Husband Deeply Love - Bab 148 Radang usus buntu akut
Setelah Vheren Xie mengatakan ini, dia tiba-tiba merasakan perubahan dalam temperamen pria itu.
Dia seperti binatang buas yang siap menyerang, membanting mangsanya di depannya dengan akurat, memperlihatkan taringnya, dan siap memakan orang ke dalam perutnya.
Gilbert Lang menundukkan kepalanya dan berbisik di telinganya, "Aku menyukaimu melebihimu sedikit."
Setelah beberapa saat, mereka langsung menuju intinya.
Dalam sekejap, kamar hotel itu penuh dengan musim semi dan pemandangan yang indah.
Tepat ketika Gilbert Lang hendak memulai adegan itu, Vheren Xie di tempat tidur tiba-tiba menutupi perut bagian bawah dan langsung meringkuk menahan sakit.
Keringat menetes di dahinya, dan sekujur tubuhnya gemetar kesakitan.
Pada awalnya, Gilbert Lang berpikir bahwa tindakannya menyakitinya.
Dengan tergesa-gesa melepaskan tangannya, wajahnya yang penuh kekhawatiran bertanya: "Vheren? Apakah kamu baik-baik saja? Apakah aku menyakitimu?"
Dia mengulurkan tangan dan meraih seprai, wajahnya pucat, dan dengan gemetar berkata kepada Gilbert Lang: "Gilbert, perutku sakit ..."
Sebelum ia selesai mengatakan ini, ia sudah berbaring di tempat tidur dan berguling kesakitan.
Melihat ini, Gilbert Lang langsung membungkusnya dengan seprai dan segera berlari menggendongnya keluar dari hotel.
Di mobil ia menghubungi Kimmy Wen.
Setelah keduanya tiba di rumah sakit, perawat dan dokter darurat telah mendorong tempat tidur roda dan menunggu di pintu rumah sakit.
"Apa yang terjadi dengan pasien?"
Dokter darurat mengerutkan dahi memandangi Vheren Xie yang berkeringat dingin, dan bertanya tentang situasinya.
Gilbert Lang sambil berjalan mengikuti paramedis dan menjelaskan : "sepuluh menit yang lalu, perutnya tiba-tiba terasa sakit, tidak tahu alasannya."
"Apakah ia pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya?"
"Tidak pernah."
Gilbert Lang menjawabnya, melihat rasa sakit Vheren Xie, dia mengepalkan tangannya sehingga kukunya hampir melukai tangannya, hatinya terasa sakit.
Ketika paramedis berbicara, mereka menekan-nekan perut Vheren Xie untuk menentukan apa penyebab sakit perut Vheren Xie.
Ketika tangannya menekan ke sisi kanan perut Vheren Xie, Vheren Xie langsung merasakan sakit di sekujur tubuhnya, hingga membuatnya gemetar kesakitan.
"Setelah dilakukan USG, perkiraan awal adalah radang usus buntu yang akut, beri tahu ruang operasi untuk bersiap."
Kepala departemen gawat darurat menjelaskan singkat, lalu segera mendorong Vheren Xie masuk ke ruang USG di lantai pertama.
Kimmy Wen melihat Gilbert Lang yang sedang menunggu di luar, ia mengulurkan tangan menepuk-nepuk pundaknya.
Meskipun dia adalah salah satu dari orang-orang yang telah mendekorasi hotelnya tadi, tetapi setelahnya hanya tersisa mereka berdua, bukankah ia akan mengira ia melakukan sesuatu padanya?
Sambil memikirkan itu, Kimmy Wen membuka mulut menghibur: "Radang usus buntu akut hanya operasi kecil, bukan hal yang sulit, kamu tidak perlu terlalu khawatir."
Gilbert Lang menjambak rambutnya sendiri dengan kecewa dan berjalan bolak-balik di depan pintu ruangan itu.
Sebelum acara itu, Vheren Xie sesekali menekan perutnya, tapi dia tidak mengatakan apa-apa....
Jika saat itu ia lebih peka, bukankah hal seperti ini tidak akan terjadi?
"Hey! Radang usus buntu akut adalah serangan mendadak, hal semacam ini tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri!"
Meskipun dia mengatakan ini, Gilbert Lang terus merasa bahwa dia tidak cukup peduli.
Saat dia memikirkan itu, Vheren Xie didorong keluar.
Gilbert Lang berlari dan bertanya : "bagaimana keadaan istriku?"
"Bukan masalah besar, radang usus buntu akut membutuhkan operasi segera."
Gilbert Lang melihat Vheren Xie meringkuk menangis kesakitan dan didorong ke ruang operasi.
Kimmy Wen hanya bisa menghela nafas dan dia segera pergi mengurus prosedur rawat inapnya.
Gilbert Lang melihat celananya dan setengah dari bajunya yang tidak kancing, tanpa ikat pinggang, dan sandal hotel di kakinya.
Dia tidak pernah berpikir sama sekali bahwa ia akan semerawut seperti sekarang ini dalam hidupnya.
Tetapi, dia sama sekali tidak peduli lagi dengan hal ini.
Dia menatap pintu ruang operasi, dan melihat huruf-huruf merah di atasnya yang sangat menyilaukan.
Ia tidak tahu sudah berapa lama ia duduk, lalu ia bersin-bersin, tampaknya karena AC rumah sakit.
Pada saat ini, Kimmy Wen telah membayar biaya administrasi dan kembali ke samping Gilbert Lang.
Ia rasa ia perlu berbicara dengan Gilbert Lang tentang operasi otak Vheren Xie.
"Gilbert Lang, apakah kamu sudah memikirkannya? Apa yang akan kamu lakukan jika Vheren Xie meninggalkanmu?"
Mendengarkan ini, Gilbert Lang menoleh dan memegang kerah Kimmy Wen, wajahnya mengeluarkan urat.
"Kimmy Wen, jika kamu berani mengatakan itu lagi, jangan salahkan aku jika aku memukulmu!"
Melihat Gilbert Lang yang seperti ini, Kimmy Wen hanya bisa memegang pergelangan tangannya dan berpura-pura tenang.
"Smith telah mengumpulkan semua kasus bedah yang relevan dari dalam dan luar negeri, kondisi istrimu sangat langka, dan tingkat keberhasilannya tidak lebih tinggi dari 20%! Tidak ada rumah sakit yang mau mengambil risiko seperti itu untuk melakukan operasi."
Gilbert Lang mendengarkan ini dan membeku.
Smith adalah orang yang paling hebat di dunia untuk operasi semacam ini, jika dia mengatakannya....
Selama beberapa lama, Gilbert Lang tersenyum dan berkata : "Lalu apa? Bahkan jika suatu hari Vheren Xie benar-benar gila, bukankah dia masih istriku? Terlebih lagi, sampai saat ini operasinya belum ditentukan, jadi kamu tidak perlu khawatir tentang itu! "
Kimmy Wen menatap Gilbert Lang dan hanya bisa menepuk bahunya.
Kemudian dia bangkit dan melihat operasi yang masih berlangsung, ia bertanya : "Apakah kamu sedang ingin makan sesuatu?"
"Tidak."
Wajah Gilbert Lang menjawab tanpa ekspresi, dan wajahnya tampak jelas jijik.
Sepertinya Kimmy Wen baru saja mengatakan sesuatu yang luar biasa.
Kimmy Wen menggosok kepalanya dan meninggalkan rumah sakit untuk membeli cemilan malam.
Langit sudah mulai terang, besok pagi ia masih memiliki dua operasi untuk diikuti, meskipun ia bukan kepala alih bedahnya, ia masih harus memperhatikannya!
Setelah Kimmy Wen pergi, Gilbert Lang bersandar di dinding dan mengancingkan kancingnya satu per satu.
Kurang dari setengah jam kemudian, pintu ruang operasi akhirnya dibuka.
Dia tiba-tiba bangkit dan berjalan menuju paramedis, ia bertanya dengan gugup, "bagaimana keadaannya?"
"Tidak apa-apa, jangan khawatir. Ini hanya operasi kecil. Jumlah perdarahan juga kecil. walaupun golongan darah istrimu sangat jarang, itu tidak berpengaruh. Lalu kamu harus pastikan ia makan makanan cair seperti bubur, juga tidak boleh berolahraga terlalu berat dan jika lukanya gatal tidak boleh digaruk."
Dokter kepala yang bertanggung jawab melihat kekhawatiran Gilbert Lang dan mendesah dalam hatinya melihatnya yang terlihat sangat mencintainya.
Kemudian dia memberi tahunya dengan detail hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemulihan pasca operasi, dan kemudian dia kembali ke ruangannya.
Gilbert Lang menemani Vheren Xie di ruang rawat tempat dia pernah tinggal sebelumnya.
Melihat perabotan yang tampak familier disana, Gilbert Lang merasa bahwa Vheren Xie dan rumah sakit seperti teman dekat.
Dia membungkuk dan mencium dahi Vheren Xie.
Ia mengambil kursi dan duduk disampingnya, dengan alis rendah tatapannya seperti sangat penuh cinta nan lembut, bahkan jika orang melihat seorang direktur terkenal di kota A dengan raut wajah seperti ini, mereka akan mengira ia dirasuki hantu.
Novel Terkait
My Tough Bodyguard
Crystal SongThe Gravity between Us
Vella PinkyUangku Ya Milikku
Raditya DikaLove at First Sight
Laura VanessaCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyHabis Cerai Nikah Lagi
GibranPernikahan Kontrak
JennyHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog