lakukan tidak lain adalah menambah minyak kea pi yang sudah membara.
Vheren Xie pun mencari alasan untuk menarik Federica Qiao keluar.
“Federica, sebelumnya kamu bilang kamu mau mengajakku ke kampung halamanmu, kan? Kapan kita berangkat? Ngomong-ngomong, aku belum pernah ke kampung halamanmu.”
Vheren Xie pura-pura tenang ketika menanyakan hal itu, namun Federica Qiao malah sama-sama menunjukkan reaksi yang tenang juga.
Setelah mendengarkan pertanyaan Vheren Xie, Federica Qiao mengulurkan tangannya dan meraih tangan Vheren Xie sambil tersenyum.
“Tidak perlu tergesa-gesa. Kita bisa berangkat awal bulan depan. Oh, iya, Vheren, apa kamu tidak merasa Lenny… Lupakan, mungkin aku saja yang terlalu curiga.”
Federica Qiao tidak melanjutkan kalimatnya.
Vheren Xie memasang wajah polos. Dia tidak tahu apa yang Federica Qiao maksud.
Apa hubungannya dengan Lenny Liu?
“Ada apa dengan Lenny?”
Vheren Xie meletakkan barang-barang yang baru saja dibelinya. Ketika melihat Federica Qiao enggan berbicara begini, dia semakin mengerutkan dahi.
Federica Qiao menatap Vheren Xie. Dia tersenyum tipis, laly berkata, “Tidak apa-apa. mungkin aku saja yang terlalu curiga. Aku hanya berpikir dia dan Gilbert semakin dekat.”
Federica Qiao tahu Lenny Liu juga teman baik Vheren Xie, tapi menurutnya bahkan teman baik pun harus tetap menjaga jarak dengan pacar atau suami orang.
Hal ini mungkin terdengar sangat konservatif, namun Federica Qiao merasa Lenny Liu menatap Gilbert Lang dengan tatapan yang aneh.
Setelah mendengarkan kata-kata Federica Qiao, Vheren Xie lalu menyadari keanehan yang dibicarakannya tadi.
Vheren Xie juga merasa Lenny Liu tampak berbeda dibanding dengan pertemuan-pertemuan mereka sebelumnya.
Tadinya, Vheren Xie merasa mungkin karena Lenny Liu jarang bermain di luar area shooting, jadi sikap berjalan, duduk, maupun bicaranya yang bak bangsawan terbawa hingga keluar.
Tapi, hari ini, setelah mendengar kata-kata Federica Qiao, Vheren Xie akhirnya sadar mengapa teman baiknya yang satu itu bersikap aneh.
Perasaannya campur aduk, namun dia tetap memaksakan senyum.
Dia tidak ingin mempercayai kalau teman baiknya sendiri main mata dengan suaminya. Dia pikir Lenny Liu yang di kenal bukan wanita semacam itu.
Setelah berpikir sejenak, akhirnya Vheren Xie memutuskan kalau dirinya dan Federica Qiao hanya terlalu curiga.
Mereka berdua pun kembali ke kamar hotel. Sebelum mereka sempat membuka pintu, terdengar gelak tawa Lenny Liu dan Gilbert Lang.
Vheren Xie merasa aneh ketika mendengarnya.
Bukannya Gilbert Lang terlalu malas untuk berurusan dengan wanita lain?
Mengapa Gilbert Lang membuat Lenny Liu tertawa senang hari ini?
Dia lalu berusaha menyungging senyum di bibirnya yang kaku. Dia menarik tangan Federica Qiao dan membuka pintu.
Ketika Gilbert Lang melihat Vheren Xie kembali, dia langsung berdiri dan mengambil barang-barang dari tangan Vheren Xie. Gilbert Lang menundukkan kepalanya, lalu mencium bibir isterinya.
Dia menatap Vheren Xie dengan lembut sambil menggenggam tangannya, “Mengapa kamu tidak menyuruhku turun tadi?”
Kurang dari setengah jam saja, namun Gilbert Lang sudah tidak tahan menghabiskan waktu dengan wanita selain Vheren Xie.
Ini benar-benar bencana untuknya.
Gilbert Lang sudah memikirkan berbagai alasan untuk pergi, namun wanita ini adalah teman baik Vheren Xie, jadi dia tidak enak hati untuk meninggalkannya begitu saja.
Vheren Xie pun tersenyum. Dia lalu balik memeluk Gilbert Lang dengan erat.
Vheren Xie lalu menoleh kearah Lenny Liu. Dia sedang bercakap-cakap dengan Federica Qiao sambil menunduk. Sepertinya, dia tidak ingin melihat interaksi antara Vheren Xie dan Gilbert Lang.
Namun, hal ini justru menyakiti hatinya.
Malam itu, Federica Qiao tinggal di hotel dengan Lenny Liu. Vheren Xie dan Gilbert Lang pulang ke rumah.
Vheren Xie duduk di dalam pelukan Gilbert Lang. dia menyandarkan kakinya di perut pria itu dan menempel padanya dekat-dekat.
Dia sedang bermain dengan ponselnya dan melihat berita terkini. Tidak lama kemudian, dia menguap.
Gilbert Lang mengusap kepala wanita itu dengan manja.
Kemudian, dia berkata dengan lembut, “Jangan ajak aku lain kali kamu keluar dengan sahabat-sahabatmu.”
Setelah mendengar kata-kata Gilbert Lang barusan, Vheren Xie hanya mendongakkan kepalanya tanpa berkata apa-apa. lalu, dia memeluk tangan Gilbert Lang erat-erat.
“Nyonya Lang, perihal wanita, aku hanya bisa memaklumi Federica Qiao seorang. Namun, terkait sahabatmu yang lain, rasanya aku ingin jauh-jauh darinya.” ujar Gilbert Lang sambil merapatkan selimut ke badan Vheren Xie.
Entah mengapa Gilbert Lang juga merasakan prasangka buruk terhadap Lenny Liu.
Gilbert Lang bukannya membeda-bedakan. Hanya saja, motif wanita itu memang terlalu kuat.
Setelah menghabiskan kurang dari tiga puluh menit dengan Lenny Liu tadi, Gilbert Lang langsung memutuskan untuk menjaga jarak dengan wanita itu.
Vheren Xie dan Lenny Liu memang sudah saling mengenal sejak lama. Dulu, Lenny Liu mungkin tidak seperti ini, namun Gilbert Lang tidak peduli.
Dia terlalu malas berurusan dengan wanita itu sekalipun dia adalah teman baik Vheren Xie.
Jadi, Gilbert Lang memutuskan untuk tidak peduli.
Jika Federica Qiao bukan teman dekat Vheren Xie yang rela mengorbankan dirinya demi menyelamatkan Vheren Xie, Gilbert Lang juga tidak akan menerimanya hingga saat ini.
Vheren Xie bersandar di lengan Gilbert Lang tanpa tahu apa yang sedang pria ini pikirkan. Dalam pelukan Gilbert Lang, dia masih saja sibuk dengan ponselnya.
“Tuan Lang, apa kamu tidak merasa kalau kamu terlalu pelit?” tanya Vheren Xie, namun dia tidakk bodoh. Dia mengerti maksud tersembunyi Gilbert Lang.
Vheren Xie sadar pria disampingnya ini bak palem langka yang berbunga seratus tahun sekali. Sekali berbunga, dia adalah barang berharga.
Vheren Xie membenamkan kepalanya di lengan pria itu. Senyumnya tertahan. Gilbert Lang memainkan rambutnya.
Dia menyapukan tangannya di bekas luka di pinggang Gilbert Lang. pria itu merasa kehangatan menjalar di bagian dadanya.
Tidak lama kemudian, Gilbert Lang pun terangsang. Wanita ini benar-benar liar!
Vheren Xie mendapati perubahan di badan pria itua. Dia langsung berdiri dan menendang pria itu dari kasur.
“Tuan Lang, jaga perilakumu baik-baik. Jika kamu tidak bisa menahan dirimu, aku terpaksa harus memasang jimat ditubuhmu.”
Gilbert Lang duduk di lantai dengan tatapan malu. Dia menatap wanita di depanya yang berbalut selimut, lalu berdiri dan berjalan ke kamar mandi.
Setelah itu, Vheren Xie, dengan wajahnya yang bersemu merah, keluar dari selimut.
Dia mencari novel yang berjudul Cinta Setelah Menikah : Direktur yang Manja.
Novel Terkait
Cinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoCinta Yang Berpaling
NajokurataIstri ke-7
Sweety GirlMeet By Chance
Lena TanTen Years
VivianAdieu
Shi QiAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog