Husband Deeply Love - Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung

Setelah mendengar kata-kata Vheren Xie, pria yang terkapar di lantai itu tampak keberatan.

Pria itu masih saja bersikap tengil. Jadi, Gilbert Lang menginjaknya tanpa ampun.

Jika pria itu sampai berani berkata kasar lagi, Gilbert Lang bisa menendangnya sampai mati.

Vheren Xie menatap orang-orang di sekitarnya. Dia tidak habis pikir.

Orang-orang ini memang tidak ada apa-apanya.

Mengapa dia tidak mengecek orang-orang ini dengan hati-hati dan langsung memperkerjakan mereka di pabriknya?

Jika sampai terjadi masalah di pabrik, Vheren Xie tidak akan bisa memberi kompensasi ke Keluarga Xie.

Endri Cheng menatap wajah Vheren Xie yang tadinya marah kini tampak berubah. Dia menggenggam ponselnya, tidak berani berbicara.

Setelah mengangkat teleponnya, dia langsung berangkat ke perusahaan. Namun, dia sedikit terlambat.

Orang-orang ini asal bertindak. Sebab dari masalahnya juga tidak jelas. Kini, entah solusi apa yang diambil Vheren Xie, solusi itu tidak akan memuaskan kedua belah pihak.

Orang-orang ini benar-benar tidak akan melepaskan Perusahaan Besar Xie begitu saja.

Ditengah perbincangan mereka, tiba-tiba sirine mobil berbunyi di luar.

Vheren Xie menyeringai ketika mendengar suara sirine itu. Nama belasan orang di tempat kejadian peristiwa sudah dicatat.

Dia ingin tahu siapa dalang dibalik kerusuhan ini.

Kepala Polisi Zhang, kolega lama mereka berdua datang untuk menyelidiki kasus ini.

Dia sudah menyelidiki banyak kasus terkait Vheren Xie dan Gilbert Lang. Penyelidikan itu membuatnya naik pangkat, juga kaya raya.

Vheren Xie melihatnya masuk. Dia lalu merapikan bajunya dan menyapanya dengan senyum tipis.

Setelah penyelidikan itu selesai, waktu sudah menunjukkan pukul 4 atau 5 pagi.

Vheren Xie mendongakkan kepalanya. Dia menatap Gilbert Lang yang sedang duduk di kursi kemudi. Dia lalu mengulurkan tangan dan merapatkan bajunya.

“Tuan Lang, menurutmu apa ada yang aneh dengan kejadian malam tadi?”

Gilbert Lang menoleh kearah Vheren Xie. Dia lalu mengambil mantel di kursi belakang dan memakaikannya ke Vheren Xie.

“Aneh atau tidak, yang pasti ada oknum yang ingin mengacaukan perusahaan. Mengapa kamu tidak berpikir siapa yang kira-kira akan beruntung jika terjadi sesuatu pada perusahaan? Tapi, jangan terlalu dipikirkan sekarang. Aku akan mengajakmu sarapan dulu, lalu kita bisa pulang untuk beristirahat.”

Suaranya sedikit serak karena begadang semalaman. Namun, cara bicaranya tetap saja dingin. Suaranya malah jadi terdengar menggairahkan.

Suaranya membuat Vheren Xie tidak tenang.

Dia sudah sibuk semalaman, tanpa mendapat keuntungan apapun. Dia semakin merasa tidak yakin.

Dia memeluk mantel Gilbert Lang yang dikenakannya sambil melihat lampu jalan yang barusan padam. Dia sangat tidak puas.

“Aku sedikit tidak paham. Aku ini merekrut siapa? Aku memprovokasi siapa? Mengapa orang-orang itu bersikap begitu padaku?”

Gilbert Lang menyalakan mobilnya, lalu mengulurkan tangannya dan mengusap rambut Vheren Xie yang berantakan. Dia menatapnya penuh kasih sayang, “Apa yang kamu takutkan? Kamu memilikiku.”

“Kamu benar juga. Diatas langit masih ada langit. Aku ingin minum teh Kanton. Tuan Lang, silakan pimpin jalannya.” ujar Vheren Xie. Dia lalu menguap.

Diam-diam, dia merasa beruntung dia sudah tidur lama kemarin.

Kalau tidak, setelah begadang semalaman, pagi ini dia pasti sudah jadi mayat hidup. Tapi, dia masih saja sempat memikirkan teh Kanton.

Setelah membeli sarapan, ketika tiba di rumah, mereka terkejut ketika mereka mendapati Marchella Xie berdiri di depan pintu.

Ketika melihat Vheren Xie dan Gilbert Lang tiba, dia lalu berjalan mendekati mereka.

“Adikku tersayang, kakak tahu semua ini salah kakak. Kakak tidak bermaksud melukai tangan Kak Gilbert Lang. Apa kamu bersedia memaafkanku? Lagipula, kita ini satu keluarga. Apa kamu bisa tidak merendahkanku begini?” ujar Marchella Xie terang-terangan.

Vheren Xie menatap wanita yang dengan mata berkaca-kaca didepannya dengan dingin. Dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

“Kakak sepupu, sedang apa kakak disini? Mengapa kamu sampai repot-repot datang pagi hari begini? Apa tidak bisa dibicarakan lewat telepon saja?”

Vheren Xie lalu menoleh kearah Gilbert Lang. dia memberi kode padanya untuk membawa masuk sarapan yang barusan mereka beli.

Ketika Marchella Xie hendak mengikuti Gilbert Lang masuk ke dalam rumah, Vheren Xie lalu menarik tangannya.

“Kakak sepupu, jika ada yang ingin kamu bicarakan, kamu bisa bicarakan disini. Paman Liu sedang dirawat dirumah sakit beberapa hari ini. Jadi, tidak ada orang yang membereskan rumah. Di dalam sangat berantakan.”

Vhreren Xie geram. Dia tidak mempedulikan kakak sepupunya yang sedang terisak.

“Aku tahu aku salah. Kita bertengkar, tapi apa kamu bisa tidak mempermalukan ayahku seperti itu? Aku ini sepupumu.”

Siapa yang menyalahi siapa?

Apa hubungannya dengan ayahnya?

Jika Vheren Xie benar mempermalukan ayahnya, memangnya apa untungnya?

Apa terjadi sesuatu dengan Keluarga Xie?

Vheren Xie melihat Marchella Xie dengan tatapan tidak percaya. Dia benar-benar tidak tahu apa yang sedang dimainkan wanita ini kali ini.

“Kakak sepupu, kamu pikir aku punya banyak waktu luang sampai aku sempat mempermalukan ayahmu? Aku sangat sibuk dengan urusan perusahaan sekarang. Aku tidak ada waktu untuk mengurus hal lain. Aku tidak paham apa yang sedang kamu bicarakan. Jadi, tolong jangan seret namaku ke dalam masalah ini.”

Usai berbicara, tanpa mempedulikan Marchella Xie, Vheren Xie berbalik badan dan masuk ke dalam rumah sambil membanting pintu.

Dia tidak memiliki hubungan dengan Keluarga Xie.

Tadinya, dia memang berencana kembali ke keluarganya untuk menyelidiki kematian orang tuanya.

Namun, dari pengalamannya yang telah lalu, keluarganya tidak mampu melakukan hal seserius itu.

Dari paman tertua hingga paman kedua, baik isteri ataupun puteri mereka, jika mereka menggunakan otaknya sedikit saja, mereka tidak ada akan di posisi mereka saat ini.

Kini, sesuatu terjadi dan mereka meminta Vheren Xie untuk menyelamatkan mereka.

Mengapa mereka tidak ke pura saja dan meminta bantuan ke Budha?

Apa mereka pikir mengundangnya kembali lebih berguna daripada mempersiapkan diri?

Vheren Xie bukan tipe orang pendendam. Namun, dia juga bukan tipe orang yang membalas air tuba dengan dengan kebaikan.

Dia selalu dihormati orang. Tidak masuk akal rasanya jika dia harus menderita demi orang-orang itu.

Saat memikirkannya, Vheren Xie melihat Marchella Xie yang masih saja berdiri di luar rumahnya. Dia lalu menarik tirai dan masuk ke kamarnya.

Sambil berjalan dia berpikir, Paman Liu masih dirawat di rumah sakit dan bahkan belum siuman, namun keluarganya sudah tidak sabar membuat masalah lain lagi.

Keluarga ini benar-benar menarik!

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu